Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Rinosinusitis (RS) adalah suatu kondisi peradangan yang melibatkan hidung dan sinus
paranasal. Secara klinik RS adalah keadaan yang terjadi sebagai manifestasi adanya peradangan yang
mengenai mukosa rongga hidung dan sinus paranasal dengan terjadinya pembentukan cairan atau
adanya kerusakan pada tulang di bawahnya (Benninger,2003).

Klasifikasi
Klasifikasi RS menurut the American Academy of Otolaryngic Allergy (AAOA) dan American
Rhinologic Society (ARS) :

1. Rinosinusitis akut (RSA)


Bila gejala RS berlangsung sampai 4 minggu. Gejala timbul mendadak, biasanya
akibat infeksi virus dan sembuh sebelum 4 minggu. Setelah itu seluruh gejala akan
menghilang. Gejala RSA viral yang memburuk setelah 5 hari atau gejala yang menetap
setelah 10 hari menunjukkan adanya infeksi kuman (RSA bakterial).
2. Rinosinusitis akut berulang (Recurrent acute rhinosinusitis).
Gejala dan tanda sesuai dengan RSA,tetapi memburuk setelah 5 hari atau menetap
selama lebih dari 10 hari. Kriteria gejala untuk RSA berulang identik dengan kriteria untuk
RSA. Episode serangan berlangsung selama 7-10 hari. Selanjutnya episode berulang terjadi
sampai 4 atau lebih dalam 1 tahun. Diantara masing-masing episode terdapat periode bebas
gejala tanpa terapi antibiotik.
3. Rinosinusitis sub akut (RSSA).
RS dengan gejala yang berlangsung antara 4 sampai 12 minggu. Kondisi ini
merupakan kelanjutan perkembangan RSA yang tidak menyembuh dalam 4 minggu. Gejala
lebih ringan dari RSA. Penderita RSSA mungkin sebelumnya sudah mendapat terapi RSA
tetapi mengalami kegagalan atau terapinya tidak adekuat.
4. Rinosinusitis kronis (RSK).
Bila gejala RS berlangsung lebih dari 12 minggu.
5. Rinosinusitis kronis dengan eksaserbasi akut.
RSK pada umumnya mempunyai gejala yang menetap. Pada suatu saat dapat terjadi
gejala yang tiba-tiba memburuk karena infeksi yang berulang. Gejala akan kembali seperti
semula setelah pengobatan dengan antibiotik akan tetapi tidak menyembuh
(Benninger,2003).
Benninger MS, et al. 2003 Adult chronic rhinosinusitis: Definitions,
diagnosis, epidemiology, and pathophysiology. Otolaryngology
Head and Neck Surg; 129: S1-S32.

Anda mungkin juga menyukai