Labia
Labia adalah organ reproduksi wanita bagian luar yang terdiri dari dua pasang
lipatan kulit di kedua sisi bukaan vagina, bernama labia mayora dan labia
minora. Labia mayora (bibir kemaluan besar) berada di bagian luar dan akan
ditutupi dengan rambut kemaluan setelah memasuki masa pubertas, sedangkan
labia minora (bibir kemaluan kecil) tidak berambut.
Mons pubis
Tonjolan lemak di atas labia yang ditutupi dengan rambut setelah memasuki
masa pubertas. Bagian ini mengeluarkan zat feromon yang diduga berperan
dalam proses terjadinya ketertarikan seksual.
Lubang vagina
Ini merupakan pintu masuk ke vagina.
Lubang uretra
Lubang uretra adalah tempat keluarnya urine dari kandung kemih.
Klitoris
Klitoris merupakan tonjolan kecil di bagian atas labia minora, yang sangat sensitif
dan merupakan sumber utama kenikmatan seksual wanita.
Vagina
Organ ini terletak antara bagian bawah rahim dan tubuh bagian luar. Vagina
merupakan lorong atau jalan keluar untuk melahirkan, serta tempat masuknya
penis selama berhubungan seksual.
Sama seperti bagian tubuh lainnya, organ reproduksi wanita memiliki peran yang
sangat penting. Oleh karena itu, sudah sepatutnya jika organ reproduksi wanita dirawat
kesehatannya agar terlindung dari berbagai gangguan, seperti infeksi atau cedera.
Merawat organ reproduksi wanita dapat menjadi salah satu cara untuk melindungi diri,
pasangan, serta bayi lama kandungan, dari berbagai penyakit yang berbahaya. Jadi,
rawat organ reproduksi wanita Anda mulai dari sekarang, dan jangan lupa periksakan
diri ke dokter secara berkala.
PATOLOGI REPRODUKSI WANITA
Beberapa gangguan reproduksi wanita yang paling sering terjadi antara lain:
1. Radang dan infeksi
2. Gangguan pada : Ovarium, tuba fallopii, Uterus, Cervix, Vagina, Payudara
3. Gangguan Mentruasi
4. Infertilitas / sterilitas
2. Infeksi vagina
Infeksi vagina biasanya menyerang wanita pada usia yang produktif khususnya bagi
mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan seksual.
Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.
Gejala-gejala antara lain: keputihan berlebih dengan bau sangat menyengat dan
disertai rasa gatal. Jika infeksi ini tidak diatasi dengan serius, ditakutkan pada
dampak infeksi yang lebih dalam lagi.
Herpes Genital
Herpes genital adalah penyakit seksual disebabkan oleh virus herpes simpleks
(HSV).
Gejala herpes genital muncul beberapa hari setelah terinfeksi HSV.
Luka melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital
terasa gatal atau sakit saat membuang air kecil.
Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam tubuh
tanpa gejala. Tapi ketika virus ini kembali aktif, luka akan muncul kembali. Tapi luka
yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak terlalu sakit karena tubuh telah
menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah pertama kali terinfeksi. Antibodi
yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.
Pemeriksaan penunjang: pengambilan sampel cairan dari luka yang muncul & tes
darah.
Pengobatan: belum ada obat yang bisa menyembuhkan herpes genital.
Kista adalah suatu kantong berisi cairan tertutup yang dilapisi oleh selaput
(membran) yang tumbuh tak normal di rongga maupun struktur tubuh manusia. Kista
seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam.
Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista
ovarium.
Kista ovarium sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang
terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
4. Endometriosis
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa endometrial implant dapat sampai
keluar rahim.
kemungkinan darah kotor melimpah atau tumpah ke belakang rahim melalui
saluran fallopian.
endometrium dibawa ke tempat lain melalui saluran darah atau saluran kelenjar
dan bisa juga karena wanita-wanita yang sering tertekan jiwanya (stress).
endometriosis muncul akibat gangguan hormonal, maka bisa diobati dengan
obat-obatan pengatur produksi hormon.
Beberapa kasus wanita endometriosis dapat hamil tanpa dilakukan operasi terlebih
dahulu, dan penyakit tersebut bisa berkurang. Pola hidup sehat, berfikir positif dan
melakukan terapi pengobatan, masih memungkinkan wanita penderita
endometriosis bisa hamil.
5. Myoma Uteri
Mioma uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang ada di
rahim. Tergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di:
lapisan luar,
lapisan tengah,
lapisan dlm rahim.
Biasanya myoma uteri yang sering menimbulkan gangguan reproduksi adalah
mioma uteri yang terletak di lapisan dalam (lapisan endometrium).
Gejala:
Myoma uteri biasanya tak bergejala.
Pendarahan tidak normal dari rahim:
o haid yang sangat banyak=hipermenorea karena meluasnya endometrium,
o nyeri saat haid (gangguan kontraksi otot rahim),
o haid yang lama, atau bercak darah meski tidak sedang haid).
o Perdarahan yang banyak akan berdampak kurang darah atau anemia.
Penekanan rahim yang membesar:
o nyeri pada perut dan terasa berat pada perut bagian bawah,
o sering kencing, kesulitan dalam berkemih
o sering kesulitan buang air besar
o nyeri pinggang atau kaki karena syaraf tertekan.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
o Kehamilan dapat mengalami keguguran
o Persalinan pramaturitas
o Gangguan saat proses persalinan
o Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas
o Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan
Pada mioma yang bertangkai dapat terjadi torsi (putaran) sehingga dapat terjadi
nekrosis yang mengakibatkan sindrom abdomen akut.
Myoma aktif saat wanita dalam usia reproduksi, sehingga saat menopause
myoma uteri akan mengecil atau sembuh.
Pemeriksaan:
Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tumor padat pada abdomen bagian bawah
dan pergerakan tumor terbatas, atau dapat meraba tumor berasal dari rahim dan
pergerakan tumor tidak terbatas atau bebas.
USG
pemeriksaan kerok selaput lendir rahim (kuretase), antara lain :
Histerosalpingogram = foto rontgen uterus diambil setelah rahim diisi dengan zat
medium (kontras)
MRI (Magnetik Resonan Imaging), dilakukan bersama dengan penyuntikan
kontras Gadolinium.
Bila pada masa menopause tumor yang berasal dari mioma uteri masih tetap besar
atau bertambah besar, kemungkinan degenerasi ganas menjadi sarkoma uteri
6. Polip uteri
Polip adalah suatu jaringan yang membesar & menjulur yang biasanya diakibatkan
oleh myoma uteri yang membesar & teremas-remas oleh kontraksi rahim. Polip
dapat menjulur keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan sperma-sel telur &
lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal janin akan susah tumbuh
7. Ca Cervix Uteri
Sel-sel yang terbentuk di permukaan serviks dapat tumbuh abnormal dengan bentuk
yang tidak teratur, dan sel-sel yang tidak teratur dapat menjadi kanker. Diagnosis
awal dan pengobatan dapat mencegah perkembangan penyakit ini.
Perkembangan Ca Cervix:
Displasia ringan (5 tahun), displasia sedang (3 tahun), displasia berat (1 tahun)
menjadi kanker stadium 0. Tahap pra kanker ini sering tidak menimbulkan gejala
(92%).
Tahap kanker invasif berupa kanker stadium I sampai stadium IV
Menurut International Federation of Gynecologists and Obstetricians, dibagi
menjadi 5 stadium berdasarkan ukuran tumor, kedalaman penetrasi pada leher
rahim dan penyebaran kanker. Stadium-stadium tersebut adalah sebagai berikut
Stadiu Perkembangan
m
0 Terjadi pertumbuhan kanker (karsinoma) pada jaringan epitel leher
rahim
I Pertumbuhan kanker masih terbatas pada leher rahim
1a Secara mikroskopis, kanker telah menginvasi jaringan (terjadi
penetrasi). Ukuran invasi sel kanker : kedalaman < 5 mm, sedangkan
lebarnya < 7 mm
1b Terjadi lesi ukuran lebih besar dari lesi stadium Ia, ukuran tumor s/d > 4
cm
II Karsinoma meluas sampai keluar leher rahim tetapi belum sampai
Stadiu Perkembangan
m
dinding pelvis; karsinoma menyerang vagina tapi belum mencapai 1/3
vagina bagian bawah
III Karsinoma meluas ke dinding pelvis; tidak terlihat adanya ruang kosong
antara tumor dan dinding pelvis; tumor menyerang 1/3 vagina bagian
bawah; pada semua kasus juga ditemukan adanya hidronefrosis atau
ginjal tidak berfungsi
IV Karsinoma meuas melewati pelvis atau mukosa kandung kemih atau
rektal & dapat menyebar ke organ yang jauh
Gejala-gejala:
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Gejala
fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker
stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
perdarahan di luar siklus menstruasi.
penurunan berat badan drastis.
Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita
keluhan nyeri punggung
hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
Pemeriksaan penunjang:
Pap smear
Hybrid Capture II System (HCII)
8. Gangguan mentruasi
Gangguan mentruasi yang paling sering antara lain:
dysmenorrhea ( masalah menstruasi menyakitkan ),
menorrhagia ( menstruasi yang banyak ),
oligomenorrhea ( tidak menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur).
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian pil hormon.
Gangguan mentruasi yang lain:
Amenore primer ialah menstruasi yang belum terjadi walaupun sudah mencapai
usia untuk mengalami siklus menstruasi. Dapat diikuti gejala lain seperti tidak
berkembangnya unsur seksual sekunder. Gangguan Menstruasi Amenore
primer bisa menjadi indikasi wanita tersebut mandul, sehingga harus
dikonsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan medis.
Amenore sekunder ditandai dengan tidak terjadinya siklus menstruasi selama 3 -
6 bulan, pada wanita yang sebelumnya telah mengalami siklus menstruasi.
11. Sterilitas/Infertilitas
Suatu bentuk infertilitas atau kemandulan pada perempuan adalah penyumbatan
oviduk secara permanen yang mencegah ovum dibuahi atau mencapai uterus.
Untuk mengatasinya, ovum harus diambil dari ovari melalui pembedahan dan
dibuahi secara eksternal sebelum dikembalikan ke dalam uterus
Mola hidalidosa atau hamil anggur adalah keadaan dimana seorang perempuan
mengalami gejala seperti hamil namun tidak ditemukan pertumbuhan janin dalam
rahim. Yang ada hanya gelembung-gelembung atau mola darah yang mengalami
pembekuan.
Penyebab penyakit ini belum diketahui pasti, amun diduga karena kekurangan gizi
dan gangguan peredaran darah rahim.
Gejala
kehamilan normal, yaitu terlambat haid, mual, tes kehamilan positif, muntah,
dialami lebih berat.
tidak ada gerakan janin,
rahim lebih besar dari umur kehamilan,
keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan.
Gangguan Kesehatan ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, bahkan
memicu pendarahan hingga kematian. Hamil anggur harus segera diambil tindakan
untuk membersihkan gelembung atau mola tersebut, agar tidak terjadi pendarahan
hebat yang berujung pada kematian.
Pemeriksaan dengan:
HCG (human chorionic gonadotrophin) urin atau serum untuk pemeriksaan
kehamilan,
Pemeriksaan USG (ultrasonografi) terlihat gelembung seperti bola-bola kecil,
tidak ada bentuk janin. Bayangan mirip bayi tersebut hanya gelembung darah
yang membeku bernama mola.
uji Sonde.
Pengobatan
membersihkan rahim (kuret), atau pengangkatan rahim.
ANATOMI REPRODUKSI LAKI – LAKI
Sistem reproduksi laki-laki adalah serangkaian organ yang terletak di luar tubuh dan di
sekitar panggul seorang laki-laki yang berkontribusi terhadap proses reproduksi. Fungsi
utama langsung dari sistem reproduksi laki-laki adalah untuk menghasilkan sperma
untuk fertilisasi
ovum.
Organ
reproduksi
laki-laki yang
utama dapat
dikelompokkan
ke dalam tiga
kategori.
Kategori
pertama
memproduksi
dan
menyimpan
sperma
(spermatozoa).
Hal ini
diproduksi
di testis, yang
disimpan
di skrotum yan
g dapat mengatur suhu; sperma yang belum matang kemudian berjalan ke epididimis
untuk pengembangan dan penyimpanan. Kategori kedua adalah cairan ejakulasi yang
memproduksi kelenjar, yang meliputi kelenjar Cowper, vesikula seminalis, prostat,
dan vas deferens. Kategori terakhir adalah bagian yang digunakan untuk kopulasi dan
deposisi sperma dalam wanita. Bagian yang termasuk di dalamnya
adalah penis, uretra, vas deferens.
Karakteristik seksual sekunder utama mencakup: tubuh lebih besar dan berotot, suara
menjadi keras, tumbuh rambut di wajah dan tubuh, bahu menjadi lebar, dan
tumbuhnya jakun. Hormon seksual laki-laki yang terpenting adalah androgen,
terutama testosteron.
Testis memproduksi hormon yang mengontrol perkembangan sperma. Hormon ini juga
berfungsi dalam pengembangan karakteristik fisik pada laki-laki seperti rambut wajah
dan suara yang lebih dalam.
PATOLOGI SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
1. Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki
Gangguan pada sistem reproduksi laki-laki dapat meliputi gangguan pada testis,
epididimis, skrotum, dll. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :
a. Kanker testis
Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria berusia 29-35
tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit ini sangat
mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu seminoma dan nonseminoma. Biasanya
hanya menghantam satu testis saja. Gejala pertama dirasa dari munculnya sel-sel
tumor adalah nyeri dan bengkak.
Hingga kini penyebab kanker testis masih belum pasti. Pria yang memiliki testis tidak
berkembang sempurna berisiko tinggi terkena kanker. Demikian pula mereka yang
terlahir dari ibu yang mengkonsumsi hormon tambahan selama kehamilan.
Meskipun tergolong jenis kanker langka namun mematikan. Sebab belum ada obatnya.
Meski demikian dengan perawatan tinggi dan menjaga kondisi tubuh, sekitar 70%
penyandang kanker testis dapat bertahan hidup lebih lama. Kanker ini tidak menular
bahkan terhadap pasangannya.
Dalam kondisi tertentu, untuk menghentikan sebaran sel kanker ke bagian yang
lainnya, seringkali mengharuskan membuang testis. Perawatan selanjutnya termasuk
operasi yang juga membersihkan jaringan lymphatic yang dicurigai sebagai sarang sel
kanker.
Pada stadium awal atau pria dengan jenis kanker testis seminoma dilakukan terapi
radiasi. Jika kanker telah menyebar sedemikian rupa umumnya dilakukan kemoterapi.
Efek samping dari setiap jenis upaya menghalangi sebaran kanker bervariasi. Paling
umum adalah stres. Meskipun membuang satu buah zakar tidak otomatis membuat
impoten. Namum jika jaringan lymphatic dibuang menyebabkan produksi sperma
berkurang.
Terapi radiasi umumnya menyebabkan rasa terbakar dan kelelahan yang amat sangat.
Namun akan terus berkurang jika terapi selesai sepenuhnya. Penyakit ini seringkali
menyebabkan ketidaksuburan.
Efek samping ini bisa bersifar temporer atau permanen. Namun yang paling penting
adalah memperhatikan tanda-tanda tubuh, apakah sel kanker telah mati, masih ada,
atau tumbuh kembali.
b. Epididimitis
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, yaitu saluran berkelok-kelok yang
menghubungkan testis dengan vas deferens. Epididimitis biasanya disebabkan oleh
infeksi atau oleh penyakit menular secara seksual ( PMS ) yang mengakibatkan rasa
nyeri dan pembengkakan pada salah satu testis.
c. Hernia Inguinal
Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus
terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum.
Hernia terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini
dapat diperbaiki dengan cara pembedahan.
Ambiguous Genitalia merupakan kelainan yang sangat jarang terjadi. Kelainan ini
ditandai dengan seorang bayi lahir dengan alat kelamin yang tidak jelas apakah laki-laki
atau perempuan. Sebagian besar anak laki-laki yang lahir dengan kelainan seperti ini
memiliki penis yang sangat kecil atau tidak ada, tetapi memiliki jaringan testis. Pada
sejumlah kecil kasus, seorang anak memiliki jaringan testis dan ovarium.
e. Mikropenis
Mikropenis merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada kelainan seperti
ini, penis terbentuk secara normail, tetapi dengan ukuran di bawah ukuran rata-rata,
yang ditunjukkan dengan pengukuran standar.
f. Sterilitas/Infertilitas
Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu membentuk sperma
sama sekali atau tidak mampu menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup. Hal itu
terjadi sebagai akibat tidak normalnya organ-organ reproduksi, peradangan pada alat
kelamin, kecanduan alkohol, atau akibat penyakit menular seksual. Beberapa laki-laki
juga mengalami masalah ejakulasi.