Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan pulpa merupakan suatu jaringan ikat pada gigi yang tidak memiliki

sirkulasi darah kolateral. Pasokan darah terbatas pada jaringan pulpa dengan jumlah

pembuluh darah arteriol yang sedikit memasuki pulpa melalui foramen apikal. Selain

itu, jaringan pulpa berada pada suatu ruangan yang dibatasi oleh dinding dentin yang

keras, sehingga jaringan pulpa berada pada suatu lingkungan yang penyesuaiannya

rendah.1

Jaringan pulpa memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah fungsi

formatif. Fungsi formatif merupakan fungsi utama dan penting dari jaringan pulpa.

Fungsi formatif ini diperankan oleh odontoblas untuk membentuk dentin primer,

dentin sekunder, dan dentin tersier. Dentin primer terbentuk ketika gigi dalam

pertumbuhan, dentin sekunder terbentuk setelah gigi erupsi, sedangkan dentin tersier

atau reparatif dibentuk sebagai respon terhadap rangsangan. Rangsangan / iritan ini

baik berupa iritan mikroba, iritan mekanik, maupun iritan kimia. 1,2

Iritan mikroba merupakan sumber utama iritasi pada jaringan pulpa yang

meliputi bakteri yang terdapat pada karies. Karies merupakan suatu kerusakan lokal

1
yang progresif dari struktur jaringan keras gigi. Karies akan terjadi jika terdapat

bakteri tertentu seperti Streptococcus mutans dan Lactobacillus spp. pada permukaan

gigi dimana produk metabolismenya yaitu asam organik dan enzim proteolitik

menyebabkan rusaknya email dan dentin. Karies yang berlanjut lambat laun akan

mencapai pulpa dan mengakibatkan penyakit pulpa.1,3

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010, penyakit pulpa

menduduki urutan ketujuh dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di

rumah sakit di Indonesia tahun 2010 dengan jumlah kunjungan sebanyak 163.211

pasien. Sedangkan untuk di Kota Makassar, penyakit pulpa berada pada urutan

kedelapan dari sepuluh penyakit utama untuk semua golongan umur di Kota

Makassar tahun 2007 dengan jumlah penderita sebanyak 23.253 orang. Data tersebut

membuktikan bahwa penyakit pulpa merupakan penyakit gigi dan mulut yang utama

dan terbanyak diderita oleh masyarakat di Indonesia, khususnya Kota Makassar.4,5

Sebagian besar penyakit pulpa tersebut berkaitan dengan bakteri secara

langsung dan tidak langsung. Sebagai contoh adalah nekrosis pulpa. Nekrosis pulpa

pada dasarnya diawali karena adanya invasi bakteri pada jaringan pulpa oleh karena

karies. Invasi bakteri yang telah mencapai pulpa akan mengakibatkan jaringan pulpa

terinflamasi namun tetap vital dalam beberapa waktu atau akan cepat menjadi

nekrosis. Bakteri ini akan menginvasi pulpa yang nekrosis, memperbanyak diri, dan

menginfeksi saluran akar.1

Walaupun penyebab utama penyakit pulpa khususnya nekrosis adalah iritan

mikroba dari karies, bakteri S. mutans dan Lactobacillus spp. tidak begitu berperan

2
dalam perkembangan nekrosis pulpa. Hal ini dikarenakan ketika pulpa terbuka oleh

karies, banyak spesies bakteri oportunis yang menginvasi dan berkoloni di jaringan

pulpa yang nekrosis serta memungkinkan sistem dalam jaringan pulpa bersifat

selektif dalam menentukan bakteri yang mendominasi jaringan pulpa yang nekrosis.1

Berdasarkan hal-hal tersebut, pengetahuan mengenai bakteri merupakan hal

penting agar patogenesis penyakit pulpa dapat lebih dipahami. Selain itu,

pengetahuan mengenai bakteri juga sangat penting dalam perawatan endodontik yang

akan diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang menyeluruh dari

bakteri pada saluran akar terkait dengan penyakit pulpa merupakan dasar dalam

keberhasilan perawatan endodontik untuk menghilangkan bakteri sehingga tidak

menginfeksi kembali saluran akar. Oleh karena itu, perlu mengetahui jenis bakteri

yang dominan pada penyakit pulpa khususnya gigi nekrosis melalui identifikasi

bakteri.1,6

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut memberikan dasar bagi peneliti

untuk merumuskan pertanyaan penelitian yaitu jenis bakteri apa yang dominan pada

saluran akar gigi nekrosis ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri yang dominan pada

saluran akar gigi nekrosis.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran secara jelas mengenai

bakteri yang terdapat pada saluran akar gigi nekrosis.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam pemberian

antibiotik pada saluran akar dalam perawatan endodontik.

Anda mungkin juga menyukai