Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TAAAC-EDIBON TEST

Disusun oleh:
Kelompok 5

1. Daniel Mahendra (0315040020)


2. Mohammad Alfan Adi S. (0315040021)
3. Ajeng Pramudita K. (0315040022)
4. Ayu Rossa A. (0315040023)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2017
TAAAC-EDIBON TEST

Air Conditioning Unit, Computer Controlled

(Air Condenser and Air Evaporator)

A. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat
Umum
Mengidentifikasi Performasi kerja dari sistem refrigerator
Khusus
Mengenal dan Memahami komponen yag menyunsun
mesin TAAAC
Mengetahui siklus fluida kerja dan skemanya pada mesin
TAAAC
Memahami cara pengoperasian mesin TAAAC
Memahami cara pembacaan alat ukur parameter yang
relevan dengan modul
Mengenal dan memahami rumus rumus yang relevan
dengan modul.
B. Dasar Teori
PengertianTAAAC
Mesin TAAAC merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk
memperagakan mendemonstrasikan siklus refrigrant pada sistem
pendingin dengan menggunakan variabel berupa cepat lambatnya
putaran fan pada kondensor dan evaporator.
Komponen Penunjang
1. High Pressure Control
Berfungsi memberikan perlindungan terhadap adanya
tekanan tinggi yang berleihan.
2. Filter
Berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigrant.
3. Accumulator
Berfungsi sebagai penampung sementar refrigrant cair
bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas
evaporator.
4. Liquid Separator
Berfungsi untuk memisahkan campuran dari gas dan liquid.
5. Alat Ukur
Sensor Temperatur (7 Buah) : alat ukur parameter
suhu (C)
Sensor pressure ( 2 Buah) : alat ukur parameter
tekanan (bar)
Flow rate ( 1 buah ) : alat ukur parameter
laju volume (L/H)
6. Wattmeter
Alat ukur parameter daya kompresor (watt)
C. Siklus Kerja TAAAC
1. Kompresi

Refrigrant dari liquid separator dihisap oleh kompresor dalam keadaan


tekanan rendah. Kemudian , refrigerant ditekan dalam kompresor
sehingga memiliki tekanan yang lebih tinggi dan membawa efek naiknya
temperature refrigerant.

2. Kondensasi

Refrigerant dari kompresor yang bertekanan tinggi dan bertemperatur


tinggi masuk ke kondensor. Refrigerant mengalami pelepasan panas yang
berefek temperature refrigerant menjadi turun dan terjadi perubahan fasa
refrigerant dari gas ke cair

3. Ekspansi

Refrigerant disemprotkan oleh katup ekspansi. Refrigerant dikabutkan


menjadi partikel partikel yang lebih kecil sehingga tekanan dan
temperaturnya turun.

4. Evaporasi
Refrigerant melakukan pemindahan panas di dalam evaporator panas dari
udara diserap oleh refrigerant sehingga refrigerant berubah menjadi gas.

D. Langkah Kerja
Untuk melakukan percobaan ini, langkah langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Mempersiapkan skema dan table journal.
2. Menempatkan posisi masing masing anggota pada job yang sudah di
sepakati.
3. Menghubungkan kabel ke power supply.
4. Menyalakan perangkat komputer (CPU dan Monitor) .
5. Mengecek kabel penghubung interface dengan mesin edibon secara rinci.
6. Menyalakan interface TAAAC.
7. Melihat tekanan masuk dan keluar pada kompresor.
8. Merubah posisi saklar (control fan evaporator dan kondensor).
9. Melakukakn pendataan sesuai arahan dari data dosen.
10. Mengkopi data pengamatan dari komputer.
11. Mematikan interface TAAAC-nya.
12. Mematikan perangkat komputernya.
13. Mencabut kabel dari power supply.

E. Data Hasil Percobaan

Berdasarkan percobaan yng telah kam lakukan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1. Percobaan TAAAC Pengkondisian 1 (10 menit pertama)
Pressure (Bar) Refrigrant Flow Compressor Power AEAT -1 ACAT-1
Temperature
SP-1 SP-2 SC 1 (Watt) Flow Control
ST-1 42,2 6,2 0,2 12,4 576 5 5
ST-2 28,4
ST-3 23,9
ST-4 27,6
ST-5 27,8
ST-6 30
ST-7 32

Tabel 2. Percobaan TAAAC Pengkondisian 2 (10 menit kedua)


Pressure (Bar) Refrigrant Flow Compressor Power AEAT -1 ACAT-1
Temperature
SP-1 SP-2 SC 1 (Watt) Flow Control
ST-1 46,5 6,3 0,2 11,6 577 6 6
ST-2 28,7
ST-3 24,1
ST-4 28
ST-5 28
ST-6 30,4
ST-7 32,3

Tabel 3. Percobaan TAAAC Pengkondisian 3 (10 menit ketiga)


Pressure (Bar) Refrigrant Flow Compressor Power AEAT -1 ACAT-1
Temperature
SP-1 SP-2 SC 1 (Watt) Flow Control
ST-1 49,5 6,4 0,2 11,7 577 7 7
ST-2 29,2
ST-3 24,5
ST-4 28,5
ST-5 28,7
ST-6 30,9
ST-7 2,9

Keterangan :

ST-1 : Temperatur Refrigrant Keluar Kompresor


ST-2 : Temperatur Refrigrant masuk Kondensor
ST-3 : Temperatur Refrigrant keluar katup expansi
ST-4 : Temperatur Refrigant keluar evaporator
ST-5 : Temperatur Udara Ruang
ST-6 : Temperatur Udara Keluar dari Kondensor
ST-7 : Temperatur udara keluar dari evaporator
SC-1 : Debit Refrigrant

Variabel yang menjadi fokus pada percobaan, berdasarkan tabel diatas laju
aliran udara dar fan control. Setiap 10 menit laju aliran udara fan control
dikondiskan bertambah. Peningkatan laju alira udara (fan control ) yang
semakin besar akan meningkatkan temperatur refrigrant keluar kompresor,
kondensor,evaporator, temperatur udara ruangan, udara keluar kondensor,
udara keluar evaporator, dan menaikkan debit aliran refrigrant. Sedangkan
tekanan suction dan discharge cenderung tetap, namun mempunyai selisih
yang relative kecil. Sedangkan untuk temperatur keluar katup ekspansi dan
compresor power cenderung turun.

Sebagai contoh pengkondisian 10 menit pertama. Temperatur


refrigrant kelar eaporator (ST-4) besarnya 27,6C. Setelah refrigrant
masuk menuju kompressor kemudian keluar menuju ke kondensor (ST-1)
suhunya naik menjadi 42,2C. Kenaikan suhu tersebut terjadi karena
adanya proses kompresi pada kompresor yeng menyebabkan tekanan pada
kompresor tinggi, sehingga temperaturnya meningkat. Refrigrant yang
mengalami peningkatan suhu tersebut kemudian masuk ke dalam
kondensor dan mengalami proses konensasi, sehinggasaat keluar
kondensor tekanannya turun dan mengakibatkan suhu refrigrant juga turun
(ST-2) 28,4C. Suhu tersebut sama ketika refrigrant masuk ke katup
ekspansi. Keluar katup ekspansi suhunya turun (ST-3) 23,9C. Suhu ini
turun karena proses ekspansi yang mengembang yang menebabkan
tekanan turun dan suhujuga turun. Lalu untuk temperatur udara ruangan
(ST-5) sebesar 27,8C. Kenaikan suhu karena adanya perpindahan
panasyant terjadi antara refrigrant dengan udara. Udara mengalami proses
kondensasi di kondensor dan mengalami proses evaporasi di evaporator
yang menyebabkan temperatur naik.
F. Perhitungan
Tabel 1 Percobaan TAAAC Pengkondisian 1 ( 10 menit
pertama)
Diketahui a) Daya Kompresor
m ref 12,4 g/s 0,0124 kg/s W comp m ref (h2-h1)
Ps 0,02 Mpa 0,33728 KW
Pd 0,62 Mpa b) Kalor Yang diserap
T1/ST-4 27,6 C h1 265,5 KJ/kg Q evap m ref (h1-h4)
T2/ST-1 42,2 C h2 292,7 KJ/kg 2,160452 KW
T3/ST-2 28,4 C h3/h4 91,27 KJ/kg c) Kalor yang dilepas konsensor
Q cond m ref (h2-h3)
2,497732 KW
d) COP Q evap/ W Comp
6,405515

Tabel 2 Percobaan TAAAC Pengkondisian 2 ( 10 menit kedua)


Diketahui a) Daya Kompresor
m ref 11,6 g/s 0,0116 kg/s W comp m ref (h2-h1)
Ps 0,02 Mpa 0,35612 KW
Pd 0,63 Mpa b) Kalor Yang diserap
T1/ST-4 28 C h1 265,7 KJ/kg Q evap m ref (h1-h4)
T2/ST-1 46,5 C h2 296,4 KJ/kg 2,0184 KW
T3/ST-2 28,7 C h3/h4 91,7 KJ/kg c) Kalor yang dilepas konsensor
Q cond m ref (h2-h3)
2,37452 KW
d) COP Q evap/ W Comp
5,667752

Tabel 3 Percobaan TAAAC Pengkondisian 3 ( 10 menit ketiga)


Diketahui a) Daya Kompresor
m ref 11,7 g/s 0,0117 kg/s W comp m ref (h2-h1)
Ps 0,02 Mpa 0,38844 KW
Pd 0,64 Mpa b) Kalor Yang diserap
T1/ST-4 28,5 C h1 265,9 KJ/kg Q evap m ref (h1-h4)
T2/ST-1 49,5 C h2 299,1 KJ/kg 2,029716 KW
T3/ST-2 29,2 C h3/h4 92,42 KJ/kg c) Kalor yang dilepas konsensor
Q cond m ref (h2-h3)
2,418156 KW
d) COP Q evap/ W Comp
5,225301

G. Pembahasan
Berdasarkan tabel dan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa

Pengaruh pertambahan fan control dapat meningkatkan

Temperatur refrigrant keluar kompresor (ST-1)


Temperatur refrigrant keluar kondensor (ST-2)
Temperatur refrigrant keluar evaporator (ST-4)
Temperatur udara ruangan (ST-5)
Temperatur refrigrant keluar kompresor (ST-6)
Temperatur refrigrant keluar evaporator (ST-7)

Serta dapat menurunkan Temperatur refrigrant keluar katup


ekspansi ( ST-3) dan compresor power, sedangkan menurut
perhitungan diatas diketahui bahwa pengaruh pertambahan fan control
dapat meningkatkan daya kompresor serta dapat menurunkan COP

H. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan percobaan diatas dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin besar laju aliran udara pada kondensor akan
meringankan kerja kompresor untuk mensikluskan refrigrant
2. Perubahan pada laju udara pada evaporator tidak membawa
perubahan yang signifikan pada kerja kompresor
3. Kompresor akan bekerja untuk menstabilkan laju aliran
refrigrant pada sistem sesuai dengan laju aliran udara yang ada
pada kondensor dan evaporator

Anda mungkin juga menyukai