Revisi: 00
Hal: 1 dari: 6
14 (2X50 MENIT)
ARF
0,99
0,97
1,152 0,1233 log AREA
< 180
1,28
1,56
1,88
Catchment Area
600
900
1,27
1,22
1,48
1,44
1,78
1,70
300
1,27
1,54
1,84
1
1200
1,19
1,41
1,64
>1500
1,17
1,37
1,59
50
100
2,35
2,78
2,30
2,72
2,18
2,57
2,10
2,47
2,03
2,37
1,95
2,27
Harga PBAR dihitung dengan cara aljabar rata-rata yaitu dengan rumus :
R = 1/n (R1 + R2 + R3 + + Rn)
Keterangan :
R
= Jumlah pengamatan
2. Metode Gumbel
Metode gumbel dikembangkan dengan menggunakan tecrema faktor frekuensi
yang menganalisa data banjir puncak / hujan lebat maksimum yang merupakan harga
ekstrim dari berbagai tahun pengamatan. Oleh karena itu analisanya selalu mengikuti
dallil distribusi harga ekstrim.
Model perhitungannya selalu dimunculkan dalam bentuk analisa statistik
dengan model dan teori distribusi, dengan demikian perhitungannya akan jadi lebih
mudah.
X = X / n
X 2= X 2 / n
Sx=
n( X 2X )
n1
0,6
W =72( H /L)
T =L/ W
R 100=X k . Sx
2
R=R 100/24 ( 30 /T +6 )
Q100=F . R . A /3,6
3. Metode Weduwen
Menghitung debit banjir pada suatu sungai dengan metode weduwen dibutuhkan
data curah, luas catchment area, panjang sungai, elevasi tempat bendung dan titik
sepanjang catchment area untuk beda tinggi.
Rumus :
1
Q70=F . q . R 70 /240
Keterangan :
F
= Luas catchment area (km2)
1
q
=..q
= dapat ditetapkan berdasarkan nomogram atau grafik yaitu berdasarkan
hubungan antara kemiringan dasar sungai (i) dengan luas daerah pengairan.
R70 = 5/6 M/mp atau R/mp, yaitu hujan terbesar 240 mm dengan pengalaman 70
tahun. Dalam hal ini :
M
= Curah hujan maksimum pertama
R
= Curah hujan maksimum kedua
Mp
= Koefisien selama periode pertama
Maka untuk mencari Q100 menggunakan rumus :
Q100 = 3,6 x Q70
( XY n XY ) /
B=
3
Q100=F x A x R/3,6
5. Pengukuran Debit Secara Tidak Langsung
Q=VxA
Keterangan :
Q = Debit air ( m3/det)
V = Kecepatan aliran (m/dt)
A = Luas penampang aliran (m2)
6.
Qi
= Rerata debit bulanan
I
bi
ti
Xi
Yi
2 }
Yi 2
2
Xi
{n
XiTi
n
ri=
bi
= ri x Si + 1 / Si
ti
= xi xi / Si
Qi+1=Qi+ 1+ bi ( QiQi ) +tiSi+ 1 ( 1ri )
2