Anda di halaman 1dari 6

RAKERNAS AIPKEMA 2016

“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

HUBUNGAN ANTARA UMUR, PARITAS DAN PENDIDIKAN


IBU DENGAN KEJADIAN EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Meita Hipson
STIKES ‘Aisyiyah Palembang Prodi DIII Kebidanan
email : meita.daffa@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, paritas dan pendidikan ibu dengan
kejadian eklampsia di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian
survey analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin
yang tercatat di rekam medik di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang sebanyak 2708 orang, sampel
penelitian ini sebanyak 348 orang yang diambil dengan tekhnik Random Sampling. Data diolah secara
analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis bivariat
dengan menggunakan uji statistik chi square pada variabel umur didapatkan hasil p value = 0,002 <
dari α = 0,05, yang menunjukkan ada hubungan bermakna antara umur dengan kejadian eklampsia.
Pada variabel paritas didapatkan hasil p value 0,001 < dari α = 0,05, yang menunjukkan ada hubungan
yang bermakna antara paritas dengan kejadian eklampsia. Pada variabel pendidikan didapatkan hasil p
value 0,001 < dari α = 0,05, yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan
dengan kejadian eklampsia.

Kata Kunci : Umur, Paritas, Pendidikan dan Eklampsia

Abstract
This study aims to determine the relationship between age, parity and maternal educatin with the
incidence of eclampsia in Muhammadiyah Hospital Palembang. This research is analityic survey with a
retrospective approach. The population in this study were all maternal were recorded in the Hospital
Muhammadiyah Palembang out as many 2708 people, the study sample as many as 348 people were
taken with random sampling techniques. Data processed univariate and bivariate analysis using the Chi-
square test statistic. Based on the result of bivariate analysis using the chi-square test age variables
showed p value 0,002 < of α = 0,05, which showed no significant relationship between age and the
incidence of eclampsia. In the parity variables showed p value 0,001 < α = 0,05, which showed no
significant association between parity and incidence of eclampsia. In the educational variables showed p
value 0,001 < α = 0,05, which is a significant relationship and the incidence eclampsia.

Keywords : Age, Parity, Education and Eclampsia

229
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

PENDAHULUAN Untuk mengetahui hubungan antara


Pre-eklampsia dan eklampsia dapat umur, paritas dan pendidikan dengan
menyababkan retardasi mental, kejadian eklampsia di Rumah Sakit
morbiditas dan mortalitas bayi, kelahiran Muhammadiyah Palembang.
premature, dan kematian ibu. Pre-
eklampsia didefinisikan sebagai METODE PENELITIAN
timbulnya hipertensi disertai dengan Jenis penelitian ini adalah survey
proteinuria pada umur kehamilan lebih analitik dengan pendekatan cross
dari 20 minggu atau segera setelah sectional. Populasi dan sampel yang
persalinan. Eklampsia adalah pre- digunakan dalam penelitian ini adalah
eklampsia yang disertai kejang tonik semua ibu yang berjumlah 348 di Rumah
klonik disusul dengan koma. Sakit Muhammadiyah Palembang.
Eklampsia secara global terjadi pada Pengambilan sampel dilakukan dengan
0,5% kelahiran hidup 5,5% hipertensi cara random dengan tekhnik sampel
dalam kehamilan. Pre-eklampsia dapat random sampling. Variabel yang akan
menyebabkan kerusakan ginjal, hati, diteliti pada penelitian ini adalah
edema paru, perdarahan, serebral ablasio kejadian eklampsia, umur, paritas dan
retina. Pre-eklampsia berat dan pendidikan.
eklampsia merupakan risiko yang Teknik pengumpulan data dalam
membahayakan ibu disamping penelitian ini menggunakan teknik
membahayakan janin melalui placenta. dokumentasi artinya metode
Penyebab utama kematian ibu di pengumpulan data dengan cara
Indonesia diantaranya akibat perdarahan mengambil data yang berasal dari
(25 %), infeksi (14 %), eklampsia (13 dokumentasi asli. Metode pengolahan
%), persalinan lama (7%) (1). data yaitu editing, coding, entry,
Berdasarkan data Dinkes kesehatan cleaning.
kota Palembang kejadian eklampsia Analisis yang digunakan dalam
tahun 2011 sebanyak 187 orang, pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan
tahun 2012 sebanyak orang. Eklampsia di analisis bivariat. analisis data yang
Sumatera selatan pada tahun 2012 adalah dilakukan terhadap dua variabel yang
267 orang per 100.000 kelahiran hidup diduga berhubungan atau berkorelasi
dan dari data nasional terdapat 307 orang yang dianalisa dengan menggunakan uji
per 100. 000 kelahiran hidup diantaranya statistik Chi-Square dengan ρ value =
disebabkan oleh telalau tua (umur ibu 0,05 Tingkat kepercayaan confidence
saat melahirkan), terlalu muda (umur ibu interval (CI) 95% dengan tingkat
saat melahirkan), terlalu sering kemaknaan α = 0,05 dengan hasil
(melahirkan) dan terlalu banyak (jumlah analisis. Bila nilai ρ (P.value) ≤ α 0,05
anak yang sudah dilahirkan (2). artinya ada hubungan yang bermakna dan
Berdasarkan uraian diatas, maka bila nilai ρ (P.value) > α 0,05 artinya
peneliti tertarik untuk melakukan tidak ada hubungan yang bermakna
penelitian tentang “Hubungan antara
Umur, Paritas, dan Pendidikan ibu hamil HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan Kejadian Eklampsia di Rumah a. Analisis Univariat
Sakit Muhammadiyah Palembang ”. Dari tabel 1 diketahui bahwa
Kejadian Eklampsia sebanyak 34 (9,8

230
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

%), sedangkan yang tidak Eklampsia menyatakan ada hubungan antara umur
sebanyak 314 (90,2 %), diketahui bahwa dengan kejadian eklampsia diterima.
umur ibu yang beresiko sebanyak 229 Umur yang rentan terkena pre-
(65,8 %) sedangkan umur ibu yang tidak eklampsia dan eklampsia adalah umur <
beresiko sebanyak 119 (34,2 20 tahun dan > 35 tahun. Usia terbaik
%),diketahui bahwa paritas yang seorang wanita hamil yaitu pada masa
beresiko sebanyak 217 (62,4 %) dan subur antara usia 20 tahun hingga 35
yang tidak beresiko sebanyak 131 (37,6 tahun(1). .
%) diketahui bahwa pendidikan yang Hasil penelitian ini sesuai dengan
rendah sebanyak 180 (51,7 %) teori bahwa usia resiko terkena
pendidikan tinggi sebanyak 168 (48,3%). eklampsia pada usia < 20 tahun dan > 35
tahun. Hal ini dikarenakan pada usia < 20
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data tahun keadaan teproduksi belum siap
Kejadian Eklampsia, Umur, Paritas dan untuk menerima kehamilan. Sedangkan
Pendidikan Ibu di Rumah Sakit pada usia > 35 tahun usia tersebut terjadi
Muhammadiyah Palembang perubahan pada jaringan dan alat
kandungan, dan pada usia tersebut
Kejadian Frekuensi Persentase cenderung didapatkan penyakit lain
Eklampsia (f) (%)
Eklampsia 34 9,8
dalam tubuh ibu salah satunya hepertensi
Tidak Eklampsia 314 90,2 dan eklampsia.
Total 348 100 Bertambahnya umur berkaitan
dengan perubahan pada system
Umur kardiovaskulernya dan secara teoritid
Beresiko 229 65,8
TidakBeresiko 119 34,2
pre-eklampsia dihubungkan dengan
Total 348 100 adanya patologi pada endotel yang
Paritas
merupakan bagian dari pembuluh darah.
Beresiko 217 62,4 Pre-eklampsia-eklampsia hamper secara
Tidak Beresiko 131 37,6 eksklusif merupakan penyakit pada
Total 348 100
nulioara. Biasanya terdapat pada wanita
Pendidikan subur dengan umur yang ekstrim, yaitu
Rendah 180 51.7
Tinggi 168 48,3
pada remaja belasan tahun atau pada
Total 348 100 wanita yang berumur lebih dari 35 tahun.
Berdasarkan penelitan tedahulu
oleh karuniawati (2011) di RSUD Wates
b. Analisis Bivariat Kabuten Kulon Progo mrnunjukkan
1) Hubungan Umur Ibu bahwa kejadian atau eklampsia sebagian
Terhadap Kejadian besar di alami oleh umur beresiko < 20
Eklampsia tahun dan > 35 tahun sebesar 62,5% (25
Dari hasil uji statistik Chi-Square tahun). Sedangkan usia 20-35 tahun
diperoleh P Value = 0,002 (P Value < sebanyak 37,5% (15 orang).
0,05), hal ini menunjukkan secara Berdasarkan pengamatan peneliti
statistik ada hubungan yang bermakna dari hasil penelitian yang dilakukan,
antara umur dengan kejadian eklampsia. faktor usia berpengaruh terhadap
Dengan demikian hipotesis yang kejadian eklampsia. Pada usia dibawah
20 tahun untuk hamil beresiko karena

231
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

organ-organ reproduksi belum sempurna, Primigravida memiliki insiden


sedangkan jika usia ibu lebih dari 35 hipertensi hampir dua kali lipat. Menurut
tahun memiliki resiko lebih tinggi penelitian, telah diketahui bahwa umur
misalnya kelahiran prematur, hipertensi, reproduksi sehat pada seorang wanita
asfiksia, perdarahan. berkisar antara 20-30 tahun. Artinya
Tabel 2. Hubungan Umur Dengan melahirkan setelah umur 20 tahun, jarak
Kejadian Eklampsia Di Rumah Sakit persalinan sebaiknya 2-3 tahun dan
Muhammadiyah Palembang berhenti melahirkan setelah umur 30
tahun. Berarti jumlah anak cukup 2-3
Kejadian Eklampsia P orang. Telah dibuktikan bahwa kelahiran
Value
Umur Eklampsia
Tidak Total ke empat dan seterusnya akan
Eklampsia
meningkatnya kematian ibu dan janin.
n % n % N %
0,002 Paritas 2 merupakan paritas paling aman
Beresiko 31 13,5 % 198 86,5 % 229 100
ditinjau dari sudut kematian maternal.
Tidak 3 2,5 % 116 97,5 % 119 100
Beresiko
Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari
Total 34 9,8 % 314 90,2 % 348 100 3) mempunyai angka kematian lebih
tinggi primigravida dan gravid pada usia
Hubungan Paritas Ibu Dengan diatas 35 tahun merupakan kelompok
Kejadian Eklampsia Di Rumah Sakit resiko tinggi untuk pre-eklampsia-
Muhammadiyah Palembang Tahun eklampsia.
2014 Paritas 2-3 merupakan paritas
Dari hasil uji statistik Chi-Square paling aman dari sudut kematian
diperoleh P Value = 0,001 (P Value < maternal. Paritas tinggi (lebih dari 3)
0,05), hal ini menunjukkan secara mempunyai angka kematian maternal
statistik ada hubungan yang bermakna lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih
antara paritas dengan kejadian eklampsia. tinggi kematian maternal. Resiko pada
Dengan demikian hipotesis yang paritas ditangani oleh asuhan obstetric
menyatakan ada hubungan antara paritas lebih baik sedangkan resiko pada paritas
dengan kejadian eklampsia diterima. tinggi dapat dikurangi atau dicegah
Wanita pertama hamil pada usia < dengan keluarga berencana (4).
20 tahun disebut primigravida muda, Berdasarkan penelitian terdahulu
sedangkan wanita yang pertama hamil oleh Benny Karuniawati (2011) di RSUD
pada usia >35 tahun disebut primigravida Wates Kulon Progo didapatkan 45%
tua. Primigravida muda termasuk kejadian eklampsia pada ibu bersalin
didalam kehamilan resiko tinggi dimana terjadi pada ibu dengan paritas 1, pada
jiwa dan kesehatan ibu dan bayi ibu dengan paritas 2 (34,2%), pada ibu
terancam. Resiko kematian maternal paritas 3 (10,8%) dan ibu dengan paritas
pada primigravida muda jarang ditemui 4 (10 %). Hasil penelitian tersebut sesuai
dari pada primigravida tua. Dikarenakan dengan teori dari bebrapa sumber yang
pada primigravida muda dianggap menyatakan bahwa insiden pre-
kekuatanya masih baik. Sedangkan pada eklampsia dan eklampsia terjadi pada
primigravida tua resiko kehamilan primigravida karena pada primigravida
meningkat bagi sang ibu yang dapat atau ibu yang pertama kali hamil sering
terkena eklampsia (3). mengalami stress dalam menghadapi
persalinan.

232
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

Berdasarkan pengamatan peneliti tingkat pendidikan akan berpengaruh


dari hasil penelitian yang dilakukan, dalam memberi respon sesuatu yang
faktor paritas berpengaruh terhadap datang dari luar.
kejadian eklampsia. Pada prmigravida Berdasarkan penelitian terdahulu
sering terjadi eklmpsia karna ibu yang oleh Ketut Sudhaberata (2010) di RSU
pertama kali hamil sering mengalami Tarakan Makasar di dapat bahwa dari
stress dalam menghadapi persalinan. sampel yang ada, hanya 20,3% yang
Sedangkan pada multigravida resiko tidak berpendidikan. Hal ini berbanding
kehamilan meningkat bagi ibu yang lurus dengan data kunjungan ANC yang
dapat terkena eklampsia karena lebih didapatkan yaitu 54,8% melakukan
tinggi paritas, lebih tinggi kematian kunjungan ANC sesuai persyaratan
maternal. minimal, oleh karena itu tingginya
kejadian pre-eklampsia dan Eklampsia di
Tabel 3. Hubungan Paritas Dengan Kejadian negara-negara berkembang dihubungan
Eklampsia Di Rumah Sakit Muhammadiyah dengan masih rendahnya tingkat
Palembang
P
pendidikan yang dimiliki kebanyakan
Kejadian Eklampsia
Tidak Value masyarakat.
Paritas Eklampsia Total
Eklampsia Berdasarkan pengamatan peneliti
n % n % N % dari hasil penelitian yang dilakukan,
0,001
Beresiko 31 14,3 % 186 85,7 % 217 100 faktor pendidikan berpengaruh terhadap
Tidak 3 2,3 % 128 97,7 % 131 100 kejadian eklampsia. Ibu yang memilikio
Beresiko pendidikan rendah lebih besar beresiko
Total 34 9,8 % 314 90,2 % 348 100
mengalami kejadian eklampsia
dibandingkan dengan ibu yang memiliki
Hubungan Pendidikan Ibu Dengan pendidikan tinggi. Karena jika ibu
Kejadian Eklampsia Di Rumah Sakit memiliki pendidikan tinggi maka
Muhammadiyah Palembang Tahun pengetahuan tetang kehamilan dan
2014 perawatan sudah luas sehingga bisa
Dari hasil uji statistic Chi-Square mencegah secara dini agar tidak terjadi
diperoleh P Value = 0,001 (P Value < eklampsia selama kehamilannya
0,05), hal ini menunjukkan secara dibanding dengan ibu yang memiliki
statistik ad hubungan yang bermakna pendidikan rendah.
antara pendidikan dengan kejadian Tabel 4. Hubungan Pendidikan Dengan Kejadian
eklampsia. Dengan demikian hipotesis Eklampsia Di Rumah Sakit Muhammadiyah
yang menyatakan ada hubungan antara Palembang
pendidikan dengan kejadian eklampsia
diterima. Kejadian Eklampsia P
Tidak Valu
Tingkat pendidikan merupakan Pendidikan Eklampsia Total e
Eklampsia
salah satu aspek sosial yang dapat
n % n % N %
mempengaruhi tingkah laku manusia, Rendah 27 15,0% 153 85,0 % 180 100
0,001
pendidikan akan mempengaruhi
Tinggi 7 4,2 % 161 95,8% 168 100
seseorang dalam melakukan respo
terhadap sesuatu yang datang dari yang Total 34 9,8 % 314 90,2 % 348 100

lebih rasional. Pendidikan tinggi (>


SMA) dan pendidikan rendah (< SMA),

233
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

KESIMPULAN DAN SARAN Dinkes Kota Palembang. Profil


Kesimpulan Kesehatan 2013. Palembang : 2014.
Dari hasil penelitian, yang tidak Manuaba, Ida Bagus Gde. Gawat
mengalami eklampsia sebanyak 314 Darurat Obstetric Ginekologi dan
(90,2 %), yang memiliki umur yang Obstetric Ginekologi Sosial Untuk
beresiko sebanyak 229 (65,8 %), yang Profesi Bidan. Jakarta. EGC : 2010.
memiliki paritas beresiko sebanyak 217 Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Edisi
(62,4 %), yang memiliki pendidikan ke 4 Cetakan ke 2.Jakarta. Yayasan
rendah sebesar 180 (51,7 %). Bina Pustaka Sarwono
Ada hubungan yang bermakna Prawirohardjo: 2009.
antara umur ibu dengan kejadian BKKBN. Deteksi Dini Komplikasi
eklampsia di Rumah Sakit Persalinan.Jakarta. BKKBN : 2006
Muhammadiyah Palembang di mana p Hidayat, Asri Alimul. Metodologi
value = 0,002 < α 0,05, Ada hubungan Penelitian Kebidanan Teknik
yang bermakna antara paritas ibu dengan Analisis Data.Jakarta. Salemba
kejadian eklampsia di Rumah Sakit Medika : 2012.
Muhammadiyah Palembang di mana p Hidayat Asri, dkk. Asuhan Patologi
value = 0,001 < α 0,05, Ada hubungan Kebidanan.Yogyakarta. Nuha
yang bermakna antara pendidikan ibu Medika : 2010
dengan kejadian eklampsia di Rumah Karuniawati, Biyu . Faktor Risiko Umur
Sakit Muhammadiyah Palembang di Ibu Hamil Terhadap Kejadian
mana p value = 0,001 < α 0,05. Preeklampsia dan
Saran Eklampsia.Yogyakarta. Politeknik
Diharapkan pada petugas kesehatan Kesehatan Yogyakarta: 2011.
dapat meningkatkan pelayanan dalam Nirwana, AB. Kapita Selekta
memberikan informasi seperti Kehamilan.Jakarta. Nuha Medika:
penyuluhan dan konseling mengenai 2011
faktor-faktor yang mempengaruhi Notoadmodjo, Soekidjo. Metodologi
kejadian eklampsia, serta pentingnya Penelitian Kesehatan.Jakarta.
melakukan pemeriksaan kehamilan guna Rineka Medika: 2012.
mendeteksi kegawatdaruratan ibu dan Nugroho, Taufan. Obsgyn Obstetri dan
janin. Ginekologi untuk Kebidanan dan
Diharapkan institusi pendidikan Keperawatan.Yogyakarta.Nuha
dapat menambah referensi perpustakaan Medika : 2012.
tentang faktor-faktor yang Profil RS Muhammadiyah .Palembang.
mempengaruhi kejadian hiperemesis 2014.
eklampsia sehingga dapat meningkatkan Varney, Hellen. Buku Saku Bidan
minat baca guna menambah wawasan Jakarta. EGC :2001
mahasiswa dalam menggali informasi
khususnya eklampsia.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu
Kebidanan. Jakarta. PT Bina Pustaka
: 2012.

234

Anda mungkin juga menyukai