Anda di halaman 1dari 24

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN GEDUNG FARMASI


KABUPATEN GARUT

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh pihak
perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan
serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada waktunya, dan sesuai
dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek, oleh
karena itu perlu dipersiapkan segala ‐ sesuatu yang berhubungan ‐ dengan teknis pekerjaan, rencana kerja,
serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional ‐yang dapat mengatur pekerjaan dengan baik
serta dapat mengambil keputusan keputusan mengenai masalah masalah yang ditemui di lapangan.
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek
‐ bisa saja timbul masalah masalah yang tidak terduga dan tidak dapat
diatasi
‐ oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan
‐menyelesaikan masalah bersama sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :
‐ Konsultan Proyek
‐ Koordinator dan Pelaksana
‐ Pihak Pemilik ( Owner )
Konsultan Perencana
Bantuan Teknis ( Dinas terkait )
Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang telah dibuat
oleh pihakperencana. Antara lain gambar rencanadan segala detailnya, jenis material, dan dokumen lainnya.
Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop drawing sebagai gambar pelaksanaan dengan ruang lingkup
serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap akhir kontraktor membuat as built drawing sebagai
gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud : Memberikan gambaran tentang manajemen dan tata cara pelaksanaan pekerjaan di lapangan
Tujuan : Mendapat hasil pekerjaan yang tepat : Kualitas, Kuantitas dan Waktu

LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan berada di KECAMATAN Tarogong Kabupaten Garut

LINGKUP PEKERJAAN
Ruang Lingkup pekerjaan Pembangunan gedung farmasi Kabupaten Garut ini adalah sebagai berikut :

1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
3 PEKERJAAN PONDASI DAN BETON
4 PEKERJAAN BAJA IWF
5 PEKERJAAN ATAP
6 PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
7 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
8 PEKERJAAN PERKERASAN LANTAI
9 PEKERJAAN PLAFOND RUANG KANTOR
10 PEKERJAAN PENGECATAN
11 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
12 PEKERJAAN POLDING GATE
13 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR

BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

SITE MANAJEMEN
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan Pembangunan gedung farmasi Kabupaten Garut perlu
dilakukan Site Manajemen yang meliputi :
1. Kecukupan ruang kerja dan sirkulasi kegiatan
2. Tata letak lokasi pekerjaan
3. Meminimalisir gangguan yang ada selama pekerjaan.
4. Efektif dan Efisiensi dalam pekerjaan
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan Pembangunan gedung farmasi Kabupaten Garut perlu
dilakukan Site Manajemen yang meliputi :
1. Kecukupan ruang kerja dan sirkulasi kegiatan
2. Tata letak lokasi pekerjaan
3. Meminimalisir gangguan yang ada selama pekerjaan.
4. Efektif dan Efisiensi dalam pekerjaan

KELENGKAPAN FASILITAS PROYEK


Untuk kelengkapan fasilitas lapangan di area proyek secara umum terdiri dari :
1. Kantor Direksi
2. Kantar manajemen lapangan yang didalamnya terdapat ruang rapat proyek, ruang kerja team proyek.
3. Gudang material yang ditempatkan di tempat yang strategis sehingga tidak menggangu jalannya
pekerjaan.
4. Los Kerja pekerjaan kayu, besi beton serta pekerjaan lain yang memerlukan fabrikasi dilapangan.
5. Pembuatan pagar pengaman proyek
Disamping itu pula untuk‐ persiapan kerja juga akan dibuat panel dan instalasi listrik sementara baik untuk
penerangan maupun untuk peralatan yang memerlukan tenaga listrik untuk menggerakannya seperti Bor,
mesin serut kayu dan lain lain. ‐
Penempatan personil keamanan atau security merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari
proses relokasi area lapangan guna menghindari adanya kendala kendala yang tidak di inginkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
PENGENDALIAN LALU-LINTAS PERALATAN (MOBILITAS) DAN BAHAN KOMPONEN.
Dalam hal ini kontraktor pelaksana melakukan mobilisasi awal terhadap peralatan awal yang di butuhkan
baik secara temporary maupun yang tetap. Dalam melaksanakan pekerjaan awal atau pendahuluan terkait
pelaksanaan proyek ini kami akan selalu memperhatikan :
1. Keteraturan dan sistematis sirkulasi mobilisasi peralatan
2. Menanggulangi tingkat hambatan secara maksimal terhadap aktifitas yang berjalan
3. Melakukan proteksi baik untuk sementara atau tetap terhadap semua akses yang dilalui area umum /
lingkungan sekitar.

RENCANA SCHEDULE PEKERJAAN


Schedule yang di rencanakan untuk pekerjaan ini 60 hari kalender masa pelaksanaan yang mencakup
pendatangan atau mobilisasi material, Tenaga Kerja.
Untuk melihat secara detail tahapan pelaksanaan pekerjaan dapat di lihat pada lembar kerja schedule
pelaksanaan di lembar tersendiri.

STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat mencapai hasil yang baik, di perlukan pengaturan dan manajemen lapangan yang baik. Untuk
itu pada proyek ini di bentuk Struktur Organisasi Proyek yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Struktur Organisasi untuk pelaksanaan proyek ini sebagaimana yang disampaikan
kepada panitia pengadaan dalam dokumen administrasi dan usulan teknis dalam lembar tersendiri.

BAB III
URAIAN PEKERJAAN UTAMA
A. Penjelasan Umum
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah di keluarkan Surat Penunjukan Pemenang serta kontrak
disetujui serta Surat Perintah Mulai Kerja Berikut Surat Penyerahan Lapangan telah di terima oleh Pihak
Kami. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam dokumen
kontrak yaitu selama 60 hari kalender. Dalam pelaksanaan proyek, kami selaku kontraktor pelaksana
akan tetap mengacu pada RKS baik untuk bahan bangunan dan mutu bangunan.
Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, penentuan metode kerja sangatlah penting. Hal ini
dikarenakan methode kerja yang tepat sesuai dengan pekerjaan dan kondisi proyek akan menentukan
hasil penyelesian proyek tersebut, sehingga methode kerja ini harus di rencanakan dan dievaluasi
secara cermat sebelum pekerjaan berlangsung.
Pemilihan alat kerja yang sesuai, teknis pelaksanaan yang tepat serta pengelolaan sumber daya manusia
yang baik akan menunjang performa dan progress pekerjaan dilapangan dengan baik.
Pembahasan pada bab ini meliputi beberapa bagian dari pelaksanaan pekerjaan, mulai dari material,
peralatan, dan pekerjaan struktur, Arsitektur, Pekerjaan ME dan Pekerjaan Infrastruktur.

B. Material‐
Material adalah semua jenis bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek.
Material material yang digunakan harus memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam Rencana Kerja
dan Syarat – syarat (RKS) yang telah ditentukan oleh konsultan perencana dan pemilik proyek.
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Ruang lingkup pada pekerjaan persiapan ini adalah :
1 Administrasi dan Dokumentasi
2 Direksi keet/rumah jaga+gudang (konstruksi kayu)
3 Papan Nama proyek
4 Pemasangan dan Pengukuran Bouplank
5 Pembersihan Halaman (bekas tebangan pohon)
1 Administrasi dan Dokumentasi
Administrasi pada proyek ini meliputi foto-foto proyek yang diambil dari pertama pelaksaan proyek (foto
0%) dilanjutkan dengan foto 5% dan sampai ke foto 100%.Untuk Administrasi dilakukan setiap hari
dengan menghitung progress pelaksanaan serta membuat laporan harian pekerjaan yang disesuaikan
dengan rencana pekerjaan termasuk surat menyurat. Kemudian pada akhir pekerjaan akan dibuatkan
Asbuilt Drawing yaitu gambar pelaksanaan dilapangan.
2 Direksi keet/rumah jaga+gudang (konstruksi kayu)
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan Klinik Jiwa di bangun kantor Direksikeet.
Bedeng buruh ditempatkandidekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-pekerja dalam
pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Klinik Jiwa.
Rencana Waktu Pelaksanaan : = 2,00 Hari Kalender
Minggu ke 1 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 1 Bulan Ke I

3 Papan Nama proyek


Papan Nama Proyek merupakan informasi mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan, ditempatkan
pada posisi yang dapat terlihat secara jelas oleh umum.

Bahan yang dibutuhkan :


1 Banner = 1,00 Set

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


Tidak Ada

Peralatan yang dibutuhkan :


Tidak Ada

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 1,00 Hari Kerja


Minggu ke 1 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 1 Bulan Ke I

4 Pemasangan dan Pengukuran Bouplank


Bench Mark merupakan ‐ titik tetap sebagai referensi untuk posisi horisontal dan posisi vertikal semua
detail
‐ didalam site dan sekitarnya. Selanjutnya dapat dilakukan pengukuran untuk penentuan titik
ketinggian dan sudut sudut dengan menggunakan waterpass dan theodolite. Pengukuran sudut
siku siku dengan prisma atau benang secara azaz Segi Tiga‐ Phytagoras sesuai dengan persetujuan
Permukaan peil ± 0,00 bangunan diambil ± 60,00 cm dari permukaan tanah existing. Semua ukuran ‐
ketinggian galian,pondasi, sloof, kusen, dak beton dan lain lain akan mengambil patokan dari peil ± 0,00
Yang dimaksud dengan bouwplank/papan bangunan adalah papan yang dipasang pada patok patok
pengukuran
‐ ukuran bangunan
‐ atau patok (duga peil) yang dipasang mendatar dari sebelah atasnya
‐diketam secara rata dan rapi. Fungsi papan bangunan adalah
‐ Untuk memudahkan titik‐ titik ukuran bangunan
‐ Untuk menarik atau membuat sumbu dinding bangunan
Untuk menentukan garis garis pondasi
Sebagai pedoman dalam menggali tanah pondasi
Prosedur pemasangan Bowplank
a. Kedudukan harus kuat dan tidak mudah goyah
b. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bowplank tidak goyah akibat pelaksanaan galian.
c. Terdapat titik atau dibuat tanda
d. Sisi atas bowplank harus terletak di bidang (horizontal) dengan papan bowplank lainnya
e. Letak kedudukan bowplank harus seragam menghadap kedalam bangunan
f. Garis benang bowplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu bata

Bahan yang dibutuhkan :


1 Kayu balok 5/7 = 0,01 m3
2 Paku 2”-3” = 0,02 Kg
3 Papan Kayu 3/20 = 0,01 m3

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 4,55 HOK
3 Kepala tukang = 0,63 HOK
4 Mandor = 0,53 HOK

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Gergaji = 2,00 Bh
2 Palu = 2,00 Bh
3 Cangkul = 2,00 Bh

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 1,00 Hari Kalender


Minggu ke 1 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 1 Bulan Ke I

5 Pembersihan Halaman (bekas tebangan pohon)


Ruang lingkup pada pekerjaan persiapan ini adalah :
1 Penebangan pohon di lokasi pekerjaan
2 pembersihan bekas pohon ke luar lokasi pekerjaan

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender


Minggu ke 9 Bulan Ke III sampai dengan Minggu Ke 11 Bulan Ke IV

Penebangan pohon di lokasi pekerjaan


Pekerjaan Penebangan pohon yang berada di area pekerjaan akan dilakukan sesuai dengan yang ada di
gambar ataupun Rab dan menyefsuaikan sesuai dengan intruksi dari pejabat setempat
Peralatan yang dibutuhkan :
1 Gergaji = 2,00 Bh
2 Palu = 2,00 Bh
3 Cangkul = 2,00 Bh
4 Sendok Tembok = 2,00 Bh
5 Linggis = 2,00 Bh

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 0,01 HOK
2 tukang = 0,02 HOK
3 Kepala tukang = 0,01 HOK
Bahan yang dibutuhkan:
1 tidak ada =
Minggu ke 1 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 1 Bulan Ke I

2 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


Ruang lingkup pada pekerjaan persiapan ini adalah :
1 Galian Tanah untuk Pondasi Setempat
2 Galian Tanah untuk Pondasi Lateral (Batu Kali)
3 Urugan Sirtu peninggi lantai (teras) 0,45 m
4 Pas. Pondasi Batu Kali 1pc : 3ps
5 Aanstamping Batu Kali t+ 15 cm

I Pekerjaan Tanah
I.1 Galian pondasi lateral (batu kali)
Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi yaitu:
- Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran
panjang, lebar dan kedalaman pondasi.
- Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah yang kurang
baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat
tegak lurus permukaan tanah tempat meletakkan pondasi.
- Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan daya
dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2
- Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah
harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari
- Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih
leluasa bekerjanya.
- Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak
mengganggu pekerjaan.

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Cangkul = 5,00 Bh
2 Sekop = 5,00 Bh
3 Linggis = 2,00 Bh
4 Balincong = 2,00 Bh
Rencana Waktu Pelaksanaan : = 28,00 Hari Kalender
Minggu ke 2 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 6 Bulan Ke II

I.2 Pek.Urugan Tanah Kembali Pondasi


Tanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, timbunan tanah tersebut harus dipadatkan,
pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper kapasitas 0.5-1 ton. Elevasi atau ketinggian
timbunan harus menjadi perhatian dan didasari pada gambar kerja dan hasil pengukuran menggunakan
alat ukur. Posisi elevasi timbunan dan bahan yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan atas
persetujuan Direksi, setelah dilakukan inspeksi lapangan.

Bahan yang dibutuhkan : Tidak Ada

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 2,67 HOK
2 Mandor = 0,175 HOK

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Cangkul = 3,00 Bh
2 Sekop = 5,00 Bh
3 Stamper = 1,00 Unit

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 28,00 Hari Kalender


Minggu ke 2 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 6 Bulan Ke II

I.3 Pek.Urugan Pasir Bawah Pondasi tebal 5 cm


Pasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut juga harus dipadatkan,
pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper. Urugan pasir juga digunakan untuk lantai
kerja pasangan batu kosong. Tebal urugan pasir dilaksanakan sesuai dengan petunjuk di lapangan

Bahan yang dibutuhkan :


1 Pasir Urug = 1,24 m3

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Cangkul = 1,00 Bh
2 Sekop = 1,00 Bh
3 Pengki = 1,00 Bh
4 Stamper = 1,00 Unit

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender


Minggu ke 1 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 2 Bulan Ke 1

II Pekerjaan Pondasi Lateral (Batu Kali)


Sebelum pelaksanaan Pondasi plat dan Sloof maka sebagai dasarnya akan dipasang lantai kerja dengan
komposisi adukan 1 PC : 3 Psr : 5 Krkl dengan ketebalan 5 cm

Bahan yang dibutuhkan :


1 Batu belah = 1,20 m3
2 Semen Portland = 163,00 Kg
3 Pasir pasang = 0,52 m3
4 Pasir urug 0,43 M3

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 2,280 OH
2 Tukang batu = 1,140 OH
3 Kepala tukang = 0,114 OH
4 Mandor = 0,114 OH

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Cangkul = 1,00 Bh
2 Sekop = 1,00 Bh
3 Concrete Mixer = 1,00 Unit
4 Sendok Tembok = 2,00 Bh
5 Ember = 5,00 Bh
6 Dolak = 1,00 Bh
Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender
Minggu ke 2 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 3 Bulan Ke I

III PEKERJAAN PONDASI DAN BETON


1 Pondasi Pelat Setempat
Pekerjaan Pondasi Beton bertulang mencakup pelaksanaan pekerjaan :
1 Pek.Pondasi Pelat Stempat, besi bjTP D12
2 Pek.Bekisting
3 Pek.Pembesian Beton Pondasi Plat Setempat SiteMix K250

Penulangan Pondasi
a. Perakitan Tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi
proyek agar setelah dirakit ‐dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan
Cara perakitan tulangan :
• Mengukur panjang masing masing type tulangan yang diketahui dari ukuran pondasi setempat.

• Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan
bentuk bentuk type tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut;
• Merakit satu persatu bentuk dan typetulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas;

b. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan
cara‐ manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi
ini juga tidak terlalu dalam.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
• Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus permukaan
tanah dengan bantuan waterpass.
• Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara
tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang dibuat dari batu
kali disetiapujungsisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar
tanah untuk melindungi/melapisi tulangan ‐ dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
• menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar benar stabil, maka dapat langsung melakukan
Pekerjaan Begisting
Bekisting
‐ adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak
beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap tahap pekerjaan bekisting :
• Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom
sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
• Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak
sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
• Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
• Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring
dengan ‐ bantuan alat waterpass.
• Papan cetakan tidak boleh bocor.
• Papan papan disambung dengan klem‐/ penguat / penjepit.
• Paku diantara papan secara berselang seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

Pekerjaan Pengecoran ‐
Bahan bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split
‐ serta air. Kualitas/mutu
beton untuk pondasi ini menggunakan mutu beton K-250. Bahan bahan harus diperiksa dulu ‐ sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat syarat mutu dipenuhi. Semen
merupakan bahan pokok terpenting dalam ‐ pembuatan beton karena mempersatukan butir butir pasir
dan kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air
akan mengeras.
‐ Agregat adalah butiran butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari
ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang disebut kerikil/split dan batu
Tahap tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:
Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat mempergunakan
ember sebagai ukuran perbandingan.
• Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau seng/pelat
dengan ukuran tinggi x‐ lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari
pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
• Mempersiapkan bahan bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta
air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
• Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1

volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air secukupnya.
• Bahan bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua
semen portand, ke tiga‐ split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru ‐ kemudian ditambahkan
air secukupnya.
• Setelah adukan benar benar tercampur sempurna kuranglebih selama 4 10 menit tabung mollen
(mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.

Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah diletakan
tulangan dengan bantuan ‐alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit
demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang
besar dapat masuk kecelah celah tulangan.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah
mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.
Bahan yang dibutuhkan :
1 Paku biasa 2'-5" = 2,60 Kg
2 Minyak bekisting = 1,15 Ltr
3 Besi beton ( G-07) ulir d13 = 2.353,90 Kg
4 Begisting (G-09) = 34,67 m2
5 Beton K-225 (G-05) = 15,00 M3

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Tukang batu = 12,18 OH
2 Kepala tukang = 9,66 OH
3 Mandor Besi / Pembesian / Penulangan Beton
= 10,92 OH
4 Tukang besi = 5,46 OH
5 Tukang kayu = 69,72 OH
Peralatan yang dibutuhkan :
1 Concrete Mixer = 2,00 Bh
2 Concrete Vibrator = 1,00 Bh
3 Sendok Tembok = 2,00 Bh
4 Alat pemotong besi portable/ Gunting besi = 2,00 Unit
5 Gergaji = 3,00 Bh
6 Palu = 2,00 Bh
7 Kampak = 1,00 Bh

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender


Minggu ke 2 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 3 Bulan Ke I


Pekerjaan Sloof
Tahap tahap pembesian sloof :
• Penyediaan tulangan besi yang akan digunakan sesuai dengan yang tertera didalam gambar
rencana, yaitu besi D16 mm dan sengkang besi Ø8 dengan jarak sengkang 100 mm dan 200 mm
pada tumpuan dan 150 mm pada lapangan
• Tulangan dipasang dilokasi didahului dengan tulangan pokok untuk mempermudah pekerjaan
• Sengkang dipasang dengan jarak 100 mm , 200 mm pada tumpuan dan 150 mm pada lapangan
sama untuk keseluruhan tulangan. ‐
• Tulangan pokok diikatkan pada sengkang dengan kawat bendrat agar jaraknya tidak berubah.

• Sambungan tulangan sebesar 40 kali diameter tulangan pokok harus dilakukan selang seling dan
penempatan sambungan di tempat tempat dengan tegangan maksimum sedapat mungkin dihindari.
• Sambungan lewatan harus ada overlapping / tidak sejajar antara tulangan atas dengan tulangan
bawah. Dipasang beton decking pada tulangan sloof tersebut yang berfungsi untuk membuat selimut
pada beton sehingga tidak ada tulangan yang tampak karena dapat menyebabkan tulangan

berkarat. Tebal beton decking yang dipasang harus disesuaikan dengan tebal selimut beton yang
Tahap tahap pembuatan bekisting untul sloof : ‐
• Mengadakan marking posisi bekisting yang akan dipasang.
• Pemotongan papan kayu dan perakitan bagian bagian bekisting yang akan dibuat disesuaikan
dengan ukuran tie beam tersebut.
• Sebelum bekisting dipasang, terlebih dahulu bekisting dibagian dalam diolesi dengan menggunakan
mud oil, hal ini berfungsi agar pada waktu pembongkaran bekisting tidak mengalami kesulitan
Pemasangan bekisting tegak lurus pada lokasi sloof yang telah ditentukan kemudian dikunci dengan
menggunakan
‐ kayu 8 / 12 dan paku secukupnya sebagai penahan goyangan.

Tahap tahap pengecoran sloof :


• Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang menggenang dengan
menggunakan pompa air.
• Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas berhentinya pengecoran baik
pada bekisting pile cap maupun bekisting tie beam.
• Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan metode pelaksanaan.
• Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan pile cap dan tie beam maka digunakan
alat vibrator untuk meratakanya serta ditekan dengan tekanan tinggi agar beton tersebut dapat
• memadat.
• Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran.
Menghentikan pengecoran dan meratakan serta menghaluskan permukaan beton dengan

Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan 2 3 hari setelah pengecoran, dengan syarat poorplate
dan sloof tidak menerima beban diatasnya. Alasan lain dilakukannya pembongkaran itu agar bekisting
dapat digunakan untuk bagian yang lain.
Setelah pekerjaan pondasi dan sloof selesai kemudian dilanjutkan dengan urugan tanah dibawah lantai
yang dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat.

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Concrete Mixer = 2,00 Bh
2 Concrete Vibrator = 1,00 Bh
3 Sendok Tembok = 2,00 Bh
4 Alat pemotong besi portable/ Gunting besi = 2,00 Unit
5 Gergaji = 3,00 Bh
6 Palu = 2,00 Bh
7 Kampak = 1,00 Bh
Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender
‐ Minggu ke 4 Bulan Ke II sampai dengan Minggu Ke 5 Bulan Ke II
Pas. Ring Balk 10/15 (Canopy Depan)
Tahap tahap pembesian RING BALK:
• Penyediaan tulangan besi yang akan digunakan sesuai dengan yang tertera didalam gambar
rencana, yaitu besi D16 mm dan sengkang besi Ø8 dengan jarak sengkang 100 mm dan 200 mm
pada tumpuan dan 150 mm pada lapangan
• Tulangan dipasang dilokasi didahului dengan tulangan pokok untuk mempermudah pekerjaan
• Sengkang dipasang dengan jarak 100 mm , 200 mm pada tumpuan dan 150 mm pada lapangan
sama untuk keseluruhan tulangan. ‐
• Tulangan pokok diikatkan pada sengkang dengan kawat bendrat agar jaraknya tidak berubah.

• Sambungan tulangan sebesar 40 kali diameter tulangan pokok harus dilakukan selang seling dan
penempatan sambungan di tempat tempat dengan tegangan maksimum sedapat mungkin dihindari.
• Sambungan lewatan harus ada overlapping / tidak sejajar antara tulangan atas dengan tulangan
bawah. Dipasang beton decking pada tulangan ring balk tersebut yang berfungsi untuk membuat

selimut pada beton sehingga tidak ada tulangan yang tampak karena dapat menyebabkan tulangan
berkarat. Tebal beton decking yang dipasang harus disesuaikan dengan tebal selimut beton yang
Tahap tahap pembuatan bekisting untul Ring balk: ‐
• Mengadakan marking posisi bekisting yang akan dipasang.
• Pemotongan papan kayu dan perakitan bagian bagian bekisting yang akan dibuat disesuaikan
dengan ukuran tie beam tersebut.
• Sebelum bekisting dipasang, terlebih dahulu bekisting dibagian dalam diolesi dengan menggunakan
mud oil, hal ini berfungsi agar pada waktu pembongkaran bekisting tidak mengalami kesulitan
Pemasangan
‐ bekisting tegak lurus pada lokasi ring balk yang telah ditentukan kemudian dikunci
dengan menggunakan kayu 8 / 12 dan paku secukupnya sebagai penahan goyangan.
Tahap tahap pengecoran ring balk :
• Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang menggenang dengan
menggunakan pompa air.
• Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas berhentinya pengecoran baik
pada bekisting pile cap maupun bekisting tie beam.
• Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan metode pelaksanaan.
• Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan pile cap dan tie beam maka digunakan
alat vibrator untuk meratakanya serta ditekan dengan tekanan tinggi agar beton tersebut dapat
• memadat.
• Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran.
Menghentikan pengecoran dan meratakan serta menghaluskan
‐ permukaan beton dengan
Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan 2 3 hari setelah pengecoran, dengan syarat poorplate
dan sloof tidak menerima beban diatasnya. Alasan lain dilakukannya pembongkaran itu agar bekisting
dapat digunakan untuk bagian yang lain.
Setelah pekerjaan pondasi dan sloof selesai kemudian dilanjutkan dengan urugan tanah dibawah lantai
yang dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Peralatan yang dibutuhkan :
1 Concrete Mixer = 2,00 Bh
2 Concrete Vibrator = 1,00 Bh
3 Sendok Tembok = 2,00 Bh
4 Alat pemotong besi portable/ Gunting besi = 2,00 Unit
5 Gergaji = 3,00 Bh
6 Palu = 2,00 Bh
7 Kampak = 1,00 Bh

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender


Minggu ke 5 Bulan Ke II sampai dengan Minggu Ke 5 Bulan Ke II

Cor Plat Beton t = 10 cm Canopy bagian Depan k225 ‐


Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Pada pekerjaan ini
sistem balok yang dipakai adalah konvensional. Balok yang digunakan memiliki tipe yang berbeda beda.
Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan, mulai dari
pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran sampai perawatan
Tahap Persiapan
• Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada
pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
• Pembuatan bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan
secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam
pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat
atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan
material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan multipleks 9 mm.
Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar cutter
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada
pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
Pembuatan bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan
secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam
pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat
atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan
material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan multipleks 9 mm.
• Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar cutter
dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang
dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas
Rencana Waktu Pelaksanaan : = 10,00 Hari Kalender
Minggu ke 4 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 5 Bulan Ke II

4 PEKERJAAN
‐ BAJA IWF
Penentuan As Kolom ‐
Titik titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan dengan
gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alat alat seperti: theodolit,
meteran, tinta, sipatan dll.
Proses Pelaksanaan :
• Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan
menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama.
• Buat as kolom dari garis pinjaman.
• Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
• Pembesian Kolom Dengan baja IWF

Pembesian Kolom Dengan menggunakan baja IWF


Proses pembesian dalam pekerjaan ini adalah :
• Proses pemasangan kolom dengan menggunakan Baja iwf akan kita lakukan sesuai dengan gambar
dan dilakukan dengan tenaga ahli di bidangnya dengan menggunakan spesifikasi sesuai yang tertera
dalam anggaran biaya.

• Pas kolom baja WF (250.125.6.9)


Rencana Waktu Pelaksanaan : = 28,00 Hari Kalender
Minggu ke 3 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 6 Bulan Ke II

Tahap pekerjaan Balok dengan menggunakan baja IWF

Pas Balok baja WF (200.100.5.5.8)


Pemasangan balok baja wf 9200.100.5.5..6,9)
• Pemasangan akan dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan gambar oleh tenaga kerja yang ahli di
bidang kontruksi Baja

Pengecekan
Setelah pembesian balok WF dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk tulangan.
Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter,
jarak, dan jumlah sengkang, ikatan
‐ kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai yang
diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra,
perkuatan (sparing) pada lubang lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.

Bahan yang dibutuhkan :


1 WF BAJA (200.1000 = 109692863,39 kg
2 KAWAT Las = 520,80 kg
Tenaga Kerja yang dibutuhkan :
1 Pekerja = 248,22 OH
2 Tukang baja = 12,18 OH
3 Kepala tukang = 9,66 OH
4 Tukang besi = 10,92 OH

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Scafolding = 100,00 set
2 Mesin las = 1,00 set
Rencana Waktu Pelaksanaan : = 21,00 Hari Kalender
Minggu ke 4 Bulan Ke I sampai dengan Minggu Ke 6 Bulan Ke II
V PEKERJAAN ATAP
1 Pas. Rangka Atap Baja Iwf 250.125.6.9
Pas. Rangka Atap Baja Iwf 200.100.3,2.4,5
Pas Gording c 100.50.20.3,2
Pas. Atap Spandeck Zincalum
Pas. Nok Spandeck Zincalum
Pas. Lisplank 3/20
Penutup ampig dengan Spandeck Zincalum
Alumunium
‐ foil
Penentuan As Rangka atap dengan baja wf ‐
Titik titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan dengan
gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alat alat seperti: theodolit,
meteran, tinta, sipatan dll.
Proses Pelaksanaan :
• Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan
menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama.
• Buat as kolom dari garis pinjaman.
• Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
• Pembesian Kolom Dengan baja IWF
Pemasangan rangka atap baja wf 9200.100.5.5..6,9)
• Pemasangan akan dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan gambar oleh tenaga kerja yang ahli di
bidang kontruksi Baja

Pengecekan
Setelah pembesian balok WF dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk tulangan.
Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter,
jarak, dan jumlah sengkang, ikatan
‐ kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai yang
diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra,
perkuatan (sparing) pada
‐ lubang lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.

Pemasangan Kuda kuda Baja WF diatas struktur pendukungnya ( kolom dan ringbalk ) harus dilaksanakan
secara‐ benar dan cermat. Agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya.
Persyaratan teknis rangka atap baja ringan diantaranya adalah:
1 Kuda kuda ‐terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua
tumpuannya. ‐
2 Semua kuda kuda tegak lurus terhadap ringbalk.
3 Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kuda kuda rata.
4 Sisi miring atap rata ( tidak bergelombang ).
5 Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
6 Tidak terjadi deformasi
‐ (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai


‐ berikut :
Langkah 1 : Persiapan Kerja
• Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kuda kuda, dan tidak diperkenanakan
menggunakan gambar draft sebagai panduan.
• Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselematan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan

petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan diatas ketinggian.
• Menyiapkan semua perlengkapan untu pemasangan kuda kuda, antara lain : Bor dan Hexagonal
Socket, Meteran, Waterpass, Alat Penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu dan sebagainya.

Langkah 2 : Leveling dan Marking


• Memastikan seluruh permukaan atas ringbalk dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan
selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
• Memastikan bahwa rangkaian ringbalk telah mengikat semua bagian bangunan dan

tersambung dengan benar. ‐
• Memberi tanda posisi perletakan kuda kuda ( truss ) sesuai dengan gambar rencana.
• Mengukur jarak antar kuda kuda. ‐
‐ ‐
Langkah ‐3 : Pengangkatan dan Pemasangan Kuda kuda
• Mengangkat kuda kuda secara hati hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian

kuda kuda yang telah dirakit.
• Memasang kuda kuda sesuai dengan nomornya diatas ringbalk atau wall plate, berdasarkan gambar
‐ ‐
• kerja.

Memastikan posisi kiridan kanan kuda kudatidakterbalik. Sisikanan dan kiri kuda kuda dapat
ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda kuda, dengan mulut web dapat dilihat
• oleh pekerja. Bagian sebelah kiri pekerja disebut kiri, sedangkan disebelah kanannya adalah sisi

kanan. ‐
• Mengontrol posisi berdirinya kuda kuda agar tegak lurus dengan ringbalk menggunakan benang dan
‐ ‐
lot ( unting unting ).
• Mengencangkan kuda kuda dengan plat L( L Bracket ) dengan menggunkan 4 buah screw 12 14 x 20
HEX. ‐

Mengencangkan plat L dengan ringbalk menggunakan dyna bolt ‐ dan menambahkan balok penopang
sementara, agar posisi kuda kuda tidak berubah.
Mengulangi langkah 1 s.d 6 untuk ‐ mendirikan semua kuda kuda, sesuai dengan posisinya dalam
gambar kerja. ‐
Memeriksa ulang jarak antar kuda kuda dari as ke as ( maksimum 1.2 meter )
Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda kuda, dan memastikan garis nok memiliki
ketinggian yang sama ( datar ).
lot ( unting unting ).
Mengencangkan kuda kuda dengan plat L( L Bracket ) dengan menggunkan 4 buah screw 12 14 x 20
HEX. ‐
Mengencangkan plat L dengan ringbalk menggunakan dyna bolt ‐ dan menambahkan balok penopang
sementara, agar posisi kuda kuda tidak berubah.
Mengulangi langkah 1 s.d 6 untuk ‐ mendirikan semua kuda kuda, sesuai dengan posisinya dalam

gambar kerja. ‐
Memeriksa ulang jarak antar kuda kuda dari as ke as ( maksimum 1.2 meter )

• Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda kuda, dan memastikan garis nok memiliki
ketinggian yang sama ( datar ).
• Memasang ‐ nok balok.
Memasang bracing ( pengikat ) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di
• atas top chord dan dibawah reng. ‐ ‐
Memasang reng ( roof battens ) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan.
Setiap pertemuan reng dengan kuda kuda diikat memakai ‐ screw ukuran 10 16x16 sebanyak 2 (dua)
buah.
• Memasang
‐ outrigger (gording tambahan setelah kuda kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada
atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari
kuda kuda terluar, danjarakantar outrigger 120 cm. Outrigger harus diletakkan dan di screw dengan
Pemasangan Bubung Genteng Metal roof
Pada saat pemasangan penutup atap perlu diperhatikan jarak tumpang tindih (overlap) antar lembaran
atap.Jarak ini harus cukup untuk menghindari kebocoran. Pada bagian ata sbawah lembaran atap yang
saling tumpang tindih (overlap), jaraknya minimal 20cm. Sedangkan untuk bagian sisi kiri-kanannya
yang saling tumpang tindih (overlap) mempunyai jarak antara 1½ sampai 2 gelombang lembaran atap,
tergantung jenis dan ukuran lembar penutup atap yang digunakan.
Lubang-lubang untuk paku pemasangan harus dibor terlebih dahulu, dan ujung-ujunglembaran atap
yang bertumpang-tindih (overlap) dipotong 45 derajat dapat diletakkan dan dipasang dengan baik. pada
saat memotong dan membor harus sangat hati-hati, untuk menghindari keretakan serta gunakan selalu
penutup hidung untuk menghindari debu-debu bijih seng masuk ke dalam paru-paru.
Pasang gording bagian paling atas dan paling bawah terlebih dahulu dengan menggunakan klos (spacers)
. Kemudian bentangkan benang pembantu secara diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah,
dan dari ujung kiri bawah ke ujung kanan atas untuk memeriksa atap telah rata, lurus, dan sejajar.
Benang ini harus bersentuhan pada bagian tengahnya yang berarti pemasangan telah sejajar, jika belum
bersentuhan maka perlu diatur lagiletak gording paling atas dan bawah tersebut dengan menggunakan
klos hingga letaknya benar. Gording berikutnya kemudian dapat dipasang dengan mengikuti benang
acuan tadi. Semua gording dipasang dengan menggunakan klos reng U.50.
Setelah itu tentukan garis batas pinggir atap bagian miring dengan menggunakan bantuan benang.
Pertama tentukan jarak keluar atap pada bagian miring rangka atap, setelah didapat jarak tersebut
(minimum 5cm) bentangkan benang dari bagian gording paling bawah ke bagian gording paling atas
pada kedua sisi kiri kanan bagian miring tersebut, benang ini akan menjadi acuan batas lembaran
penutup atap pada bagian miring atap tersebut.
Setelah pekerjaan atap dilakukan, maka pekerjaan bubung genteng metal berpasir dipasang.
Pemasangan bubung genteng metal berpasir dimulai dari permukaan yang paling ujung/bawah dengan
melakukan gerakan mundur. Pemasangan bubung genteng metal berpasir harus lurus, supaya bubung
yang dipasang lurus harus diberi batuan benang yang diikatkan kedua sisi yang hendak dipasang.
1 Bata merah = 6.000 Bh
2 Semen Portland = 777,00 Kg
3 Pasir pasang = 14,00 m3
4 Bata ringan tebal 7,5cm = 21,00 M3
5 Mortar siap pakai = 0,42 kg

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 61,74 OH
2 Tukang Batu = 20,16 OH
3 Kepala Tukang Batu = 7,14 OH
4 Mandor = 1,68 OH
= 35,00 OH
Peralatan yang dibutuhkan :
1 Sendok Tembok = 4,00 Bh
2 Cangkul = 2,00 Bh
3 Sekop = 2,00 Bh
4 Ember = 20,00 Bh
5 Dolak = 1,00 Bh

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender


Minggu ke 3 Bulan ke I sampai dengan Minggu ke 4 Bulan ke I


VI PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
Tahap tahap pekerjaan :
• Mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti : meteran, jidar aluminium, roskam kayu, kertas
semen dan benang
• Selanjutnya mempersiapkan bahan yaitu adukan adukan
• Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan penggunaan
kepalan plesteran dan cek kembali ketegakkan dan kerataannya, ketebalan plesteran adalah 1 cm.
• Memastikan tata letak mekanikal elektrikal yang menempel tertanam dalam plesteran untuk
efisiensi pekerjaan agar tidak terjadi pengulangan plesteran.
• Plesteran dapat dilaksanakan setelah mengecek kerataan dengan menggunakan alat jidar.
• Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama 7 hari agar tidak terjadi keretakan

dinding.
• Setelah plesteran benar benar kering dapat dilanjutkan dengan pekerjaan acian menggunakan
campuran semen dan air dengan ketebalan maksimal 3 mm
Tenaga Kerja yang dibutuhkan :
1 Pekerja = 176,000 OH
2 Tukang Batu = 89,600 OH
3 Kepala tukang = 127,000 OH
4 Mandor = 21,300 OH
bahan yang dibutuhkan :
1 semen portlan = 1.450,00 kg
2 pasir pasang = 10,00 m3
Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender
Minggu ke 4 Bulan ke I sampai dengan Minggu ke 5 Bulan ke I
VII PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pekerjaan Pintu/Jendela mencakup pelaksanaan pekerjaan :
1 Type P1 ( 1 Unit )
2 Type J1 ( 1 Unit )
3 kusen Type BV 1 ( 5 Unit )
4 kusen Type BV 2 ( 8 Unit )
5 kusen Type BV 3 ( 5 Unit )
Pabrikasi rangka kusen dan daun pintu dilaksanakan di whork shop atau di tempat konstruksi ‐Sup
Kusen
‐ Alumunium. Jenis dan ‐ type kusen di sesuaikan dengan gambar rencana. Pemasangan kusen pin
dan jendela dapat dilakukan setiap areal lubang yang akan dipasang kusen dan kaca benar ben
siku siku. Pengukuran siku siku dapat dilakukan dengan cara pengukuran yang kedua diagonalnya har
sama. Pemasangan akan dilakukan jika pekerjaan plesteran /acian disekitar kusen seluruhnya telah
Hal ini untuk menghindari ternodanya kusen aluminium tersebut oleh cairan semen, yang pada akhirn
akan menyebabkan cacatnya permukaan dari kusen tersebut. Perkuatan kusen terhadap dinding deng
cara penyekrupan. Khusus untuk kusen yang merupakan dudukan dari daun jendela dan daun pin
maka pada letak engsel dari daun jendela maupun engsel dari daun pintu pada bagian dalam kusenn
diberi perkuatan. Untuk memperkuat dudukan kaca ke kusen maka harus dijepit oleh karet atau sealant
Semuan kusen pintu dan jendela dipasang pada lantai satu dan lantai dua di seuaikan dengan jenis d
type yang ada dalam gambar. Untuk pemasangan kusen pintu akan dilaksanakan apabila pasangan lan
keramik tlah selesai dilaksanakan. Sedangkan untuk pabrikasi akan dilakukan secara bersamaan den
kusen pintu jendela yang lain.
Langkah Pekerjaan :
• Fabrikasi di tempat Suplier Kusen Alumunium telah selesai dilaksanakan sesuai gambar d
Type yang ada dalam gambar rencana dan telah disesuaikan dengan shop drawing yang te
disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
• Pasang kusen pintu/jendela pada lokasi yang telah ditentukan ( sesuai Type yang ada ).
• Sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm ).
• Masukan Kusen yang siap di pasang ke lubang tembok dengan bantuan baji karet/kayu
• Atur kedudukan kusen dengan Baji Karet/Kayu
• Stel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok / dinding
• Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor untuk tempat sekrup
• Masukan Fischer ke dalam lubang bor.
• Fischer di kencangkan dengan obeng.

Pasang Daun Pintu/Jendela ( Setelah di Pasang kaca kedalam kusen ).

Finish tembok / dinding dengan Sealent
Bahan yang dibutuhkan :
Profil alluminium 4" = 1,10 m
Skrup fixer = 2,00 buah
Sealant = 0,06 Tube
Profil kaca = 4,40 m
Kaca tebal 5 mm = 4,50 m
Kaca tempered tebal 12 mm = 1,10 m2
1,10 m2
Tenaga Kerja
Pekerja = 198,00 m
Tukang khusus alumunium = 17,20 buah
Kepala tukang = 12,20 Tube
Mandor = 0,70 m

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender


Minggu ke 6 Bulan ke II sampai dengan Minggu ke 8 Bulan ke II

VIII PEKERJAAN PERKERASAN LANTAI


Pekerjaan Lantai dan Dinding Granit/Keramik mencakup pelaksanaan pekerjaan :
1 Bagian dalam bangunan
Perkerasan lantai dengan batu kosong tebal 20cm
Pemadatan lantai dengan Siru tebal 5 cm
Pembesian Perkerasan lantai (Weirmess d 8 mm)
Cor lantai tebal 15 cm k 250
Acian Lantai
2 Bagian luar bangunan
Perkerasan lantai dengan batu kosong tebal 20cm
Pemadatan lantai dengan Sirtu tebal 5 cm
Pembesian Perkerasan lantai (Weirmess d 8 mm)
Cor lantai beton tebal 15 cm k250
Rabat beton sekeliling bangunan tebal 15 cm k250
3 pas.lantai granit/kramik
dingding Granit tile 60 x 60 (bagian depan )
lantai granit tile 60 x 60 (kantor)
Plin kramik 10 /60
Lantai keramik 20 x 25 (Teras)
Pekerjaan Pemasangan Lantai Granit /Keramik
Sebelum memasang ubin Granit/Keramik diatas dasar lantai beton, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dilakukan, yaitu menghitung secara akurat ubin Granit/ Keramik yang dibutuhkan.
Buatlah gambar desain pola lantai dan lajur pemasangan (arah horizontal, vertikal atau diagonal luas
ruang) untuk membantu menghitung secara detail kebutuhan Granit/ Keramik (lebihkan sekitar 5 %
untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang ada yang rusak, dan cadangan apabila ada kerusakan
dikemudian hari, disebabkan stok terbatas dan selang bebrapa waktu kemungkinan tidak diproduksi
lagi). Dan pastikan ubin Granit/ Keramik yang datang dan akan dipasang sesuai kode, ukuran warna
Cara pemasangan lantai granit/ Keramik :
Dimulai dengan menemukan titik pusat dari area lantai. Titik pusat dapat ditentukan dengan
mengukur persilangan sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Kemudian tandai pertengahan
garis yang terukur. Menemukan titik pusat merupakan hal yang penting karena ini akan
menentukan di mana harus memasang keramik yang pertama dan berikutnya.
Mulailah pemasangan keramik yang pertama dari titik pusat ini ke salah satu‐ dinding
Aplikasikan mortar perekat granit dengan cetok (bergerigi lebihbaik )secara merata pada dasar
lantai. Rentangan aplikasi perekat sebaiknya jangan terlalu luas, cukup 3 4 ubin Granit, karena
dikuatirkan perekat akan cepat mengering dan rekatannya pada Granit tidak bagus.
Tempatkan Granit di atasnya. Tekan Granit ke bawah dengan pelan dan ketok dengan palu karet
sampai posisi ubin stabil. Pada saat mengetok Granit, pastikan mengecek suara yang timbul. Bila
terdapat suara dengung berarti ada perekat yang tidak merekat pada Granit. Segera angkat Granit
tersebut dan lakukan perbaikan pengadukan perekat hingga merata dan tempelkan kembali Granit
tersebut.
Gunakan tile spacer (pemisah ubin) dan teruskan pemasangan ubin berikutnya
Gunakan waterpas alumunium (bubble level) untuk mengepaskan ketinggian Granit. Bila terlihat
tidak merata permukaannya, Anda bisa menambah atau mengurangi mortar perekat Granit sampai
rata.
Pada saat pemasangan hingga ujung baris, lakukanlah pengukuran Granit yang hendak dipotong
dengan cara menempatkannya di atas Granit terakhir dan dengan memberi ruang untuk nat, tandai
Granit dengan spidol untuk dipotong.
Ulangi langkah nomor 2 hingga 7 untuk baris Granit berikutnya dan dinding berikutnya.
Biarkan selama satu hari agar mortar perekat Granit mengering.
Lakukan
Pekerjaan pengisian
Dinding nat dengan grout. Grout merupakan mortar(semen) yang dipergunakan untuk
Keramik
1 Setelah pasangan bata dan instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk batas pemasangan
keramik.
2 Pasangan bata dipasang diplester tanpa acian
3 Sortir keramik pada kedua sisinya dan sesuaikan dengan ukurannya untuk mendapatkan
4 keseragaman
5 Rendam keramik pada bak/drum air marmer yang akan dipasang selama 1 jam
Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses
perendaman
Basahi pasangan dinding yang akan dipasang keramik dengan air hingga jenuh.
Pasang benang untuk kepalaan,
‐ dan benang tersebut harus dicek secara periodik baik kekencangan
maupun elevasinya
keramik.
Pasangan bata dipasang diplester tanpa acian
Sortir keramik pada kedua sisinya dan sesuaikan dengan ukurannya untuk mendapatkan
keseragaman
Rendam keramik pada bak/drum air marmer yang akan dipasang selama 1 jam
Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses
6 perendaman
7 Basahi pasangan dinding yang akan dipasang keramik dengan air hingga jenuh.
Pasang benang untuk kepalaan,‐ dan benang tersebut harus dicek secara periodik baik kekencangan
8 maupun elevasinya
9
Cek lebar nad dan hindari las lasan
10
Pasang perekat semen pada permukaan dinding
11
Beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik
12
Tempelkan keramik pada posisinya
13
Setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut menggunakan palu karet agar merata
Atur jarak nad agar lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad dapat seragam dan rapi
14
16 diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak nad
17 Cek kerataan pasangan keramik dengan waterpass
Bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah
Lakukan pengecekan nad dari menggunakan material Grouting nad dengan alat busa spon
Bahan yang dibutuhkan :
1 Ubin keramik = 1,68 doos
2 Semen Portland = 5,60 kg
3 Semen warna = 3,08 Kg
4 Pasir pasang = 0,11 M3
5 Keramik motif = 8,12 buah
6 Granit = 2,24 buah
7 Paku 12 cm = 2,52 buah

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 71,40 OH
2 Tukang batu = 49,70 OH
3 Kepala tukang = 3,58 OH
4 Mandor = 3,58 OH

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Bor listrik = 2,00 Bh
2 Obeng = 2,00 Bh
3 Tang = 2,00 Bh
4 Kape Tembok = 2,00 Bh
5 Palu = 5,00 Bh
6 Gergaji besi listrik = 1,00 Bh

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender


Minggu ke 5 Bulan ke II sampai dengan Minggu ke 6 Bulan ke II

IX PEKERJAAN PLAFOND RUANG KANTOR


Pekerjaan Plapon mencakup pelaksanaan pekerjaan :
1 Pasangan Rangka plapon hollow galpanis (2 x 3 cm)
2 Pasangan Penutup plapon Gipsum Board (tebal 9 mm)
3 List plapon bahan gipsum tebal 10 cm
Pekerjaan
‐ plafond dilaksanakan pada lantai dasar dan Lantai atas. Untuk pelaksanaannya yaitu apabila
dinding sudah selesai di plester. Pada waktu pemasangan rangka plafond di ikuti pemasangan/instalasi
kabel kabel horizontal instalasi penerangan dan stop kontak. Elevasi pasangan plafond di sesuaikan
dengan gambar rencana.Untuk setiap ruangan pada bangunan ini menggunakan GRC Board 9 mm
dengan rangka hollow 40x40 mm.
Langkah‐ Kerja Pemasangan Rangka, ‐ Plafond
Tentukan /marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu Ruangan serta
titik titik paku kait pada langit langit dengan jarak sesuai gambar shop drawing
Pasang rangka tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond
Tentukan jarak penempatan kait penggantung
Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond
Pasang rangka utama dengan jarak spasi 120 cm
Memasang rangka pembagi dengan jarak 60 cm
Cek elevasi dan jarak rangka plafond
Cek sparing dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal
Pasang panel gypsum/ Kalsiboard pada rangka dengan skrup / paku dengan jarak 60 cm dan setiap
sambungan harus tepat pada rangka.
Mengecek kerapihan dan kerataan dengan menggunakan waterpass
Peralatan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban
Kemudian ditutup menggunakan paper tape dan coumpound ceiling
Setelah pemasangan plafond selesai dikerjakan, maka pada sudut pertemuan dengan tembok
dipasang list plapond.
Setelah itu diamplas
Cek sparing dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal
Pasang panel gypsum/ Kalsiboard pada rangka dengan skrup / paku dengan jarak 60 cm dan setiap
sambungan harus tepat pada rangka.
Mengecek kerapihan dan kerataan dengan menggunakan waterpass
Peralatan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban
Kemudian ditutup menggunakan paper tape dan coumpound ceiling
Setelah pemasangan plafond selesai dikerjakan, maka pada sudut pertemuan dengan tembok
dipasang list plapond.
Setelah itu diamplas
Finishing permukaan plafond gypsum/ Kalsiboard tersebut dengan cat
Ratakan permukaan plafond gypsum/ Kalsiboard ‐ tersebut dengan menggunakan plamur sampai
terlihat rata dan lurus
Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar benar halus
Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian tepi dan sudut, serta rol
cat untuk bidang yang luas
Bahan yang dibutuhkan :
1 Gypsum board = 0,36 Lembar
2 Paku skrup = 0,11 kg
3 Rangka metal hollow 40.40.2 mm = 4,00 M1
4 Assesoris (perkuatan, las dll) = 100%xrangka Ls
5 List profil gipsum = 1,05 m1
6 tepung gipsum = 0,15 kg

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 225,0 OH
2 Tukang kayu = 48,50 OH
3 Kepala tukang = 0,97 OH
4 Mandor Besi / Pembesian / Penulangan Beton
= 11,60 OH
5 Tukang besi 154,00 OH

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Bor listrik = 2,00 Bh
2 Obeng = 2,00 Bh
3 Tang = 2,00 Bh
4 Kape Tembok = 2,00 Bh
5 Palu = 5,00 Bh
6 Gergaji besi listrik = 1,00 Bh

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 14,00 Hari Kalender


Minggu ke 7 Bulan ke II sampai dengan Minggu ke 8 Bulan ke II
X PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan Pengecetan mencakup pelaksanaan pekerjaan :
1 Pengecatan dinding bangunan (setara vinilex/catilac)
2 Pengecatan plapon (setara vinilex/metrolite)
Pengecatan Dinding
Yang harus di lakukan untuk memulai proses pengecetan adalah menyiapkan permukaan yang akan
dicat. Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk mencegah terjadinya pengelupasan.
Kerjakan
‐ pengecatan pada siang hari. Mulai dari dekat jendela. menuju ke ruang dalam. Bila mengecat
seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langitlangit yang diteruskan ke dinding dekat kusen jendela,
pintu pintu, dan kemudian ke bagian bawah. Lakukanlah pembuangan sisa saat melakukan pengecatan
karena kita harus bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan menghindarkan membuang
limbah/sisa cat ke dalam saluran pembuangan. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering
iwadahnya sebelum dibuang ketempat sampah.
Pemberian Cat Dasar
Cat dasar untuk tembok dibagi dua, yaitu cat dasar yang berupa varnish dasar air yaitu cat tanpa
pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealer Water Base.
Wall Sealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah celahnya
dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur. Kedua adalah cat dasar yang berupa cat
tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi,
daya rekat serta daya isi yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut
Alkali Resisting Primer atau Undercoat Tembok.

Langkah Pekerjaan :
• Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudah sempurna, minimal harus ditunggu
selama 28 hari.
• Periksa kelembaban tembok. Gunakan alat protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar air
harus sudah di bawah 18 %.
• Periksa kadar alkali tembok. Gunakan kertas lakmus untuk mengukur pH (derjat keasaman/alkali).
• Kadar alkali harus menunjukkan kurang lebih pH 8.Kalau lebih dari pH 8, berarti reaksi semen
belum sempurna dan tembok belum layak dicat.
• Kalau kadar air sudah rendah, tetapi kadar alkali masih tinggi, berarti masih ada semen bebas yang
belum beraksi karena kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.
• Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, bersihkan permukaan dari bekas percikan semen,
Efflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, dan minyak. Gosok permukaan
tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan ‐ tembok dibasahi air bersih.
Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih.

Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCl) 10 15% untuk menetralkan ‐ alkali yang
masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekat lebih
baik. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit10 15%
Pengecatan Plafond
Langkah pekerjaan pengecatan pada plafon sama dengan pengecatan pada tembok. Bahan cat yang
digunakan juga adalah cat untuk tembok/dinding. Perbedaan mendasar yang ada adalah bahwa plafon
terletak di bagian atas dalam posisi mendatar, sehingga diperlukan cara khusus dalam menyapukan cat
pada plafon.

Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, biasanya bekas adukan semen ketika
tukang batu mengerjakan pekerjaan plesteran dan acian dinding. Gunakan kapek kayu, dan haluskan
dengan amplas ukuran sedang.
Bersihkan permukaan GRC dari debu bekas amplas menggunakan kain ball politur (kain limbah kaos).
Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner. Cat dasar gunanya untuk
melapisi permukaan kayu agar plamur kayu menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam
waktu yang lama cat finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-benar
kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu
tertentu akan retak-retak dan keriput.
Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu dengan teliti dan rapi agar
permukaannya benar-benar rata dan menutup pori-pori kayu. Menegerjakan pekerjaan ini setelah cat
dasar minimum 2 hari.
Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas ukuran sedang. Pekerjaan
ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-benar kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat
(pori-pori kayu masih terlihat), lakukan plamur ulang.
Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada yang terlewat, lakukan
pengecatan masih menggunakan cat dasar yang diencerkan dengan thinner (lebih encer dari campuran
no. 1).
Pengecatan dengan cat finishing (3 x), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasar benar-benar kering. Setiap
lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner sehingga cat tidak mengenental. Setelah bebarapa saat
cat di dalam kaleng akan mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner seukupnya, jangan
Bahan yang dibutuhkan :
1 Plamuur = 0,10 Kg
2 Cat dasar = 0,10 Kg
3 Cat penutup = 0,26 Kg
4 Menie besi = 0,10 Kg
5 Kwas = 0,01 buah
6 pengencer = 0,03 kg
7 amplas = 0,20 lbr
8 Roll cat = 0,01 buah
9 Kape = 0,05 buah
10 Cat TEMBOK = 0,47 Kg
11 Cat perekat beton (sebagai dasar) = 0,26 kg
12 Cat Waterproofing = 0,26 Kg

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 84,000 OH
2 Tukang cat Bangunan = 208,00 OH
3 Kepala tukang = 33,80 OH
4 Mandor = 0,70 OH

Rencana Waktu Pelaksanaan : = 10,00 Hari Kalender


Minggu ke 7 Bulan ke II sampai dengan Minggu ke 8 Bulan ke II

XI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Pekerjaan Mekanikal Elektrikal mencakup pelaksanaan pekerjaan :
1 Pek. Instalasi Penerangan
2 Pek. Instalasi Stop Kontak
3 Pek. Saklar Ganda
4 Pek. Saklar tunggal
5 Pas. Lampu Downlight
6 Pas. Panel Box (Lengkap)
7 Pas. Listrik 5000 wat
Tahapan Pelaksanaan :
• Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam). ‐
• Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.

• Pemasangan sparing sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang
terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk kan bersamaan dengan
pemasangan sparing.
• Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan.
• Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan)
• Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak
tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos

Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan
penarikan kabel).
• Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
a. – tidak boleh ada sambungan
b. – dihubungkan dengan elektroda
‐ pentanahan
c. – ditanam sampai‐ minimal mencapai air tanah
• Pada hantaran di atas langit langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok
kayu rangka langit langit.
• Stop kontak dan saklar.
Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai
(bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan
dinding.
• Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
Kabel NYA 3 x 25 mm 11,00 m1
Bahan yang dibutuhkan : =
Instalasi lampu dan
1,00 1
stop kontak
Stop Kontak 1,00 bh
Saklar Ganda 1,00 bh
Saklar Tunggal 1,00 bh
MCB 1,00 bh
Lampu LED 18 watt 1,00 bh
Downlight 1,00 bh
Lampu TL 1,00 bh
Lampu TDL 1,00 bh

Pembantu tukang
6,900 OH
Tenaga Kerja yang dibutuhkan : = listrik
Tukang listrik 64,000 OH
Kepala Tukang Listrik 3,500 OH
Rencana Waktu Pelaksanaan : = 10,00 Hari Kalender
Minggu ke 3 Bulan ke I sampai dengan Minggu ke6 Bulan ke II
XII PEKERJAAN POLDING GATE
Pekerjaan ini akan dilakukan WORK SHOP Dengan ukuran akan menyesuaikan dengan gambar dan
Sesuai dengan spesifikasi,sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cepat karna dilakukan oleh tenaga
Pekerja sesuai dengan keahliannya,namun pekerjaan untuk bukaan akan kita lakukan di awal sehingga
Pada saat pemasangan di workshop beres dan di publikasikan kelapangan bisa langsung terpasang
Sesuai dengan spek
Bahan yang dibutuhkan : = dan gambar
WORK SHOP DAN
Tenaga Kerja yang dibutuhkan : = MENYESUAIKAN
XIII INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR
Pekerjaan Sanitair mencakup pelaksanaan pekerjaan :
1 Pipa PVC dia 1/2" Maspion AW
2 Pipa PVC dia 2" Maspion AW
3 Pmasangan Wastafel cuci tangan Setara Toto

• Hal yang perlu diketahui : Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
• pembuangan. ‐
• Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
• Sambungan harus betul betul rapat.

Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol) pada
• tempat tempat tertentu.
• Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm, dibawah plat
• 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
• Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
• Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana letak sparing
clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan

apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran

pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat
• Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, karena
kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan
minimal 2 %.
• Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
• Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena bila ada
penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat
• Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
• Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan lem atau
• dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
• Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada pertemuan
pipa air hujan dengan saluran pembuang.
• Bila terdapat sambungan,
‐ arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benarbenar
• Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri dimana
dapat diketahui jalur jalur instalasi pipa itu diletakkan.
• Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan acian,
fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam
• bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah pekerjaan
• plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan
• terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah lepas
• (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).

Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.

Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter

Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris dengan

luas keramik.
Setelah seluruh instalasi pemipaan selesai maka selanjutnya dilaksanakan pemasangan alat alat
sanitair.
Bahan yang dibutuhkan :
1 Pipa PVC 1/2” = 1,20 M
2 Perlengkapan = 35,00 %
3 Pipa PVC 21/2” = 1,20 M
4 Pipa PVC 3” = 1,20 M
5 Pipa PVC 4” = 1,20 M
6 Closet jongkok = 1,00 Unit
7 Semen Portland = 6,00 Kg
8 Pasir pasang = 0,01 M3
9 Wastafel = 1,20 Unit
10 Floor drain = 1,00 Unit
11 Jet shower = 1,00 M

Tenaga Kerja yang dibutuhkan :


1 Pekerja = 52,69 OH
2 Tukang batu = 90,60 OH
3 Kepala tukang = 82,50 OH
4 Mandor = 47,10 OH

Peralatan yang dibutuhkan :


1 Gergaji Besi = 2,00 Bh
2 Kunci Pipa = 1,00 Bh
3 Tang = 1,00 Bh
4 Obeng = 1,00 Bh

Rencana Waktu Pelaksanaan :


Minggu ke 4 Bulan ke I sampai dengan Minggu ke 8 Bulan ke II
= 12,00 Hari Kalender

Berdasarkan uraian mengenai metode pelaksanaan dalam kaitannya dalam pelaksanaan pekerjaan ini maka
kami yakin bahwa kami dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan sabaik baiknya sesuai dengan jadwal
waktu yang
‐ telah di tetapkan oleh pengguna jasa.
Demikian Metode Pelaksanaan untuk Pekerjaan Pembangunan gedung farmasi Kabupaten Garut.
Mudah mudahan kami ‐memenuhi kriteria pemenang dalam Pelelangan Kegiatan ini. Dan pekerjaan ini akan
terlaksana baik apabila mendapat dukungan yang positif dari semua pihak serta usaha yang keras dalam
melaksanakan langkah langkah setiap pekerjaan sehingga menghasilkan hasil karya yang baik.

Garut, 20 September 2018


Penawar :
CV SUCI MEKAR

Drs.H Sobarna KR
Direktur

Anda mungkin juga menyukai