Anda di halaman 1dari 8

EPIDEMIOLOGI

KEJANG DEMAM
(2010) di RSUP dr. Kariadi Semarang
menunjukkan bahwa

Anak Yang Memiliki Keluarga Dengan Anak Yang Berusia <2 Tahun Lebih
Riwayat Kejang Berisiko 4,5x Berisiko 3,4x

AAP : 6bln – 5 thn


Dengan puncak pada usia 18 bulan
Penelitian Bessisso (2000) di Qatar

45% 55%
Vestergaard dkk (2002) di Denmark :

BBL <2500 gram


1,5 x berisiko
Penelitian Mahyar, A., dkk (2010) di Iran
demamnya disebabkan

53,8%, 24,4%, 9%

infeksi saluran
kemih
lainnya 2,6%.
6,4%
3,8%
PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primordial
Orang tua atau pengasuh anak harus diberi cukup informasi mengenai
1. penanganan demam dan kejang,
2. cara memenuhi kebutuhan nutrisinya,
3. Menjaga sanitasi dan kebersihan lingkungan

2. Pencegahan Primer
mencegah terjadinya serangan kejang demam kepada kelompok yang
mempunyai faktor risiko
1. kompres anak dengan air hangat
2. berikan antipiretik
3. Pencegahan Sekunder
dilakukan ketika anak sudah mengalami kejang demam,
profilaksis terhadap kejang demam berulang
• Profilaksis intermitten dengan diazepam oral
• Profilaksis terus menerus dengan antikonvulsan tiap hari selama 2 tahun
setelah kejang terakhir, tap off selama 1-2 bulan.

4. Pencegahan Tersier
Tujuan utama dari pencegahan tersier adalah mencegah terjadinya
kecacatan, kematian, serta usaha rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai