Anda di halaman 1dari 1

Faktor kerentanan yang merupakan predisposisi tampaknya memainkan peranan penting dalam menentukan apakah gangguan akan

berkembang yaitu :
1. Adanya trauma masa anak-anak
2. Sifat gangguan kepribadian ambang, paranoid, dependen, atau antisosial
3. Sistem pendukung yang tidak adekuat
4. Kerentanan konstitusional genetika pada penyakit psikiatrik
5. Perubahan hidup penuh stres yang baru terjadi
6. Persepsi lokus kontrol eksternal
7. Penggunaan alkohol, walaupun belum sampai pada taraf ketergantungan.

Penelitian psikodinamika terhadap orang yang dapat bertahan hidup dari trauma psikis yang parah telah menemukan aleksitimia, yaitu
ketidakmampuan untuk mengidentifikasi atau mengungkapakan keadaaan perasaan sebagai ciri yang umum. Jika trauma psikis terjadi pada
masa anak- anak, biasanya dihasilkan perhentian perkembangan emosional. Jika trauma terjadi pada masa dewasa, regresi emosional sering
kali terjadi. Mereka tidak mampu menenangkan dirinya jika dalam keadaan stres.BAGAN STRES DAN STRES PASCA TRAUMA

Faktor Psikodinamika Model kognitif dari gangguan stres pascatraumatik menyatakan bahwa orang yang terkena stres pascatraumatik tidak
mampu memproses atau merasionalkan trauma yang mencetuskan gangguan.Mereka terus mengalami stres dan berusaha untuk tidak
mengalami kembali stres dengan teknik menghindar. Sesuai dengan kemampuan parsial mereka untuk mengatasi peristiwa secara kognitif,
pasien mengalami periode mengakui peristiwa dan menghambatnya secara berganti-ganti. Model perilaku dari gangguan stres pascatraumatik
menyatakan bahwa gangguan memiliki dua fase dalam perkembangannya. Pertama, trauma (stimulus yang tidak dibiasakan) adalah
dipasangkan, melalui pembiasaan klasik dengan stimulus yang dibiasakan (pengingat fisik atau mental terhadap trauma). Kedua, melalui
pelajaran instrumental, pasien mengambangkan pola penghindaran terhadap stimulus yang dibiasakan maupun stimulus yang tidak dibiasakan.
Faktor biologis Temuan biologis utama lainnya adalah peningkatan aktivitas dan responsivitas system saraf otonom, seperti yang dibuktikan
oleh peninggian kecepatan denyut jantung dan pembacaan tekanan darah, dan arsitektur tidur yang abnormal (sebagai contohnya, fragmentasi
tidur dan peningkatan latensi tidur).
Gambaran Klinis dan Diagnosis
Gambaran klinis utama dari gangguan stres pascatraumatik adalah pengalaman ulang peristiwa yang menyakitkan, suatu pola menghindar dan
kekakuan emosional dan kesadaran yang berlebihan yang hampir tetap. Gangguan mungkin tidak berkembang sampai berbulan-bulan atau
bertahun-tahun setelah peristiwa. Pemeriksaaan status mental seringkali mengungkapkan rasa bersalah, penolakan dan penghinaan. Pasien
mungkin juga menggambarkan keadaan disosiatif dan serangan panik. Ilusi dan halusinasi mungkin ditemukan. Tes kognitif mungkin
mengungkapkan bahwa pasien memiliki gangguan daya ingat dan perhatian.
Gejala penyerta dapat berupa agresi, kekerasan , pengendalian impuls yang buruk dan depresi. Berbagai ciri anti sosial mungkin ditemukan
termasuk penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol dan obat, perasaan bersalah yang menonjol, insomnia, ilusi dan halusinasi, disosiasi,
serangan panik, agresi, kekerasan dan gangguan daya ingat serta gangguan memusatkan perhatian (konsentrasi).

Anda mungkin juga menyukai