Anda di halaman 1dari 11

METODE NUMERIK

MODUL 11
Integral Numerik

Zuhair
Jurusan Teknik Informatika
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2008年12月28日(日)
Integral Numerik

Integral tertentu yang pernah kita pelajari pada matakuliah kalkulus dasar,
yang dinyatakan oleh:
b
I = ∫ f ( x)dx ……………………….......…………………………(11.1)
a

adalah bentuk integral yang dapat dipecahkan secara analitik dan pada
umumnya telah dirumuskan sehingga tidak ada kesulitan dalam mencari solusi
numeriknya. Persamaan (11.1) didefinisikan sebagai sebuah limit jumlah
Riemann, dan menurut teorema dasar kalkulus integral persamaan tersebut
dapat dihitung dengan rumus sebagai,

b b
I = ∫ f ( x)dx = F ( x) = F (b) − F (a ) ……………......…………(11.2)
a a

dimana F (x) adalah anti derivatif dari f (x) , yakni F ' ( x) = f ( x) .


Banyak integral tertentu dapat dihitung dengan persamaan (11.2), seperti
banyak dijumpai dalam buku-buku kalkulus, tapi tidak sedikit integral tertentu
yang tidak dapat dihitung dengan persamaan tersebut karena integrand f (x)
tidak mempunyai anti derivatif yang dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi-fungsi
elementer.
Cara yang digunakan untuk mencari solusi integral semacam itu adalah
dengan perhitungan integral secara hampiran atau pendekatan, yang hasilnya
berupa numerik. Pendekatan semacam ini banyak digunakan para ilmuwan dan
insinyur dalam menyelesaikan perhitungan integral yang tidak dapat diselesaikan
secara analitik.
Sebagai contoh, model Debye untuk menghitung kapasitas panas sebuah
benda pejal memuat fungsi sebagai berikut,
x
t3
Φ ( x) = ∫ dt ………………………………….....…………..(11.3)
0 e t
− 1
Oleh karena Φ (x) tidak dapat dinyatakan secara eksplisit dan
konsekuensinya hasil integrasinya tidak dapat diperoleh secara analitik, maka

2
penyelesaiannya harus menggunakan metode numerik untuk menghasilkan
solusi hampiran dari fungsi Φ (x) .
Contoh lain integral tertentu yang tidak dapat diperoleh secara analitik
x −t
2
e
adalah perhitungan distribusi normal seperti Φ ( x) = ∫
0 2π
dt . Masih banyak

1 π
−x π
∫ e dx , ∫0 x
2
lagi contoh-contoh lain seperti Sin( x )dx dan sebagainya yang
0

tidak dapat dihitung secara analitik dan diperlukan perhitungan secara numerik
sebagai solusi hampiran.

11.1. Metode Segmentasi


Suatu fungsi f (x) didefinisikan kontinu pada interval [a, b] . Untuk
b
melakukan perhitungan ∫a f ( x)dx , kita mencoba membagi interval [a, b] menjadi
sub interval, yaitu [x0 , x1 ], [x1 , x 2 ] , [x2 , x3 ], ... , [xn−1 , xn ] , dimana

a = x0 < x1 < x 2 < x3 < ... < x n = b .


Lebar setiap segmen sama dengan h, dimana
h = x1 − x0 = x 2 − x1 = ... = x n − x n −1 atau dapat dirumuskan sebagai,

x n − x0 b − a
h= = ……………………………………………...(11.4)
n n
Titik absis setiap segmen dinyatakan sebagai,
xi = x0 + ih = a + ih ……………………………………..…………(11.5)

dimana i = 0 ,1, 2 , 3 ,..., n dan nilai fungsi pada titik absis segmen adalah,

f i = f ( xi ) .

Luas daerah yang dibatasi oleh f (x) dalam interval [a, b] dihampiri
sebagai luas n buah segmen. Metode integrasi numerik yang berbasis pada
pembagian daerah yang dibatasi oleh f (x) dalam interval [a, b] menjadi

3
segmen-segmen kecil, disebut sebagai metode segmentasi. Perhatikanlah
Gambar 11.1 dan tabel berikut ini,

i xi f i = f ( xi ) y
y=f(x)
0 x0 f0

1 x1 f1

2 x2 f2 h
h
… … … h
n −1 xn−1 f n−1 x
n xn fn Gambar 11.1. Metode Segmentasi

Metode integrasi numerik yang dapat diturunkan dari metode segmentasi


adalah: 1) Metode segi empat (rectangle rule)
2) Metode trapezium (trapezoidal rule)
3) Metode titik tengah (midpoint rule)
Metode segi empat dan trapezium pada hakekatnya identik, hanya cara
penurunan formulanya yang berbeda sedangkan metode titik tengah merupakan
bentuk kompromi untuk memperoleh nilai hampiran yang lebih baik.

11.1.1. Metode Segi Empat


Untuk merumuskan metode ini, diperlukan hampiran jumlah kiri dan
hampiran jumlah kanan. Perhatikanlah Gambar di bawah ini, dimana a = x0

dan b = x1 , y = f ( x ) .

y y

y=f(x) y=f(x)

f1 f1
f0 h f0 h

x x
a = x0 b = x1 a = x0 b = x1
Fig. 11.2.a Fig. 11.2.b

4
Gambar 11.2.1a adalah hampiran jumlah sebelah kiri dan gambar 11.2.b
adalah hampiran jumlah sebelah kanan. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva
y = f ( x) , garis x = a , garis x = b dan sumbu x menurut jumlah hampiran
sebelah kiri (Gambar 11.2.a ) adalah sebagai berikut,
x1

L0 = ∫ f ( x)dx ≈ h f
x0
0 ……………………………………..……(11.6.a)

Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f ( x) , garis x = a , garis x = b


dan sumbu x menurut jumlah hampiran sebelah kanan (Gambar 11.2.b) adalah
sebagai berikut,
x1

L1 = ∫ f ( x)dx ≈ h f
x0
1 ……………………………………...……(11.6.b)

x1 x1 x1

L0 + L1 = ∫ f ( x)dx + ∫ f ( x)dx = 2 ∫ f ( x)dx = h f


x0 x0 x0
0 + h f1 = h ( f 0 + f1 ) , maka

luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f ( x) , garis x = a , garis x = b dan


sumbu x adalah,
x1
h
L= ∫ f ( x) dx ≈ 2 ( f
x0
0 + f1 ) ……………………………………..(11.7)

Persamaan (11.7) adalah rumusan perhitungan luas daerah untuk satu


segmen, sedangkan rumusan luas daerah yang dibagi menjadi n segmen
merupakan jumlahan dari luas masing-masing segmen sebagai berikut,
b = xn
h h h h
L= ∫ f ( x) dx = 2 ( f
a= x
0 + f1 ) +
2
( f1 + f 2 ) + ... + ( f n − 2 + f n −1 ) + ( f n −1 + f n )
2 2
0
h
= ( f 0 + f1 + f1 + f 2 + f 2 ... + f n −1 + f n −1 + f n )
2
h
= ( f 0 + f1 + f1 + f 2 + f 2 ... + f n −1 + f n −1 + f n )
2
n −1
h h
= ( f 0 + 2 f 1 + 2 f 2 ... + 2 f n −1 + f n ) = ( f 0 + f n ) + h∑ f i …
2 2 i =0

……………………………………………….….……………..…..(11.8)

5
11.1.2. Metode Trapezium
Metode ini pada hakekatnya sama dengan metode segi empat, hanya
saja penurunan rumusnya yang berbeda, tapi hasil akhirnya sama, yaitu seperti
dalam persamaan (11.8). Perhatikanlah Gambar berikut ini,

y
y=f(x)

f0 f1
h

x
a = x0 b = x1

Fig. 11.3. Metode trapezium

Bangun trapezium yang dibentuk dari kurva y = f (x) , lebar trapezium

sama dengan h , sisi-sisi yang sejajar adalah f 0 dan f 1 , maka luas trapezium

h
LT = ( f 0 + f 1 ) × . Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f (x) , garis x = a ,
2
garis x = b dan sumbu x adalah sama dengan luas trapezium (daerah yang
diarsir) sehingga,
x1
h
L= ∫ f ( x) dx ≈ 2 ( f
x0
0 + f1 ) ……………………………………………….(11.9)

Persamaan (11.9) adalah rumusan perhitungan luas daerah untuk satu


segmen trapezium sedangkan rumusan luas daerah yang dibagi menjadi n
segmen trapezium merupakan jumlahan dari luas masing-masing segmen
sebagai berikut:
b = xn
h h h h
L= ∫ f ( x) dx = 2 ( f
a= x
0 + f1 ) +
2
( f1 + f 2 ) + ... + ( f n − 2 + f n −1 ) + ( f n −1 + f n )
2 2
0
h
= ( f 0 + f 1 + f 1 + f 2 + f 2 ... + f n −1 + f n −1 + f n )
2

6
h
= ( f 0 + f1 + f1 + f 2 + f 2 ... + f n −1 + f n −1 + f n )
2
n −1
h h
= ( f 0 + 2 f1 + 2 f 2 ... + 2 f n −1 + f n ) = ( f 0 + f n ) + h∑ f i …
2 2 i =0

………...................................................................................(11.10)
Persamaan (11.10) sama persis seperti persamaan (11.8). Jadi metode
segi empat sama persis seperti metode trapezium.

11.1.3. Metode Titik Tengah

y=f(x)

f1 2
12

h
x
a = x0 x1 2 b = x1
Fig. 11.4. Metode titik tengah

Pandanglah sebuah segmen berbentuk empat persegi panjang x = x0

1
sampai x = x1 dan titik tengah absis x = x0 + h (Gambar 11.4). Luas satu
2
segmen dapat dinyatakan oleh,
x1
h
L= ∫ f ( x) dx ≈ h f ( x0 + ) ≈ h f ( x1 2 ) ……………………..(11.11)
x 2
0

Persamaan (11.11) adalah rumusan perhitungan luas daerah untuk satu


segmen seperti tertera dalam Gambar 11.4 sedangkan rumusan luas daerah
yang dibagi menjadi n segmen merupakan jumlahan dari luas masing-masing
segmen sebagai berikut,
b = xn x2 x3 x4 xn
L= ∫
a = x0
f ( x) dx = ∫
x1
f ( x) dx + ∫
x2
f ( x ) dx + ∫
x3
f ( x) dx + ... + ∫ f ( x) dx
xn−1

7
= h f ( x1 2 ) + h f ( x3 2 ) + h f ( x5 2 ) + ... + h f ( x n −1 2 )
n −1
= h ( f1 2 + f 3 2 + f 5 2 + ... + f n −1 2 ) = h∑ f i +1 2 ….……(11.12)
i =0

dimana xi +1 2 = x0 + h(i + 1 2) dan f i +1 2 = f ( xi +1 2 ) , i = 0 ,1, 2,..., (n − 1) .

1
1
CONTOH 1. Hitunglah ∫ x + 1 dx
0
bila h = 0,05 menggunakan metode a)

Trapezium b) Titik Tengah.


Penyelesaian:
1
1 x1 − x 0 1 − 0
∫ x + 1 dx ,
0
h=
n
=
25
= 0,04

a) Metode Trapezium
1
Perhatikanlah Tabel (11.1). Tabel ini dihitung dari f ( x) = , xi = x0 + ih .
x +1
Tabel 11.1. Metode Trapezium

i xi f i = f ( xi ) i xi f i = f ( xi )
0 0.000000 1.000000 11 0.550000 0.645161
1 0.050000 0.952381 12 0.600000 0.625000
2 0.100000 0.909091 13 0.650000 0.606061
3 0.150000 0.869565 14 0.700000 0.588235
4 0.200000 0.833333 15 0.750000 0.571429
5 0.250000 0.800000 16 0.800000 0.555556
6 0.300000 0.769231 17 0.850000 0.540541
7 0.350000 0.740741 18 0.900000 0.526316
8 0.400000 0.714286 19 0.950000 0.512821
9 0.450000 0.689655 20 1.000000 0.500000
10 0.500000 0.666667
1
1 h h h h
∫ x + 1 dx = 2 ( f 0 + f 20 ) +
2
( f1 + f1 ) + ... + ( f 18 + f 18 ) + ( f 19 + f 19 )
2 2
0

h h
= ( f 0 + f 20 ) + (2 f 1 + 2 f 2 + 2 f 3 + ... + 2 f 18 + 2 f 19 )
2 2

8
19
h
= ( f 0 + f 20 ) + h∑ f i
2 i =1

h
= ( f 0 + f 20 ) + h( f1 + f 2 + f 3 + ... + f18 + f19 )
2
0,05
= (1,000000 + 0,500000) + 0,05(0,952381 + 909091 + ... + 0,512821)
2
= 0.0375 + 0.655803382 = 0.693303382
b) Metode Titik Tengah
1 x2 x3 x4 x20
1
∫0 x + 1 dx = ∫ f ( x) dx + x∫ f ( x) dx + x∫ f ( x) dx + ... + x∫ f ( x) dx
x1 2 3 19

= h f ( x1 2 ) + h f ( x3 2 ) + h f ( x5 2 ) + ... + h f ( x n −1 2 )
19
= h ( f 1 2 + f 3 2 + f 5 2 + ... + f n −1 2 ) = h∑ f i +1 2
i =0

= 0.05(0.975610 + 0.930232 + 888889 + ... + 0.506329) = 0.693069098


Tabel 11.2. Metode Titik Tengah

i xi x1 2 f1 2 i xi x1 2 f1 2
0 0.0000000 0.0250000 0.9756098 10 0.5000000 0.5250000 0.6557377
1 0.0500000 0.0750000 0.9302326 11 0.5500000 0.5750000 0.6349206
2 0.1000000 0.1250000 0.8888889 12 0.6000000 0.6250000 0.6153846
3 0.1500000 0.1750000 0.8510638 13 0.6500000 0.6750000 0.5970149
4 0.2000000 0.2250000 0.8163265 14 0.7000000 0.7250000 0.5797101
5 0.2500000 0.2750000 0.7843137 15 0.7500000 0.7750000 0.5633803
6 0.3000000 0.3250000 0.7547170 16 0.8000000 0.8250000 0.5479452
7 0.3500000 0.3750000 0.7272727 17 0.8500000 0.8750000 0.5333333
8 0.4000000 0.4250000 0.7017544 18 0.9000000 0.9250000 0.5194805
9 0.4500000 0.4750000 0.6779661 19 0.9500000 0.9750000 0.5063291
0.6930691
1

∫e
x
CONTOH 2. Hitunglah dx , bila n = 25 menggunakan metode a) Trapezium
0

b) Titik Tengah.
Penyelesaian:

9
1
x1 − x0 1 − 0
∫e dx , bila n = 25 , h = = = 0.04
x

0
n 25
a) Metode Trapezium

Perhatikanlah Tabel (11.3) yang dibuat dari hasil perhitungan f ( x ) = e x


,

xi = x0 + ih .
Tabel 11.3. Metode Trapezium

i xi f i = f ( xi ) i xi f i = f ( xi )
0 0.0000000 1.0000000 13 0.5200000 2.0567154
1 0.0400000 1.2214028 14 0.5600000 2.1134707
2 0.0800000 1.3268964 15 0.6000000 2.1697168
3 0.1200000 1.4139825 16 0.6400000 2.2255409
4 0.1600000 1.4918247 17 0.6800000 2.2810164
5 0.2000000 1.5639483 18 0.7200000 2.3362057
6 0.2400000 1.6321496 19 0.7600000 2.3911628
7 0.2800000 1.6974893 20 0.8000000 2.4459343
8 0.3200000 1.7606542 21 0.8400000 2.5005611
9 0.3600000 1.8221188 22 0.8800000 2.5550790
10 0.4000000 1.8822268 23 0.9200000 2.6095200
11 0.4400000 1.9412361 24 0.9600000 2.6639125
12 0.4800000 1.9993464 25 1.0000000 2.7182818
1.9984501

1
h h h h h
∫e dx = ( f 0 + f 25 ) + ( f 1 + f 1 ) + ( f 2 + f 2 ) + ... + ( f 23 + f 23 ) + ( f 24 + f 24 )
x

2 2 2 2 2
0
h h
= ( f 0 + f 25 ) + (2 f 1 + 2 f 2 + 2 f 3 + ... + 2 f 23 + 2 f 24 )
2 2
24
h
= ( f 0 + f 25 ) + h∑ f i
2 i =1

h
= ( f 0 + f 25 ) + h( f1 + f 2 + f 3 + ... + f 23 + f 24 )
2

10
0,04
= (1,000000 + 2,7182818) + 0,04(1,2214028 + 1,3268964 + ... + 2,6639125)
2

=1,9984501

a) Metode Titik Tengah


Tabel 11.4. Metode Titik Tengah
i xi x1 2 f1 2 i xi x1 2 f1 2
0 0.0000000 0.0200000 1.1519099 12 0.4800000 0.5000000 2.0281150
1 0.0400000 0.0600000 1.2775561 13 0.5200000 0.5400000 2.0851628
2 0.0800000 0.1000000 1.3719427 14 0.5600000 0.5800000 2.1416516
3 0.1200000 0.1400000 1.4537781 15 0.6000000 0.6200000 2.1976768
4 0.1600000 0.1800000 1.5284652 16 0.6400000 0.6600000 2.2533181
5 0.2000000 0.2200000 1.5984615 17 0.6800000 0.7000000 2.3086433
6 0.2400000 0.2600000 1.6651279 18 0.7200000 0.7400000 2.3637103
7 0.2800000 0.3000000 1.7293101 19 0.7600000 0.7800000 2.4185691
8 0.3200000 0.3400000 1.7915751 20 0.8000000 0.8200000 2.4732635
9 0.3600000 0.3800000 1.8523246 21 0.8400000 0.8600000 2.5278316
10 0.4000000 0.4200000 1.9118552 22 0.8800000 0.9000000 2.5823073
11 0.4400000 0.4600000 1.9703930 23 0.9200000 0.9400000 2.6367207
24 0.9600000 0.9800000 2.6910986
2.0004307

1 x2 x3 x4 x25

∫0 e dx = ∫ f ( x) dx + x∫ f ( x) dx + x∫ f ( x) dx + ... + ∫ f ( x) dx
x

x1 2 3 24

= h f ( x1 2 ) + h f ( x3 2 ) + h f ( x5 2 ) + ... + h f ( x n −1 2 )
24
= h ( f 1 2 + f 3 2 + f 5 2 + ... + f n −1 2 ) = h∑ f i +1 2
i =0

= 0.04(1,1519099 + 1,2775561 + 1,3719427 + ... + 2,6910986) =


2.0004307

11

Anda mungkin juga menyukai