Anda di halaman 1dari 8

Ziyada, et al, Hubungan Penerimaan Orangtua dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan

Hubungan Penerimaan Orangtua dengan


Pemenuhan Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
Pada Anak Tunagrahita di SLB C TPA Kabupaten Jember
(The Relation Between Parental Acceptance and Fulfillment
Development Tasks of Mental Retardation School Age Children in
SLB C TPA Kabupaten Jember)
Arifah Novia Ziyada1, Dini Kurnawati2, Erti Ikhtiarini Dewi3
Program Studi Sarjana Keperawatan, Universitas Jember
Jl.Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember. Telp/Fax. (0331) 323450
e-mail : arifah.novia.ziyada.21@gmail.com

Abstract
As a parent of a child with mental retardation, they must fulfill their child's needs like
other normal children, especially in the developmental stimulation. Good parent
stimulation will be obtained when parents have adapted and fully accept the child's
condition. This study aimed to analyze the relationship between parental acceptance and
the fulfillment of developmental tasks on school-aged children with mental retardation in
SLB C TPA Kabupaten Jember. This research uses crossectional design. A total of 33
respondents were selected given simple random sampling technique. The data collection
was done by giving the parent acceptance questionnaire and the fulfillment of
developmental tasks of school age children in the mental retardation children compiled by
the researcher. Data analysis used Pearson Product Moment correlation test with
significance level 0,05. The result of the research showed that the mean value of parent
acceptance was 57,12 and the fulfillment of developmental task was 92,30. The
categorization conducted shows that 72,7% of respondents have the value of acceptance
of the parents and 69,7% development tasks was achieved partially. There was no
correlation between the acceptance of parents and the fulfillment of developmental tasks
of school age children (p value = 0.076, r = 0.313). The absence of a relationship
between the two variables can be influenced by several factors, such as parental
knowledge about what developmental tasks should be accomplished in each period of
child development and economic condition. Therefore, parents need to accommodate
knowledge about the child's developmental tasks. Nurses are expected to become
educators and facilitators to helping parents achieve their child's developmental tasks.

Keywords: developmental task, mental retardation ,parent acceptance

Abstrak

Sebagai orang tua dari seorang anak tunagrahita, mereka harus memenuhi kebutuhan
anak mereka seperti anak normal lainnya, terutama dalam rangsangan perkembangan.
Stimulasi orangtua yang baik akan diperoleh ketika orang tua telah beradaptasi dan
sepenuhnya menerima kondisi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara penerimaan orang tua dan pemenuhan tugas perkembangan pada anak
usia sekolah yang mengalami tunagrahita di SLB C TPA Kabupaten Jember. Penelitian ini
menggunakan desain crossectional. Sebanyak 33 responden dipilih dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Ziyada, et al, Hubungan Penerimaan Orangtua dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan

memberikan kuesioner penerimaan orang tua dan pemenuhan tugas perkembangan anak
usia sekolah pada anak tunagrahita yang disusun oleh peneliti. Analisis data
menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata penerimaan orang tua adalah 57,12 dan
pemenuhan tugas pengembangan adalah 92,30. Pengkategorian yang dilakukan
menunjukkan bahwa 72,7% responden memiliki nilai penerimaan orang tua dan 69,7%
tugas pengembangan dicapai secara parsial. Tidak ada korelasi antara penerimaan orang
tua dan pemenuhan tugas perkembangan anak usia sekolah (p value = 0,076, r = 0,313).
Tidak adanya hubungan antara dua variabel dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti pengetahuan orang tua tentang tugas-tugas perkembangan apa yang harus
diselesaikan dalam setiap periode perkembangan anak dan kondisi ekonomi. Oleh karena
itu, orangtua perlu menambanh awasan pengetahuan tentang tugas perkembangan anak.
Perawat diharapkan dapat menjadi edukator dan fasilitator dalam membantu orangtua
mencapai tugas perkembangan anaknya.

Kata kunci: penerimaan orang tua, tugas perkembangan, tunagrahita

Pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis


Tunagrahita adalah suatu kondisi dimana hubungan antara penerimaan orangtua dengan
anak mempunyai intelektual dibawah rata-rata pemenuhan tugas perkembangan anak usia
anak seusianya dan disertai ketidakmampuan sekolah pada anak tunagrahita di SLB C TPA
dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam Kabupaten Jember.
masa perkembangannya [1]. Tedapat beberapa
fungsi yang terganggu pada anak tunagrahita
Metode Penelitian
selama masa perkembangan anak tunagrahita,
Penelitian ini menggunakan rancangan
yaitu fungsi intelegensi, sosial, bahasa, dan
crossectional. Teknik pengambilan sampel yang
emosi [2].
digunakan adalah non probability sampling yang
Perlakuan pada anak tunagrahita cenderung
melibatkan 33 responden yaitu orangtua di SLB
negatif yaitu menyembunyikan kondisi anak dari
C TPA Kabupaten Jember. Penelitian ini
orang lain, membatasi interaksi anak,
dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Alat
meminimalkan tanggungjawab perawatan, dan
pengumpul data berupa kuesioner penerimaan
pembedaan perlakuan dengan anak yang lain
orangtua dan pemenuhan tugas perkembangan
[3].Dukungan dan penerimaan dari setiap
anak usia sekolah pada anak tunagrahita yang
anggota keluarga akan memberikan energi dan
disusun oleh peneliti dan telah diuji validitas dan
kepercayaan dalam diri anak yang mengalami
reliabilitas sebelumnya. Hasil uji validitas dan
retardasi mental untuk lebih berusaha
reliabilitas kuesioner pada variabel penerimaan
meningkatkan setiap kemampuan yang dimiliki,
orangtua mempunyai r hitung rentang 0,534-
sehingga hal ini akan membantunya untuk dapat
0,956 dan variabel pemenuhan tugas
hidup mandiri, lepas dari ketergantungan pada
perkembangan anak usia sekolah pada anak
bantuan orang lain [4].
tunagrahita dengan nilai r hitung rentang 0,515-
Penerimaan orangtua menjadi penting
0,873. Hasil akhir didapatkan 32 pertanyaan
karena dapat memberikan dorongan dan
variabel oenerimaan orangtua dan 17
kepercayaan diri untuk meningkatkan setiap
pertanyaan pada variabel pemenuhan tugas
kemampuan yang dimiliki oleh anak. Orangtua
perkembangan.
perlu menerima kondisi anak dengan segala
Skala data pada kedua variabel adalah
kekurangannya karena hal tersebut akan
interval. Analisis hubungan antara penerimaan
mempengaruhi proses perkembangannya [5],
orangtua dengan pemenuhan tugas
dimana perkembangan anak tunagrahita sangat
perkembangan anak usia sekolah akan diuji
bergantung pada perlakuan dan penerimaan
menggunakan Pearson Correlation.Peneliti
lingkungan khususnya penerimaan orangtua
menggunakan program SPSS 20 untuk proses
terhadap anaknya [6].
pengolahan dan analisis data. Skor kedua

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Ziyada, et al, Hubungan Penerimaan Orangtua dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan

variabel dibagi menjadi 3 kategori dengan


rumus Mean - 1SD ≤ X ≤ Mean + 1SD [25]. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
sebagian besar orangtua yang memiliki anak
tunagrahita yang menjadi responden berjenis
kelamin perempuan yaitu sejumlah 26 orang
Hasil (78,8%). Tingkat pendidikan terakhir responden
Karakteristik Responden paling banyak adalah SMA sejumlah 15 orang
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan (45,5%). Penghasilan keluarga paling banyak
Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, adalah ≤ Rp. 1.500.000,- yang berjumlah 22
Penghasilan Keluarga, Status Pernikahan, dan orang (66,7%). Status menikah paling banyak
Jumlah Saudara Anak pada Orangtua yang adalah menikah dengan jumlah 31 orang (
Memiliki Anak Tunagrahita di SLB C TPA 93,3%). Jumlah saudara anak yang paling
Kabupaten Jember (Maret 2018; n:33) banyak adalah dua bersaudara sejumlah 13
orang (39,4%).
Variabel Jumlah Presentase
(%) Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Jenis Kelamin pada Orangtua yang Memiliki Anak Tunagrahita
Orangtua 7 21,2 di SLB C TPA Kabupaten Jember
Laki-Laki 26 78,8 Variabel Mean Standar
Perempuan Deviasi
Total 33 100 Usia 39,03 6,449
Tingkat
Pendidikan 0 0 Penerimaan Orangtua
Tidak Sekolah 3 9,1
SD 11 33,3 Nilai rata-rata penerimaan pada
Tabel 3.
SMP 15 45,5
SMA 4 12,1 orangtua yang memiliki anak
Perguruan Tinggi tunagrahita di SLB C TPA Kabupaten
Total 33 100 Jember (Maret 2018; n:33)
Pekerjaan Variabel Mean Standar
Tidak Bekerja/Ibu 22 66,7 Deviasi
Rumah Tangga 0 0 Penerimaan 57,12 5,061
PNS 6 18,2 Orangtua
Pegawai Swasta 4 12,0 Pada tabel 3 didapatkan bahwa nilai rata-
Wirausaha 1 3,1 rata penerimaan orangtua yang memiliki anak
Lain-Lain tunagrahita adalah 57,12 dengan nilai standar
Total 33 100 deviasi penerimaan orangtua adalah
Penghasilan 5,061.Penerimaan orangtua dikategorikan
Keluarga 22 66,7 menjadi 3 tingkat, yaitu tinggi, sedang, dan
≤ Rp. 1.500.000,- 11 33,3 rendah. Adapun distribusi tingkat penerimaan
≥ Rp. 1.500.000,- orangtua dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Total 33 100 Tabel 4. Distribusi tingkat penerimaan oragtua
Status Pernikahan yang memiliki anak tunagrahita di SLB C TPA
Menikah 31 93,9 Kabupaten Jember
Janda/Duda 2 6,1 Variabel Jumlah Presentase
Total 33 100 (%)
Jumlah Saudara Penerimaan
Anak 11 33,3 Orangtua
Anak Tunggal 13 39,4 a. Tinggi 5 15,2
Dua Bersaudara 8 24,2 b. Sedang 24 72,7
>2 bersaudara 1 3,1 c. Rendah 4 12,1
>2 bersaudara Total 33 100
dengan kondisi Berdasarkan tabel 4 didapatkan data
yang sama bahwa sebagian besar orangtua memiliki tingkat
Total 33 100 penerimaan tinggi yaitu 24 orang (72,7%).

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Ziyada, et al, Hubungan Penerimaan Orangtua dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan

Berdasarkan uji statisti pearson correlation


Pemenuhan Tugas Perkembangan Anak Usia didapatkan nilai p value adalah 0,076 yang
Sekolah Pada Anak Tunagrahita berarti bahwa Ha ditolak. Hal ini menunjukkan
Tabel 5 Nilai rerata pemenuhan tugas bahwa tidak terdapat korelasi antara
perkembangan anak usia sekolah oleh orangtua penerimaan orangtua dengan pemenuhan tugas
di SLB C TPA Kabupaten Jember (Maret 2018; perkembangan anak usia sekolah pada anak
n:33) tunagrahita oleh orangtua.
Variabel Mean Standar
Deviasi Pembahasan
Pemenuhan Tugas 92,30 7,87 Karakteristik Responden
Perkembangan Anak Usia Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
Sekolah Dasar usia responden adalah 39 tahun yang termasuk
Berdasarkan tabel 5.5 rerata nilai dalam usia dewasa awal. Fase dewasa awal
pemenuhan tugas perkembangan anak usia dimulai saat usia 21 tahun dan berakhir pada
sekolah oleh orangtua yaitu 92,30 dengan usia 40 tahun [7]. Setelah usia 30, seseorang
standar deviasi 7,87. Adapun distribusi tingkat akan mempunyai emosional yang cenderung
pemenuhan tugas perkembangan anak usia stabil dan tenang. seseorang yang telah
sekolah pada anak tunagrahita di SLB C TPA menguasai emosinya yang disertai dengan
Bintoro Kabupaten Jember tercantum pada tabel kemampuan mental yang dewasa akan dapat
6. mengendalikan dirinya untuk mencapai
Tabel 6 Distribusi tingkat pemenuhan tugas kebahagiaankarena selalu bersifat terbuka
perkembangan anak usia sekolah pada anak dalam menghadapi berbagai kenyataan hidup,
tunagrahita di SLB C TPA Kabupaten Jember tabah dalam menghadapi kesulitan dan
Variabel Jumlah Presentase persoalan hidup, dan dapat menerima segala
(%) sesuatu dengan lapang dada [8].
Pemenuhan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tugas mayoritas responden berjenis kelamin
Perkembangan perempuan. Orangtua perempuan (ibu maupun
a. Tercapai 3 9,1 nenek) menjadi orang terdekat dengan anak
penuh dalam keluarga. Berbagai usaha yang dilakukan
b. Tercapai 24 69,7 oleh ibu dalam membimbing anak tunagrahita
sebagian untuk mencapai suatu penyesuaian diri sebagai
c. Tidak 4 21,2 landasan awal dalam menghadapi kehidupan
tercapai bermasyarakat, seperti mengembangkan
Total 33 100 keterampilan yang harus dimiliki oleh anak,
Berdasarkan tabel 6 didapatkan data membimbing dan mengendalikan tingkah laku
bahwa sebagian besar orangtua membantu kepada oranglain, dan memberikan kesempatan
memenuhi tugas perkembangan anak usia pada anaknya untuk belajar [4].
sekolah dengan kategori tercapai sebagian yaitu Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
24 orang (69,7%). tingkat pendidikan terakhir responden paling
banyak adalah SMA. faktor yang mempengaruhi
Analisis Hubungan Penerimaan Orangtua tingkat penerimaan adalah tingkat pendidikan.
dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan Individu yang memiliki tingkat pendidikan yang
Anak Usia Sekolah Pada Anak Tunagrahita di lebih tinggi akan memiliki kesadaran yang lebih
SLB C TPA Kabupaten Jember tinggi dalam memandang dan memahami
Tabel 7. Analisis hubungan penerimaan keadaan diri dan anaknya. Pendidikan orangtua
orangtua dengan pemenuhan tugas merupakan salah satu faktor penting dalam
perkembangan anak usia sekolah dasar pada tumbuh kembang anak karena dengan
anak tunagrahita di SLB C TPA Kabupaten pendidikan yang baik maka orangtua dapat
Jember (Maret 2018; n:33) menerima segala informasi dari lingkungan luar
Penemuhan tugas tentang cara mengasuh anak yang baik,
perkembangan menjaga kesehatan anak dan keluarganya, dan
r 0,313 mencari pendidikan untuk anaknya [9].
Penerimaan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
p 0,076
orangtua pekerjaan sebagian responden bekerja menjadi
value
ibu rumah tangga. pekerjaan orangtua anak

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Ziyada, et al, Hubungan Penerimaan Orangtua dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan

sangat mempengaruhi perkembangan sosial, orangtua terhadap anak dengan tunagrahita


emosional, dan moral pada anak usia sekolah. adalah individu yang diciptakan oleh Tuhan dan
Ketersediaan waktu orangtua dalam berinteraksi berhak untuk hidup di dunia serta memiliki hak
dengan anaknya mempengaruhi kualitas dari yang sama dengan anak normal lainnya [3].
perkembangan tersebut. Orangtua yang Faktor lain yang sangat berhubungan
memiliki waktu interaksi dengan anak lebih lama dengan penerimaan orangtua adalah faktor
akan mempermudah orangtua dalam dukungan sosial. dukungan sosial sangat
menanamkan sikap dan perilaku sebagaimana berpengaruh terhadap penerimaan orangtua
mestinya [10]. yang memiliki anak tunagrahita. Dukungan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sosial mempunyai 5 bentuk, yaitu dukungan
pengahasilan keluarga responden sebagian instrumental, informasional, emosional,
besar adalah ≤ Rp. 1.500.000,- yang artinya di dukungan pada harga diri, dan dukungan dari
bawah upah minimum regional Kabupaten kelompok sosial[16,17].
Jember sebesar ± Rp 1.900.000,-. Orangtua Dukungan instrumental dari keluarga
dengan kemampuan ekonomi rendah akan sulit besar dimaksudkan untuk memenuhi segala
melatih kondisi anaknya di luar sekolah seperti kebutuhan anak seperti sandang, pangan
membeli mainan untuk melatih kemampuan sampai pendidikan anak. Pada dukungan
anak, mengikutkan anak pada kelas khusus dan emosional, keterlibatan antar anggota keluarga
memenuhi asupan gizi anak [11]. dan dukungan keluarga besar sangat
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dibutuhkan untuk saling menguatkan agar dapat
status pernikahan responden mayoritas adalah merawat dan menerima kondisi pada anak.
menikah. Orangtua yang masih terikat dalam Berhubungan pada status pernikahan orangtua
status perkawinan akan menunjukkan adanya pada penelitian ini yang mayoritas berada dalam
perhatian dan dukungan antara pasangan suami status menikah, maka peneliti berpendapat
istri sehingga orangtua dari anak tunagrahita bahwa kasih sayang yang didapatkan anak
tidak merasa sendiri dalam mengahadapi hampir seluruhnya didapatkan dari kedua
masalah tersebut [12]. orangtua. Hal tersebut berdampak pada tingkat
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa penerimaan orangtua. Dukungan emosional
anak tunagrahita di SLB C TPA Kabupaten dari pasangan akan didapatkan lebih banyak
Jember paling banyak yaitu dua bersaudara. dan seorang ibu sebagai pengasuh utama dapat
Adanya saudara kandung dalam kehidupan merasa tenang karena mempunyai support
anak tunagrahita akan membawa dampak baik sistem yang baik dari pasangan. Pada
pada kehidupannya. Adanya interaksi yang baik dukungan dari kelompok sosial, orangtua yang
dari saudara kandung dan anak tunagrahita sama-sama memiliki anak tunagrahita akan
memiliki efek positif yang bahkan lebih besar merasakan hal yang sama sehingga pada setiap
dari orangtuanya dan saudara kandung pertemuan akan saling bertukar informasi serta
merupakan kunci perkembangan sosial anak keluhan [16,17].
tunagrahita[13].
Pemenuhan Tugas Perkembangan Anak Usia
Penerimaan Orangtua Sekolah Pada Anak Tunagrahita
Penerimaan adalah kondisi dimana Hasil dari penelitian ini didapatkan
orangtua dapat mengungkapkan kehangatan, sebagian besar pemenuhan tugas
kasih sayang, perhatian, dan dukungan pada perkembangan anak dalam kategori tercapai
anaknya [14]. Hasil penelitian menunjukkan sebagian. Tugas perkembangan anak usia
bahwa sebagian besar responden berada pada sekolah pada anak tunagrahita dalam penelitian
penerimaan dengan kategori sedang. ini terdiri dari 9 komponen yakni
Pada proses penerimaan, orangtua akan mengembangkan keterampilan jasmani, sikap
mulai merawat anaknya dengan baik, dapat sehat, bergaul dengan teman sebaya,
menyelesaikan konflik dan menerima anaknya memainkan peran sebagai pria-wanita,
dengan segala keterbatasan. Adaptasi dengan mengembangkan keterampilan dasar,
kondisi anak sangat diperlukan untuk tahap mengembangkan konsep kehidupan sehari-hari,
penerimaan [15]. faktor yang paling mengembangkan kata hati, belajar mandiri, dan
mempengaruhi penerimaan orangtua khususnya mengembangkan sikap terhadap kelompok
ibu yang memiliki anak tunagrahita adalah faktor sosial [18].
agama. Faktor agama bukan ditinjau dari jenis terdapat 4 faktor yang mempengaruhi
agama responden, namun ditinjau dari penilaian tumbuh kembang anak, yaitu lingkungan

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Ziyada, et al, Hubungan Penerimaan Orangtua dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan

biologis, faktor fisik, faktor psikososial, dan anak, mengikutkan anak pada kelas khusus dan
faktor keluarga. Faktor psikososial yaitu memenuhi asupan gizi anak [11].
stimulasi orangtua, motivasi belajar, hukuman
yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah,
dan kualitas interaksi orangtua dengan anak Simpulan dan Saran
[19]. Stimulasi dari orangtua akan dapat Simpulan
membantu dalam meningkatkan perkembangan Berdasarkan hasil penelitian dan
anak. Orangtua memiliki pengaruh besar pembahasan pada penelitian di SLB C TPA
terhadap perkembangan anak yang mengalami Kabupaten Jember dapat disimpulkan bahwa:
retardasi mental. Orangtua yang telah memiliki a. rata-rata penerimaan orangtua yaitu 57,12
pengalaman sebelumnya dalam merawat anak yang termasuk dalam kategori sedang
akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan sebanyak 72,7% orangtua;
[20]. b. rata-rata pemenuhan tugas perkembangan
anak usia sekolah pada anak tunagrahita
Hubungan Penerimaan Orangtua dengan yaitu 92,30 yang termasuk dalam kategori
Pemenuhan Tugas Perkembangan Anak Usia tercapai sebagian sebanyak 69,7%
Sekolah Pada Anak Tunagrahita di SLB C orangtua;
TPA Kabupaten Jember c. tidak ada hubungan antara penerimaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua dengan pemenuhan tugas
tidak terdapat hubungan antara penerimaan perkembangan anak usia sekolah pada
orangtua dengan pemenuhan tugas anak tunagrahita di SLB C TPA Kabupaten
perkembangan anak usia sekolah di SLB C TPA Jember.
Kabupaten Jember. Terdapat beberapa faktor
dari orangtua yang mempengaruhi
perkembangan anak, antara lain kesehatan Saran
mental, pengetahuan, dan dukungan sosial Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan
orangtua. Pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengetahui faktor-faktor lain yang dapat
yang diketahui oleh seseorang setelah mempengaruhi penerimaan orangtua dan
melakukan pengideraan pada suatu objek pemenuhan tugas tumbuh kembangn anak usia
tertentu [22]. sekolah pada anak tunagrahita dengan metode
Pada penelitian lain didapatkan hasil dan tempat yang berbeda. Selain itu, penelitian
bahwa sebagian besar orangtua yang merawat selajutnya juga dapat menemukan intervensi
anak tunagrahita memiliki ketidakadekuatan guna meningkatkan pencapaian tugas
pengetahuan mengenai kondisi anaknya, perkembangan anak usia sekolah pada anak
pengetahuan dasar mengenai perawatan tunagrahita. Pendidikan mengenai cara
anaknya, pengetahuan mengenai cara pengasuhan anak tunagrahita juga dapat
mengelola keterlambatan perkembangan dilakukan bagi dunia keperawatan dengan
anaknya, dan memodifikasi lingkungan yang melibatkan komunitas orangtua yang memiliki
baik untuk perawatan dan pengembangan anak tunagrahita.
anak.Orangtua pada anak tunagrahita
membutuhkan banyak bantuan dalam Daftar Pustaka
memperoleh pengetahuan dan kompetensi [1]Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
dalam merawat dan melatih anaknya sesuai Pusat Data dan Informasi Kementerian
dengan tahap perkembangannya[23]. Kesehatan RI: Penyandang Disabilitas Pada
Faktor lain yang mempengaruhi Anak. Kemenkes RI; 2014 .
perkembangan anak dengan tunagrahita dan [2]Somantri, Sutjihati. Psikologi Anak Luar
disabilitas lainnya yaitu pekerjaan dan Biasa. Bandung: Refika Aditama;2006.
pendapatan orangtua [19]. Masalah tersebut [3]Benny., dkk. Penerimaan Diri Ibu yang
akan mengakibatkan orangtua tidak dapat Memiliki Anak Retardasi Mental di SLB
memberikan nutrisi yang baik kepada anaknya, YPAC Padang. Andalas: Jurnal Kesehatan
kurangnya akses kesehatan, dan perawatan di Andalas Fakultas Kedokteran Universitas
rumah yang tidak memadai [24]. Orangtua Andalas;2014.
dengan kemampuan ekonomi rendah akan sulit [4]Fithria.Peran Keluarga dengan Anak
melatih kondisi anaknya di luar sekolah seperti Retardasi Mental di SDLB Negeri Labui
membeli mainan untuk melatih kemampuan Banda Aceh Tahun 2011. Idea Nursing
Journal III(2) 140-148;2011.

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Ziyada, et al, Hubungan Penerimaan Orangtua dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan

[5]Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang pdf


Mempengaruhi. Jakarta: Rineka [15] Kandel, Isack., & Merrick, Joav.The Child
Cipta;2013. With a Disability: Parental Acceptance,
[6]Permana, R.H., Ekowati, W., & Nani, D. Management and Coping. The Scientific
Pengaruh Dukungan Sosial terhadap World Journal 7, 1799-1809;2007.
Kemampuan Sosialisasi Anak Berkebutuhan [16]Puspitasari, Enggar. Hubungan Dukungan
Khusus;2013 [cited 2018 June 02] Available Sosial dengan Penerimaan Ibu dengan Anak
from: . Retardasi Mental di SLB N Semarang.
http://download.portalgaruda.org/article.php Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas
?article=127175&val=4792 Kristen Satya Wacana;2017.
[7]Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak: [17]Muliasari, Anggraini. Dukungan Sosial,
Alih Bahasa Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Strategi Koping, dan Interaksi Ibu Pada
Penerbit Erlangga; 1978 Keluarga yang Memiliki Anak Tunagrahita.
[8]Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Jakarta: Kencana;2011. Fakultas Ekologi Manusia;2014.
[9]Rini, Reni. Skripsi: Hubungan Antara Tingkat [18]Rifai, Melly Sri. Tugas-Tugas Perkembangan
Pendidikan Orangtua dengan Tingkat Dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak.
Kemandirian Anak Retardasi mental dalam Jakarta: Rineka Cipta;1993.
Personal Hygiene di SDLB Negeri [19]Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak.
Colomadu. Surakarta: Fakultas Ilmu Jakarta: EGC; 1995.
Kesehatan Universitas Muhammadiyah [20] Supartini, Yupi.Buku Ajar Konsep Dasar
Surakarta;2012. Keperawatan Anak. Jakarta:EGC; 2002
[10]Sodikin., dkk. Pengaruh Karakteristik Anak, [21] Rintoul, Betty., et al. Factors In Child
Keberadaan Orangtua, dan Pola Asuh Development Part I: Personal
Orangtua Terhadap Perkembangan Sosial, Characteristics and Parental Behaviour.
Emosional, dan Moral Pada Usia Sekolah di United State: Departement of Health and
Wilayah Kota dan Desa di Kabupaten Human Service, Research Triangle
Banyumas. Universitas Muhammadiyah Institute;1998.
Purwokerto: Jurnal SAINTEKS Vol 7 No 1; [22] Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi
2011. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
[11]Trollope, Anna.The Impact Of Socio- Cipta;2012.
Economic Faktors In Raising A Child With A [23] Vijayarani,M., et al. Knowledge of Family
Mental Disability In The North West Of Caregivers On Care of Mentally Challenged
Pretoria. University Of Pretoria: Department Children at Selected Intitution, Bangalore: A
Of Social Work And Criminology; 2014. Descriptive Study. International Journal of
diakses pada 13 Juli 2018 .Available from: Applied Research 2(8): 808-812;2016.
https://repository.up.ac.za/bitstream/handle/ [24]WHO. Early Childhood Development and
2263/46182/Trollope_Impact_2015.pdf;sequ Disability: A Discussion Paper. WHO
ence=1 Libarary Cataloguing-in-Publication
[12]Rupu, Nurfaizah. Faktor-Faktor Yang Data;2012.
Mempengaruhi Penerimaan Orangtua Anak [25] Azwar, S. Penyusunan Skala Psikologi Edisi
Retardasi Mental di SLB Negeri Pohuwato. 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar;2017.
Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo;2015.
[13] Charalambous, Anna. A Sibling’s Role in the
Social and Academic Development of a
Child with Disabilities. Psych Central;2018.
Retrieved on July 16, 2018, from
https://psychcentral.com/lib/a-siblings-role-
in-the-social-and-academic-development-of-
a-child-with-disabilities/
[14]Rohner, Ronald. 2005. Glossary Of
Significant Concepts In Parental
Acceptance-Rejection Theory (PART
Theory);2005. https://csiar.uconn.edu/wp-
content/uploads/sites/494/2014/02/Glossary.

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Ziyada, et al, Hubungan Penerimaan Orangtua dengan Pemenuhan Tugas Perkembangan

Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

Anda mungkin juga menyukai