Anda di halaman 1dari 2

JOURNAL JEMBATAN WHEATSTONE

ABSTRACT

To determine the value of electrical resistance with wheatstone bridge method of precision is used.
Electrical resistance of a conductor is characteristic of a material of the conductor which is the
ability of conducting it to drain off an electrical current. According to ohm’s law, its electrical
resistance is also the result of a comparison of the magnitude of the potential difference on the
ends of the conductor to the magnitude of the electric current that flows through these obstacles.

How to determine a great obstacle can usually be done in a manner: using the theory of the
relationship between resitivitas of large obstacles (if barriers in the form of a carriage). May as
well by using the method, using a Wheatstone bridge circuit of Wheatstone bridge and make a
comparison between the major obstacles that have been known by a large obstacle is not yet known
which certainly in a State of the bridge referred to as evens (G = 0).

ABSTRAK

Untuk menentukan nilai hambatan listrik dengan presisi digunakan metode untuk menentukan
jembatan wheatstone. Hambatan listrik suatu penghantar merupakan karakteristik dari suatu bahan
penghantar tersebut yang mana adalah kemampuan dari penghantar itu untuk mengalirkan arus
listrik. Menurut hukum ohm, hambatan listrik juga merupakan hasil perbandingan dari besarnya
beda potensial pada abad ke-2 ujung penghantar terhadap besarnya arus listrik yang mengalir
melalui hambatan tersebut

Cara menentukan besar suatu hambatan biasanya dapat dilakukan dengan cara:Menggunakan teori
hubungan antara resitivitas terhadap besar hambatan ( jika hambatan berupa suatu penghantar).
Dapat juga dengan menggunakan metode jembatan Wheatstone, yaitu menggunakan rangkaian
jembatan Wheatstone dan melakukan perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui
dengan besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam keadaan jembatan disebut
seimbang ( G=0 ).

Aplikasi Jembatan Wheatstone

Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa beton atau baja.
Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam pita yang terdiri dari rangkaian listrik
untuk mengukur dilatasi benda uji berdasarkan perubahan hambatan penghantar di dalam strain
gauge. Strain gauge ini direkatkan kuat pada benda uji sehingga deformasi pada benda uji akan
sama dengan deformasi pada strain gauge. Seperti kita ketahui, jika suatu material ditarik atau
ditekan, maka terjadi perubahan dimensi dari material tersebut sesuai dengan sifat2 elastisitas
benda. Perubahan dimensi pada penghantar akan menyebabkan perubahan hambatan listrik, ingat
persamaan R = ρ.L/A. Perubahan hambatan ini sedemikian kecilnya, sehingga untuk mendapatkan
hasil eksaknya harus dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik
beserta jembatan Wheatstonenya sudah ada di dalam strain gauge.
Jembatan Wheatstone umumnya digunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan
pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil sekali umpamanya saja suatu
kebocoran dari kabel tanah/ kortsluiting dan sebagainya dan merupakan suatu susunan rangkaian
listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan dari
Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang
mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama besar).
Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerjanya adalah sirkuit listrik dalam
empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua
diagonal yang lain dimana galvanometer ditempalkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan
wheatstone.

Anda mungkin juga menyukai