Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN ALAT MONITORING PENDETEKSI

GENANGAN AIR BERBASIS ARDUINO DAN SMS

GATEWAY

JESSY BENG CLAUDIA

5215131528

Skripsi Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam

Memperoleh Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat memungkinkan

praktisi untuk selalu terus melakukan pemikiran-pemikiran baru yang berguna

antara lain untuk membantu pekerjaan manusia maupun menanggulangi

permasalahan tertentu, ini ditunjukkan semakin majunya ilmu pengetahuan dan

ilmu teknologi yang saat ini ditandai dengan bermunculannya alat-alat yang

menggunakan sistem digital dan otomatis.

Elektronika adalah salah satu dari teknologi yang membantu kehidupan

manusia agar menjadi lebih mudah. Salah satu bentuk sistem akses kontrol eletronik

yang saat ini banyak dikembangkan adalah pada sistem monitoring secara jarak

jauh, hal ini memungkinkan seseorang dapat memonitoring sebuah masalah di jalan

raya pada saat terjadi genangan air, hal ini tentu sangat berguna untuk menunjang

kehidupan masyarakat modern sekarang yang kebutuhan akan mobilitas yang

sangat tinggi.

Setiap kali hujan turun lama di Jakarta, beberapa titik di Jakarta akan

tergenang air bahkan menjadi banjir. Hal itu rupanya terjadi karena daya tampung

air pada saluran yang kecil. Kondisi daya tampung saluran air semakin kecil dengan

banyaknya sampah atau material lain yang dapat menghambat saluran air.

Pada saluran air sering kali diperlukan suatu sistem mekanisme untuk

mengetahui ketinggian permukaan air. Namun, sering kali sistem mekanisme

tersebut masih menggunakan cara manual, contohnya dengan melihat dan


melakukan pengukuran langsung pada saluran air. Cara tersebut merupakan cara

paling sederhana untuk digunakan, akan tetapi sedikit sulit jika letak saluran air

tersebut sulit dijangkau manusia. Maka diperlukan suatu sistem mekanisme

pengukuran batas permukaan air secara otomatis, salah satunya dengan membuat

sensor level pengukur ketinggian air. Sensor ini kemudian dipasangkan pada

saluran air tersebut.

Pemantauan ketinggian air pada saluran air sangat diperlukan dalam

menghadapi curah hujan yang tidak menentu. Sistem monitoring genangan ini

sendiri memang sangat diperlukan, karna apabila air yang mengalir melebihi dari

batas sensor level ketinggian air, dapat menyebabkan genangan air di jalan raya

bahkan banjir, maka dengan adanya sistem monitoring ini diharapkan

mempermudah petugas pengawas saluran air secara real time.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zuly Budiarso dalam

jurnalnya yang berjudul Sistem Monitoring Tingkat Ketinggian Air Bendungan

Berbasis Mikrokontroller berfungsi mendeteksi ketinggian air oleh sensor dan

dilaporkan melalui sebuah LCD dan LED. Namun dalam penelitian ini sensor

ketinggian air digunakan didalam saluran air dan melaporkan ketinggian air melalui

SMS Gateway dalam waktu yang real time setiap satujam sekali.

Selain itu sistem monitoring ini juga berfungsi untuk batas waktu kecepatan

aliran air pada saluran air sebagai pendeteksi terjadinya hambatan atau tidak. Jika

permukaan air berada melebihi batas normal, diperlukan waktu kecepatan untuk

penyusutan kecepatan air sampai batas normal. Apabila waktu penyusutan air

melebihi batas waktu normal, tentu saja dapat dipastikan adanya sumbatan dalam

saluran air.
Oleh sebab itu dalam rangka penulisan Skripsi ini, penulis membuat

“Rancangan Alat Monitoring Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS

Gateway” dengan mengunakan Arduino UNO yang dapat memantau secara real

time.

1.2. Identifikasi Masalah

Melihat latar belakang masalah, maka permasalahan dapat diidentifikasi

sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengetahui kecepatan penyusutan air di dalam saluran

air?

2. Apakah waktu kecepatan penyusutan air sesuai dengan batas waktu

kecepatan normal?

3. Bagaimana cara mengetahui batas ketinggian air yang mengalir di

saluran air menggunakan sensor plat pada sistem monitoring ketinggian

air?

4. Bagaimana cara mempermudah petugas pengawas saluran air untuk

memonitoring ketinggian dan kecepatan penyusutan air yang mengalir

di saluran air?

5. Bagaimana membuat alat monitoring pendeteksi genangan air berbasis

Arduino dan SMS Gateway?

1.3. Pembatasan Masalah

Dengan mempertimbangkan latar belakang dan rumusan masalah pada

penelitian rancangan alat monitoring genangan air berbasis Arduino dan SMS

Gateway dalam rangka meminimalisir titik genangan air di Provinsi DKI Jakarta,

masalah dibatasi oleh :


1. Sensor level ketinggian air menggunakan dua buah plat.

2. Sensor level ketinggian air memiliki lima titik air yang mengalir.

3. Memonitoring waktu kecepatan penyusutan air didalam saluran air.

4. Mendeteksi terjadinya sumbatan aliran air didalam saluran air.

5. Mendeteksi terjadinya genangan air di lima wilayah di Provinsi DKI

Jakarta.

1.4. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana membuat

rancang bangun alat monitoring genangan air berbasis Arduino dan SMS Gateway

untuk memonitoring ketinggian air disaluran air pada lima titik daerah rawan

genangan air diProvinsi DKI Jakarta?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka ada beberapa tujuan

yang harus dicapai dari penelitian ini, yaitu :

1. Membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memonitoring

terjadinya genangan air dijalan raya.

2. Agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat dengan mudah

memonitoring ketinggian air pada saluran air secara real time.

3. Membantu petugas pengawasan saluran air agar dapat mengetahui

adanya sumbatan aliran air pada saluran air.

4. Keselamatan di jalan raya lebih terjamin.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk mempermudah petugas pengawas

saluran air dalam memonitoring pendeteksi ketinggian air disaluran air agar tidak
melebihi batas ketinggian air maksimal sebelum meluapnya air ke jalan raya yang

mengakibatkan genangan air atau bahkan banjir.

Selain itu penelitian ini bermanfaat sebagai pendeteksi kecepatan

penyusutan air pada saluran air untuk mengetahui terjadinya sumbatan atau tidak

terjadi sumbatan. Apabila terjadi sumbatan, maka waktu yang dibutuhkan untuk

penyusutan air ke batas normal lebih lama dari waktu normal.

Penelitian ini dapat bermanfaat dalam bidang pendidikan untuk

mengembangkan ilmu teknologi dan informasi. Sehingga, dalam rancangan alat

monitoring pendeteksi genangan air berbasis Arduino dan SMS Gateway berkaitan

dengan beberapa matakuliah seperti Sistem Mikrokontroller, Sensor dan Tranduser,

Pemrograman Komputer dan Interface, sebagai sistem rancang bangun antisipasi

dini genagan air di jalan raya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan sistem ini memiliki beberapa perangkat yang digunakan

sebagai perangkat utama ataupun perangkat pendukung.

2.1. Kerangka Teoritik

2.1.1. Monitoring

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), monitoring berasal dari

kata “monitor” yang memiliki arti alat untuk memantau.

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran

kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang focus pada proses

keluaran. Monitoring mempunyai data dasar untuk menjawab pertanyaan.

2.1.2. Pendeteksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendeteksi berasal dari

kata “deteksi” yang memiliki arti usaha menemukan dan menentukan keberadaan,

anggapan, atau kenyataan. Sedangkan mendeteksi adalah menemukan atau

menentukan keberadaan atau kenyataan sesuatu atau dapat disebut melacak.

Pendeteksi adalah proses atau cara mendeteksi sebuah data untuk memantau

perubahan yang focus pada proses keluaran.

2.1.3. Perangkat Keras

2.1.3.1. Mikrokontroller Arduino


Andrianto dan Darmawan (2016 : 15) Arduino adalah suatu alat

prototype elektronik berbasis mikrokontroller yang fleksibel dan open -

source. Arduino dapat digunakan ‘mendeteksi’ lingkugan dengan menerima

masukkan dari berbagai sensor.

Andrianto dan Darmawan (2016 : 19) Kelebihan dari Board Arduino

1. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya

memiliki bootloader yang akan menangani program yang di-upload dari

computer.

2. Bahasa pemrogramannya relative mudah (bahasa C), dan

software Arduino mudah dioperasikan karena berbentuk GUI (Graphical

User Interface), IDE (Integrated Devlopment Environmrnt), memiliki

library yang cukup lengkap serta gratis dan Open Source.

3. Komunikasi serial dan komunikasi untuk upload program

menggunakan jalur yang sama yaitu menggunakan jalur USB (atau

komunikasi serial), jadi membutuhkan sedikit kabel.

Andrianto dan Darmawan (2016 : 27) Board Arduino UNO adalah

sebuah board Arduino yang menggunakan ic mikrokontroler ATmega

328P. Board ini memiliki 14 digital input/output (6 buah diantaranya dapat

digunakan sebagai input PWM), 6 buah analog input analog, menggunakan

crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset.
Gambar 2.1 Board Arduino UNO

Gambar 2.2. Spesifikasi Arduino UNO.

Development boar Arduino UNO telah dilengkapi dengan polyfuse

yang dapat direset untuk melindungi port USB computer/laptop dari arus

berlebih. Jika lebih dari 500mA ditarik pada port USB tersebut, sirkuit
proteksi akan secara otomatis memutuskan hubungan, dan akan

menyambung kembali ketika batasan aman telah kembali.

Beberapa pin power pada Arduino UNO :

1. GND : Ground atau negative

2. Vin : power langsung ke board Arduino dengan

rentang tegangan antara 7 Volt sampai 12 Volt.

3. Pin 5V : pin output dimana pin tersebut mengalir

tegangan 5 Volt yang telah melalui regulator

4. 3V3 : pin output dimana pin tersebut mengalir

tegangan 3.3 Volt yang telah melalui regulator.

5. IOREF : pin yang menyediakan referensi tegangan

mikrokontroller. Biasanya digunaka pada board shield untuk

memperoleh tegangan yang sesuai.

Pada Arduino UNO memiliki memori 32 KB, dengan 0.5 KB dari

memori tersebut sudah termasuk untuk bootloader. Jumlah SRAM 2 KB,

dan EPROM 1 KB, yang dapat baca tulis dengan menggunakan EPROM

library saat melakukan pemrograman.

Beberapa fungsi pin Arduino UNO :

1. Serial, terdiri dari pin 0 (RX) sebagai penerima dan pin 1 (TX) sebagai

pengirim

2. External Interrups, pin 2 dan pin 3 digunakan untuk menghidupkan

interrups.
3. PWM, pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan output PWM 8-bit dengan

menggunakan fungsi dengan menggunakan fungsi analogWrite()

4. SPI, pin 10 (SS), 11(MOSI), 12(MISO), dan 13 (SCK) mendukung

komunikasi SPI dengan menggunakan SPI library.

5. LED, pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital pin 13.

6. TWI, pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang mendukung komunikasi

dengan menggukan Wire Library.

7. Pin Analog, diberi tanda A0, A1, A2, A3, A4, dan A5, yang memiliki

resolusi 10 bit.

8. AREF, sebagai referensi tegangan untuk input analog

9. Reset, hubungkan ke LOW untuk melakukan reset terhadap

mikrokontroller. Sama dengtan penggunaan tombol reset yang tersedia.

2.1.3.2. Rangkaian Sensor Ketinggian Air

D Sharon, dkk (1982), Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi

untuk mendeteksi gejala – gejala atau sinyal – sinyal yang berasal dari

perubahan suatu energy seperti energy listrik, energy kimia, energy fisika,

energy biologi, energy mekanik.

Sensor merupakan transducer yang digunakan untuk mendeteksi

kondisi suatu proses. Yang dimaksud transducer yaitu perangkat keras

untuk mengubah informasi bentuk energy lain secara proporsional.

Sensor terdiri atas tiga jenis, yaitu :


1. Sensor Analog, yang meliputi sensor LVDT (Linier Variable

Differential Transformer), sensor temperature (thermocouple, RTD,

thermistor, IC), strain gage dan load cell, dan LDR.

2. Sensor Digital, meliputi rotary encoder.

3. Sensor ON/OFF merupakan sensor proximity (kapasitif, induktif, dan

infrared), dan limit switch.

Macam – macam sensor meliputi :

1. Sensor perpindahan dan posisi yaitu, potensiometer, LVDT dan RVDT,

Linier Motion Variable Capacitor (LMVC).

2. Sensor berat yaitu LVDT, Strain gage, Load Cell.

3. Sensor fluida yaitu sensor level dan tekanan (pengapung, LVDT,

kapasitif, ultrasonic), aliran (magnetic).

4. Sensor sistem navigasi yaitu gyrostar.

5. Sensor monitoring lingkungan yaitu COx, NOx, SOx dan kelambatan.

Pengukuran level ketinggian air dapat dilakukan dengan berbagai

cara, salah satunya dengan dua buah plate yang dialiri listrik. Pemilihan

sensor tergantung pada situasi dan kondisi sistem yang akan disensor.

2.1.3.3. Module SMS Gateway Sim800L

Sim800 adalah modul yang dapat digunakan untuk mengolah SMS,

telepon, serta mengirim data GPRS dengan menggunakan mikrokontroller.

Sim800 salah satu modem GSM/GPRS yang bekerja di empat band

frekuensi, yakni 850, 900, 1800 dan 1900 MHz. Sedangkan GPRSnya
mengadopsi teknologi multi slot class 12/10 dan mendukung skema coding

GPRS CS1-CS4.

Gambar 2.3.Modul SMS Gateway Sim800L

Sebuah sistem SMS Gateway, umumnya terdiri dari komponen

hardware (server/computer yang dilengkapi dengan perangkat jaringan) dan

software (aplikasi yang digunakan untuk pengolahan pesan). Dan untuk

sebuah sistem yang besar umumnya dapat menggunakan database untuk

penyimpanan data.

2.1.3.4. DC Power Supply (Adaptor)

DC power supply atau yang biasa disebut adaptor adalah rangkaian

elektronika yang berguna untuk merubah tegangan AC menjadi tegangan

DC. Adaptor merupakan alternative pengganti dari tegangan DC karena

penggunaan tegangan AC bisa lebih lama asalkan ada sumber listrik pada

daerah tersebut.
Gambar 2.4. Rangkaian Adaptor 5 Volt.

Gambar 2.5. Diagram Blok Adaptor

Prinsip kerja :

1. Trafo atau transformator yang digunakan dalam rangkaian ini yaitu trafo

step-down 220V/12V yang berfungsi sebagai menurunkan tegangan

dari 220V menjadi 12V.

2. Dioda bridge 5 Ampere dan kapasitor 1 berperan sebagai penyearah

tegangan AC menjadi tegangan DC.

3. Regulator tegangan positif LM7805 berperan untuk meregulasi

tegangan output hingga stabil pada tegangan 5V.

4. Transistor PNP MJ2955 berperan sebagai penguat arus sampai 10

Ampere, dan tegangan tetap pada kondisi 5V.

2.1.3.5. Module regulator Mini - 360 ultra small size DC – DC

synchronous rectifier buck module.

Module regulator adalah sebuah module penurun tegangan dengan

besar tegangan masukkan antara 4.75volt sampai dengan 23volt. Sedangkan


tegangan yang dikeluarkan antara 1.0volt sampai dengan 17volt. Fitur lain

yang dimiliki oleh module ini yaitu :

1. Output current peak : 3Ampere long time 1.8Ampere

2. Conversion efficiency : 96% (highest)

3. Switching frequency : 340 KHz

4. Output Ripple : 30Mv

5. Load adjustment rate : +0.5%

6. Voltage regulation rate : +2.5%

7. Working temperature : -40℃ to +85℃

Gambar 2.6. Module regulator Mini - 360 ultra small size DC –

DC synchronous rectifier buck module.

2.1.3.6. Saklar

Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutus

atau menyambunkan arus listrik. Secara sederhana, saklar terdiri dari dua

buah logam yang menempel pada suatu rangkaian dan bisa terhubung atau

terpisah sesuai dengan keadaan dalam rangkaian itu. Untuk mengurangi


efek korosi pada sambungan itu maka material logam yang digunakan

paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan

anti karat.

Gambar 2.7. Jenis – jenis saklar.

Tabel 2.1. Jenis, symbol, dan bentuk saklar.


Pada penelitian ini, peneliti memilih saklar SPDT (Single Pole,

Double Throw) sebagai penyambung dan pemutus arus listrik pada setiap

modul Rangkaian Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS

Gateway.

2.1.4. Perangkat Lunak

2.1.4.1. IDE Arduino

Menurut Eko Istiyanto (2014 : 46) IDE (Integrated Development

Environment) Arduino merupakan aplikasi yang mencakup editor,

compiler, dan uploader dapat menggunakan semua seri modul keluarga

Arduino, seperti Arduino Duemelanove, Uno, Bluetooth, Mega. Kecuali

ada beberapa tipe board Arduino yang memakai mikrokontroler diluar seri

AVR, seperti mikroprosesor ARM. Editor Sketch pada IDE Arduino juga

mendukung fungsi penomoran baris, syntax highlighting, yaitu pengecekan

sintaksis kode sketch. [Oxer, Blemings, 2009].

Menurut Syahwill (2013 : 41) software Arduino adalah software

yang ditulis dengan menggunakan Java. Jendela umum IDE Arduino terdiri

dari tiga bagian utama, yaitu :

1. Bagian atas, yakni toolbar, pada bagian atas juga terdapat menu file,

edit, sketch, tools, dan help.

2. Bagian tengah, yaitu tempat penulisan kode program atau sketch.

3. Bagian bawah berupa jendela pesan (message windows) atau tes konsul

yang berisi status dan pesan error.


Gambar 2.8. Software IDE Arduino.

2.1.4.2. Visual Basic

Bahasa pemrograman Visual Basic telah mengalami banyak

perubahan sejak satu decade kebelakang. Bahasa BASIC (Beginner’s All

Purpose Symbolic Instruction Code) ini pertama kali didesain oleh John G

Kemeny dan Thomas E Kurtz yang bertujuan untuk menyediakan akses

pemrograman bagi programmer yang bukan berasal dari kalangan

teknologi. Bahasa BASIC awalnya hanya sekedar bahasa tingkat tinggi

(high level language) yang memungkinkan semua orang dapat membuat

program computer. (Winarno, dkk., 20015 : 23).

Menurut Winarno, dkk. (2015 : 14) contoh bahasa pemrograman

berbasis visual adalah : Visual Basic .Net, Delphi, Lazuarus. Keuntungan

menggunakan Bahasa pemrograman visual adalah :


1. Dapat mempermudah dalam mendesain tampilan visual dengan

menggunakan fasilitas RAD (Rapid Application Development) dari IDE

Bahasa pemrograman tersebut.

2. Programmer hanya bekerja dibagian kodenya, karena user interface

lebih mudah dibuat.

3. Bahasa yang digunakan dalam pemrograman visual mengacu pada

bahasa pemrograman konvensional.

Namun, kekurangan dalam pemrograman berbasis visual yaitu :

1. Program berbasis visual sangat jarang ada yang bisa multiplatform, hal

ini karena level abstraksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahasa

pemrograman tingkat tinggi.

2. Programnya menjadi lebih berat dan kecepatan eksekusinya menjadi

lebih rendah.

Pemrograman Visual Basic .NET adalah bahasa pemrograman

terpopuler. Ini merupakan pemrograman yang berjalan diatas platform NET

Framework. Apabila VB .NET ini merilis versi barunya, maka Net

Framework ikut berkembang.

Framework adalah software yang berisi library yang menyediakan

interoperasibilitas bahasa pemrograman. Program yang ditulis untuk NET

Framework diesekusi kedalam perangkat lunak yang disebut Common

Language Runtime (CLR).


CLR adalah sebuah mesin virtual yang menyediakan layanan

penting seperti keamanan, manajemen memori, exception handling, dan

class library. (Winarno, dkk., 2015 : 18).

Class Library di NET Framework menyediakan infrastruktur yang

lengkap untuk menjalankan program, termasuk diantaranya : antarmuka

pengguna, akses data, konektifitas database, kriptografi, platform untuk

aplikasi web, algoritma numeric, dan komunikasi jaringan.

2.1.4.3. Microsoft Access

Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basis data

komputer relasional. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi

Microsoft Office. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet

Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif

sehingga memudahkan pengguna.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam

format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL

Server, Oracle Database, atau container basis data yang mendukung standar

ODBC. Access juga mendukung teknik – teknik pemrograman berorientasi

objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat batu

pemrograman berorientasi objek.


Gambar. 2.9. Tampilan Awal Microsoft Access.

2.2. Kerangka Berpikir

Rancangan Alat Monitoring Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino

dan SMS Gateway bekerja dengan mengidentifikasi sensor ketinggian air pada

saluran air agar tidak melebihi batas saluran air yang mengakibatkan terjadinya

genangan air. Sensor pendeteksi ketinggian air ini juga berfungsi sebagai sistem

pendeteksi terjadinya sumbatan pada saluran air atau tidak dengan menganalisis

perbedaan batas waktu penyusutan air pada tiap sensor level ketinggian air pada

saat tidak adanya sumbatan dengan adanya sumbatan. Apabila terjadi sumbatan

maka waktu penyusutan air lebih lama dari batas normal.

Ketika waktu penyusutan melebihi dari batas waktu normal, maka sensor

level ketinggian air akan mengirim pemberitahuan secara real time melalui SMS

Gateway yang akan diterima oleh pengawas saluran air dan juga mengirim data

yang diterima oleh Visual Basic sebelum meluapnya air kejalan sehingga

mengakibatkan genangan air. Namun, apabila waktu penyusutan air sama dengan

waktu penyuutan dalam waktu normal tidak ada pemberitahuan kepada pengawas
saluran air. Untuk mempermudah petugas pengawas mendeteksi tinggi permukaan

air, maka diberikan led indicator tiap sensornya.

2.2.1. Blok Diagram

Blok diagram Rancangan Alat Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino

dan Sms Gateway merupakan bagian sub sistem yang saling terkait dalam

menjalankan fungsi sistem.

Gambar 2.10. Blok Diagram Rancangan Alat Pendeteksi

Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS Gateway.


Gambar 2.11. Blok Diagram Rancangan Pemasangan Alat

Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS Gateway pada

lima Wilayah DKI Jakarta.

2.3. Penelitian Sebelumnya Yang Relevan.

Penelitian level ketinggian air ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Tegar

Bhakti Prihantoro dan Rizky Charli Wijaya Husni dengan judul penelitian Alat

Pendeteksi Tinggi Permukaan Air Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis

Mikrokontroller pada tahun 2010/2011. Alat ini didesain untuk menghidupkan atau

mematikan mesin pompa air, jika air pada bak penampung kosong maka alat ini

akan menghidupkan pompa air dan apabila air pada bak penampung telah terisi
penuh maka alat ini akan mematikan pompa air. Dan alat ini juga dapat mengisi bak

air penampungan berdasarkan volume dan tinggi air berdasarkan keperluan dengan

cara melakukan inputan nilai dari keypad, hasil akan ditampilkan di LCD (Liquid

Crystal Display). Sensor ultrasonic berfungsi sebagai alat utama untuk menentukan

tinggi permukaan air pada bak penampungan dengan rangkaian relay sebagai saklar

otomatis untuk pompa air.

Ir. Zuly Budiarso, M.Cs dan Eddy Nurraharjo, S.T., M.Cs. juga pernah

melakukan penelitian seperti ini yang berjudul Sistem Monitoring Tingkat

Ketinggian Air Bendungan Berbasis Mikrokontroller. Sistem Monitoring Tingkat

Ketinggian Air merupakan sebuah peralatan yang berfungsi menedeteksi

ketinggian air oleh sensor dan hasil dilaporkan melalui sebuah peralatan display

berupa LCD dan LED. Peralatan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Sensor,

Mikrokontroller, dan LCD display. Sensor berfungsi sebagai masukkan, yang

berupa hasil deteksi sensor ketinggian air. Masukkan dari sensor merupakan sinyal

informasi tentang tingkat ketinggian air yang ditunjukkan oleh LCD dan LED.

Dalam penelitian ini digunakan Mikrokontroller ATMega 8535, pemrograman

menggunakan CVAVR sedangkan perangkat lunak menggunakan CodeVisionAVR

versi 2.03.9. Progam interface yang digunakan terdiri dari program untuk deteksi

sensor, program untuk pengolahan sinyal, dan program untuk menghasilkan

informasi yang ditampilkan pada LCD dan LED. Hasil yang diperoleh dari

penelitian ini adalah ketelitian dalam menghitung besar kecilnya tegangan dan arus

yang dihasilkan oleh sensor, karena besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sensor

akan berpengaruh pada kinerja mikrokontroller.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat Penelitian

Alat penelitian yang diperlukan dalam pembuatan Rancangan Alat

Monitoring Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS Gateway adalah:

1. Tang Potong

2. Solder dan Timah

3. Multimeter

3.2.2. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang diimplementasikan dalam pembuatan Rancangan

Alat Monitoring Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS Gateway

adalah :

Perangkat Keras :

1. Sensor Level Ketinggian Air

2. Arduino UNO

3. SIM 800L

4. Adaptor

5. Module regulator non-isolated buck model Mini- 360 ultra small size DC – DC

synchronous rectifier buck module

6. Saklar SPDT
7. PC / Laptop

Perangkat Lunak :

1. Arduino IDE

2. Visual Basic .NET

3. Microsoft Access

3.3.Diagram Alir Penelitian

Pada bagian ini digambarkan diagram alir penelitian yang memperliahatkan

langkah – langkah atau prosedur penelitian yang digunakan untuk pemecahan

masalah atau dalam mengembangkan sebuah produk (dalam bentuk desain, alat,

software, media atau data hasil penelitian) dan untuk mencapai tujuan penelitian.

Langkah – langkah Rancangan Alat Pendeteksi Genangan Air Berbasis

Arduino dan SMS Gateway seperti pada gambar 3.1.


START

Identifikasi Masalah

Perancangan Sistem

Perancangan Hardware

Perancangan Software

Pengujian Hardware
dan Software

Apakah
Hardware dan
Software
sudah sesuai

Analisis Pengujian

END

Gambar 3.1. Langkah – langkah perancangan Alat


Start

Inisialisasi
Input/Output

Cek Ketinggian Level Air

Tampilan Monitor

Level 1
Terendam ?

Lampu 1 On

Waktu > 3
Jam?

B A
B A
v

Kirim
Pemberitahuan SMS

“Terjadi Sumbatan”

Level 2
Terendam ?

Lampu 2 On

Waktu > 1
Jam?

Kirim
Pemberitahuan SMS

“Terjadi Sumbatan”

D C
D C

Level 3
Terendam ?

Lampu 3 On

Waktu > 30
Menit ?

Kirim
Pemberitahuan SMS

“SIAGA 1”

Level 4
Terendam ?

F E
F E

Lampu 4 On

Waktu > 10
Menit ?

Kirim
Pemberitahuan SMS

“SIAGA 2”

Level 5
Terendam ?

Lampu 5 On

H
G
H G

Waktu > 5
Menit ?

Kirim
Pemberitahuan SMS

“BANJIR”

END

Gambar 3.2. Flowchart Alat Monitoring Pendeteksi Genangan


Air Berbasia Arduino dan SMS Gateway.

Perancangan sistem adalah hal utama yang harus dilakukan pada

Rancangan Alat Monitoring Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS

Gateway. Pada tahapan kali ini, peneliti menuangkan pemikiran untuk

meminimalisir sebuah masalah dijalan raya seperti terjadinya genangan air dengan

menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti desain sistem dan sistem kerja

alat.
Gambar 3.3. Diagram Blok Sistem

Petugas pengawasan saluran air bertugas mendeteksi ketinggian batas

normal air yang mengalir pada saluran air dan kecepatan penyusutan air apabila

tidak terjadi sumbatan pada saluran air. Selanjutnya, pengawas saluran air

memasang sensor level ketinggian air.

Rancangan Alat Monitoring Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino

dan SMS Gateway bekerja dengan mengidentifikasi sensor ketinggian air pada

saluran air agar tidak melebihi batas saluran air yang mengakibatkan terjadinya

genangan air. Sensor pendeteksi ketinggian air ini juga berfungsi sebagai sistem

monitoring terjadinya sumbatan pada saluran air atau tidak dengan menganalisis

perbedaan batas waktu penyusutan air pada tiap sensor level ketinggian air pada

saat tidak adanya sumbatan dengan adanya sumbatan. Apabila terjadi sumbatan

maka waktu penyusutan air lebih lama dari batas normal.


Ketika waktu penyusutan melebihi dari batas waktu normal, maka sensor

level ketinggian air akan mengirim pemberitahuan secara real time melalui SMS

Gateway yang akan diterima oleh pengawas saluran air dan juga mengirim data

yang diterima oleh Visual Basic sebelum meluapnya air kejalan sehingga

mengakibatkan genangan air. Namun, apabila waktu penyusutan air sama dengan

waktu penyuutan dalam waktu normal tidak ada pemberitahuan kepada pengawas

saluran air. Untuk mempermudah petugas pengawas mendeteksi tinggi permukaan

air, maka diberikan led indicator tiap sensornya.

3.3.1. Perancangan Hardware

Perancangan hardware menentukan keberhasilan suatu sistem.

Perancangan hardaware dirancang agar sesuai dengan kebutuhan Rancangan Alat

Sistem Monitoring Pendeteksi Gengangan Air Berbasis Arduino dan SMS Gateway

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

3.3.1.1. Menentukan Sistem Kendali

Dalam pembuatan Rancangan Alat Monitoring Pendeteksi Genangan Air

Berbasis Arduino dan SMS Gateway dikendalikan oleh Mikrokontroller Arduino

UNO.
Gambar 3.4. Mikrokontroller Arduino UNO.

3.3.1.2. Menentukan Sensor Level Ketinggian Air

Sensor level ketinggian air ini menggunakan 5 buah transistor yang

dirancang menjadi sebuah modul sensor level ketinggian air yang akan digunakan

pada Rancangan Alat Monitoring Pendeteksi Genangan Air berbasis Arduino dan

SMS Gateway.

Gambar 3.5. Rangkaian Sensor Level Ketinggian Air.


Komponen yang diperlukan untuk membuat sensor ketinggian air yaitu,

sumber tegangan listrik 5volt, transistor NPN BC547, resistor 10KOhm, resistor

1KOhm, led indicator, dan plate penghantar. Banyaknya komponen yang

diperlukan sesuai dengan banyaknya batas ketinggian air yang diperlukan.

Komponen Simbo dan Gambar Fungsi

Transistor Transistor adalah komponen

semikonduktor yang memiliki 3

kaki elektroda, yaitu Basis (B),

Colector (C), dan Emitor (E).

Fungsi transistor adalah sebagai

penguat, sebagai pemutus dan

penyambung, sebagai pengatur

stabilitas tegangan, menguatkan

arus pada rangkaian.

Resistor Resistor berfungsi sebagai

penghambat / pembatas arus

listrik yang mengalir ke

rangkaian.

Led Indikator Digunakan sebagai penunjuk

isyarat dalam rangkaian

elektronik. Pada rangkaian ini, led


indicator digunakan sebagai

penunjuk ketinggian air.

Plat Plat penghantar ini berfungsi

Penghantar sebagai penghantar arus apabila

terendam air dalam saluran air.

Baterai DC Berfungsi sebagai sumber

5Volt tegangan DC.

3.1. Tabel fungsi komponen dalam rangkaian sensor.

3.3.1.3. Menentukan Module SMS Gateway SIM 800L

Pada penelitian ini menggunakan Module SMS Gateway SIM 800L sebagai

pengolah SMS pada Rancangan Alat Monitoring Pendeteksi Genangan Air

Berbasis Arduino dan SMS Gateway.

Gambar 3.6. Module SMS Gateway SIM 800L.


3.3.1.4. Menentukan Adaptor

Adaptor berfungsi sebagai pensupply tegangan pada rangkaian Rancangan

Alat Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS Gateway.

3.3.1.5. Menentukan Regulator

Dalam penelitian ini regulator untuk menstabilkan arus keluaran serta

menurunkan tegangan keluaran dari adaptor. Ada dua tipe regulator yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu, module regulator non-isolated buck model

Mini- 360 ultra small size DC – DC synchronous rectifier buck module.

Gambar 3.7. Ultra Small DC to DC Adjustable Step Down.

3.3.1.6. Menentukan Saklar

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan saklar dengan jenis SPDT

(Single Pole Double Throw) sebagai pemutus dan penyambung arus listik pada

Rancangan Alat Pendeteksi Genangan Air Berbasis Arduino dan SMS Gateway.
Gambar 3.8. Saklar SPDT (Single Pole Double Throw).

3.3.2. Perancangan Software

Perancangan software adalah merancang sebuah program atau instruksi

melalui perangkat lunak Arduino IDE, Visual Basic .NET, dan Microsoft Access

untuk menjalankan suatu perintah.

3.3.2.1. Pemrograman Arduino IDE

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan software Arduino IDE dalam

memprogram Atmega 328 yang menggunakan bahasa C++. Arduino IDE memiliki

tingkat pemrograman dengan bahasa yang mudah sehingga mudah untuk

memprogram Atmega 328. Gambar 3.9. adalah tampilan dari software Arduino

IDE.
Gambar 3.9. Tampilan Software Arduino IDE.

3.3.2.2. Microsoft Access

Microsoft Access digunakan sebagai sistem manajemen basis data. Tingkat

data base dengan bahasa yang mudah sehingga peneliti dengan mudah merancang

database.

Gambar 3.10. Tampilan Awal Microsoft Access


3.3.2.3. Visual Basic .NET

Visual Basic .NET digunakan sebagai aplikasi interface yang

menggunakan bahasa BASIC. Class Library di NET Framework menyediakan

infrastruktur yang lengkap untuk menjalankan program, termasuk diantaranya :

antarmuka pengguna, akses data, konektifitas database, kriptografi, platform untuk

aplikasi web, algoritma numeric, dan komunikasi jaringan.

3.3.3. Menentukan Desain Maket Alat.

Peneliti merancang desain maket berbentuk prototype yang terdiri dari

beberapa bahan, diantaranya :

1. Pipa air / paralon ukuran 5 inch.

2. Baja ringan.

3. Acrylic tebal 5 mm.

4. Cable duct.

5. Isolasi karet.

6. Plat ringan.

7. Sambungan pipa (T).

8. Cable spiral
Gambar 3.11. Desain Perancangan Maket.
3.4. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data.

Perancangan sistem ini menggunakan teknik pengumpulan studi pustaka

yaitu dari literature, dan internet yang terkait dengan topik pembahasan

perancangan sistem ini.

Prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu dengan pencarian

dan memahami buku literature serta jurnal yang terkait dengan perancangan sistem

ini.

3.5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data merupakan penjelasan tentang teknik yang akan

digunakan dalam memecahkan masalah dalam bagian pembahasan serta untuk

mendapatkan data yang diperlukan pada sistem, kriteria pengujian diperlukan untuk

menyatakan berhasil atau tidaknya sistem ini.

Berikut merupakan kriteria pengujian yang dilakukan pada rancangan alat :

Kondisi Perangkat Tegangan Ideal Tegangan Pengukuran

Vin Power Supply

Vout Power Supply

Vin Regulator ke SIM 800L

Vout Regulator ke SIM 800L

Vin Regulator ke Arduino

Vout Regulator ke Arduino

Tabel 3.2. Pengukuran Tegangan.


Kondisi Perangkat Tegangan yang Dihasilkan Tampilan

Sensor Level 1

Sensor Level 2

Sensor Level 3

Sensor Level 4

Sensor Level 5

Tabel 3.3. Analisis Pengukuran Tegangan Pada Setiap Sensor

Ketinggian Level Air.

Kondisi Perangkat Waktu Kecepatan Normal Pengujian Waktu Kecepatan

Sensor Level 1 0 < T < 3 Jam

Sensor Level 2 0 < T < 1 Jam

Sensor Level 3 0 < T < 30 Menit

Sensor Level 4 0 < T < 10 Menit

Sensor Level 5 0 < T < 5 Menit

Tabel 3.4. Analisis Pengukuran Waktu Kecepatan Air Pada Setiap

Sensor Level Ketinggian Air.

Kondisi Perangkat Waktu Pengujian Yang Diujikan Mengirim Pesan.

Ya/Tidak.

Sensor Level 1

Sensor Level 2

Sensor Level 3
Sensor Level 4

Sensor Level 5

Tabel 3.5. Pengukuran Waktu Pengujian Kecepatan Air dan

Pemberitahuan Informasi Melalui SMS.

Kondisi Perangkat Waktu Pengujian Yang Diujikan Tampilan Pesan.

Sensor Level 1

Sensor Level 2

Sensor Level 3

Sensor Level 4

Sensor Level 5

Tabel 3.6. Pengukuran Waktu Pengujian Kecepatan Air dan

Menampilkan Pada Visual Basic.

Anda mungkin juga menyukai