Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar Melalui Model Problem Based
Learning dan Direct Instruction Siswa Kelas X MAN Suak Timah Aceh Barat pada materi hukum
Newton. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan populasi adalah kelas X di MAN
Suak Timah Kabupaten Aceh Barat. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik
purposive sampling, sehingga diperoleh kelas X/A yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas
eksperimen, dan kelas X/B yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data
penelitian dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk Pretest dan posttest yang
terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda. Hasil analisis data menggunakan uji-t dua sampel yang
terikat. Hasil penelitian diperoleh skor rata-rata posttest kelas eksperimen berbeda signifikan
dengan rata-rata skor Posttest kelas kontrol dengan pengujian dua pihak maka, th > tt dan –th < -tt,
atau 2,57 > 2,024 dan -2,57 < - 2,024 pada taraf signifikan 95%. Maka, dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat Perbedaan Hasil Belajar Melalui Model Problem Based Learning dan Direct
Instruction Siswa Kelas X MAN Suak Timah Kabupaten Aceh Barat.
Abstract
This research aims to see the difference in the learning through the model of the Problem Based
Learning and Direct Instruction the students of class X MAN Suak Timah West Aceh on the matter
of the law Newton. This research experiment with the population is of class X IN MAN Suak Timah
district of West Aceh. Research samples taken using the technique of purposive sampling, so that
obtained the class X/A 20 students as class experiments and class X/B which numbered 20 students
as control classes. Data Collection research was done by using the test results of the study in the
form of Pretest and posttest consisting of 10 items multiple choice questions. The results of the
analysis of the data using the test t two samples bound. The research results obtained the average
posttest score class experiment differ significantly with the average Posttest score control classes
with the trial of the two parties then, , th > tt dan –th < -tt, atau 2,57 > 2,024 and -2,57 < - 2,024 on
equal significant 95%. The conclusion can be that there is a difference in the learning through the
model of the Problem Based Learning and Direct Instruction the students of class X MAN Suak
Timah district of West Aceh.
dalam jurnalnya menegaskan, “PBL adalah metode ceramah. Hal inilah yang menjadi
suatu pendekatan pembelajaran dengan pengaruh tidak berhasilnya guru menerapkan
membuat konfrontasi kepada pebelajar model Problem Based Learning dan berefek
dengan masalah-masalah praktis atau pada lemahnya pemahaman siswa dalam
pembelajaran yang dimulai dengan pemberian memahami materi Fisika.
masalah dan memiliki konteks dengan dunia Untuk itu, peneliti akan mengadakan
nyata”. penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil
Problem Based Learning dianggap Belajar Melalui Model Problem Based
salah satu model pembelajaran yang sesuai Learning dan Direct Instruction Siswa Kelas
dengan abad ini karena model tersebut X MAN Suak Timah Kabupaten Aceh Barat”.
berbasis masalah, karena suatu masalah yang Berdasarkan uraian di atas,maka
dikaji di dalam sebuah mata pelajaran sesuai diperlukan upaya untuk melihat Perbedaan
dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari Hasil Belajar Melalui Model Problem Based
sehingga dapat membawa siswa tertarik untuk Learning dan Direct Instruction Siswa Kelas
memecahkan masalah tersebut. Maka dengan X MAN Suak Timah Kabupaten Aceh Barat.
menggunakan model pembelajaran PBL dapat Menurut Slameto (2003:2) bahwa,
memudahkan siswa dalam memahami suatu “Menurut pengertian secara psikologis,
konsep. Hal ini sesuai yang disebutkan oleh belajar merupakan suatu proses perubahan
Kusumaningtias (2013:35) di dalam yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
jurnalnya, “PBL merupakan suatu interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi
pembelajaran yang menggunakan kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
permasalahan secara kontekstual yang terjadi tersebut akan nyata dalam seluruh aspek
di lingkungan”. tingkah laku”.
Model pembelajaran Direct Pendapat yang serupa juga
Instruction adalah model pembelajaran diungkapkan oleh Skinner dalam buku
langsung yang dirancang untuk meningkatkan Dimyati (2009: 9) Bahwa:
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan Skinner berpandangan belajar adalah
prosedural pada siswa, sehingga siswa suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka
mampu melakukan suatu kegiatan sampai responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya,
berhasil. Menurut Trianto (2009:41) bila ia tidak belajar maka responsnya
mengemukan, “Model pengajaran langsung menurun. Dalam belajar ditemukan adanya
adalah salah satu pendekatan mengajar yang hal berikut:
dirancang khusus untuk menunjang proses 1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang
belajar siswa yang berkaitan dengan menimbulkan respons pembelajar,
pengetahuan deklaratif dan prosedural yang 2. Respons si pebelajar, dan
terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan 3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan
dengan pola kegiatan yang bertahap, respon tersebut. Pemerkuat terjadi pada
selangkah demi selangkah”. stimulus yang menguatkan konsekuensi
Dalam hal ini peneliti juga tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku
melakukan Observasi dengan cara melakukan respon si pebelajar yang baik diberi
wawancara baik dengan guru maupun siswa hadiah, perilaku respon tidak baik diberi
kelas X MAN Suak Timah, peneliti teguran dan hukuman.
menemukan bahwa di sekolah banyak siswa Hasil belajar merupakan gabungan
yang kesulitan dalam memahami materi dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil
Fisika, gurupun melakukan berbagai cara adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam dari kerja keras atau usaha, sedangkan belajar
memahami materi Fisika, salah satunya merupkan suatu proses perubahan tingkah
mencoba menerapkan model Problem Based laku karena ada pengaruh yang diberikan oleh
Learning dan direct instruction pada beberapa pendidik. Jadi, hasil belajar merupakan
materi Fisika, akan tetapi karena tidak adanya sesuatu yang didapatkan melalui proses
persiapan dari guru, mengakibat proses belajar, baik didapatkan di sekolah,
pembelajaran cenderung menggunakan lingkungan sosial maupun di keluarga.
Putra Irawan. (2016). Perbedaan Hasil Belajar Melalui Model Problem Based Learning.... | 117
adalah salah satu pendekatan mengajar yang penelitian dilakukan pada semester ganjil
dirancang khusus untuk menunjang proses pada tanggal 3 s/d 12 November 2016 tahun
belajar siswa yang berkaitan dengan ajaran 2016/2017.
pengetahuan prosedural yang terstruktur populasi adalah objek keseluruhan dari
dengan baikyang dapat diajarkan dengan pola sumber data atau sampel-sampel tertentu
kegiatan bertahap, selangkah demi dalam penelitian disebut dengan populasi.
selangkah”. Pengertian serupa juga diutarakan Menurut Margono (2009:118) mengatakan,
oleh Suprijono (2009:46), “Pembelajaran “Populasi adalah seluruh data yang menjadi
langsung atau direct instruction dikenal perhatian dalam suatu ruang lingkup dan
dengan sebutan active teaching. Pembelajaran waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi
langsung juga dinamakan whole-class berhubungan dengan data, bukan manusia”.
teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya Pada penelitian ini yang menjadi populasi
mengajar dimana guru terlibat aktif dalam adalah seluruh siswa Kelas X MAN Suak
mengusung isi pelajaran kepada peserta didik Timah.
dan mengajarkannya secara langsung kepada Sedangkan sampel adalah bagian
seluruh kelas”. terkecil dari sebuah populasi, mengingat
Pelaksanaan model pembelajaran populasi relatif banyak maka pengambilan
langsung membutuhkan lingkungan belajar sampel untuk dua kelas yaitu kelas
dan sistem pengelolaan. Model pembelajaran eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
langsung identik dengan model presentasi, melalui tehtik purposive sampling, menurut
karena guru dituntut lebih aktif dalam Arikunto (2003:128) mengatakan, “Sampling
menyampaikan informasi. bertujuan(Purposive sampling), yaitu teknik
sampling yang digunakan oleh peneliti jika
METODE PENELITIAN peneliti mempunyai pertimbangan-
Penelitian ini menggunakan pertimbangan tertentu di dalam pengambilan
pendekatan kuantitatif. Proses dalam sampelnya”. Dalam hal ini Peneliti
penelitian ini berdasarkan perhitungan data melakukan pretest, data pretest tersebut akan
berupa angka. Sugiyono (2012:13) diolah untuk menentukan kelas eksperimen-1
mengatakan, “Metode ini disebut kuantitatif dan kelas eksperimen-2.
karena data penelitian berupa angka-angka Dalam kegiatan mengumpulkan data
dan analisisnya menggunakan statistik”. berasal dari hasil tes tertulis yaitu pretest dan
Adapun jenis penelitian yang posttest. Kedua kelas akan diajarkan materi
digunakan adalah penelitian eksperimental yang sama dengan menggunakan model
menurut Sukma (2010:194) mengatakan, pembelajaran yang berbeda, yaitu kelas X A
“Penelitian eksperimental (eksperimental model Problem Based Learning dan kelas X
research), merupakan pendekatan penelitian B menggunakan model Direct Instruction.
kuantitatif yang paling penuh, dalam artinya
semua persyaratan untuk menguji hubungan HASIL DAN PEMBAHASAN
sebab-akibat. Pendekatan penelitian ini Hasil Penelitian
banyak digunakan dalam penelitian-penelitian Dalam penelitian ini peneliti
sains atau ilmu kealaman, sebab memang menggunakan dua kelas yakni kelas X/A
awal pengembangnnya adalah dalam bidang sebagai kelas eksperimen-1 berjumlah 20
tersebut”. siswa dan kelas X/B sebagai kelas
Desain penelitian berbentuk quasi eksperimen-2 yang berjumlah 20 siswa,
eksperimental designs (desain eksperimental model pembelajaran Problem Based Learning
semu). Menurut Sugiyono (2012:114), untuk kelas eksperimen-1 dan Direct
“Desain ini mempunyai kelompok kontrol, Instruction untuk kelas eksperimen-2.
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk Materi pokok yang diajarkan adalah
mengontrol variabel-variabel luar yang “Hukum Newton” sebelum melakukan
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”. penelitian, peneliti terlebih dahulu
Tempat penelitian ini dilakukan di menyiapkan Rencana Pelaksanaan
MAN Suak Timah Aceh Barat. Waktu Pembelajaran (RPP) sebagai acuan kegiatan
120 | Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.1 Januari 2017, 114-121
belajar mengajar dalam penelitian, peneliti = 2,17 maka dapat dikatakan bahwa kedua
juga menggunakan instrumen tes yang berupa sampel tersebut adalah homogen. Setelah data
pretest dan posttest, yang terdiri dari soal masing-masing sampel terbukti homogen dan
yang berpilihan ganda, hal ini dilakukan berdistribusi normal, maka data tersebut
untuk mendapatkan data mengenai hasil dilanjutkan pengolahannya dengan uji
belajar siswa pada materi pelajaran fisika. statistik yaitu uji-t. Dari daftar distribusi
Berdasarkan hasil pengolahan data, dengan taraf signifikan 5% untuk uji dua
dengan dk sebesar 38 berkonsultasi dengan pihak dan dk = 38 ttabel= 2,024, dan dari
nilai tabel “t”, ternyata pada taraf signifikan pengolahan data didapatkan thitung =2,57, maka
5% untuk uji dua pihak ttabel = 2,024. Karena berdasarkan kriteria terima Ha apabila –t1 – 1/2
thitung= 2,57dan ttabel = 2,024 pada taraf α > t > t1 – 1/2α, maka didapatkan , th > tt dan –
signifikan 5%. Maka, dapat diputuskan bahwa th < -tt, atau 2,57 > 2,024 dan -2,57 < - 2,024
Ha diterima, karena , th > tt dan –th < -tt, atau . Dari hasil data perhitungan menyatakan H0
2,57 > 2,024 dan -2,57 < - 2,024 . Dengan ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti ada
demikian hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan hasil belajar melalui model
perbedaan hasil belajar melalui model Problem Based Learning dan Direct
Problem Based Learning dan Direct Instruction siswa kelas X MAN Suak Timah
Instruction siswa kelas X MAN Suak Timah Aceh Barat pada materi Hukum Newton.
Aceh Barat pada materi Hukum Newton yang Penelitian terdahulu telah
disebutkan di rumusan masalah diterima atau membuktikan bahwa ada peningkatan hasil
disetujui. belajar dengan menerapkan model
Dengan demikian hasil penelitian ini pembelajaran Problem Based Learning,
dinyatakan bahwa “Terdapat perbedaan model penelitian tersebut dilakukan Putra (2015)
pembelajaran yang diberikan kepada siswa dalam skripsi “Penerapan Model Pembelajaran
pada kelas X/A dan kelas X/B yang diteliti Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
perbedaan hasil belajar siswa tersebut, Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X
terdapat perbedaan signifikan terhadap hasil SMAN 1 Darussalam Aceh Besar”
belajar fisika mereka”. mengatakan, “Hasil analisis berdasarkan data
observasi menunjukkan bahwa aktifitas guru
Pembahasan mengalami peningkatan setiap siklusnya yaitu
Hasil belajar siswa yang dibuktikan 80%, 92%, 96% dan aktifitas siswa sebesar
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh 78%, 79%, 85%,. Berdasarkan tes,
peneliti terhadap sampel yang berjumlah 20 peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
siswa yang terdiri dari kelas eksperimen-1 90% dari keseluruhan siswa secara individu
dan kelas eksperimen-2. Untuk menguji yaitu 85%,90%, 95%, dan 100%, sedangkan
normalitas, terlihat dua kelas tersebut bersifat secara klasikal 89%, 90%, 94%, dan 98%.
normal, karena sesuai dengan hasil berdasarkan angket tanggapan siswa, 90% dari
perhitungan untuk kelas eksperimen-1 sebesar keseluruhan siswa merasa senang terhadap
5,03 dan untuk kelas eksperimen-2 sebesar penggunaan model pembelajaran Problem
8,68. Kedua kelas tersebut dinyatakan normal, Based Learning (PBL) dalam pembelajaran”.
sehingga dapat dilanjutkan untuk menguji Dilihat dari nilai rata-rata kelas
homogenitas data. eksperimen-1 (model pembelajaran Problem
Uji homogenitas data dilaksanakan untuk Based Learning) dan kelas eksperimen-2
membuktikan varians dari kedua kelompok (model pembelajaran Direct Instruction)
tersebut adalah sama. Pengujian sampel dapat disimpulkan bahwa model
dalam penelitian ini menggunakan pengujian pembelajaran Problem Based Learning lebih
varians terbesar yang bernilai 113,18 baik dibandingkan dengan model
dibandingkan dengan varian terkecil yang pembelajaran Direct Instruction dalam
bernilai 84,58, maka Fhitung didapatkan adalah meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
1,33. Karena syarat untuk memutus sebuah pelajaran fisika pada materi hukum Newton
data homogen atau tidak apabila Fhitung < Ftabel, kelas X MAN Suak Timah Kabupaten Aceh
maka didapatkan bahwa Fhitung = 1,33 < Ftabel Barat tahun ajaran 2016/2017.
Putra Irawan. (2016). Perbedaan Hasil Belajar Melalui Model Problem Based Learning.... | 121