Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 2. Edisi 1. Juli 2012. ISSN: 2088-6802


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Artikel Penelitian

Perkembangan Kapasitas Vital Paru Anak Usia 6-12 Tahun

I Nyoman Sudarmada*

Diterima: Mei 2012. Disetujui: Juni 2012. Dipublikasikan: Juli 2012


© Universitas Negeri Semarang 2012

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui PENDAHULUAN


perkembangan kapasitas vital paru anak usia 6-12 tahun Pembinaan olahraga harus dimulai sejak
yang tinggal di dataran tinggi dan dataran rendah
di Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan penelitian usia dini, dengan melakukan pemantauan
perkembangan dengan pendekatan cross sectional. Subyek bakat (talent identification) sehingga potensi
penelitian yang digunakan untuk dataran tinggi adalah olahraga yang dikembangkan sesuai dengan
siswa SD di Kecamatan Kintamani dengan jumlah 282 potensi yang dimiliki. Setiap orang bisa
orang dan untuk dataran rendah adalah siswa SD di
Kecamatan Kubu dengan jumlah 492 orang. Kapasitas vital menjadi atlet, namun tidak semua dapat
paru diukur dengan spirometer dalam satuan mililiter. meraih performa tertinggi dalam cabang yang
Pengukuran kapasitas vital paru dilakukan pada seluruh digelutinya. Hanya orang-orang yang memiliki
subyek penelitian untuk masing-masing wilayah penelitian. talenta dan bakat di cabang olahraga tersebut
Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukan terdapat perkembangan kapasitas yang dapat menampilkan performa tertinggi
vital paru pada anak usia 6-12 tahun baik yang tinggal di pada cabang olahraga yang bersangkutan.
dataran tinggi maupun di dataran rendah di Provinsi Bali. Metode pemantauan bakat dapat dilakukan
Kecepatan pertumbuhan untuk masing-masing tingkatan dengan dua cara yaitu dengan seleksi alami
umur berbeda-beda untuk kedua wilayah penelitian.
Simpulan dari penelitian ini nilai rata-rata kapasitas paru (natural selection) dan seleksi ilmiah (scientific
anak yang tinggal di dataran tinggi lebih besar daripada selection) (Bompa, 1994).
anak yang tinggal di dataran rendah untuk masing-masing Tujuan utama mengidentifikasi bakat
tingkatan umur. olahraga adalah untuk memilih calon atlet
Kata Kunci: kapasitas vital paru; ketinggian wilayah; yang memiliki berbagai kemampuan tertinggi
Provinsi Bali untuk cabang olahraga tertentu. Mengingat
pentingnya bakat dalam olahraga, maka di
samping diperlukan pemanduan bakat (talent
Abstract The purpose of this study was to determine
the development of lung vital capacity of children aged scouting) sebagai salah satu tahapan yang
6-12 years who live in the highlands and lowlands in harus dilalui, maka bakat tersebut juga harus
the province of Bali. This research is the developmental dikembangkan (talent development) dalam
research with a cross-sectional approach. The study siklus pembinaan olahraga jangka panjang
subjects were used for the highlands are elementary
students in the district of Kintamani with a number of secara berkelanjutan.
282 people and for the lowlands are elementary students Identifikasi bakat olahraga dapat
in Kubu district by the number of 492 people. Lung vital dilakukan pada usia muda, ketika individu
capacity was measured with a spirometer in units of mulai menunjukan kecenderungan perubahan
milliliters. Measurement of lung vital capacity performed
on all subjects for each study area. The data were analyzed pada komposisi dan kapasitas fisiknya.
descriptive quantitatively. The results show there are Sugianto (1998) menjelaskan kecenderungan
development of vital lung capacity in children aged 6-12 pertumbuhan tipe tubuh seseorang mulai
years living both in the highlands and in the lowlands dapat dilihat pada periode anak besar yaitu
in the province of Bali. Growth rate for each age levels
are different for both study areas. The conclusion of this usia 6-12 tahun. Pada usia ini, perkembangan
study : the average lung capacity of children living in the kemampuan fisik tampak jelas dengan adanya
highlands is greater than children who live in the lowlands perkembangan yang pesat pada kekuatan,
for each age level.. fleksibilitas dan keseimbangan. Peningkatan
Keywords: lung vital capacity; altitude; Bali Province kekuatan, keseimbangan dan fleksibilitas
pada anak besar berpengaruh terhadap
perkembangan kemampuan gerak anak yang
* Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan semakin baik. Perkembangan karakteristik
Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha fisik dan gerak yang ditunjukan oleh anak usia
38 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 37-41

6-12 tahun menunjukan bahwa identifikasi dari individu.


bakat olahraga mulai dapat dilakuakan pada Salah satu kapasitas fisik yang sangat
periode ini. dipengaruhi oleh ukuran antropometri tubuh
Lingkungan tempat tinggal memiliki dan kemampuan adaptasi tubuh terhadap
pengaruh besar terhadap perkembangan lingkungan adalah kapasitas vital paru.
karakteristik dan kemampuan fisik individu. Kapasitas vital paru merupakan jumlah
Pola adaptasi terhadap lingkungan yang udara yang dapat dikeluarkan pada saat
terjadi selama bertahun-tahun dalam beberapa ekspirasi yang kuat setelah inspirasi maksimal.
periode ketururnan akan dapat mengakibatkan Kapasitas vital paru dapat dijadikan salah
perubahan pola adaptasi genetis. Hal ini satu indikasi untuk menakar kemampuan
yang memungkinkan terjadinya perbedaan sistem paru dan pernafasan dalam mensuplai
penampilan fisik yang dimiliki oleh individu oksigen untuk menunjang aktifitas gerak
yang berasal dari suku yang sama namun fisik. Kapasitas vital paru memiliki korelasi
telah menetap terpisah selama masa yang positif dengan kemampuan fisik seorang atlet.
panjang di lingkungan dengan karakteristik Perbedaan tekanan parsial oksigen antara
yang berbeda. Ukuran populasi sosial juga dataran tinggi dan dataran rendah memiliki
memberi pengaruh terhadap penampilan pengaruh langsung terhadap adaptasi sistem
fisik/performa seseorang dalam penampilan kardiorespirasi dalam upaya memenuhi
olahraga (Baker at al,2009). kebutuhan oksigen jaringan tubuh. Tekanan
Dalam pertumbuhan dan perkembangan parsial oksigen yang rendah memaksa sistem
kemampuan fisik, faktor lingkungan respirasi untuk bekerja lebih keras dalam
menjadi sangat penting. Cuaca, musim, upaya memenuhi kebutuhan oksigen jaringan.
dan ketinggian tempat tinggal merupakan Tekanan oksigen yang rendah mengharuskan
beberapa karakteristik lingkungan fisik yang sistem respirasi menghirup udara lebih
dapat mempengaruhi pola pertumbuhan banyak untuk memenuhi kebutuhan oksigen
fisik (Haywood, 1986). Seorang anak yang jaringan. Upaya sistem respirasi tersebut
lahir dengan fungsi fisiologis tertentu memungkinkan terjadinya adaptasi kapasitas
akan mengalami adaptasi dengan kondisi vital paru terhadap tekanan parsial oksigen
lingkungannya sepanjang proses pertumbuhan yang rendah.
dan perkembangannya. Menilik prestasi olahraga Indonesia
Ketinggian tempat tinggal sebagai faktor yang belum dapat beranjak dari ketertinggalan,
geografis yang berhubungan dengan sifat salah satu permasalahan utama yang dihadapi
iklim berpengaruh terhadap bentuk tubuh. adalah belum optimalnya pembinaan potensi
Ada kecenderungan orang-orang yang tinggal olahraga di daerah. Provinsi Bali merupakan
di dataran tinggi memiliki lingkaran dada salah satu daerah yang belum mampu bersaing
dan paru-paru yang lebih besar dari pada di kancah olahraga nasional. Hal ini juga tidak
orang-orang yang tinggal di dataran rendah dapat dilepaskan dari kelemahan pembinaan
(Sugiyanto, 1998). Ketinggian tempat memiliki olahraga di masing-masing pengurus daerah
hubungan yang erat dengan tekanan parsial di kabupaten. Pengembangan olahraga di
oksigen (PO2) di udara. Pada daerah dataran Kabupaten/Kota di bali masih didasarkan
tinggi tekanan parsial O2 di udara lebih pada kesenangan pengurus semata tanpa
rendah dibandingkan di dataran rendah, hal melihat potensi yang ada di wilayahnya
ini berpengaruh terhadap kemampuan difusi masing-masing.
oksigen dari udara ke alveolus paru. Dengan
PO2 di udara lebih rendah, difusi oksigen ke METODE
alveolus menjadi lebih sulit. Individu yang Penelitian ini merupakan penelitian
lahir dan tinggal di dataran tinggi mengadakan perkembangan dengan menggunakan
adaptasi dengan memperbesar ukuran lingkar pendekatan silang. Subyek yang digunakan
dada dan paru-paru. Selain itu adaptasi yang berasal dari 2 wilayah yang berbeda, yaitu
terjadi terhadap ketinggian tempat (aklimasi) daerah dataran tinggi (Kecamatan Kintamani)
diantaranya peningkatan jumlah sel darah dan daerah dataran rendah (Kecamatan
merah dan konsentrasi hemoglobin, eliminasi Kubu) dengan rentang usia 6-12 tahun pada
ion bikarbonat dari urin dan perubahan saat pengumpulan data dilakukan. Subyek
jaringan tubuh (Foss dan Keteyian, 1998). penelitian diambil dari 3 SD dari masing-
Perubahan jaringan tubuh kemungkinan besar masing wilayah penelitian.
berpengaruh terhadap ukuran antropometrik Pengukuran kapasitas vital paru
I Nyoman Sudarmada - Perkembangan Kapasitas Vital Paru Anak Usia 6-12 Tahun Ditinjau dari Ketinggian Wilayah ... 39

Tabel 1. Perkembangan Kapasitas Vital Paru anak umur 6-12 tahun menurut dari ketinggian
wilayah di Provinsi Bali
Kapasitas vital UMUR
paru (mililiter) 6 th 7 th 8 th 9 th 10 th 11 th 12 th
Dataran tinggi 792,3 820,9 1012 1106,4 1329,3 1389,8 1591,7
Dataran Rendah 781,8 809,4 948,4 987,1 1041,8 1175,5 1332,8

Gambar 1. Grafik perkembangan kapasitas vital paru anak umur 6-12 tahun ditinjau dari
ketinggian wilayah di Provinsi Bali

dilakukan dengan menggunakan spirometer yang di dataran tinggi (Kecamatan Kintamani)


dalam satuan mililiter. Pengukuran dilakukan maupun subyek penelitian di dataran rendah
terhadap seluruh siswa dari sekolah tempat (Kecamatan Kubu). Peningkatan terbesar
pelaksanaan penelitian. Hasil pengukuran untuk daerah dataran tinggi terjadi pada umur
kapasitas vital peru dianalisis dengan metode 10 tahun sebesar 222,9 ml (1329,3-1106,4),
deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan sedangkan untuk daerah dataran rendah
perkembangan kapasitas fisik subyek peningkatan kapasitas vital paru terbesar
penelitian untuk masing-masing wilayah. terjadi pada usia 12 tahun sebesar 157,3 ml
(1332,8-1175,5).
HASIL DAN PEMBAHASAN Secara sederhana dapat dilihat kapasitas
Nilai rata-rata hasil pengukuran vital paru anak yang tinggal di dataran tinggi
kapasitas vital paru anak umur 6-12 tahun (DT) lebih besar dibandingkan kapasitas vital
untuk daerah dataran tinggi dan dataran paru anak yang tinggal di dataran rendah.
rendah di Provinsi Bali dapat dilihat pada tabel Pada usia 6 tahun perbedaan kapasitas vital
Dalam bentuk grafik rata-rata kapasitas paru anak yang tinggal di dataran tinggi lebih
vital paru anak umur 6-12 tahun ditinjau dari besar 10,5 mililiter dibandingkan anak yang
ketinggian wilayah di Provinsi Bali terlihat tinggal di dataran rendah (792,3-781,8). Pada
seperti gambar 1. usia 7 tahun perbedaannya sebesar 11,5 ml,
Tampilan grafik pada gambar 1 umur 8 tahun perbedaannya 63,6 ml, umur 9
menunjukan perkembangan kapasitas vital tahun perbedaannya 119,3 ml. Perbedaan rata-
paru anak umur 6-12 tahun di Provinsi Bali. rata untuk umur 10, 11 dan 12 tahun berturut
Grafik menunjukan peningkatan kapasitas turut sebesar 287,5 ml, 214,3 ml, dan 258,9 ml.
vital paru yang terus terjadi dari umur 6 Perbedaan terbesar rata-rata kapasitas vital
sampai dengan umur 12 tahun. Peningkatan paru anak yang tinggal di dataran tinggi dan
terjadi pada kedua wilayah penelitian baik dataran rendah terjadi pada umur 10 tahun
40 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 37-41

yaitu sebesar 287,5 ml. yang semakin baik pada akhir periode anak
Berdasarkan hasil penelitian dan besar menyebabkan perkembangan kapasitas
deskripsi data di atas terlihat adanya pola vital paru pada fase ini lebih besar daripada
perkembangan kapasitas vital paru yang pada fase umur sebelumnya. Hal inilah yang
hampir sama antara anak usi 6-12 tahun menyebabkan terjadinya perbedaan kecepatan
yang tinggal di dataran tinggi dan anak usia perkembangan kapasitas vital paru pada masi-
6-12 tahun yang tinggal di dataran rendah. masing tingkatan umur baik pada sampel yang
Kapasitas vital paru untuk masing-masing ada di dataran tinggi maupun sampel yang
wilayah penelitian baik di dataran tinggi terdapat di dataran rendah.
maupun dataran rendah terus meningkat Secara umum kapasitas vital paru
mengikuti pertambahan umur. Volume paru anak yang tinggal di dataran tinggi lebih
normal sangat dipengaruhi oleh ukuran besar daripada kapasitas vital paru anak
sistem pernapasan dan usia, selain itu juga yang tinggal di dataran rendah. Pada usia 6
dipengaruhi oleh ukuran penampang tubuh tahun perbedaan kapasitas vital paru anak
dan kebugaran fisik seseorang. Peningkatan yang tinggal di dataran tinggi lebih besar
kemampuan fisik berkembang seiring dengan 10,5 mililiter dibandingkan anak yang tinggal
peningkatan kematangan organ-organ fisik. di dataran rendah (792,3-781,8). Pada usia 7
Deskripsi data hasil penelitian menunjukan tahun perbedaannya sebesar 11,5 ml, umur 8
peningkatan kapasitas fisik yang terus terjadi tahun perbedaannya 63,6 ml, umur 9 tahun
dari usia 6-12 tahun untuk masing-masing perbedaannya 119,3 ml. Perbedaan rata-rata
wilayah penelitian. untuk umur 10, 11 dan 12 tahun berturut
Kecepatan perkembangan kapasitas turut sebesar 287,5 ml, 214,3 ml, dan 258,9 ml.
vital paru berbeda untuk masing-masing Perbedaan terbesar rata-rata kapasitas vital
tingkatan umur. Hal ini terkait dengan paru anak yang tinggal di dataran tinggi dan
perbedaan pertumbuhan fisik yang terjadi dataran rendah terjadi pada umur 10 tahun
pada masing-masing tingkatan umur. Dilihat yaitu sebesar 287,5 ml. Perbedaan kapasitas
dari fase perkembangan fisik, anak usia vital paru ini terkait dengan kemampuan
6-12 tahun berada pada fase perkembangan adaptasi fisik yang terjadi pada anak yang
anak besar. Kekuatan otot abdomen anak tinggal di dataran tinggi terhadap tekanan
laki-laki meningkat secara linier dengan barometer udara dan tekanan oksigen yang
pertambahan umur pada usia 6 sampai 13 lebih rendah dibandingkan daerah dataran
tahun. Perkembangan otot abdomen sangat rendah. Aklimatisasi juga terjadi karna
berpengaruh terhadap kemampuan paru perbedaan suhu yang terjadi antara daerah
dalam inspirasi udara pernafasan sehingga dataran tinggi dan dataran rendah.
memiliki pengaruh besar terhadap kapasitas Ketinggian wilayah dengan atribut yang
vital paru. Peningkatan kemampuan otot- terdapat di dalamnya seperti suhu, kelembaban,
otot abdomen dan pernafasan meningkatkan curah hujan, dan kondisi geografis tanah
kapasitas paru secara umum. merupakan salah satu faktor eksternal yang
Pertumbuhan fisik terbesar terjadi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada akhir fase anak besar yaitu pada usia fisik serta kemampuan fisik individu. Ketinggian
10-12 tahun. Ukuran rongga dada semakin tempat tinggal memiliki korelasi yang erat dengan
besar sehingga kapasitas ambilan udara paru tekanan udara dan kadar oksigen. Semakin
pun semakin besar. Selain itu perkembangan tinggi tempat maka tekanan udara dan kadar
otot-otot pernafasan juga semakin baik pada oksigen menjadi semakin rendah. Hal ini
akhir masa anak besar. Hal ini menyebabkan menyebabkan tubuh memerlukan mekanisme
kecepatan perkembangan kapasitas vital yang lebih kuat dalam upaya mencukupi
paru pada usia 10-12 tahun jauh lebih cepat oksigen untuk aktivitas seluler. Tekanan
dibandingkan perkembangan pada usia barometer udara dan tekanan parsial oksigen
sebelumnya. Selain itu kemampuan gerak juga (PO2) berbanding terbalik dengan ketinggian
semakin berkembang yang memungkinkan wilayah. Semakin tinggi wilayah maka tekanan
anak untuk melakukan berbagai aktifitas fisik barometer dan tekanan parsial udara semakin
yang lebih bervariasi. Hal ini memberikan rendah. Perbedaan tekanan ini merupakan
stimulus terhadap perkembangan kapasitas faktor yang sangat berpengaruh terhadap
fisik. Perkembangan gerak dipengaruhi proses pertukaran gas antara tubuh dengan
oleh koordinasi gerak yang semakin baik. lingkungan sekitarnya.
Pertumbuhan fisik dan koordinasi gerak Pada daerah dataran tinggi, asupan
I Nyoman Sudarmada - Perkembangan Kapasitas Vital Paru Anak Usia 6-12 Tahun Ditinjau dari Ketinggian Wilayah ... 41

oksigen maksimal (maximal oxygen uptake) tekanan parsial oksigen yang rendah.
mengalami penurunan, mengikuti perubahan
tekanan udara (Pyne, Mujika, Reilly. 2009). SIMPULAN
Oksigen terus-menerus diabsorpsi ke dalam Terdapat perkembangan kapasitas
darah paru, dan oksigen juga terus masuk vital paru anak usia 6-12 tahun yang tinggal
dari udara ke alveoli. Makin cepat oksigen di wilayah dataran tinggi di Provinsi Bali.
diabsorpsi, makin rendah konsentrasinya Kapasitas vital paru terus meningkat mengikuti
dalam alveoli, sebaliknya makin cepat oksigen pertambahan usia dengan kecepatan yang
baru dihirup makin tinggi konsentrasinya di tidak tetap.
dalam alveoli. Dengan demikian konsentrasi Terdapat perkembangan kapasitas
oksigen di dalam alveoli dan juga tekanan vital paru anak usia 6-12 tahun yang tinggal
parsialnya (PO2) diatur oleh kecepatan absorpsi di wilayah dataran rendah di Provinsi Bali.
darah dan kecepatan masuknya oksigen baru Kapasitas vital paru terus meningkat mengikuti
ke dalam paru oleh proses pernafasan. PO2 pertambahan usia dengan kecepatan yang
normal sebesar 104 mmHg. tidak tetap.
Pada daerah dataran tinggi, tekanan PO2 Perkembangan rata-rata kapasitas vital
di udara relatif rendah jika dibandingkan di paru anak yang tinggal di dataran tinggi lebih
dataran rendah. Tekanan parsial oksigen yang besar daripada kapasitas vital paru anak yang
rendah menyebabkan kecepatan masuknya tinggal di dataran rendah di Provinsi Bali.
oksigen ke paru semakin kecil. Kondisi ini
memaksa orang-orang yang ada di dataran DAFTAR PUSTAKA
tinggi dengan PO2 rendah mengadakan adaptasi Foss, Merle L. dan Steven J. Keteyian. 1998. Fox’s Phisi-
ological Basis for Exercise and Sport. Dubuque: The
terhadap kondisi tersebut. Beberapa bentuk McGraw-Hill Companies, Inc.
adaptasi yang terjadi pada orang yang tinggal Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 1997. Fisiologi Kedok-
di dataran tinggi diantaranya: peningkatan sel teran (edisi terjemahan oleh Irawati Setiawan). Ja-
darah merah dan hemoglobin, peningkatan karta: EGC.
Haywood, Kathleen M. 1986. Life Span Motor Development.
kapasitas difusi, peningkatan kapilaritas, dan Illinois: Human Kinetic Publisher, Inc.
peningkatan jumlah mitokondria. Malina, Robert R., Cloude Bouchard dan Oded Bar-Or.
Secara fisik, orang-orang yang lahir dan 2004. Growth, Maturation, and Fhysical Activity, 2nd
tinggal di dataran tinggi memiliki ukuran ed. Champaign: Human Kinetics Publisher, Inc.
Pyne, David B., Inigo Mujika, and Thomas Reilly, 2009.
dada yang besar dengan ukuran tubuh yang Peaking for optimal performance: Research limitations
relatif kecil, sehingga rasio kapasitas ventilasi and future directions. Journal of Sport Science, 19
terhadap masa tubuh menjadi besar. Selain itu, Januari 2009.
jantungnya terutama jantung kanan jauh lebih Sugiyanto. 1998. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
besar daripada jantung orang yang tinggal
di dataran rendah (Guyton dan Hall, 1997).
Bentuk morfologi ini merupakan suatu bentuk
aklimatisasi orang yang hidup di dataran tinggi
terhadap kondisi tekanan barometer udara dan

Anda mungkin juga menyukai