Anda di halaman 1dari 11

ETIKA TERHADAP SESAMA

Kelompok 3 :
1. Indera waspada A
2. Dicky ardiansyah
3. M Ilham F
4. Tegar agil P
ETIKA TERHADAP GURU

Supaya menjadi murid yang berbakti kepada guru dan berakhlak mulia,
maka perlu diperhatikan etikanya, yaitu seorang murid terhadap
gurunya, diantaranya adalah :

1. Mendengarkan pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan


perhatian penuh.

Dengan demikian si murid dapat memperoleh pemahaman yang benar.


Juga guru tidak capek karena murid cepat mengerti.

2. Dihadapan guru hendaknya bersikap rendah hati

Sebab murid yang beradab dan rendah hati akan mendapat ilmu yang
bermanfaat. Selain itu, hendaknya engkau selalu berhati-hati , tidak
menantang dan membangkang selama pelajaran yang di sampaikan
oleh sang guru tidak bertentangan dengan syari’ah dan aqidah.

3. Berdiri untuk memberi penghormatan pada sang guru.


Dalam suatu majlis, ketika guru datang sebaiknya berdiri untuk
menyambut kedatangannya. Jangan duduk sampai ia mengizinkan
duduk. Setelah itu duduklah di hadapannya dengan sopan, dan tidak
mendahului guru didalam pembicaraan, atau bahkan memutuskan
penbicaraannya.

4. Ajukan pertanyaan dengan perkataan yang lembut.

Jika tidak mengerti suatu masalah yang diajarkan guru, maka


hendaknya mengjukan pertanyaan kepadanya dengan perkataan yang
lemah lembut dan jelas, agar guru mengerti apa yang ditanyakan.

5. Jawablah pertanyaan guru dengan baik.

Jika guru mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang baru


disampaikan, maka jawablah pertanyaannya dengan baik. Jangan
mendahului menjawab jika guru bertanya kepada orang lain, karena
sikap yang demikian itu menunjukkkan kesombongan dan adab yang
rendah, seakan-akan dirimu merasa paling pandai.

6. Berilah salam kepada sang guru setiap kali bertemu.


Hendaknya mendahului memberikan salam dan menjabat tangannya
setiap kali bertemu sang guru, serta menghadapinya dengan wajah
ceria penuh senyum.

7. Menjenguk guru yang sakit.

Jika guru sedang sakit maka segeralah dijenguk , tanyakan tentang


kesehatannya, dan do’akan agar dia cepat sembuh.

8. Bermusyawarah dengan guru.

Jika menghadapi urusan-urusan yang sulit untuk di atasi sendiri maka


hendaknya bermusyawarah dengan guru.

9. Mendengarkan nasehat-nasehat guru dengan baik.

Apabila yang disampaikan itu tidak sesuai dengan kata hati, atau tidak
sesuai dengan kenyataan yang dihadapi, maka sampaikanlah keberatan
itu denga tutur bahasa yang baik, agar tidak menyinggung perasaannya.
10. Jangan memanggil gurumu dengan namanya.

Karena itu merupakan perbuatan yang tidak sopan serta tidak punya
rasa hormat kepada sang guru.

11. Jangan berjalan didepannya.

Berjalan didepan guru itu menujukkan ketidak sopanan, serta berbau


takabbur, sepertinya ia lebihmulia dari pada gurunya.

12. Jangan engkau duduki tempat duduknya.

Maksudnya tempat duduk yang sering dipakai duduk saat dia mengajar.

13. Jangan banyak berbicara dengannya, serta jangan menyebarkan


rahasianya.
Murid yang menyebarkan rahasia atau aib gurunya sama dengan
melecehkan kehormatan sang guru dan merobek kepercayaannya.

14. Jangan berdusta kepada guru.

Katakana apa adanya jika ia bertanya sesuatu, meskipun itu terasa


pahit. Murid yang berani berdusta kepada gurunya, maka ia akan lebih
berani lagi berdusta kepada orang lain. Inilah awal yang tidak baik bagi
pertumbuhan jiwa seseorang.

15. Jangan marah jika ditegur guru.


Ketika guru menegur atau menasihati janganlah marah, tetapi
hendaknya bersikap diam dan mengucapkan trima kasih. Atas teguran
atau nasehatnya. Hal itu menunjukkan bahwa sang guru sangat
menyayangi, dia tidak ingin muridnya terjerumus dalam kesalahan atau
perbuatan dosa.

16. Hindari berburuk sangka kepada gurumu.

Karena berburuk sangka terhadap guru merupakan perbuatan yang


tercela. Sebab ia lebih mengetahui apa yang dilakukannya.
17. Jangan menganggap teguran guru itu adalah suatu kebencian.

Sebab teguran guru itu bertanda ia menyayangi muridnya, sehingga ia


perlu mengingatkann muridnya agar tidak terjerumus pada perbuatan
munkar dan tercela.

18. Do’akan guru yang meninggal dunia.

Jika mendapat kabar kalau guru telah meninggal dunia, maka


do’akanlah dia agar kebaikkannya dibalas oleh Allah SWT dengan
berlipat ganda.
ETIKA TERHADAP ORANG TUA
1. Taat kepada kedua orang tua dalam semua perintah dan larangan
keduanya, selama di dalamnya tidak terdapat kemaksiatan kepada
Allah dan pelanggaran terhadap syariat-Nya. Karena, manusia tidak
berkewajiban taat kepada manusia sesamanya dalam bermaksiat
kepada Allah.

2. Hormat dan menghargai kepada keduanya, merendahkan suara dan


memuliakan keduanya dengan perkataan dan perbuatan yang baik,
tidak menghardik dan tidak mengangkat suara di atas suara
keduanya, tidak berjalan di depan keduanya, tidak mendahulukan
istri dan anak atas keduanya, tidak memanggil keduanya dengan
namanya namun memanggil keduanya dengan panggilan, “Ayah,
ibu,” dan tidak bepergian kecuali dengan izin dan kerelaan keduanya.

3. Berbakti kepada keduanya dengan apa saja yang mampu ia kerjakan,


dan sesuai dengan kemampuannya, seperti memberi makan pakaian
kepada keduanya, mengobati penyakit keduanya, menghilangkan
madzarat dari keduanya, dan mengalah untuk kebaikan keduanya.

4. Menyambung hubungan kekerabatan dimana ia tidak mempunyai


hubungan kekerabatan kecuali dan jalur kedua orang tuanya,
mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya.

5. Membahagiakan kedua orang tua dengan menuruti nasihat nya dan


tidak nakal

6. Menjaga nama baik kedua orang tua

7. Melaksanakan wasiatnya
8. Membantu pekerjaanya

9. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk


urusan lainnya.

10. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang


yang dicintainya

11. Mendoakan kedua orang tua

12. Menyediakan makanan untuk mereka

13. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala.

14. Memenuhi sumpah/Nazar kedua orangtua

15. Memberikan perhatian penuh pada orangtua; dengan


menghadapkan muka pada orangtua saat keduanya berbicara, tidak
memotong atau menyangkal pembicaraan orangtua, lebih-lebih
mendustakan atau tidak menerima perkataan kedua orangtua.

16. Senang dan berlapang dada saat diperintah orangtua, dan tidak
berkata ‘ah!’

17. Tidak bersikap kasar pada orangtua; dengan membiasakan diri


bertutur kata yang halus dan berkata yang lembut, tidak bersuara
keras apalagi membentak mereka.
18. Berusaha meraih simpati dan kasih sayang orangtua antara lain
dengan lebih dulu mengucapkan salam, mencium tangan dan kepala
orangtua, melapangkan tempat duduk mereka dalam majelis, dan
tidak mendahului mencicipi hidangan saat makan bersama.
Membiasakan diri berjalan di belakang orangtua di siang hari, dan
berjalan di depan di saat malam hari, khususnya apabila jalan dalam
keadaaan gelap atau berbahaya. Jika jalan dalam keadaan terang
dan aman, maka tidak ada salahnya seseorang berjalan di belakang
orangtuanya.

Anda mungkin juga menyukai