Anda di halaman 1dari 8

galangan kapal

Pengertian galangan: Galangan Kapal/Shipyard adalah Suatu bangunan atau tempat yang
terletak di tepi laut atau sungai yang berfungsi sebagai tempat untuk membangun kapal dan
alat-alat apung lainya atau mereparasinya.
Sesuai dengan geografisnya galangan kapal di indonesia di pengaruhi oleh beberapa faktor
dimana letak galangan kapal itu di bangun
dalam hubungan ini dikenal 2 macam galangan yaitu ;
1. Galangan kapal daerah terbuka
galangan kapal daerah terbuka adalah suatu galangan kapal yang dibangun
menghadaplangsung ke perairan terbuka.
2. Galangan kapal daerah tertutup
galangan ini adalah suatu galangan kapal yang dibangun di tepi sungai dan biasanya
digunakan untuk membangun / mereparasi kapal-kapal yang berukuran kecil / sedang.
Aktifitas pada Shipyard (galangan kapal) disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan
galangan itu sendiri, diantaranya yaitu:
a. Galangan kapal jenis pembuatan
Adalah galangan kapal yang diperuntukan(desain) untuk satu jenis pekerjaan saja yaitu
pembuatan kapal:
1. Owner request 7. Cutting/pemotongan
2. Pre desain 8. Joining/penggabungan
3. Bidding/penawaran 9. Block assembling/perakitan
4. Basic desain/dasar desain 10. Hull outfitting/perlengkapan
5. Detail desain 11. Finishing
6. Marking/penilaian 12. Lounching
b. Galangan kapal jenis perbaikan
Adalah galangan kapal yang diperuntukan(desain) untuk satu jenis pekerjaan saja yaitu proses
perbaikan kapal.
1. penerimaan kapal di dermaga dock
2. Persiapan pengedokan
3. Pengedokan kapal (Docking)
4. Pembersihan badan kapal
5. Pemeriksaan ketebalan plat & kerusakan lambung/konstruksi lainnya
6. Pemeriksaan sistem di bawah garis air
7. Pelaksanaan pekerjaan (konstruksi, mesin, listrik dan lainnya)
8. Pengetesan hasil pekerjaan
9. Pengecatan lambung kapal
10. Pemasangan cathodic protection/anti karat
11. Penurunan kapal dari atas dock (Undocking)
12. Penyelesaian pekerjaan diatas air
13. Percobaan/Trial
14. Penyerahan kapal kepada pemilik kapal
• Mobil Crane, berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan benda berat.
• Crane Apung, berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan benda berat yang sulit di jangkau
dari darat.
• Mesin Bubut, untuk memegang dan memutar benda kerja untuk melakukan operasi permesinan.
Operasi permesinan yang dimaksud termasuk bubut permukaan, pengeboran, me-reamer,
membuat ulir/drat, membubut lobang, bubut bertingkat, knurling dan banyak lagi.
• Perlengkapan Las, berfungsi untuk melakukan pengelasan seperti penggabungan plat,
pemotongan, dan masih banyak lagi.
• Trafo las, berfungsi mengubah dari tegangan jala2 dengan arus yang tidak terlalu besar menjadi
tegangan rendah (60 V) dan arus yang lumayan besar (100 ~ 400 Ampere) bisa AC atau DC
tergantung jenisnya.
• Genset, berfungsi sebagai sumber tegangan listrik.
• Mesin Frais, Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk mengerjakan peralatan mesin dari
logam dengan gerakan utama alat potongnya berputar.
• Mesin Sekrap, berfungsi untuk alat potong dengan hasil pemotongan berupa garis lurus.
• Mesin Rol/Plat, untuk menggulung/mengubah bentuk plat menjadi lengkungan.
• Winch Railing, sebagai tangga yang bisa di atur sesuai dengan ketinggian yang diperlukan.
Tujuan organisasi produksi kapal:
1. Melakukan perencanaan penting dan penjadwalan untuk awal organisasi industri
2. Mengkoordinir penjadwalan yang mendesak
3. Merincikan rencana dengan kompleks dan penjadwalan yang membutuhkan penanganan cepat
pada proses pembangunan kapal
4. Mengkoordinasi seluruh fungsi dan kontrol pada sistem
Perencanaan kapasitas produksi:
1. Kapasitas design
2. Kapasitas efektif
3. Kapasitas aktual
Perbedaan galangan konvesional:
1. Bersifat tradisional
2. Belum ada maksimalisasi teknologi
3. Peralatan dan mesin masih terbatas
4. Kapal kayu lebih banyak diproduksi
5. Fasilitas kurang lengkap
6. Tempat bongkar muat dan bengkel kapal besar
Galangan modern:
1. Bersifat industri
2. Teknologi cukup canggih
3. Jumlah peralatan dan permesinan memadai
4. Fasilitas lengkap (cukup)
5. Kapal baja lebih banyak diproduksi
6. Tempat pembuatan dan perbaikan kapal besar
Tujuan dan goal dari pembuatan layout fasilitas galangan:
1. Layout gal. kapal merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam
jangka waktu yang cukup panjang
2. Tujuan layout gal. kapal dalam menentukan kapasitas proses fleksibilitas, biaya, kualitas dan
lingkungan kerja, serta kontrak konsumen dan citra perusahaan
3. Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi
bisnis yang telah ditetapkan diantara differensiasi, biaya yang rendah dan respon yang cepat
dari setiap permintaan.
Hal yang diprioritaskan sistem GT dan product oriented :
1. Group tecnologi: tahap awal dari sebuah organisasi yang bertugas menjelaskan setiap
permasalahan yang ada di galangan.
2. Product oriented: produk item dan berorientasi kepada kelompok teknologi bangunan kapal.
seperti potongan pipa dan perlengkapan mesin, keamanan yang bertujuan untuk memproduksi
atau merakit. Semua mesin peralatan dan pipa disusun untuk menjamin harga produksi
minimum dengan memperhatikan jumlah pekerja yang dibutuhkan. Hal tersebut diprioritaskan
karena mempunyai tujuan untuk menerapkan suatu prinsip yang dimulai dari bagian yang paling
kecil dalam suatu unit/ harga terendah dimana perlengkapan kerja lebih sulit dan terlalu mahal
untuk mengikuti perlengkapan dalam rangka mengurangi biaya dan mempermudah pekerjaan.
Hal yang dipertimbangkan dalam membangun sebuah dock:
1. Ukuran => ukuran besar dan tak terbatas
2. Pengaruh terhadap lingkungan
3. memakan tempat yang cukup luas
4. menimbulkan polusi selama pengoprasiannya
5. biaya => biaya dipengaruhi oleh lokasi penyusunan bottom
6. musim/cuaca : saat musim hujan pengembangan di graving dock biasanya dihentikan karena
menyebabkan banyak material yang rusak dan tidak berfungsi maksimal.
Faktor geografis dari pembuatan layout fasilitas galangan:
1. kedekatan dengan laut terbuka dan perlindungan
2. jalan raya, rel, dan transportasi air
3. tersedianya transportasi air
4. kedekatan dengan sekolah teknik dan universitas
perbedaaan galangan bedasarkan jaman:
1. sebelum PD. II
- kapal” uap
- kapal konvesional
2. Sesudah PD. II (thn 1960)
- Karakteristik bedasarkan fabrikasi dan pengelasan kapal dibuat bedasarkan sistem seksi
- Setiap perusahaan berlomba-lomba memproduksi
- Generasi gal. setiap 10thn
- Ciri setiap generasi yaitu cara pengelasan dan sistem fabrikasi
- Karena mesin dan teknologi yg berkembang
3. 1960-1970 : galangan konvesional
- Berdasarkan type kapal, besar kapal, sistem pergerakan alur produksi
4. Galangan kapal modern 1970-sekarang
- Organisasi produksi berdasrkan workstation high technology
Mould Loft : Pekerjaan menggambar bentuk badan kapal maupunkonstruksinya dalam skala
1:1 pada lantai gambar
Fungsi: Dengan tergambarnya bentuk badan kapal/konstruksi kapal dalam skala 1:1 maka akandidapat
bentuk kapal yang akurat dan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam proses
pembangunan segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan bentuk maupun
ukuran. Hal ini sangat diperlukan oleh pihak pelaksana, untuk menunjangkemudahan pelaksanaan dan
kualitas hasil pekerjaan.Dari hasil penggambaran berupa bentuk-bentuk dan ukuran yang sebenarnya,
akandipindahkan dalam bentuk mal/template yang lengkap dengan data- data ukuran serta data-data lainnya, yang akan
diserahkan ke bagian fabrikasi untuk dibuatkan komponen-komponen sesuai bentuk dan ukuran pada
template masing-masing.

Sub Assembly : Pekerjaan menggabungkan beberapa komponen kecil menjadi komponen yang
lebih besar
Fungsi: Pemasangan stiffener pada pelat sekat
Pembuatan Wrang
Penyambungan dua lembar pelat atau lebih
Membantu tugas bagian assembly
Fitting : Penyetelan bagian-bagian yang akan disambung hingga sesuai dengan tanda
yang telah ada sebelum diadakan pengelasan.

Welding : Proses penyambungan material baik 2 atau lebih secara manual, semi
otomatis dan otomais.
Assembly : Pekerjaan mengabungkan beberapa komponenbesar menjadi suatu bagian dari
kapal
Fungsi: Penggabungan beberapa wrang
Penggabungan seksi menjadi sebuah block
Penggabungan dua block (grand assembly)
Erection : Pekerjaan menggabungkan beberapa bagian dari kapal hingga menjadi satu kapal
utuh

TAHAP-TAHAP PEMBUATAN KAPALDalam pembangunan kapal selalu mengikuti


pentahapan sebagai berikut:

1.Tahap Pembuatan Awal


Dalam tahap ini pekerjaan yang utama adalah pembentukan pelat
yangdilakukan dengan pembersihan, penandaan, pemotongan, pembengkokkan,
dan lainsebagainya.
2.Tahap Perakitan Awal
Sebagian dari pelat dinding setelah dibuat biasanya langsung dikirimkan
ketempat perakitan. Tetapi konstruksi dalam seperti kerangka geladak atau
dasarbiasanya dirakit tersendiri lebih dahuli dalam tahap perakitan mula atau
awal. Dalamtahap ini biasanya digunakan cara pengelasan tangan, pengelasan
gaya berat,pengelasan rendam dan sebagainya. Apabila kapal kayu maka
dilakukan prosespenyambungan atau pe ngeleman.
3.Tahap Perakitan
Pada tahap perakitan semua komponen baik yang datang dari
pembuatanmaupun dari perakitan awal dirakit menjadi kotak -kotak perakitan
(dilas/dilem ataupenyambungan). Pada kapal baja penyambungan antara kotak -
kotak perakitandilakukan dengan menggunakan las busur redam otomatis.Dalam
hal mengikat kerangka dan pelat dinding digunakan las tangan ataugas gaya
beratdengan elektroda khusus untuk pengelasan datar. Disamping
carapengelasan diatas digunakan juga cara lain ter gantung dari bagian-bagian
yangdisambung dan posisi pengelasannya.
4.Tahap Pembangunan
Kotak-kotak yang sudah dirakit disusun diantara galangan dengan
bantuanmesin angkat (crane). Setelah diatur kotak -kotak tersebut kemudian dilas
denganmenggunakan dua macam cara pengelasan baik dengan las biasa maupun
dengan lasotomatik khusus.

Tahapan dalam membangun sebuah kapal :


1. Design, meliputi desain kapal dengan software, bonjean, hidrostatis, dll
2. Fabrikasi, meliputi pembentukan shell plate, pemotongan baja, dll
3. Assembly, saat ini assembly modern dilakukan perblok untuk mempermudah pekerjaan
waktu dan biaya
4. Block outfit
5. Loading on hull, mungkin istilah orang awam adalah perakita blok-blok tadi menjadi sebuah
kesatuan bangunan kapal. Biasanya dilakukan di buildingberth ataupun langsung pada
gravendock.
6. Launching, kapal yang telah selesai dibuat pada buildingberth akan dilaunching di laut lepas.
Launching dapat menggunakan metode end launching (incline, side launcing), ataupun dengan
floating pada gravendock.
7. Finishing, beberapa pekerjaan finishing dapat dilakukan setelah kapal telah dilaunching.
Antara lain penambahan equipment sekunder, pengecatan, dll.
8. FD docking
9. Offshore trial, tentunya kapal yang telah selesai akan dilakukan tes sebenarnya untuk
mengetahui kemampuan kapal tersebut, apakah telah sesuai dengan yang disyaratkan, atau
belum.
10. Delivery, proses terakhir adalah penyerahan dari galangan pada owner.
Material handling: pertimbangannya
1. Transportasi komponen kapal dalam jumlah dan tonnase yang besar (v), jarak yg pendek (s),
dan waktu yg singkat (t)
2. Diperlukan alat angkat gantry crane, mobile crane dll.
3. Efisiensi dapat dihitung dengan software sistem inventori dan analisa AHP
Macam fasilitas produksi pada kapal:
1. Moldloft and marking
2. Edge preparation &cutting
3. Panel line
4. Blasting and painting
5. Pipe fabrikasi
6. Platens and tigs

Anda mungkin juga menyukai