A. Jurnal Imun Kel 6 PDF
A. Jurnal Imun Kel 6 PDF
Muhammad Fajrin
Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
JL. Gedongsongo-Candirejo, Ungaran, Kab. Semarang
Sebiegawah@yahoo.com
ABSTRAK
Rematoid artritis adalah suatu bentuk penyakit sendi yang sering dijumpai,
meliputi bermacam-macam kelainan dengan penyebab yang berbeda. Reumatoid
artritis merupakan salah satu penyebab nyeri sendi, khususnya sendi-sendi kecil di
daerah pergelangan tangan dan jari-jari. Nyeri di sendi yang terkena dipaparkan
oleh gerakan, merupakan manifestasi tersering Arthritis Rheumatoid. Salah satu
penatalaksanaan nyeri yang dianggap efektif adalah dengan terapi tertawa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap
intensitas nyeri reumatoid artritis pada lansi di unit rehabilitasi sosial wening
wardoyo ungaran.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment Design) menggunakan
rancanganpretest posttest dengan kelompok kontrol (Pretest-Posttest with
Control Group). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 96 lansia dengan jumlah
sampel sebanyak 30 lansia dimana 15 lansia kelompok intervensi dan 15 lansia
kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling
sedangkan alat pengukuran intensitas nyeri reumatoid artritis menggunakan
Visual analog scale (VAS) dimana sebuah garis lurus yang memiliki panjang
10cm/100mm dengan ujung kiri 0 artinya sangat ringan nyeri dan ujung kanan 10
artinya nyeri sangat berat. Analisa data menggunakan uji t-test independent untuk
mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap intensitas nyeri reumatoid artritis
pada lansia.
Rata-rata intensitas nyeri reumatoid artritis pada lansia sebelum dan
sesudah diberikan tearapi tertawa yaitu 4,53 dan setelah diberikan terapi tertawa
mengalami penurunan menjadi 3,13, dan dihasilkan p-value 0,000 < (0,05), ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan secara bermakna intensitas nyeri reumatoid
artritis pada lansia sebelum dan sesudah diberikan terapi tertawa.
Disarankan pada tenaga kesehatan khususnya bidang keperawatan untuk
mengambil intervensi yang lebih efektif lagi dalam menangani nyeri rheumatoid
arthritis dengan terapi tertawa dimana didapatkan rata-rata penurunan nyeri
sebelum diberikan terapi tertawa sebesar 4,53, dan sesudah perlakuan menjadi
3,13.
Intervensi Kontrol
Intensitas Nyeri Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
Intervensi Kontrol
Intensitas Nyeri Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
B. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menganalisis pengaruh terapi tertawa
terhadap intensitas nyeri reumatoid artritis pada Lansia di Unit Rehabilitasi
Sosial Wening Wardoyo Ungaran. Untuk menganalisis pengaruh ini,
dilakukan uji t-test independen dan uji t-test dependen karena data yang
diperoleh berdistribusi normal dengan p-value untuk pretest kontrol dan
intervensi masing-masing sebesar 0,053 dan 0,324, dan untuk posttest kontrol
dan intervensi masing-masing sebesar 0,843 dan 0,357, dimana keempat p-
value tersebut lebih besar dari α (0,05).
1. Uji Kesetaraan Intensitas Nyeri Reumatoid Artritis Sebelum Diberikan
Perlakuan antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Hasil penelitian dikatakan setara atau homogen apabila tidak ada
perbedaan secara bermakna antara intensitas nyeri antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol sebelum perlakuan (p > 0,05).
Tabel 5.3 Uji Kesetaraan Intensitas Nyeri Reumatoid Artritis
Sebelum Diberikan Perlakuanantara Kelompok Intervensi
dan Kontrol pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial
Wening Wardoyo Ungaran, 2014