Anda di halaman 1dari 10

Kasus Blok Keperawatan Komunitas AP Tahun 2018

Perawat komunitas melakukan pengkajian di wilayah OI, di awali dengan melakukan


winshild survey, dan langsung mendokumentasikan hasilnya diantaranya yaitu: tampak
beberapa warung desa cukup banyak, disekitarnya banyak anak-anak bermain. Selanjutnya
perawat komunitas membuat forkom dengan mengundang semua perangkat desa, yang terdiri
dari Toma, Toga, RT, Bides, walaupun petugas puskesmas, dan kades tidak hadir. Hasilnya
pun sama seperti ws langsung di dokumentasikan bahwa sebagian warga mengungkapkan
pola perilaku susah makan pada anak-anak, sukanya jajan ciki aja di warung. Dilanjutkan
dengan pengkajian data nyebar quisioner, wawancara, FGD, bahkan untuk mendapatkan data
lebih luas sebagai pembanding perawat komunitas juga melakukan survey data dan literatur
review. Pengkajian Data menggunakan kuisioner di dapatkan bahwa 57 % anak kelihatan
suka jajan makanan ringan di warung, hasil FGD (S & K berlaku) bahwa sebagian besar ibu
mengatakan anaknya susah untuk makan nasi, sebagian besar ibu mengatakan anak jajan di
warung, beberapa mengatakan anaknya banyak kehendaknya kalau mau di kasih makan nasi,
beberapa mengatakan anaknya mau makan tapi harus di iming-imingi dahulu seperti jalan-
jalan seputaran komplek,sebagian mengatakan susah makan tapi maunya minum susu terus,
bahkan beberapa mengatakan ngasih makan anak harus di marahi atau di cubit dulu supaya
mau makan nasi. Hasil pengkajian sampailah pada kesimpulan bahwa di desa tersebut
terdapat masalah rata-rata sekitar 27 % anak berat badan di bawah standar. Padahal orang tua
anak sangat khawatir sekali kalau anak jatuh sakit kalau tidak makan, karena tidak ada
masukan dan akan rentan terserang penyakit. Data tambahan hasil wawancara dengan ibu-ibu
komplek, sebagain besar ibu tidak tahu penyebab perilaku anak seperti itu. Selanjutnya,
Perawat komunitas menganalisis data pengkajian tersebut dan membuat intervensi dalam
bentuk POA, yang akan di paparkan pada LOKMIN. Salah satu intervensinya perawat
komunitas berencana melakukan implementasi dari masalah tersebut, untuk lebih mudah nya
di awali pada kelompok khusus yaitu anak sekolah PAUD, Fokus pertama Supaya lebih
memudahkan dalam mengatasi masalah perawat komunitas melakukan Screening anak
dengan berat badan kurang dari standar terlebih dahulu
A. Daftar Istilah
1. Winshild survey : yaitu survey dengan berjalan mengelilingi wilayah komunitas
dengan melihat beberapa komponen (Samoke, 2012)
2. Dokumentasi : salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam
metodelogi penelitian sosial untuk menelusuri data historis
(Bungin, 2007)
3. FGD : singkatan dari Focus Group Discussion merupakan
pendekatan yang umum digunakan untuk mengumpulkan data
atau informasi pada penelitian kualitatif tidak terkecuali
penelitian keperawatan yang saat ini semakin popular
mnggunakan metode FGD sebagai metode pengumpulan data
(Apriyanti, 2008)
4. Perangkat desa : Seorang yang berkedudukan sebagai pembantu kepala desa
yang bergabung dalam pemerintahan desa. Perangkat desa
meliputi kepala desa, sekretaris desa, kaur keuangan, kaur
umum, kasi kesra, kasi ekbang, kasi pemerintahan, kepala
dusun, bendahara desa (KBBI)
5. Toma : singkatan dari tokoh masyarakat adalah seseorang yang
karena kedudukan sosialnya menerima kehormatan dari
masyarakat dan atau pemerintah (Pasal 1 Angka 6 UU No.8
tahun 1987 tentang protokol)
6. Toga : singkatan dari Tokoh Agama adalah orang-orang yang
terkemuka, terpandang serta mempunyai peran besar terhadap
pengembangan ajaran agama (Yowono dalam KBBI, 1999)
7. Bides : merupakan singkatan dari bidan desa yaitu wanita yang
mempunyai kepandaian menolong dan merawat orang
melahirkan dan bayinya di suatu desa (KBBI)
8. Forkom : singkatan dari forum komunikasi, sedangkan pengertian dari
forum adalah suatu situasi atau pertemuan dimana orang dapat
berbicara tentang masalah terutama yang menjadi minat atau
perhatian masyarakat (Cambridge Dictionary)
9. Petugas puskesmas : adalah petugas kesehatan yang bekerja di puskesmas yang
meliputi petugas medis, petugas paramedic dan petugas non
medis (Reza, 2012).
10. Kades : singkatan dari Kepala Desa adalah pejabat pemerintah desa
yang mempunyai wewenang tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga desanya dan melaksanakan
tugas dari pemerintah daerah (Peraturan Menteri Dalam Negeri
RI No.84 Tahun 2015)
11. Kuesioner : merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis
tentang data factual atau opini yang berkaitan dengan diri
responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui
dan perlu dijawab oleh responden (Suroyo Anwar, 2009)
12. Literature review : merupakan sebuah aktifitas untuk meninjau atau mengkaji
kembali berbagai literature yang telah dipublikasikan oleh
akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait objek yang akan
diteliti (Taylor & Protector, 2010)
13. Pengkajian : Tahap pengumpulan data tentang individu, keluarga dan
kelompok yang sistematis bertujuan untuk mengetahui status
kesehatan, ketidakmampuan fungsional, kekuatan,
keterbatasan, ketidakmampuan koping terhadap stress dan
harapan.(Carpenitu & moyet, 2007)
14. Iming-imingi : sesuatu untuk membujuk, memikat hati (pemikat) (KBBI)
15. Standar : Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan (KBBI)
16. Menganalisis : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (Karangan, perbuatan
dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
(KBBI)
17. Intervensi : merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan
secara tepat rencana tindakan keperawatan yang dilakukan
terhadap klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkan diagnose
keperawatan (Carpenitu, 2009)
18. POA : singkatan dari Planning Of Action merupakan suatu set tugas
yang diberikan kepada individu atau tim yang berisi daftar
target untuk setiap tugas serta tenggat waktu, orang yang
bertanggungjawab, langkah-langkah untuk sukses (Kamus
Bisnis)
19. LOKMIN : singkatan Lokakarya Mini adalah pertemuan yang
diselenggarakan di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat),
dapat berupa LOKMIN bulanan (yang dihadiri oleh seluruh staf
puskesmas), atau LOKMIN tribulan (yang dihadiri oleh instansi
lintas sektoral tingkat kecamatan) (Kebijakan dasar Puskesmas,
Departemen Kesehatan RI tahun 2004)
20. Implementasi : adalah pelaksanaan atau penerapan (KBBI)
21. PAUD : Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki pendidikan lebih lanjut ( UU No.20 Tahun 2003
tentang system pendidikan nasional Pasal 1 angka 14).
22. Screening : Upaya pengenalan penyakit atau kelainan yang belum
diketahui dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur
lain yang dapat secara cepat membedakan orang yang tampak
sehat, benar-benar sehat dengan orang yang tampak sehat tapi
sesungguhnya menderita kelainan (Sulistiani, 2012).

B. Identifikasi Masalah

No. Kenyataan Kesesuaian Concern


1 Pengkajian Data menggunakan
kuisioner di dapatkan bahwa 57 %
anak kelihatan suka jajan makanan
ringan di warung, hasil FGD (S & K
berlaku) bahwa sebagian besar ibu Masalah 

mengatakan anaknya susah untuk


makan nasi, sebagian besar ibu
mengatakan anak jajan di warung,
beberapa mengatakan anaknya
banyak kehendaknya kalau mau di
kasih makan nasi, beberapa
mengatakan anaknya mau makan tapi
harus di iming-imingi dahulu seperti
jalan-jalan seputaran
komplek,sebagian mengatakan susah
makan tapi maunya minum susu
terus, bahkan beberapa mengatakan
ngasih makan anak harus di marahi
atau di cubit dulu supaya mau makan
nasi.
2 Hasil pengkajian sampailah pada
kesimpulan bahwa di desa tersebut
Masalah 
terdapat masalah rata-rata sekitar 27
% anak berat badan di bawah standar.
3. Data tambahan hasil wawancara
dengan ibu-ibu komplek, sebagain
Masalah 
besar ibu tidak tahu penyebab
perilaku anak seperti itu.
4. Hasilnya pun sama seperti winshild
langsung di dokumentasikan bahwa
sebagian warga mengungkapkan pola
Masalah 
perilaku susah makan pada anak-
anak, sukanya jajan ciki aja di
warung.
C. Analisis Masalah

No Masalah Petanyaan
1. Pengkajian Data menggunakan 1. Faktor yang menyebabkan anak suka
kuisioner di dapatkan bahwa 57 % jajan di warung ?
anak kelihatan suka jajan makanan 2. Apa dampak negative apabila anak
ringan di warung, hasil FGD (S & K sering makan jajan di warung ?
berlaku) bahwa sebagian besar ibu 3. Apa penyebab anak susah makan nasi
mengatakan anaknya susah untuk ?
makan nasi, sebagian besar ibu 4. Apa yang dimaksud dengan gizi
mengatakan anak jajan di warung, seimbang ?
beberapa mengatakan anaknya banyak 5. Bagaimana gizi seimbang pada anak?
kehendaknya kalau mau di kasih 6. Bagaimana cara meningkatkan nafsu
makan nasi, beberapa mengatakan makan anak ?
anaknya mau makan tapi harus di 7. Apa dampak dari perilaku mencubit
iming-imingi dahulu seperti jalan-jalan anak terhadap pola makan anak ?
seputaran komplek,sebagian
mengatakan susah makan tapi maunya
minum susu terus, bahkan beberapa
mengatakan ngasih makan anak harus
di marahi atau di cubit dulu supaya
mau makan nasi.
2. Hasil pengkajian sampailah pada 1. Apa yang dimaksud dengan berat
kesimpulan bahwa di desa tersebut badan dibawah standar ?
terdapat masalah rata-rata sekitar 27 % 2. Berapa berat badan ideal untuk usia
anak berat badan di bawah standar. anak-anak?
3. Apa penyebab berat badan dibawah
standar pada anak?
4. Bagaimana cara menghitung IMT pada
anak ?
5. Apa saja yang menjadi faktor
penurunan berat badan pada anak ?
6. Apa dampak yang terjadi apabila anak
mengalami berat badan dibawah
standar ?
7. Bagaimana cara mencegah berat badan
anak dibawah standar ?
8. Apa tanda dan gejala anak dikatakan
berat badan dibawah standar ?
9. Bagaimana cara mengatasi anak
dengan berat badan dibawah standar?

3. Data tambahan hasil wawancara 1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi


dengan ibu-ibu komplek, sebagain pengetahuan ibu ?
besar ibu tidak tahu penyebab perilaku 2. Seperti apa perilaku anak yang baik ?
anak seperti itu. 3. Bagaimana cara untuk meningkatkan
pengetahuan ibu ?
4. Bagaimana cara seorang perawat untuk
menilai tingkat pengetahuan ibu ?
5. Adakah hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu dengan berat badan
anak dibawah standar ?
4. Hasilnya pun sama seperti winshild 1. Bagaimana cara mengatur pola
langsung di dokumentasikan bahwa perilaku pada anak yang susah makan
sebagian warga mengungkapkan pola ?
perilaku susah makan pada anak-anak, 2. Apa dampak dari mengkomsumsi
sukanya jajan ciki aja di warung. jajanan ciki pada anak?
3. Bagaimana pendekatan yang dilakukan
pada anak yang susah makan ?
D. Hipotesis Sementara

Kurang pengetahuan ibu anak susah makan anak suka jajan di warung berat badan
anak di bawah standar

E. JAWABAN PERTANYAAN
F. MENENTUKAN TOPIK PEMBELAJARAN
1. Pola asuh pada anak
2. Pemberian edukasi status gizi anak pada orang tua dalam keperawatan komunitas
3. Asuhan keperawatan komunitas (teoritis)
G. KERANGKA KONSEP

Faktor yang mempengaruhi


Status gizi pada anak

EKSTERNAL:
INTERNAL: Pengalaman
 Adanya masalah  Pendidikan
gangguan pada  Sosial budaya dan ekonomi
sistem  Usia Peran tenaga
pencernaan  Lingkungan kesehatan
 Psikologis anak  Tingkat pengetahuan ibu (pemberi
sedang terhadap status gizi anak pendidikan
terganggu kesehatan)

Gangguan pola makan pada anak

Anak mengalami penurunan nafsu makan

Anak lebih suka makan di luar

Gangguan status gizi pada anak

Mengalami kegagalan
Penurunan fungsi fisiologis dalam pertumbuhannya
organ tubuh

BB anak dibawah standar


H. Simpulan atau Resume

Dari hasil winshild survey di wilayah OI di dapatkan hasil ada hubungan peran tenaga
kesehatan dengan tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi pada anak. Di dapatkan
masih banyak ibu yang kurang pengetahuan tentang gizi anak, sebagian besar anak di
wilayah survey banyak anak lebih suka makanan di luar dan berat badan di bawah
standar, hal inilah menyebabkan gangguan status gizi anak. Sehingga sanggat di
butuhkan pemberian pendidikan kesehatan gizi pada anak di wilayah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai