PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sub sektor ekonomi yang dianggap mampu
meningkatkan perekonomian daerah dan sekaligus mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Kawasan Wisata Andalan di Sumatera Barat, salah satunya adalah Kawasan Wisata Lembah
Harau. Melalui Peraturan Daerah nomor 7 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Lima Puluh Kota, dinyatakan bahwa Kawasan Wisata
Lembah Harau merupakan salah satu dari tiga objek wisata unggulan di Kabupaten Lima
Puluh Kota. Untuk itu pemerintah setempat terus melakukan upaya seperti pembangunan
sarana dan prasarana di lokasi wisata seperti membangun kios untuk para pedagang
wisata agar lebih tertata serta mendukung masyarakat sekitar membuka wahana rekreasi
seperti wisata sampan, outbond ataupun membangun home stay, restoran hingga yang
terbaru spot fotografi yang bertemakan mini Eropa dimana pengunjung bebas berfoto
dengan latar icon yang berasal dari Negara Eropa.
Dengan bertambahnya fasilitas ini, terutama spot wahana mini Eropanya ternyata
telah mampu menarik pengunjung baik masyarakat luas ataupun instansi dan sekolah
yang mengadakan kegiatan outbond ataupun family gathering. Hal ini menjadi sebuah
indikator bahwa dengan semakin bertambahnya wahana yang menarik dan dibutuhkan
pengunjung, maka akan berdampak terhadap meningkatnya jumlah pengunjung.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota jumlah pengunjung
meningkat dari tahun ke tahun, tercatat pada tahun 2012 sekitar 150 ribu wisatawan dan 3
ribu wisatawan mancanegara berkunjung ke Lembah Harau. Kondisi ini menjadi peluang
yang berpotensi untuk ditingkatkan sehingga perlu mendapat perhatian serius dari
pemerintah daerah agar kawasan ekowisata ini dapat berkembang dan mampu menarik
pengunjung.
1.2 Rumusan Masalah
2. Peluang apa saja yang muncul di lingkungan pemasaran dengan mengembangkan potensi
wisata Lembah harau ?
3. Bagaimana riset pemasaran dan peramalan permintaan terhadap lokasi Wisata Lembah
harau ?
Lembah Harau Sumbar Indonesia Rasa Ko rea
Penduduk setempat memberi nama tempat ini ‘Harau’ berasal dari kata
‘parau’, istilah lokal yang artinya suara serak. Dahulu kala, penduduk yang
tinggal di atas Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor sehingga
menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya sering berteriak
histeris dan akhirnya menimbulkan suara parau atau ‘orau’, kemudian berubah
nama menjadi ‘Arau’, terakhir penyebutan lebih sering menjadi ‘harau’.
Selanjutnya, kurang dari 2 tahun belakangan ini, ada spot wisata baru Lembah
Harau Sumbar yg instagramable banget dan lagi hits digandrungi anak2
muda. Masih berlokasi di Kampung Sarosah Kecamatan Lembah Harau,
Kabupaten Lima Puluh Kota. Dikelilingi tebing menjulang, di bawahnya ada
latar pohon karet kering di atas hamparan tanah berpasir putih, dengan
background 2 gedung unik (ternyata gedung belakang sekolah Insan Cendikia)
bernuansa padang. Rancaknyo... .
http://upitsarimanahmpuin-j.gurusiana.id/article/lembah-harau-sumbar-indonesia-rasa-
korea-44414