Investigasi spesialis
- Uroflowmetri
- Urodinamik (konvensional, video, ambulatori)
- Profilometri Tekanan Uretra
- Pencitraan (USG, X-Ray, MRI)
- Sistoskopi
- Penelitian neurofisiological
-
Box 2. Normal sistometrik parameter dalam penyimpanan dan berkemih
Sistometri filling
- Kapasitas >400 ml
- Tidak adanya aktivitas detrusor
- Peningkatan kurang dari 15 cm H20 dalam Pdet (detrusor pressure) atau volume 500 ml
- Post void residu < 50 ml
Sistometri voiding
- Tidak ada kebocoran ketika tes provokasi batuk
- Tidak ada overaktivitas dengan tes provokasi (tap tes), mencuci tangan, batuk)
- P det < 15 cm H2O selaa berkemih dengan laju aliran maksimum >15 ml/s untuk volume
lebih dari 150 ml
Gambar 1. Stres inkontinensia biasanya disebabkan oleh kelemahan atau kerusakan pada otot
dan jaringan dari dinding pelvis, lemahnya dukungan uretra atau kelemahan dari spincter uretra
Gambar 3. Probe intravagina yang digunakan pada konjungsi dengan alat elektromiograpi
biofeedback sebagai alat tambahan untuk latihan otot dasar panggul
Gambar 4. Tatatalaksana pembedahan dengan bebas tekanan pada vagina disertai insersi dari
mesh untuk membentuk sling di bawah mid urethra untuk mengembalikan uretra ke posisi
semula.
Riwayat penyakit dan
pemeriksaan fisik
(termasuk per vagina) Pada usia lanjut: tidak
Rujuk ke spesialis jika:
termasuk konstipasi dan
- Pemeriksaan abnormal yang berhubungan
seperti massa/fistula dengan obat
- Inkontinensia rekuren Pemeriksaan normal
- Pembedahan sebelumnya (termasuk prolaps
gagal asimtomatik)
- Prolaps simtomatik dengan Ditatalaksana infeksi
inkontinensia urin atau saluran kemih
gangguan berkemih Urinalisis (dipstik) + 3
hari bladder diary Kurangi intake cairan
- Retensi urin
- Berkurangnya volume (
<125ml)
- Nyeri kandung kemih Negatif urinalisis atau Inkontinensia +
- Inkoninensia + rekuren spesimen midstream kesulitan berkemih
infeksi saluran kemih urin
- Hematuria Rujuk