Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil pembahasan, spesifikasi dari balok PC-3 adalah sebagai

berikut :

a. Dimensi balok PC-3 adalah 14.000 x 500 x 800 mm.

b. Strand dengan tipe Sevenwire stress-relieve uncoated strand dan

berdiameter 12.7 mm.

c. Duct dengan ukuran Ø 63.

d. 2 tipe angkur yaitu Angkur Hidup 7S dan angkur mati 7S.

e. Memakai semen grouting TipeI 50kg (1zak) dengan komposisi air

(40-45%berat semen) dan memakai zat aditif jenis Cebex-100 (0.45

% dari berat semen).

f. Beton dengan fc’ = 40 Mpa pada umur 28 hari.

2. Dari hasil perhitungan didapat nilai pemuluran (elongation) balok PC-3

sebesar 5,5%. Karena nilai pemuluran (elongation)berdasarkan

perhitungan berada diantara -7% dan 7%, maka balok PC-3 sudah

memenuhi persyaratan dalam balok prategang.

3. Dari hasil perbandingan dengan spesifikasi minimum beton prategang.

Balok PC-3 memakai beton dengan Fc’ sebesar 40 Mpa. Sehingga

spesifikasi yang digunakan pada balok PC-3 sudah memenuhi spesifikasi

minimum beton prategang dan aman untuk diaplikasikan di lapangan.


66
4. Balok prategang merupakan salah satu solusi di sebuah struktur yang

membutuhkan bentang panjang tanpa perlu ditopang oleh kolom di

tengah bentang.

5. Proses pembuatan dan penarikan beton prategang dilakukan atas kerja

sama PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk dengan PT. VSL

Indonesia dan dibawah pengawasan konsultan perencana.

B. Saran

Dengan adanya permasalahan yang timbul selama magang, maka penulis

dapat membuat saran antara lain :

1. Perlunya koordinasi dan kerjasamayang solid antara PT. Jaya Konstruksi

Manggala Pratama, Tbk dan PT. VSL Indonesia untuk menangani

pembuatan balok prategang.

2. Pada proses pengajuan kesiapan kerja membutuhkan waktu kurang lebih

2 sampai 3 hari untuk disetujui oleh konsultan perencana. Namun, untuk

proses pengajuan kesiapan kerja pada balok prategang di lantai LG

memakan waktu kurang lebih 4-5 hari. Masalah ini seharusnya tidak

terjadi agar waktu pengerjaan proyekmenjadi lebih efektif.

3. Pada proses penarikan balok pretegang PC1 dan PC2 di lantai LG harus

dilakukan berulang kali hingga kapasitasnya melebihi 100%. Hal ini

memakan waktu sehingga proses penarikan balok prategang menjadi

lebih lama. Padahal seharusnya dengan perhitungan yang cermat dari

pihak PT. VSL Indonesia seharusnya proses penarikan strand hanya

sekali saja. Hal ini kemungkinan terjadi karena duct didalam balok beton

67
sedikit rusak pada saat proses pengecoran. Oleh karena itu, untuk

menghindari terjadinya hal ini sebaiknya pelaksanan pengecoran lebih

berhati-hati sewaktu melaksanakan pengecoran balok prestress.

4. Secara keseluruhan proses pelaksanaan balok prategang pada proyek

Bintaro Xchange tidak memiliki banyak kendala karena dilakukan oleh

PT. VSL Indonesia yang sudah memiliki banyak pengalaman di bidang

pelaksanaan balok prategang.

5. Sebaiknya Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) pada proyek Bintaro

Xchange lebih diperhatikan lagi. Karena pada prakteknya di lapangan

masih banyak pekerja yang tidak mempedulikan K3. Masih banyak

pekerja yang mengabaikan keselamatan dengan tidak memakai helm dan

sepatu disaat bekerja di lapangan.

68

Anda mungkin juga menyukai