Sistem dapat dijelaskan dari dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dari pendekatan prosedur, sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang dilengkapi dengan formulir dan catatan untuk mencari tujuan – tujuan tertentu. Contoh dari pendekatan prosedur ini adalah sistem akuntansi yang merupakan kumpulan dari prosedur penerimaan dan pengeluaran kas, prosedur penjualan, prosedur pembelian dan buku besar. Jadi dapat dikatakan sistem akuntansi terdiri dari sub-sistem yang saling berkaitan. Cecil Gillespie (1971) menyatakan bahwa sistem akuntansi terdiri dari : 1) Subsistem Akuntansi Utama 2) Subsistem Penjualan dan Penerimaan Uang 3) Subsistem Pembelian dan Pengeluaran Uang 4) Subsistem Percatatan Waktu dan Penggajian 5) Subsistem Produksi dan Biaya Produksi Sedangkan dari pendekatan komponen, sistem adalah kumpulan dari komponen- komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dari pendekatan komponen misalnya adalah sistem komputer yang terdiri dari kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak. Tujuan utama dari sistem khususnya sistem informasi adalah untuk menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, yaitu: 1) Tepat kepada orangnya 2) Tepat waktu 3) Tepat nilainya atau akurat Tugas dari sistem khususnya sistem informasi adalah melakukan siklus pengolahan data atau disebut juga siklus informasi. Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu : 1) Komponen Input Input dari sistem informasi berupa data yang akan diolah oleh sistem informasi. Data sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat di dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk mengnangkap dari peristiwa atau data yang terjadi. 2) Komponen Model Model-model yang digunakan dalam sistem informasi dapat berupa model logika dan model matematika. Contoh model logika adalah untuk melihat barang mana yang sudah harus dipesan kembali, dapat dilihat dari sisa barang yang tersedia apakah sudah sama atau lebih kecil dengan titik reorder point. Sedangkan untuk model matematika, misalnya inventory beverage dengan kode barang 1104 harus dipesan kembali 100 krat, karena setelah dihitung dengan model matematika atau EOQ order 100 itu adalah order yang paling ekonomis. 3) Komponen Output Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada di data base dan diproses menggunakan model tertentu. 4) Komponen Tehnologi Tehnologi merupakan komponen yang penting dari sistem informasi. Tanpa adanya tehnologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu. 5) Komponen Data Base Data base adalah kumpulan dari data base yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6) Komponen Kontrol Komponen control diperlukan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem informasi adalah informasi yang akurat. Sistem pengendalian dalam sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian umum dan sistem pengendalian aplikasi. Prosedur adalah urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian/departemen atau lebih untuk menangani transaksi secara seragam dari transaksi yang sama dan terjadi berulang-ulang. Pekerjaan klerikal terdiri dari kegiatan menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindah dan membandingkan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar.
4. KERANGKA KONSEPTUAL INFORMASI AKUNTANSI
Rerangka konseptual serupa dengan konstitusi, adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Selama bertahun-tahun, berbagai organisasi, komite, dan individu telah mengembangkan serta mempublikasikan rerangka konseptual mereka. Tetapi tidak ada rerangka konseptual yang diterima secara universal dan diandalkan dalam praktek. Barangkali yang paling sukses adalah Accounting Principal Board Statement No. 4 :”Basic Concepts and Accounting principal Underlying Financial Statement of Business Enterprises,” yang hanya menjelaskan praktek-praktek yang telah ada tetapi tidak menentukan praktek apa yang akan digunakan. Menyadari hal itu, FASB pada tahun 1976 menerbitkan Memorandum Diskusi tiga bagian yang berjudul: “Conceptual framework for financial accounting and reporting: Elemnts of Financial Statements and their Measurement”. Sejak dokumen tersebut dipublikasikan, FASB telah menerbitkan enam Statement of Financial Accounting Concepts yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu: 1) SFAC No.1, “Obyective of Financial Reporting By Business Enterprises” yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi. 2) SFAC No.2, “Qualitative Characteritics of Accounting Information”, menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat. 3) SFAC No.3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprises”, memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan. 4) SFAC No.5, “Recognition and measurement in financial statements of Business Enterprises”, menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya. 5) SFAC No.6, “Elements of Financial Statements”, menggantikan SFAC No.3 dan memperluas lingkup SFAC No.3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba. 6) SFAC No.7, ”Using cash flow information and present value in accounting measurements”, memberikan kerangka kerja bagi pemakai arus kas ke masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran. 7) SFAC No.8, “Conceptual Framework for Financial Reporting”. Chapter 1, The Objective of General Purpose Financial Reporting, and Chapter 3, Qualitative Charakteristics of Useful Financial Information.