Anda di halaman 1dari 8

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL PROYEKSI DALAM KETERAMPILAN

MENULIS TEKS FABEL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2016/2017

Septiza Haryani, Syukri Hamzah, dan Arono

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia


Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FKIP Universitas Bengkulu
septyzha@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menggambarkan Pembelajaran Menggunakan Media Visual Proyeksi
dalam Keterampilan Menulis Teks Fabel Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2016/2017.Penelitian ini merupakan penelitian metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota
Bengkulu tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 240 siswa.Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik tes.Instrumen pada penelitian adalah dengan menggunakan tes
tertulis. Teknik analisis data memberikan penilaian (skor terhadap menulis siswa), penilaian
dilakukan oleh dua orang yaitu penilai satu peneliti sendiri (P1) dan penilai kedua (P2) Guru
Bahasa Indonesia SMP Negeri 5 Kota Bengkulu, menggunakan skor P1 dan P2, menghitung
nilai rata-rata siswa dengan menggunakan rumus. Hasil perhitungan yang dianalisis
diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,82 nilai tersebut bila dilihat pada kriteria penilaian
termasuk dalam kategori baik karena terletak pada interval nilai 70-79. Dengan demikian,
kemampuan menulis teks fabel pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota Bengkulu termasuk
dalam kategori baik. Rincian kemampuan menulis siswa yaitu: 2 siswa termasuk dalam
kategori nilai sangat baik, 6 siswa termasuk kategori nilai baik, 17 siswa termasuk dalam
kategori nilai cukup, tidak ada siswa termasuk dalam kategori nilai kurang, dan tidak ada
siswa dalam kategori nilai sangat kurang.

Kata kunci : keterampilan menulis teks fabel

Abstract
This study aims describe Learning Using Visual Media Projection in FibonacciText Writing
Skills at Grade VII Students of SMP Negeri 5 Bengkulu City Academic Year 2016/2017. This
research is a descriptive method research with quantitative approach. The population in this
study are students of class VII of SMP Negeri 5 Kota Bengkulu academic year 2016/2017
with the number of 240 students. Technique of collecting data using test technique. The
instrument in the study was by using written test. The data analysis technique gives an
appraisal (scores on student writing), the assessment is done by two people, namely the
appraiser of one researcher himself (P1) and the second appraiser (P2) of Indonesian
Language Teachers of SMP Negeri 5 Kota Bengkulu, using score P1 and P2, average students
using the formula. The results of the calculation analyzed obtained an average value of
71.82 value when viewed in the assessment criteria included in either category because it is
located at the interval value of 70-79. Thus, the ability to write fable text on the seventh
grade students of SMP Negeri 5 Kota Bengkulu included in either category. Details of
students' writing ability are: 2 students included in the category of excellent grades, 6

219
220

students included good value category, 17 students included in the category of sufficient
value, no students included in the category of less value, and no students in thecategory of
very less value.

Keywords: writing skill fable text

PENDAHULUAN visial proyeksi di SMP Negeri 5 Kota


Perkembangan ilmu pengetahuan Bengkulu. Berdasarkan observasi awal
dan teknologi semakin mendorong upaya- penelitian yang akan dilakukan oleh
upaya pembaharuan dalam pemanfaatan penulis bahwasannya motivasi siswa dalam
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. belajar masih rendah. Hal ini dikarenakan
Para guru dituntut agar mampu kurangnya sarana penunjang seperti LCD
menggunakan alat-alat yang dapat atau INFOKUS yang kurang merata disetiap
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kelas. Selanjutnya, dengan keterbatasan
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut media tersebut mengakibatkan kurangnya
sesuai dengan perkembangan dan minat siswa dalam proses belajar, sehingga
tuntunan zaman. Guru sekurang- motivasi belajar siswa rendah. Maka dari
kurangnya dapat menggunakan alat yang itu, pemilihan media dalam proses belajar
murah dan efisien yang meskipun mengajar memiliki banyak jenisnya tinggal
sederhana dan bersahaja tetapi menyesuaikan antara tujuan pembelajaran
merupakan keharusan dalam upaya dengan karakteristik media tersebut.
mencapai tujuan pengajaran yang Beragam jenis media yang ada tersebut
diharapkan. Di samping mampu mengalami perkembangan yang pesat
menggunakan alat-alat yang tersedia, guru terutama dari segi penyajian yang semakin
dituntut untuk dapat mengembangkan hari semakin inovatif.
keterampilan membuat media Dewasa ini pengembangan media
pembelajaran yang akan digunakan apabila pembelajaran disesuaikan dengan kondisi
media tersebut belum tersedia. pengajar dan peserta didik, terutama
Media pembelajaran memainkan respon dan menyampaikan pesan pengajar
peran dalam pencapaian hasil belajar.Saat kepada siswa saja akan tetapi media
ini perkembangan teknologi sangat pesat, pembelajaran diharapkan mampu menarik
sehingga komputer bukan lagi barang minat peserta belajar untuk mampu
mewah dan hampir ada di setiap rumah. memahami lebih jauh tentang isi materi
Adanya fenomena ini telah mendorong yang disampaikan oleh guru atau pengajar.
penulis untuk memanfaatkan media visual Observasi awal penulis melihat bahwa
proyeksi ini sebagai alat bantu peserta didik belum begitu mengenal
pembelajaran. Melalui alat bantu ini aplikasi yang berbentuk audio maupun
diharapkan siswa mempunyai minat yang visual.Kendala selanjutnya guru tidak
lebih tinggi sehingga prestasi belajar terlalu sering menerapkan aplikasi media
mereka lebih baik. visual proyeksi yang berbentuk visual. Hal
Banyak media yang bisa digunakan ini tidak signifikan dengan apa yang penulis
dalam menunjang proses belajar mengajar dapatkan selama diperkuliahan, seperti
seperti media visual berupa gambar, media pemanfaatan media disekolah, RPP,dan
audio seperti rekaman, radio dan silabus. Sarana penunjang dalam
sebagainya. Berdasarkan observasi awal meningkat proses belajar, metode dalam
yang penulis lakukan terlihat bahwa kelompok besar, kelompok kecil, bermain
kurang atau minimnya penggunaan media peran dan sebagainya. Dengan begitu

Pembelajaran Menggunakan Media Visual Proyeksi dalam Keterampilan Menulis Teks Fabel pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2016/2017
221

penulis menerapkan media visual proyeksi fiktif.Cerita fabel disebut juga dengan
agar dapat memberikan respon yang lebih cerita moral, hal tersebut dikarenakan
baik dalam mengikuti proses belajar pesan yang terdapat didalam cerita fabel
mengajar dibandingkan pengajaran tanpa sangat erat kaitannya dengan moral
menggunakan media visual proyeksi. kehidupan.
Dengan adanya media tersebut maka Kurikulum 2013 yang mulai
minat belajar siswa menjadi tinggi dan diterapkan dibeberapa sekolah yang ada di
lebih semangat. Hal inilah yang menjadi Provinsi Bengkulu mengajarkan tentang
landasan penulis untuk meneliti tentang berbagai macam teks, salah satunya, yaitu
penggunaan media visual proyeksi dalam teks cerita fabel. Menurut Priyatni
menulis teks fabel di SMP Negeri 5 Kota (2014:37) dalam Kurikulum 2013, bahasa
Bengkulu. Indonesia tidak hanya difungsikan sebagai
Penggunaan alat bantu atau media alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana
pembelajaran diharapkan dapat berpikir. Bahasa adalah sarana untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran di mengekspresikan gagasan dan sebuah
dalam kelas maupun di luar kelas. Sehingga gagasan yang utuh biasanya direalisasikan
bisa memotivasi siswa untuk belajar dalam bentuk teks.Teks dimaknai sebagai
dengan senang yang akhirnya dapat ujaran atau tulisan yang bermakna, yang
meningkatkan prestasi siswa. Sedangkan memuat gagasan yang utuh.Dengan
secara psikologi, berarti usaha yang dapat asumsi tersebut, fungsi pembelajaran
menyebabkan seseorang atau kelompok bahasa adalah mengembangkan
orang tergerak melakukan sesuatu karena kemampuan memahami dan menciptakan
ingin mencapai tujuan yang teks karena komunikasi terjadi dalam teks
dikehendakinya, atau mendapat kepuasan atau pada tataran teks.Pembelajaran
dengan perbuatannya.Dengan adanya berbasis teks inilah yang digunakan
motivasi dari guru dapat membuat siswa sebagai dasar pengembangan kompetensi
semangat dalam melakukan rutinitas- dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia
rutinitas yang sedang mereka lakukan dan ranah pengetahuan dan keterampilan
dapat mendorong siswa agar aktif dan dalam Kurikulum 2013.
menumbuhkan rasa semangat dalam Tujuan dalam proses pembelajaran
belajar. merupakan komponen pertama yang harus
Pada penelitian ini media visual ditetapkan dalam proses pembelajaran,
proyeksi dipilih sebagai media yang sekaligus berfungsi sebagai indikator
digunakan dalam proses kegiatan belajar keberhasilan dalam proses pembelajaran.
mengajar. Selain itu, media visual mudah Metode pembelajaran yang digunakan
digunakan dan dimanfaatkan sebagai dalam proses pembelajaran dipilih atas
proses kegiatan belajar-mengajar yang dasar bahan tujuan yang telah ditetapkan
menyenangkan dan tidak membosankan sebelumnya. Salah satu metode yang
pada saat pembelajaran bahasa Indonesia. dapat menarik adalah pembelajaran
Salah satu teks yang digunakan dalam dengan menggunakan media
menggunakan media visual proyeksi pembelajaran.
adalah teks fabel. Teks fabel merupakan
cerita yang mengenai kehidupan binatang METODE
yang berprilaku layaknya seperti manusia. Metode yang digunakan dalam
Cerita fabel tergolong kedalam jenis cerita penelitian ini adalah metodedeskriptif
fiksi yang bukan berasal dari kehidupan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu
yang nyata atau disebut juga dengan cerita secara objektif apa adanya sesuai dengan

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II, Nomor II, Agustus 2018


222

fakta yang ada mengenai pembelajaran 3. Menggabungkan skor dari P1


menggunakan media visual proyeksi dalam dan P2.
keterampilan menulis teks fabel kelas VII 4. Menghitung nilai rata-rata
SMP Negeri 5 Kota Bengkulu Tahun Ajaran siswa dengan rumus:
2016/2017. Design penelitian ∑
M=
menggunakan Pretest-Posttest design
karena pada desain ini terdapat pretes,
HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
sebelum diberi perlakuan. Dengan
Hasil Penelitian
demikian hasil perlakuan dapat diketahui
Adapun media pembelajaran
lebih akurat, karena dapat
adalah segala sesuatu yang dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum
menyampaikan dan menyalurkan pesan
diberi perlakuan (Sugiyono. 2014: 74-75).
dari sumber secara terencana sehingga
Penelitian ini dilakukan di SMP
tercipta lingkungan belajar yang kondusif
Negeri 5 Kota Bengkulu pada siswa kelas
dimana penerimannya dapat melakukan
VII semester genap tahun 2016/2017.
proses belajar secara efesien dan efektif.
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
Gagne (1970), mengatakan bahwa media
bulan November 2017.
adalah berbagai jenis komponen atau
Adapun populasi penelitian ini
sumber belajar dalam lingkungan
adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota
pembelajar yang dapat merangsang
Bengkulu tahun ajaran 2016/2017.
pembelajar untuk belajar. Briggs (1970),
Random sampling mengambil anggota
mengatakan media adalah segala wahana
sampel dari populasi dilakukan secara acak
atau alat fisik yang dapat menyajikan
tanpa memperhatikan strata yang ada
pesan serta merangsang pembelajar untuk
dalam populasi itu. Dengan demikian
belajar. Maka secara umum media adalah
peneliti sampel dalam penelitian ini yaitu
“alat bantu” yang dapat digunakan dalam
berjumlah 25 siswa.
proses pembelajaran (Sanaky, 2009:3).
Teknik ini bertujuan untuk
Hasil penelitian kemampuan
memperoleh data mengenai keterampilan
menulis teks fabel siswa kelas VII SMP
menulis siswa ke dalam bentuk teks cerita
Negeri 5 Kota Bengkulu tahun ajaran
fabel. Pemberian tes sesuai dengan materi
2016/2017 terdiri atas lima aspek yaitu: 1)
kurikulum SMP kelas VII semester genap.
isi, 2) struktur, 3) kosakata, 4) gaya bahasa,
Instrumen pada penelitian ini
5) mekanik. Data masing-masing aspek
adalah dengan menggunakan tes
akan disajikan berikut ini.
tertulis.Tes yang digunakan memberikan
Hasil perhitungan yang dianalisis
jawaban apakah menulis teks cerita fabel
diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,82.
menggunakan media visual proyeksi dan
Nilai tersebut bila dilihat pada kriteria
yang tidak menggunakan media proyeksi.
penilaian termasuk dalam kategori baik
Setelah data terkumpul, untuk
karena terletak pada interval nilai 70-79.
mengetahui gambaran tersebut diambil
Dengan demikian, kemampuan menulis
langkah-langkah sebagai berikut:
teks fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5
1. Memberikan penilaian (skor terhadap
Kota Bengkulu termasuk dalam kategori
hasil menulis siswa).
baik. Rincian kemampuan menulis siswa
2. Penilaian dilakukan oleh dua orang
yaitu: 2 siswa termasuk dalam kategori
yaitu penilai satu (P1) peneliti sendiri
nilai sangat baik, 6 siswa termasuk dalam
dan penilai dua (P2) guru Bahasa
kategori nilai baik, 17 siswa termasuk
Indonesia di SMP Negeri 5 Kota
dalam kategori nilai cukup, tidak ada siswa
Bengkulu.
termasuk dalam kategori nilai kurang, dan

Pembelajaran Menggunakan Media Visual Proyeksi dalam Keterampilan Menulis Teks Fabel pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2016/2017
223

tidak ada siswa dalam kategori nilai sangat dengan hakikatnya bahwa teks fabel
kurang. adalah sebuah teks yang menceritakan
Kemampuan menulis teks fabel tentang kehidupan binatang yang
kelas VII SMP Negeri 5 Kota Bengkulu berprilaku seperti manusia.
dengan frekuensi tertinggi berada pada Dengan demikian kita dapat
kategori cukup dengan 17 siswa.Frekuensi mengetahui kemampuan siswa dalam
tertinggi kedua berada pada kategori baik mengungkapkan gagasan terhadap objek
dengan 6 siswa.Frekuensi tertinggi ketiga yang diamati berada pada kategori cukup.
berada pada kategori sangat baik dengan 2 Penilaian terhadap hasil belajar
siswa.frekuensi terendah berada pada kemampuan menulis siswa ini meliputi
kategori kategori sangat kurang dengan 0 aspek isi yang dijabarkan, penyusunan
siswa. kalimat sehingga menjadi paragraph yang
Setelah dilaksanakan kegiatan utuh sesuai dengan struktur teks, kosa
belajar menulis teks fabel di SMPNegeri 5 kata, pilihan kata yang cocok dan tepat
Kota Bengkulu maka diperoleh hasil belajar dalam menerangkan objek yang diamati,
kemampuan menulis siswa berada pada serta penggunaan bahasa dan mekanik
kategori cukup bisa dilihat pada (tabel 4) yang tepat.
hasil penelitian.Hasil perhitungan dari nilai
maksimal 25 tersebut diperoleh nilai rata- Pembahasan
rata sebesar 71,82 yang berarti berada Penilaian Terhadap Aspek Isi Hasil Belajar
lebih besar dari modus yaitu 70, sedangkan Keterampilan Menulis Teks Fabel pada
nilai median 71hampir mendekati nilai Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kota
rata-rata. Standar deviasi diperoleh4,0 ini Bengkulu
berarti bahwa nilai yang diperoleh siswa Berdasarkan data yang diperoleh maka
terpencar, karena semakin tinggi nilai penulis memaparkan penilaian dari aspek
standar deviasi maka semakin tersebar isi pada tabel di atas terlihat bahwa hasil
pula nilai yang diperoleh oleh masing- perhitungan dari nilai maksimal 25
masing siswa. Dengan melihat hal ini tersebut diperoleh nilai rata-rata sebesar
berarti nilai yang diperoleh siswa 16,82 yang berarti nilai rata-rata siswa
cenderung mendekati nilai rata-rata, dan lebih kecil dari modus yaitu 16,5,
median. Nilai 71,82 dan 71 berada pada sedangkan nilai median 16,5 hampir
rentang 62-74% pada kategori cukup. Jadi mendekati nilai modus yaitu 16,5. Standar
dapat dinyatakan bahwa hasil belajar deviasi dari penilaian terhadap apek isi
kemampuan menulis teks fabel pada siswa yaitu 17 ini berarti bahwa sebaran nilai
kelas VIISMP Negeri 5 Kota Bengkulu yang diperoleh siswa berada jauh nilai
berada pada kategori cukup. rata-rata, karena semakin tinggi nilai
Dari analisis data yang telah standar deviasi maka semakin tersebar
dilakukan dan gambaran hasil yang pula nilai yang diperoleh oleh masing-
diperoleh bahwa siswa kelas VII SMP masing siswa.Dengan melihat ini berarti
Negeri 5 Kota Bengkulu kemampuan nilai yang diperoleh siswa cenderung
menulis teks fabel menggunakan media mendekati nilai modus dan median. Nilai
visual proyeksi berada pada kategori 16,82 berada pada rentang 16-20 dengan
cukup.tetapi secara keseluruhan kategori baik. Jadi dapat disimpulkan
tergambar bahwa dengan menggunkan bahwa penilaian hasil belajar menulis teks
media pembelajaran memberikan peran deskripsi pada aspek isi berada pada
posistif terhadap pemahaman siswa kategori baik.
tentang materi teks fabel ini, sesuai

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II, Nomor II, Agustus 2018


224

Selain itu, dari hasil analisis data Jadi, dapat disimpulkan bahwa
yang telah dilakukan pada aspek isi, penilaian hasil belajar menulis teks
kebanyakan siswa sudah dapat membuat deskripsi pada aspek organisasi berada
teks fabel secara baik, sesuai dengan pada kategori baik.
kategori penilian dalam aspek isi, seperti
informasi yang disajikan lengkap, jelas, Penilaian Terhadap Aspek Kosa Kata Hasil
padat, dan sesuai dengan topik yang Belajar Keterampilan Menulis Teks Fabel
ditetapkan. Hanya saja ada beberapa siswa pada Siswa Kelas VII SMPNegeri 5 Kota
yang kesulitan dalam menuangkan Bengkulu.
informasi secara lengkap, jelas, dan padat. Dalam penilaian aspek kosa kata,
hal yang dinilai dari hasil tulisan siswa kelas
Penilaian terhadap Aspek Struktur Teks VII SMPNegeri 5 Kota Bengkulu ialah
Hasil Belajar Keterampilan Menulis Teks komponen bahasa yang memuat semua
Fabel Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 informasi tentang pemakaian
Kota Bengkulu kata.Menurut KBBI (2016) kosa kata
Tahap menulis berikutnya ialah adalah perbendaharaan kata atau
tahap menulis, yaitu kegiatan banyaknya kata-kata yang dimiliki suatu
pengembangan kerangka menjadi bentuk bahasa. Berdasarkan data yang diperoleh
draf tulisan yang sesuai dengan struktur maka penulis memaparkan penilaian dari
penulisan teks deskripsi yakni aspek diksi pada tabel di atas terlihat
Identifikasi/defini umum, deskripsi bagian bahwa hasil perhitungan dari nilai
(Harsiati,2016:141). maksimal 15 tersebut diperoleh nilai rata-
Berdasarkan data yang diperoleh rata sebesar 15,38 yang berarti nilai rata-
maka penulis memaparkan penilaian dari rata siswa lebih besar dari modus yaitu
aspek struktur pada tabel di atas terlihat 15,5, sedangkan nilai median 15,5sama
bahwa hasil perhitungan dari nilai besar dari nilai modus. Standar deviasi dari
maksimal 25 tersebut diperoleh nilai rata- penilaian terhadap aspek kosa kata yaitu
rata sebesar 17,5 yang berarti nilai rata- 1,26 ini berarti bahwa sebaran nilai yang
rata siswa sama dengan nilai modus yaitu diperoleh siswa mendekati nilai rata-rata,
17,5 sedangkan nilai median 17,5 dari nilai karena semakin tinggi nilai standar deviasi
modus. Standar deviasi dari penilaian maka semakin tersebar pula nilai yang
terhadap apek isi yaitu 0,75 ini berarti diperoleh oleh masing-masing siswa.
bahwa sebaran nilai yang diperoleh siswa Dengan melihat ini berarti nilai yang
berada jauh dari nilai rata-rata siswa, diperoleh siswa cenderung mendekati nilai
karena semakin tinggi nilai standar deviasi median. Nilai 15,38 berada pada rentang
maka semakin tersebar pula nilai yang 11-15 dengan kategori cukup. Meskipun
diperoleh oleh masing-masing siswa. begitu masih terdapat beberapa orang
Dengan melihat ini berarti nilai yang siswa yang memiliki kemampuan yang
diperoleh siswa cenderung mendekati nilai kurang memadai dalam aspek kosa kata.
median. Nilai 17,5 berada pada rentang 16- Pengguasaan kosa kata siswa masih
20 dengan kategori baik. Struktur teks terbatas karena kurangnya pengetahuan
membentuk struktur berpikir sehingga siswa sehingga siswa kesulitan dalam
disetiap penggunaan jenis teks tertentu, memilih kata yang tepat untuk mewakili
siswa akan memiliki kemampuan berpikir ide atau gagasan yang disampaikan dalam
sesuai dengan struktur teks yang tulisan.
dikuasainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
penilaian hasil belajar menulis teks fabel

Pembelajaran Menggunakan Media Visual Proyeksi dalam Keterampilan Menulis Teks Fabel pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2016/2017
225

pada aspek kosa kata berada pada Penilaian Terhadap Aspek Mekanik Hasil
kategori cukup Belajar Keterampilan Menulis Teks Fabel
pada Siswa Kelas VII SMPNegeri 5 Kota
Penilaian Terhadap Aspek Gaya Bahasa Bengkulu.
Hasil Belajar Keterampilan Menulis Teks Berdasarkan data yang diperoleh
Fabel pada Siswa Kelas VII SMPNegeri5 maka penulis memaparkan penilaian dari
Kota Bengkulu. aspek mekanikpada tabel di atas terlihat
Wibowo (2013: 3) menyimpulkan bahwa hasil perhitungan dari nilai
bahwa bahasa adalah sistem symbol buny maksimal 10 tersebut diperoleh nilai rata-
yang bermakna dan berartikulasi yang rata sebesar 7,41yang berarti nilai rata-
bersifat arbitrer dan kovensional, yang rata siswa lebih besar dari modus yaitu 7
dipakai sebagai alat komunikasi oleh dan nilai median 7, Standar deviasi dari
sekelompok manusia untuk melahirkan penilaian terhadap apek isi yaitu 0,80 ini
perasaan dan pikiran. berarti bahwa sebaran nilai yang diperoleh
Berdasarkan data yang diperoleh siswa mendekati nilai rata-rata, karena
maka penulis memaparkan penilaian dari semakin tinggi nilai standar deviasi maka
aspek penggunaan bahasa pada tabel di semakin tersebar pula nilai yang diperoleh
atas terlihat bahwa hasil perhitungan dari oleh masing-masing siswa. Dengan melihat
nilai maksimal 15 tersebut diperoleh nilai ini berarti nilai yang diperoleh siswa jauh
rata-rata sebesar 14,98 yang berarti nilai dari nilai modus median. Nilai 7,41 berada
rata-rata siswa lebih besar dari modus dan pada rentang 6-10 dengan kategori kurang.
median yaitu 15, Standar deviasi dari Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian
penilaian terhadap aspek gaya bahasa hasil belajar menulis teks fabel pada aspek
yaitu 0,97 ini berarti bahwa sebaran nilai mekanik berada pada kategori kurang.
yang diperoleh siswa mendekati nilai rata-
rata, karena semakin tinggi nilai standar PENUTUP
deviasi maka nilai yang diperoleh oleh Simpulan
masing-masing siswa mendekati nilai rata- Proses pembelajaran yang
rata. Dengan melihat ini berarti nilai yang menggunakan media visual proyeksi power
diperoleh siswa jauh dari nilai modus point dapat membantu meningkatkan
median. Nilai 14,98 berada pada rentang motivasi siswa dalam pembelajaran. Dalam
11-15 dengan kategori cukup. Siswa sudah penelitian ini peneliti menggunakan
dapat tepat dalam menggunakan gaya pendekatan saintifik yang terdiri dari
bahasa yang baik untuk digunakan atau beberapa langkah-langkah sebagai berikut:
tidak digunakan untuk mewakili ide atau (1) pendahuluan. (2) inti ( mengamati,
gagasan yang disampaikan, sebab gaya menanya, menalar, mencoba,
bahasa yang dipilih memiliki peranan mengkomunikasikan), (3) penutup.
penting untuk menyampaikan informasi Keterampilan Menulis Teks Fabel
dalam tulisan. Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kota
Jadi dapat disimpulkan bahwa Bengkulu. Presentase yang dihasilkan siswa
penilaian hasil belajar menulis teks fabel dalam menulis cerita fabel menggunakan
pada aspek penggunaan bahasa berada media visual proyeksi power point rata-
pada kategori cukup.Penggunaan kalimat rata mencapai angka 71,28 % yang
yang tepat dan efektif, pemelihan kalimat termasuk dalam kategori baik.
perintah dan konjungsi yang tepat.

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II, Nomor II, Agustus 2018


226

Saran Harsiati, Titik dkk. 2016. Bahasa Indonesia


1. Sebagai seorang guru seharusnya Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian
menggunakan media pada saat proses dan Kebudayaan.
pembelajaran agar pembelajarana Sanaky, A. 2009.Media Pembelajaran.
menjadi lebih efektif dan efisien. Yogyakarta: Safira Insania Press.
2. Bagi siswa hendaknya lebih diberikan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
latihan menulis guna meningkatkan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
keterampilan menulis. Bandung: ALFABETA.
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis:
DAFTAR PUSTAKA Sebagai Suatu Keterampilan
Endah, Tri Priyatni. 2014. Desain Berbahasa. Bandung: CV Angkasa.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam Kurikulum 2013.

Pembelajaran Menggunakan Media Visual Proyeksi dalam Keterampilan Menulis Teks Fabel pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai