1 2
Ni Kadek Mei Hendrawati , Dra. Ni Nyoman Ganing, M. Hum ,
3
Drs. DB.Kt Ngr Semara Putra, S.Pd, M.FOr
1,2,3
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
1 2
e-mail : dhexmey@yahoo.com , nyomanganing@yahoo.co.id ,
3
ngurahsemara@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan motorik halus
pada anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Melati Payangan Gianyar saat
diterapkannya metode demonstrasi melalui kegiatan melukis dengan cara
inkonvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah 27 orang anak
yang terdiri dari 12 anak perempuan dan 15 anak laki-laki, yang diselenggarakan pada
kelompok B Semester II Tahun pelajaran 2013/2014. Data penelitian keterampilan
motorik halus anak dikumpulkan dengan metode observasi dengan instrumen berupa
lembar format observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan
metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan motorik halus
dengan penerapan metode demonstrasi melalui kegiatan melukis dengan cara
inkonvensional, yaitu pada siklus I sebesar 39,68% yang berada pada kategori sangat
rendah, ternyata mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 87,4% tergolong pada
kategori aktif. Jadi terjadi peningkatan keterampilan motorik halus anak dari siklus I ke
siklus II sebesar 47,72%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan
metode demonstrasi melalui kegiatan melukis dengan cara inkonvensional dapat
meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak kelompok B di TK Melati
Payangan Gianyar.
Abstract
This research purposes to know the inereasment of soft motoric skill to the children
group B at TK Melati Payangan Gianyar while the implementation of demonstration
method through painting activity with unconventional method. The researcher uses
the class aet method which is held in two cycle. The subject in this experiment is 27
children which consist of 12 girls ang 15 boys, which is held to the group B semester
II academic year 2013/2014. The children soft motoric skill data, is submited with
observation method with the instrument in form of observation formation sheet the
result of experiment. Data is analysed use deskriptive statistic analysis method and
deskriptive kuantitative analysis method. The result of data analysis shows that there
was increasment of soft motoric skill accured with implementation of demonstration
method through painting activity with unconventional method, that is at the first cycle
in the amount of 39,68 % which is in the category very low, and apparently there is
the increasment at the second cycle become 87,4% which is in active category. So,
e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (Volume 2 No 1 Tahun 2014)
there is childrens soft motoric inereasment skill from cycle I to the cycle II it is
47,72%. So that, it can be concluded that the implementation of demonstration
method througt paintingactivitywith unconventional method is able to raise the soft
motoric skil to the children group B at TK Melati Payangan.
Keywords: demonstration method, painting activity with unconventional method, soft motoric
skill
yang saling berkaitan dan mempengaruhi Apabila lingkungan mengajarkan hal yang
satu sama lain. positif mengarah ke perilaku yang
Dari uraian tadi dapat disimpulkan membuat anak terdidik dengan baik, maka
bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) anak akan terbentuk pula pola pendidikan
adalah usaha pembinaan bagi anak usia dan perilakunya. Mengingat masa emas
dini yang diselenggarakan dan ditujukan tersebut, perhatian para pendidik terhadap
kepada anak usia dini sejak lahir hingga anak TK dirasakan semakin penting.
usia enam tahun dengan jalan pemberian Sehingga calon guru harus memiliki
rangsangan pendidikan untuk membantu pengetahuan awal untuk mengenal
pertumbuhan dan perkembangan fisik dan perkembangan anak usia dini.
psikis anak usia dini. Sehubungan dengan hal tersebut upaya-
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) upaya pengembangan yang diterapkan
merupakan salah satu jenjang pendidikan pada anak usia dini hendaknya melalui
yang diselenggarakan sebelum mengikuti kegiatan bermain sambil belajar, karena
jenjang pendidikan dasar, walaupun bukan masa-masa ini adalah masa dimana anak
merupakan prasyarat untuk mengikuti menghabiskan waktunya untuk bermain.
pendidikan dasar, namun pada tahap ini Proses pembelajaran sebagai
pemberian stimulasi dan motivasi dengan bentuk perlakuan yang diberikan pada
suatu kegiatan pengenalan dapat anak harus memperhatikan karakteristik
berpengaruh besar pada tahap yang dimiliki oleh setiap tahapan
perkembangan anak. Pendidikan anak perkembangan anak. Penyelenggaraan
usia dini dirasa sangat penting pendidikan anak usia dini menitik beratkan
dilaksanakan karena pada tahap ini pada peletakan dasar ke arah
sangat baik ditanamkan nilai-nilai karakter pertumbuhan dan perkembangan fisik,
dan mengoptimalkan kelima asfek kecerdasan / kognitif, sosial emosional,
perkembangan (nilai agama dan moral, bahasa (komunikasi), serta agama dan
bahasa, kognitif, fisik-motorik dan sosial moral sesuai dengan keunikan dan tahap-
emosional). tahap perkembangan yang dilalui oleh
Taman Kanak-Kanak atau TK anak usia dini. Upaya pendidik yang
merupakan salah satu bentuk pendidikan diberikan pada anak usia dini adalah
prasekolah yang diselenggarakan untuk pemberian upaya untuk menstimulasi,
usia dini. Pada masa ini disebut juga masa membimbing, mengasuh dan pemberian
emas (golden age), karena peluang kegiatan pembelajaran yang akan
perkembangan anak yang sangat menghasilkan kemampuan dan
berharga. Pada masa-masa usia tersebut keterampilan anak.
anak sangat peka dengan segala sesuatu Agar proses pembelajaran anak
di lingkungannya. Harapan orang tua berjalan dengan baik, maka perlu akan
maupun pendidik dimasa-masa inilah adanya tunjangan dengan berbagai media
perlu dikembangkan berbagai potensi pembelajaran yang mendukung. Dalam
yang dimiliki anak. Pengembangan Proses belajar mengajar di kelas, media
keterampilan dibidang motorik pada anak berarti sebagai sarana yang berfungsi
sejak usia dini harus diperhatikan menyalurkan pengetahuan dari guru
khususnya perkembangan motorik halus. kepada peserta didik. Kelancaran
Jari jemari yang dilatih untuk digunakan aplikasi metode pembelajaran sedikit
membuat suatu kegiatan akan membuat banyaknya ditentukan pula oleh media
anak kreatif dalam berkarya dan terampil pembelajaran yang digunakan. Oleh
menggunakan jari jemari dalam membuat karena proses pembelajaran merupakan
suatu hal. Sehingga jika pada masa proses komunikasi dan berlangsung
golden age ini anak dapat dikenalkan dan dalam suatu sistem, maka media
diberikan pemahaman tentang cara pembelajaran menempati posisi yang
penggunaan motorik halus maka akan cukup penting sebagai salah satu
memperlancar anak untuk belajar komponen sistem pembelajaran. Dalam
selanjutnya karena pada masa ini anak hal ini, media pembelajaran harus dibuat
sangat peka dengan apa yang dikenalkan. semenarik mungkin dengan
e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (Volume 2 No 1 Tahun 2014)
fokus terhadap kegiatan yang diberikan Melakukan kegiatan melukis dengan cara
sehingga pekerjaan yang telah dibuat inkonvensional, menyebabkan anak akan
dapat memberikan hasil yang memperoleh beberapa cara melukis yang
memuaskan, c) dalam pelaksanaan menarik dan menyenangkan seperti
proses pembelajaran terhadap melukis menggunakan jari tangan, melukis
keterampilan motorik halus anak sudah dengan cara menempel (mozaik, kolase),
meningkat yang awalnya sangat rendah melukis dengan sedotan, melukis dengan
menjadi aktif, d) didalam mengerjakan cara mengecap dan lainnya. Sehingga
tugas-tugas yang diberikan, anak menjadi dengan memvariasikan kegiatan
lebih mampu mengerjakan karena peneliti pembelajaran anak akan merasa senang
mendemonstrasikan terlebih dahulu dan tidak merasa jenuh ataukah bosan.
langkah-langkah pembelajaran dan Keberhasilan dalam penelitian ini sesuai
memberikan contoh nyata. dengan kajian-kajian teori yang
Secara umum proses kegiatan mendukung dalam pelaksanaan penelitian
pembelajaran dengan penerapan metode ini, demonstrasi merupakan suatu metode
demonstrasi melalui kegiatan melukis pembelajaran yang dirasa tepat
dengan cara inkonvensional berjalan mendukung kegiatan pembelajaran di
dengan baik, hal ini terlihat dari adanya kelas.
peningkatan rata-rata persentase (M%) Berdasarkan hasil penelitian dan
keterampilan motorik halus anak dari uraian tersebut, ini berarti bahwa dengan
siklus I ke siklus II, sehingga peneliti penerapan metode demonstrasi melalui
memandang penelitian ini cukup sampai di kegiatan melukis dengan cara
siklus II dan tidak dilanjutkan ke siklus inkonvensional dapat meningkatkan
berikutnya. keterampilan motorik halus pada anak
Berdasarkan hasil analisis statistik kelompok B semester II di TK Melati
deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif Payangan Gianyar, dan oleh karenanya
diperoleh rata-rata persentase strategi pembelajaran yang demikian
kemampuan motorik halus anak melalui sangat perlu dilakukan secara intensif dan
kegiatan melukis dengan cara berkelanjutan.
inkonvensional pada kelompok B
semester II di TK Melati Payangan pada SIMPULAN DAN SARAN
siklus I sebesar 39,68% dan rata-rata Berdasarkan hasil penelitian dan
persentase kemampuan motorik halus pembahasan yang telah diuraikan
anak melalui kegiatan melukis dengan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
cara inkonvensional pada kelompok B berikut: Bahwa penerapan metode
semester II di TK Melati Payangan pada demonstrasi melalui kegiatan melukis
siklus II sebesar 87,4% ini menunjukkan dengan cara inkonvensional dapat
adanya peningkatan rata-rata persentase meningkatkan keterampilan motorik halus
keterampilan motorik halus anak dari pada anak kelompok B di Taman Kanak-
siklus I ke siklus II sebesar 47,72% dan kanak Melati Payangan Gianyar tahun
berada pada kategori tinggi. pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat
Terjadinya peningkatan keterampilan dari adanya peningkatan keterampilan
motorik halus pada anak saat penerapan motorik halus pada setiap siklus.
metode demonstrasi melalui kegiatan Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran
melukis dengan cara inkonvensional yang pada siklus I, dapat diketahui pencapaian
menyenangkan dalam Penelitian Tindakan keterampilan motorik halus anak yaitu
Kelas (PTK) disebabkan oleh kegiatan 39,68% yang berada pada kategori sangat
yang menarik dan didukung oleh kegiatan rendah, dan mengalami peningkatan pada
yang bervariasi sehingga keterampilan siklus II menjadi 87,4% yang berada pada
motorik halus anak semakin meningkat. kategori tinggi.
Penerapan metode demonstrasi Berdasarkan simpulan dalam
dilakukan dalam beberapa proses penelitian ini, dapat dikemukakan
pembelajaran yang dapat meningkatkan beberapa saran bagi yang bersangkutan
keterampilan motorik halus anak. kepada : 1) siswa hendaknya selalu bisa
e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (Volume 2 No 1 Tahun 2014)