Halaman 1 DBA dalam pengaturan klinis.
www.PRSGlobalOpen.com
1 Kami melakukan tinjauan retrospektif
PENGANTAR
Dermabond Advanced (DBA) adalah
perekat kulit cair
agen yang mengandung 2-oktil-sianoakrilat.
Sudah banyak
digunakan secara global dan memiliki
banyak keunggulan. Mudah ditangani
dan oleskan ke permukaan kulit. Penutup
kulit yang lebih cepat dan kuat
yakin dicapai dibandingkan dengan
penutupan kulit tradisional oleh
penjahitan. Ini juga bertindak sebagai
1
penghalang bagi bakteri yang mungkin
menyebabkan infeksi. Selain itu, DBA
2
tahan air; karenanya,
pasien dapat mandi segera setelah operasi. 2–4
Juga tidak ada jahitan yang harus dilepas,
terutama
berguna untuk anak kecil. Mengenai hasil
kosmetik,
itu dianggap bahwa DBA menawarkan hasil
yang sama seperti pada
penutupan jahitan tradisional. Sebaliknya,
5–7
beberapa laporan kasus
pada dermatitis kontak (CD) setelah
penggunaan DBA, yang merupakan
komplikasi yang parah dan kadang-kadang
menyebabkan sistem yang serius
Reaksi alergi tematik, telah dilaporkan baru-
baru ini.8–14
Namun, informasi yang akurat dan dapat
diandalkan mengenai
belum dilaporkan dalam penelitian
sebelumnya dan
juga dalam dokumen terlampir pada DBA.
Dalam penelitian ini, kami menyelidiki
karakterisasi
CD setelah penggunaan DBA dan
memeriksa tingkat kejadiannya dari
pengalaman klinis kami untuk memperjelas
penggunaan yang memadai
DBA. Berdasarkan hasil ini, kami juga
mengevaluasi penggunaan yang aman
PASIEN DAN METODE
terhadap 100 konsekwensi
pasien yang menjalani penutupan kulit
dengan DBA di
Rumah Sakit Universitas Kedokteran Jichi
antara Juni 2012 dan
Desember 2015 (Tabel 1). Semua pasien
menjalani payudara
operasi rekonstruksi, dan DMB terutama
digunakan pada
batang mereka, seperti, untuk penutupan
luka perut setelah
elevasi flap abdomen (Gbr. 1), abdominal
sekunder
revisi bekas luka, penutupan tusuk kulit
kecil untuk aspirasi lemak dalam
revisi kecil payudara yang direkonstruksi,
dan survei lainnya
Geries. Sebelum menggunakan DMB, jahit
dermal dalam dengan 3-0 atau
4-0 jahitan monofilamen yang dapat diserap
telah dilakukan seluruhnya
Latar Belakang: Dermabond Advanced
(DBA) telah banyak digunakan secara
global; bagaimana-
pernah, dermatitis kontak parah (CD) dapat
menjadi efek samping yang serius dari
penggunaan DBA. Di
studi ini, kami menyelidiki karakterisasi dan
tingkat k ejadian CD setelah menggunakan
DBA dan penggunaan DBA yang aman.
Metode: Seratus pasien berturut-turut yang
menjalani penutupan kulit
DBA diselidiki. Semua pasien adalah wanita
yang menjalani rekonstruksi payudara.
tion. DBA diaplikasikan pada batang dan
anggota tubuh mereka setelah rekonstruksi.
Hasil: Tujuh pasien (7%) disajikan dengan
CD. Dari jumlah tersebut, 4 pasien
menunjukkan CD
setelah penggunaan DBA kedua; pengaruh
sensitisasi dengan penggunaan DBA
pertama dipertimbangkan
ered. Satu dari 3 pasien dengan CD setelah
penggunaan DBA pertama alergi
lem kosmetik, dan pengaruh reaksi silang
imunologis akrilat
disarankan.
Kesimpulan: Kami menganggap bahwa
penggunaan DBA tidak memadai untuk luka
dengan yang tidak tepat
margin dan di daerah penghalang kulit
kering dan rendah seperti bagasi dan
anggota badan karena
itu dapat menyebabkan CD iritan dan
sensitisasi DBA dan CD alergi selanjutnya.
Penggunaan yang sering juga dapat
menyebabkan sensitisasi. Jika pasien
memiliki riwayat akrilat
alergi, penggunaan DBA harus dihindari
karena reaksi silang imunologis dari
asetilasi dapat terjadi. (Plast Reconstr Surg
Glob Open 2018; 6: e1841; doi: 10.1097 /
GOX.0000000000001841; Diterbitkan
online 14 September 2018.)
Shiho Nakagawa, MD
Hirokazu Uda, MD
Shunji Sarukawa, MD
Ataru Sunaga, MD
Rintaro Asahi, MD
Daekwan Chi, MD
Kotaro Yoshimura, MD
Kontak Dermatitis Disebabkan oleh
Dermabond
Penggunaan Lanjutan
Pengungkapan: Penulis tidak memiliki
minat finansial untuk
clare sehubungan dengan konten artikel ini.
Artikel
Biaya Pemrosesan dibayar oleh penulis.
Rekonstruksi
Hak Cipta © 2018 Penulis. Diterbitkan oleh
Wolters Kluwer Health,
Inc. atas nama The American Society of
Plastic Surgeons. Ini
adalah artikel akses terbuka yang
didistribusikan di bawah ketentuan Creativ
e dengan tipikal
Atribusi Commons-Non Komersial-Tidak
Ada Derivatif Lisensi 4. 0
(CCBY-NC-ND), di mana diizinkan untuk
mengunduh dan berbagi
pekerjaan asalkan dikutip dengan benar.
Pekerjaan tidak dapat diubah
cara apa pun atau digunakan secara
komersial tanpa izin dari jurnal.
Dari Departemen Bedah Plastik,
Universitas Kedokteran Jichi,
Tochigi, Jepang.
DOI: 10.1097 / GOX.000000000000181841
Diterima untuk publikasi 22 Februari 2018;
diterima 4 Mei 2018.
Nama basis data percobaan yang terdaftar:
Investigasi tentang kontak
Dermatitis setelah penggunaan
DERMABOND.
Semua peserta penelitian memberikan
persetujuan, dan penelitian
disetujui oleh dewan peninjau etika yang
sesuai di Jichi
Universitas Kedokteran.
Artikel asli
Halaman 2
PRS Global Open • 2018
2
pasien. Pada banyak pasien, DMB
digunakan beberapa kali
(rata-rata, 2 kali; kisaran, 1-6 kali).
Karakteristik
setiap pasien, riwayat operasi, dan kejadian
CD setelah
Penggunaan DBA diselidiki dari grafik
klinis dan foto-
grafik. Semua peserta penelitian
memberikan persetujuan,
dan studi ini disetujui oleh etika yang sesuai
lihat papan di Universitas Kedokteran Jichi.
HASIL
Usia rata-rata pasien adalah 48 tahun
(kisaran, 30-
72 tahun; Tabel 1). Tujuh pasien datang
CD termasuk ruam pruritus, kemerahan
kulit, peradangan,
dan pigmentasi kulit tertunda. Karakteristik
mereka adalah
disajikan secara singkat pada Tabel 2. Tiga
dari 7 pasien mengalami
CD enced setelah penggunaan pertama
DBA. Sebaliknya, yang lainnya
4 pasien tidak menunjukkan CD setelah
penggunaan DBA pertama;
alih-alih, itu dikembangkan setelah
penggunaan kedua. CD dirawat
oleh salep steroid pada semua pasien, dan
gejala akut
seperti eksim dan gatal-gatal sembuh dalam
waktu yang relatif singkat
periode waktu. Gejala parah juga dihindari.
Bagaimana-
pernah, hiperpigmentasi pasca-inflamasi
tetap lama.
KASUS
Pasien 1
Seorang wanita berusia 53 tahun dengan
riwayat alergi terhadap bulu mata
lem ekstensi menjalani payudara autologus
sekunder
rekonstruksi. DBA digunakan untuk
penutupan kulit di kantor.
atau situs flap perut. Dia menunjukkan CD
setelah
penggunaan DBA pertama kali dan
mengalami gatal parah dan lama
pigmentasi kulit yang bertahan lama (Gbr.
2).
Pasien 2
Seorang wanita 36 tahun dengan alergi
terhadap antibiotik yang tidak diketahui
otics menjalani rekonstruksi payudara segera
dengan
flap perut. DBA digunakan untuk pertama
kalinya untuk ditutup
luka donor-situs perut. Lukanya sudah
sembuh
tanpa masalah saat itu. Namun, saat perut
revisi bekas luka dilakukan dan DBA
digunakan lagi 8
bulan setelah operasi pertama, dia
mengalami parah
CD (Gbr. 3).
Pasien 3
Seorang wanita berusia 46 tahun dengan
alergi terhadap krustasea tidak
rekonstruksi payudara autologous; DBA
digunakan
beberapa kali. Dia menunjukkan CD setiap
kali DBA digunakan;
ini didokumentasikan dalam catatan
medisnya. Kemudian, dia
menerima revisi bekas luka lengan yang
disebabkan oleh obat antikanker
kebocoran. DBA salah digunakan lagi; kami
menghapusnya
segera dan tutup lukanya dengan pisau
nilon.
Namun, reaksi alergi akut terjadi dengan
parah
lepuh dan kemerahan kulit (Gbr. 4).
DISKUSI
CD adalah peradangan kulit yang
disebabkan oleh eksim
melalui kontak dengan zat asing dan
terutama dibagi
menjadi 2 kelas, seperti dermatitis kontak
iritan (ICD)
dan dermatitis kontak alergi (ACD). ICD
didefinisikan sebagai
dermatitis inflamasi yang terjadi ketika
epidermis
penghalang rusak dan antigen dapat dengan
mudah melewati.
Dermatitis kontak alergi dianggap tipe Ⅳ
reaksi alergi yang terjadi; itu terjadi dengan
jumlah yang lebih kecil
lebih dari ICD dan kadang-kadang muncul
setelah yang kedua
dan penggunaan DBA selanjutnya karena
sensitisasi. kami
15 di
studi, kami mengalami CD pada 7 dari 100
pasien pada mereka
Gambar. 1. penutupan luka perut dengan Karakteristik pasien
Dermabond setelah elevasi flap. Pasien (n = 100)
Tabel 2. Pasien Dermatitis Kontak Usia
Nomor Pasien Berarti (kisaran)
Usia 48 tahun (30–72)
Riwayat Alergi Seks
Prosedur Dermatitis Kontak yang Laki-laki / perempuan
Berkala 0/100
1 Terjadinya CD
53 7 (7,0%)
Lem kosmetik untuk ekstensi bulu mata Tidak. Penggunaan DBA
Penutupan luka perut setelah elevasi flap Berarti (kisaran)
(penggunaan pertama kali) 2.0 (1-6)
2 Prosedur operasi
36 Terkait dengan rekonstruksi payudara *
Antibiotik dari tipe yang tidak diketahui Penutupan perut setelah flap
Revisi parut pada bekas luka perut setelah elevation (74)
peningkatan flap (penggunaan kedua kali) Revisi bekas luka perut sekunder (51)
3 Menusuk penutupan lipoaspirasi saat panen
46 grafted fat (32)
Crustacea Lainnya (3)
Penutupan aspirasi lemak yang tertusuk * Prosedur dilakukan dalam rangkap dua.
untuk graft lemak untuk payudara
(penggunaan kedua kali) Halaman 3
4 Nakagawa et al. • Dermatitis Kontak
51 Dermabond
Produk susu, ayam, ikan, telur, tiram 3
Penutupan aspirasi lemak yang tertusuk Gambar. 2. seorang wanita 53 tahun
untuk graft lemak untuk payudara merupakan dermatitis kontak setelah
(penggunaan kedua kali) penggunaan pertama Dermabond untuk luka
5 abdomen setelah peningkatan flap
48 tion. Dia mengalami gatal-gatal parah dan
Tidak ada pigmen kulit yang tahan lama.
Revisi parut pada bekas luka perut setelah tasi setelah dermatitis.
peningkatan flap (penggunaan kedua kali) Gambar 3. seorang wanita berusia 36 tahun
6 menunjukkan dermatitis kontak parah
43 setelah
Tidak ada ter penggunaan kedua Dermabond untuk
Penutupan luka perut setelah elevasi flap revisi bekas luka perut. tidak ada masalah
(penggunaan pertama kali) diamati setelah penggunaan Dermabond
7 pertama untuk menutup perut
46 luka di lokasi donor.
Alergi logam Gambar 4. seorang wanita berusia 46 tahun
Penutupan luka perut setelah elevasi flap memiliki riwayat kontak yang
(penggunaan pertama kali) terdokumentasi
Tabel 1. Demografi dan Riwayat Pasien
dermatitis setelah penggunaan Dermabond.
kemudian, dia menerima revisi bekas luka
menakut-nakuti lengannya disebabkan oleh
kebocoran obat antikanker
obat. Dermabond digunakan kembali dengan
keliru; segera
dihilangkan, tetapi reaksi alergi akut terjadi
pada lepuh dan kulit
kemerahan.
batang dan anggota badan (7,0%). Tingkat
kejadian lebih tinggi
dari apa yang kami harapkan, dan
tampaknya tidak bisa diterima
untuk penggunaan klinis. Kami menduga
ada beberapa alasan
untuk kejadian yang begitu tinggi.
Pertama, kita anggap itu situs aplikasi DBA
dalam seri kami akan mempengaruhi tingkat
kejadian CD.
Secara umum, sianoakrilat menghasilkan
polimerisasi cepat
setelah kontak dengan keratin, membuatnya
tidak mungkin untuk memicu
respon imun. Namun, penghalang
8,11
epidermis
dari batang dan anggota tubuh pada orang
dewasa cenderung rusak karena
menyebabkan kulit batang dan anggota
tubuh orang dewasa
sangat kering dan mudah distimulasi oleh
gesekan dari pakaian.
Karena itu, antigen bisa menembus kulit
yang mengakibatkan
CD sering pada pasien kami. Selain itu, ia
16
membawa risiko
kepekaan terhadap DBA untuk luka dengan
permukaan baris
paparan. Dalam penelitian kami, panjang
13
lukanya panjang
dan margin luka tidak selalu menentang
secara akurat
pada banyak pasien; dengan demikian,
permukaan baris cenderung tetap
meskipun jahitan kulit dalam telah
dilakukan sebelumnya
Penggunaan DBA (Gbr. 1). Efek ini dapat
menyebabkan sensitisasi
DBA dan reaksi alergi tipe IV berikutnya.
Di kami
studi, CD dikembangkan pada 4 dari total 7
pasien yang tidak menderita
penggunaan DBA pertama, tetapi setelah
penggunaan kedua. Di pa-
Namun, kami menganggap bahwa sensitisasi
terhadap DBA telah terjadi
terjadi dengan penggunaan DBA pertama
kali. Sering menggunakan
DBA (rata-rata, 2 kali; kisaran, 1-6 kali)
mungkin juga memiliki
kejadian CD tinggi karena kepekaan
akan meningkat hanya dengan sering
digunakan. Karena itu kapan
menggunakan DMB untuk bagasi dan
anggota tubuh pada orang dewasa, kita harus
melakukannya
akun untuk risiko kepekaan DBA.
Khususnya untuk
luka lama dengan kontak kulit yang tidak
benar, itu akan menjadi taruhan-
untuk menghindari penggunaan DBA.
Kedua, kami mempertimbangkan
kemungkinan bahwa
Ada reaksi silang pada pasien dewasa
dengan CD.
Komponen utama DBA, 2-oktil-sianoakrilat,
adalah a
Akrilat berantai panjang dan dapat
menyebabkan reaksi silang dengan
akrilat lainnya. dianggap
12,17,18 Acrylates ok
alergen kontak pasangan, dan mereka telah
terlihat di
beberapa kosmetik seperti kuku gel, kuku
akrilik, dan kosmetik
lem ic untuk ekstensi bulu mata hari ini.
Saat ini, banyak wanita
melakukan ekstensi kuku dan bulu mata.
Konon di sana
adalah dominasi wanita dari alergi akrilat,
dengan laki-laki /
rasio perempuan 1:15. Wanita dewasa17
diperkirakan menghubungi
acrylates sering dan reaksi silang dari 2-
octyl-cyano-
akrilat dan akrilat lainnya dapat terjadi. Di
pasien kami (pasien)
Pada usia 1), ia memiliki riwayat alergi
terhadap lem kosmetik dan
disajikan dengan CD setelah penggunaan
DMB pertama. Kami seharusnya
dia mungkin sudah memiliki alergi terhadap
akrilat oleh immuno-
reaksi silang logis dari akrilat. Karena itu,
kami percaya
Sangat penting untuk bertanya apakah
pasien pernah mengalami alergi.
gies terkait dengan akril sebelum
menggunakan DBA.
Dalam laporan sebelumnya, waktu di mana
pasien memiliki kulit
kemerahan atau ruam pruritus bervariasi dari
beberapa jam hingga 3 minggu
setelah operasi. Oleh karena itu, pasien
8,9,11,12
yang menunjukkan CD
nanti mungkin tidak didiagnosis dengan
benar pada awalnya. DBA tidak bisa
mudah terkelupas setelah terpasang, dan
area luka
terpapar antigen untuk waktu yang lama.
Karena itu,
CD sering berkembang dengan serius, dan
administrasi sistemik
steroid dalam jumlah besar kadang
diperlukan untuk a
reaksi alergi parah. Kita harus memahami
12
risiko
Halaman 4
PRS Global Open • 2018
4 permukaan yang terbuka di beberapa bagian,
CD setelah penggunaan DBA dan amati luka
sampai
uct peeling off secara spontan. Tidak adanya
kebutuhan untuk
menghapus jahitan adalah salah satu
keunggulan DMB. Bahwa
bisa sangat bervariasi untuk pasien muda.
Untuk pasien dewasa,
Namun, itu kurang relevan dibandingkan
dengan anak muda.
klien. Berdasarkan fakta-fakta ini, kami
percaya bahwa kami seharusnya
lebih berhati-hati saat menggunakan DMB.
Keterbatasan penelitian ini adalah
retrospektif
seri kasus dan tidak ada investigasi yang
sebanding. Saya t
juga perlu untuk menyelidiki lebih lanjut
perbedaan dalam
kejadian berdasarkan lokasi, usia, dan jenis
kelamin dalam sampel besar
pasien. Namun, belum ada laporan rinci
tentang
frekuensi dan status kemunculan CD karena
DMB
sejauh ini. Oleh karena itu, kami percaya
bahwa penelitian kami bermanfaat
bahwa ia menyediakan frekuensi komplikasi
DMB
dan menyoroti manfaat bagi ahli bedah
dalam kemudahan penggunaan
dari DMB.
KESIMPULAN
Di sini, kami melaporkan 7 kasus CD
dewasa yang disebabkan oleh DBA di
100 pasien dewasa. DBA berguna untuk
penutupan luka, tetapi
CD dapat menjadi masalah serius bagi
pasien. Kita harus
hargai risiko efek samping DBA dan
amati luka sampai produk terkelupas
spontan-
terlalu banyak Gunakan untuk luka dengan
kontak margin yang tidak tepat dan
gunakan untuk kulit kering dan kulit rendah
area penghalang, banyak digunakan pada
pasien yang sama, dan risiko
sensitisasi DBA dan CD terkait harus hati-
hati
dipertimbangkan. Jika pasien memiliki
riwayat alergi terhadap
Terlebih lagi, penggunaan DBA harus
dihindari.
Hirokazu Uda, MD
Departemen Bedah Plastik
Universitas Kedokteran Jichi
3311-1 Yakushiji, Shimotuke
Tochigi, 329–0498, Jepang
E-mail: udaarare@jichi.ac.jp
REFERENSI
1. Penyanyi AJ, Perry LC, Allen RL Jr.
Studi in vivo tentang luka pecah
kekuatan dan kepatuhan perekat kulit
topikal. Acad Emerg
Med . 2008; 15: 1290-1294.
2. Bhende S, Rothenburger S, Spangler DJ,
dkk. Penilaian in vitro
sifat penghalang mikroba dari adhesi kulit
topikal Dermabond
sive. Infeksi Surg (Larchmt) . 2002; 3: 251–
257.
3. Quinn J, Wells G, Sutcliffe T, dkk.
Perbandingan uji coba acak
menggunakan perekat jaringan dan jahitan
octylcyanoacrylate dalam
mentasi laser. JAMA . 1997; 277: 1527-
1530.
4. Maw JL Quinn JV. Perekat jaringan
cyanoacrylate. Amer J Cosmetic
Surg . 1997; 14: 413-416.
5. Miyzaki K, Sunaga A, Sugawara Y.
Penilaian bekas luka bibir sumbing
ditutup dengan 2-oktil sianoakrilat. J Jpn
PRS . 2011; 31: 349–352.
6. Soni A, Narula R, Kumar A, dkk.
Membandingkan jaringan cyanoacrylate
perekat dan jahitan kulit subkutikuler
konvensional untuk maksilisasi.
sayatan lofasial — percobaan prospektif
acak yang dipertimbangkan
waktu penutupan, morbiditas luka, dan hasil
kosmetik. J Oral
Maxillofac Surg . 2013; 71: 2152.e1–
2152.e8.
7. Malhotra V, Dayashankara Rao JK, Arya
V, dkk. Mengevaluasi
penggunaan octyl-2-cyanoacrylate dalam
perbaikan bibir sumbing unilateral. Natl J
Maxillofac Surg . 2016; 7: 153–158.
8. Hivnor CM, Hudkins ML. Dermatitis
kontak alergi setelah
perbaikan pascabedah dengan 2-
octylcyanoacrylate. Arch Dermatol .
2008; 144: 814–815.
9. Perry AW, Sosin M. Reaksi alergi parah
terhadap Dermabond.
Aesthet Surg J. 2009; 29: 314–316.
10. Howard BK, Downey SE. Dermatitis
kontak dari Dermabond.
Plast Reconstr Surg . 2010; 125: 252e –
253e.
11. Sachse MM, Junghans T, Rose C, dkk.
Kontak kulit alergi
titis disebabkan oleh 2-oktil-sianoakrilat
topikal. Hubungi Dermatitis .
2013; 68: 317–319.
12. McDonald BS, Buckley DA. Dermatitis
berat dari Dermabond
® lem bedah. Br J Dermatol . 2014; 170:
739-741.
13. Ricci JA, Parekh NN, Desai NS. Reaksi
alergi kulit yang menyebar
tion ke Dermabond. Prehosp Disaster Med .
2014; 29: 546-548.
14. Lefèvre S, Valois A, Truchetet F.
Dermatitis kontak alergi
disebabkan oleh Dermabond (®). Hubungi
Dermatitis . 2016; 75: 240–241.
15. Pedoman Asosiasi Dermatologi Jepang
tentang kontak
matitis. Dermatol Jepang . 2009; 119,1757-
1793.
16. Lefèvre S, Valois A, Truchetet F.
Utilitas tes awal untuk aller-
dermatitis kontak gik yang disebabkan oleh
Dermabond®. Hubungi Dermatitis .
2017; 76: 193–194.
17. Muttardi K, IR Putih, Banerjee P. Beban
kontak alergi
dermatitis yang disebabkan oleh akrilat.
Hubungi Dermatitis . 2016; 75: 180–
184.
18. Ashley S, Paul G, Donna A. Thompson.
Acrylate dan methacry-
alergi kontak lanjut dan penyakit kontak
alergi: ulasan selama 13 tahun.
Hubungi Dermatitis . 2016; 75: 157–164