TESIS
ACHMAD GHAFIQIE
10 06 73 50 95
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
DEPOK
JUNI 2012
TESIS
ACHMAD GHAFIQIE
10 06 73 50 95
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
DEPOK
JUNI 2012
ii
NPM : 10 06 73 50 95
Tanda Tangan :
iii
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Depok
iv
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Teknik Jurusan Teknik Industri pada Fakultas Teknik Universitas
Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit
bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Akhmad Hidayatno, ST, MBT sebagai pembimbing tesis atas
segala bantuan dan pengarahannya kepada saya.
2. Bapak Armand Omar Moeis, ST, M.Sc sebagai pembimbing tesis atas
dukungan dan nasehatnya.
3. Bapak Ir. Yadrifil, M.Sc selaku pembimbing akademis atas dukungan dan
bimbingannya selama kuliah.
4. Seluruh staf administrasi Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia
yang memberikan seluruh informasi administrasi selama masa kuliah.
5. Rekan-rekan di SEMS TI UI, Tyo, Irvanu, Oza, Dita, Iwan, dan rekan-rekan
lain yang tidak bisa disebutkan.
6. Kedua orang tua tercinta H. Tadjuddin, SH, M.Si & Hj. Hilyati yang telah
memberikan dukungan doa dan kasih sayang yang tak terhingga. Istri dan
anak tersayang Rini Suzanty dan M. Ghautsi Rifiansyah & calon adiknya yang
telah memberikan dukungan, doa dan moril yang sangat berarti bagi saya.
7. Rekan-rekan subbag Program Anggaran Badan Penanaman Modal dan
Promosi Provinsi DKI Jakarta, Pak Budi Purnama, SE, M.Si; Aly, S.Kom.
8. Fitria Rahadiani, ST, M.Eng.Sc yang telah memberikan masukan yang sangat
berharga disaat kebuntuan. Dan rekan-rekan CPNS BPMP Provinsi DKI
Jakarta
9. Semua teman-teman TIUI Angkatan 2010 kelas Salemba dan Depok.
10. Tities & Willy atas waktu dan tawanya selama masa perkuliahan.
Penulis
vi
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : Juni 2012
Yang menyatakan
(Achmad Ghafiqie)
vii
HALAMAN SAMPUL……………………………………………..…............…..i
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………….……..............iii
HALAMAN PENGESAHAN.…………………………………….……...............iv
KATA PENGANTAR……………………………………………..............….......v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR....………..…......vii
ABSTRAK……………………………………………………....................……viii
ABSTRACT…………………………………………………..................……........ix
DAFTAR ISI……………………………………………………...............…….....x
DAFTAR TABEL………………………………………………...................…..xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………...............….....xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang……………………………………........…………………1
1.2. Perumusan Masalah…………....………………………...................…….2
1.3. Diagram Keterkaitan Masalah……….……..........................…………….4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian………….........................……...……..….4
1.5. Batasan Penelitian……………………......…………….……….....….......4
1.6. Metodologi Penelitian.................................................................................5
1.7. Sistematika Penulisan………….................................................................7
xi
BAB IV ANALISIS.............................................................................................71
4.1 Hasil Model…………….......…..................………...............................…71
4.1.1 MRT Passenger Flow…………………………………………….71
4.1.2 Area Komersil……………………………………………………72
4.1.3 Pajak Komersial………………………………………………….72
4.1.4 Area Residensial………………………………………………….73
4.1.5 Pajak Residensial………………………………………………...74
4.1.6 Skenario…………………………………………………………..74
4.1.6.1 Tarif…………………………………………………………..75
4.1.6.2 Subsidi dari Pajak…………………………………………….78
BAB V KESIMPULAN......................................................................................80
5.1 Kesimpulan.....…..........................…….....……................………………80
5.2 Saran..........................................................................................................80
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Polaritas Hubungan……………………………............................ 28
Tabel 2.2 Validasi Model Menurut Sterman……………………………….. 32
Tabel 2.3 Elemen-elemen Diagram Alir Pada Powersim………………….. 36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Pembangunan Lokasi MRT……………………………….. 3
Gambar 1.2 Diagram Keterkaiatan Masalah.................................................... 4
Gambar 1.3 Diagram Metode Penelitian.......................................................... 5
Gambar 2.1 Cara Mempelajari Sistem............................................................. 13
Gambar 2.2 Metodologi Sistem Dinamis......................................................... 19
Gambar 2.3 Proses Sistem Dinamis…………................................................. 21
Gambar 2.4 Cara Penulisan Diagram Loop Sebab Akibat............................... 27
Gambar 2.5 Cara Penulisan Diagram Alir…………………………………… 30
Gambar 2.6 Contoh Simbol dan Variabel Dalam Stok dan Aliran………….. 30
Gambar 2.7 Proses Pembuatan Kebijakan…………………………………… 38
Gambar 3.1 Jenis-jenis Struktur Organisasi PT MRT Jakarta………………. 48
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Fase Engineering Service............................. 49
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Fase Konstruksi…………………………… 50
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Fase Operation & Maintenance…………... 50
Gambar 3.5 Peta Lokasi Stasiun MRT………………………………………. 51
Gambar 3.6 Peta Lokasi Stasiun Lebak Bulus………………………………. 52
Gambar 3.7 Peta Lokasi Stasiun Fatmawati…………………………………. 53
Gambar 3.8 Peta Lokasi Stasiun Cipete……………………………………... 54
Gambar 3.9 Peta Lokasi Stasiun Blok A…………………………………….. 55
Gambar 3.10 Peta Lokasi Stasiun Haji Nawi…………………………………. 55
Gambar 3.11 Peta Lokasi Stasiun Blok M……………………………………. 56
xiii
xiv
Kata Kunci:
Efek pembagunan MRT, area residensial dan komersial, model, simulasi
sistem dinamis, kenaikan pajak, subsidi
viii
Key Words:
MRT development effect, residential and commercial area, model, system
dynamic simulation, tax increase, subsidy.
ix
1. PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Belum ada
Efek dari Terdapat
identifikasi varibel Perkembangan
Sulitnya memetakan pembangunan MRT komlpeksitas dari
penting dalam disekitar daerah
sumber pendapatan terhadap daerah variabel yang terkait
penunjang pembangunan MRT
disekitarnya bisnis MRT
pendapatan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
masalah yang akan diteliti sehingga penelitian lebih terarah, fokus dan
berjalan sesuai dengan rencana.
2. Pemahaman dasar teori
Pada tahap ini, peneliti menentukan dan mempelajari dasar teori yang
dibutuhkan dalam membahas pokok permasalahan penelitian. Landasan teori
ini kemudian akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan tugas akhir. Dasar
teori yang digunakan meliputi teori Sistem, teori kebijakan, teori Model, dan
Teori Sistem Dinamis.
3. Pengumpulan data dan pengolahan data
Dalam tahap ini, dilakukan proses strukturisasi masalah (problem structuring)
dan tahap awal perancangan causal loop diagram (CLD). Pada intinya, proses
ini dilakukan untuk memperoleh gambaran dan data-data yang diperlukan
dalam pembuatan model simulasi dinamis. Di dalam proses ini, tahap-tahap
yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Melakukan identifikasi terhadap permasalahan dan kondisi yang ada
dengan Mempelajari informasi dan perilaku yang berlaku umum pada
stasiun pembangunan MRT.
b. Menentukan variabel-variabel dan parameter-parameter yang berperan
penting dalam perkembangan areal komersil dan properti disekitar
lokasi stasiun MRT.
c. Melakukan pengumpulan data-data yang relevan dan detail
berdasarkan variabel dan parameter yang telah ditentukan.
4. Perancangan Model Simulasi
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses ini merupakan langkah-
langkah utama yang diperlukan dalam pembuatan model simulasi sistem
dinamis itu sendiri. Dalam hal ini, proses yang dilakukan adalah pembuatan
diagram sebab-akibat (causal loop modelling) serta perancangan model
simulasi sistem dinamis (dynamic modelling). Tahapan-tahapan yang
dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Membuat diagram sebab-akibat (Causal Loop Diagram) untuk
menggambarkan hubungan yang terjadi antara variabel-variabel yang
ada.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
BAB 2
STUDI PUSTAKA
PENDAHULUAN
2.1 Sistem
Segala sesuatu terjadi mengikuti suatu aturan tertentu seperti air yang
mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Sama halnya dengan
dunia nyata, segala sesuatu didunia nyata berperilaku mengikuti aturan tertentu.
Suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk mempelajari dunia nyata adalah
pendekatan sistem, yaitu studi pengenalan dunia nyata melalui pemilahan dunia
nyata tersebut kepada bagian-bagiannya. Unsur dan proses penyusun bagian-
bagian tersebut kemuadian diidentifikasi, dikarakterisasi dan selanjutnya dirakit
kembali dalam suatu kesatuan struktur (sistem) untuk menghasilkan hasil akhir
atau tujuan yang diharapkan.
9
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
10
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
11
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
12
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
13
2.2. Model
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
14
menyusun sistem dan interaksinya antara satu dengan yang lain. Jadi
pengembangan model adalah suatu pendekatan yang tersedia untuk mendapatkan
pengetahuan yang layak akan sistem. Model beperanan penting dalam
pengembangan teori karena berfungsi sebagai konsep dasar yang menata
rangkaian aturan yang digunakan untuk menggambarkan sistem.
Model dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu model fisik dan model
matematis. Terkadang model fisik cukup berguna dalam mempelajari suatu sistem
rekayasa, namun yang lebih banyak dipakai adalah model matematis. Model
matematis dibangun dalam bentuk relasi logis dan kuantitatif yang kemudian
dimanipulasi atau diubah untuk mengetahui reaksi yang ditimbulkan oleh model
tersebut.
Dari model matematis yang dibangun harus diuji untuk mengetahui
apakah model tersebut mampu digunakan untuk menjawab pertanyaan atas sistem
yang direpresentasikan. Jika model yang dibangun sederhana dimungkinkan untuk
menggunakan hubungan-hubungan atau besaran-besaran yang ada di dalam model
untuk mendapatkan solusi analitis. Namun jika sistem memiliki kompleksitas
yang tinggi maka model dipelajari dengan cara simulasi.
2.3. Simulasi
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
15
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
16
Model simulasi yang baik mungkin akan sangat mahal dan biasanya
merupakan proses yang panjang dan rumit
Simulasi tidak menghasilkan solusi optimal dari permasalahan seperti teknik
analisa kuantitatif yang lain.
Harus dijalankan semua kondisi dan hambatan untuk mendapatkan solusi yang
ingin diuji. Model simulasi tidak menghasilkan jawaban dengan sendirinya.
Tiap model simulasi adalah unik. Solusi dan kesimpulannya tidak dapat
digunakan untuk permasalahan lain.
Terdapat dua pendekatan untuk melakukan simulasi, yaitu fast-time
simulation dan real-time simulation. Fast-time simulation adalah pendekatan
berbasis skenario untuk menguji sistem berbasis pengetahuan. Pendekatan ini
digunakan untuk menguji kemampuan dasar pemecahan masalah dari sistem
berbasis pengetahuan dan untuk menyempurnakan basis pengetahuan. Real-time
simulation menggunakan lingkungan realistis yang dapat memberikan manusia
perasaan yang nyata dan pakar untuk mengevaluasi kemampuan pemecahan
masalah dari sistem pakar secara langsung.
Sistem dinamis disusun dan dibangun pada akhir tahun 1950-an dan awal
tahun 1960-an di Massachusetts Institute of Technology oleh Jay Forrester.
Kedatangan sistem dinamis secara umum dianggap menjadi alat publikasi buku
pionir Forrester, Industrial Dynamics pada tahun 1961. Dalam buku ini beliau
mendefinisikan Industrial Dynamics sebagai penelitian tentang karakter informasi
umpan balik pada sistem industri dan menggunakan model untuk merancang
bentuk organisasi yang lebih baik dan penentuan kebijakan. Sistem dinamis
adalah metode untuk memperkuat pembelajaran dalam sistem yang kompleks, dan
sebagian, adalah sebagai metode untuk membentuk suatu management flight
simulator, model simulasi komputer, untuk membantu kita mempelajari
kompleksitas dinamis, mengerti sumber resistensi kebijakan, dan mendesain
kebijakan yang lebih efektif. Dinamika atau perilaku sistem didefinisikan oleh
strukturnya dan interaksi antar komponen-komponennya.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
17
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
18
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
19
Manajemen
Tradisional Atas Cybernetics Simulasi Komputer
Sistem Sosial
- Prinsip Struktur
- Prinsip Pemilihan Komputasi
- Informasi
- Pengalaman
- Penilaian
Perilaku dinamis
Model dan perbaikan
kebijakan
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
20
Manajemen Tradisional
Manajemen tradisional adalah manajemen yang umum dipakai
dalam dunia nyata oleh para praktisi manajerial. Dasar utama
dari manajemen tradisional adalah model mental yang
terbentuk dari akumulasi pengetahuan dan pengalaman
manajer.
Cybernetics
Cybernetic adalah ilmu mengenai komunikasi dan control yang
didasari oleh teori umpan balik. Kekayaan informasi yang
terakumulasi dalam model mental tidak dapat digunakan
secara efektif tanpa adanya suatu prinsip dalam pemilihan
informasi yang relevan dan strukturiasai informasi. Dengan
cybernetics manajer dapat menyaring informasi yang ada
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, kemudian
menghubungkan elemen-elemen informasi tersebut untuk
menemukan hubungan sebab akibat yang ada serta
membangun struktur umpan balik sistem.
Simulasi Komputer
Penggunaan komputer dalam simulasi mampu mengatasi
kelemahan pemikiran manusia terutama berkaitan dengan
keterbatasan dalam menganalisa hubungan sebab akibat untuk
orde yang tinggi serta kemampuan komputasi dengan jumlah
besar.
2.4.4. Perilaku Sistem Dinamis
Pada Sistem dinamis terdapat 3 (tiga) perilaku umum, yaitu :
Exponential Growth
Perilaku yang timbul dari umpan balik positif. Pada perilaku
exponential growth, kuantitas yang lebih besar akan
mengakibatkan perubahan yang besar pula.
Goal Seeking
Perilaku yang timbul karena adanya umpan balik negative.
Perilaku ini menggambarkan suatu sistem yang berusaha
mencapai keseimbangan.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
21
Oscilation
Perilaku yang muncul dari feedback negatif dengan time delay
yang signifikan. Selama time delay, dalam mengindetifikasi
efek dari aksi yang diambil, tindakan koreksi terus dilakukan
untuk mengembalikan sistem ke kondisi Equilibrium atau goal
yang diinginkan dari sistem, bahkan setelah dicapainya kondisi
equilibrium.
2.4.5. Pemodelan Sistem Dinamis
Tujuan model sistem dinamis adalah untuk mempelajari,
mengenal, dan memahami struktur, kebijakan, dan delay suatu
keputusan yang mempengaruhi perilaku sistem itu sendiri. Dalam
kerangka berpikir sistem dinamis, permasalahan dalam suatu sistem
dilihat tidak disebabkan oleh pengaruh luar (exogenous explanation)
namun dianggap disebabkan oleh struktur internal sistem (endogenous
explanation). Fokus utama dari metodologi sistem dinamis adalah
memperoleh pemahaman atas suatu sistem, sehingga langkah-langkah
pemecahan masalah memberikan umpan balik pada pemahaman
sistem.
Berikut adalah rangkaian proses dalam sistem dinamis yang
dijelaskan oleh Jay Forrester:
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
22
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
23
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
24
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
25
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
26
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
27
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
28
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
29
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
30
Gambar 2.6 Contoh simbol variable dalam diagram stok dan aliran
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
31
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
32
Dengan definisi ini, tidak ada model yang dapat divalidasi atau
diverifikasi karena sebenarnya semua model adalah salah. Setiap
model dibatasi, representasi yang disederhanakan dari dunia nyata.
Model berbeda dengan dunia nyata dalam besar dan kecil, angka yang
tidak terbatas. Berikut cara melakukan validasi model.
Tabel 2.2 Validasi Model Menurut Sterman
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
33
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
34
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
35
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
36
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
37
Simbol Penjelasan
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
38
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
39
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
BAB 3
METODE PENELITIAN
PENDAHULUAN
40
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
41
2000
Studi Kelayakan MRT (Subway) oleh Tim Studi JICA (Japan
International Cooperation Agency) yang menekankan pentingnya
pembangunan Subway di Jakarta. Agar proyek ini layak dibiayai, perlu
keterlibatan Pemerintah dalam pembiayaannya.
2002
JICA Study on Integrated Transportation Master Plan II, pada tahun
2002-2004 juga menekankan prioritas pada pembangunan subway.
2004
Dikeluarkannya Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor
84 tentang Pola Transportasi Makro (PTM) yang merupakan masterplan
penanganan masalah transportasi di Jakarta. Salah satu solusi masalah
transportasi adalah dibangunnya sarana transportasi massal yang prima dan
terintegrasi dengan moda tranportasi lainnya. Sarana transportasi massal
yang dimaksud adalah Mass Rapid Transit (MRT).
Tanggal 2 Maret 2004 Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah
menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Departemen
Perhubungan RI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang
Pengembangan MRT dengan prioritas Koridor Lebak Bulus-Fatmawati-
Blok M-Monas-Kota. Berdasarkan MoU tersebut, pada bulan Juli 2004
Departemen Perhubungan mengeluarkan studi Implementation Program for
Jakarta MRT System (Lebak Bulus-Dukuh Atas).
2005
Studi pada tahun 2004 direvisi pada bulan Maret 2005 menjadi
Revised Implementation Program (Revised IP) for Jakarta MRT System
(Lebak Bulus-Dukuh Atas). Atas dasar studi Revised IP tersebut,
Pemerintah Republik Indonesia mengajukan permintaan kepada Pemerintah
Jepang untuk membiayai proyek pembangunan MRT di Provinsi DKI
Jakarta.
Pada pertengahan bulan Desember 2005 telah diperoleh beberapa
kesepakatan yang dituangkan dalam Minutes of Discussion (MoD) yang
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
42
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
43
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
44
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
45
3.1.3.2 Misi
“Memberikan layanan terbaik secara berkesinambungan dalam
transportasi masal cepat yang aman, nyaman dan handal”
Ada beberapa kata-kata kunci di misi kita ini yang perlu diketahui oleh
seluruh organisasi MRT Jakarta yaitu:
Sustainable Excellence Service (Layanan Terbaik yang
Berkesinambungan). Kata berkesinambungan meminta MRT Jakarta untuk
melakukan keseimbangan antara kepentingan jangka pendek dan jangka
panjang, keseimbangan antara memuaskan pelanggan dan kepentingan
organisasi, keseimbangan antara idealisme dan kemampuan organisasi,
keseimbangan antara efektivitas dan efisiensi. Sebuah layanan yang terbaik
tidak berarti mengorbankan satu hal dengan yang lain. Ada banyak kasus
ketika organisasi berusaha untuk menyenangkan pelanggannya tetapi ternyata
secara jangka panjang usaha ini tidak dapat membuat organisasi bertahan hidup
sehingga bangkrut. MRT Jakarta harus memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan yang tepat dan optimal, sehingga mendapatkan kombinasi terbaik
dalam rangka menjaga kesinambungan layanannya.
Safe (Aman). Keamanan pada transportasi publik merupakan sebuah
syarat mutlak mendapatkan kepercayaan masyarakat. Keamanan disini tidak
hanya dalam arti yang sempit seperti kejahatan, tetapi juga terhadap
kemungkinan terjadinya bencana baik alam maupun akibat kesalahan manusia.
Bencana alam adalah seperti gempa bumi, banjir, bencana akibat ulah manusia
seperti kebakaran, terorisme, sabotase dan sebagainya. MRT Jakarta harus
memiliki sebuah sistem pengelolaan risiko (risk management) yang secara
berkala terkinikan (terupdate) dan melakukan latihan-latihan penanggulangan
seandainya resiko terjadi.
Convenient (Nyaman). Kenyamanan merupakan sebuah satu kata
sederhana tetapi untuk mewujudkannya merupakan hal yang kompleks. MRT
Jakarta harus memandang kenyamanan dari 5 indera manusia: mata, hidung,
kuping, kulit dan mulut. Mata berarti seluruh stasiun, toilet dan kereta harus
dalam keadaan bersih mengkilat (spotless clean), memiliki rambu-rambu dan
papan informasi yang jelas, layout ruangan yang jelas, dan sebagainya. Hidung
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
46
berarti tidak ada area stasiun (termasuk toilet) yang mengeluarkan bau yang
tidak sedap. Kuping berarti tidak ada suara yang tidak perlu atau mengganggu
bahkan merusak ketika operasional atau melakukan perbaikan. Kulit berarti
stasiun dan kereta akan berada pada suhu yang nyaman untuk bergeraknya
manusia. Mulut berarti tidak ada makanan atau minuman yang dijual sebagai
bagian dari stasiun yang tidak memenuhi standard kebersihan (higienis).
Reliable (Handal). Kehandalan secara sederhana adalah memberikan
apa yang telah dijanjikan atau diucapkan (walk the Talk). Jika kita berjanji
kereta akan datang 5 menit sekali, maka maksimal 5 menit kereta akan datang.
Bandara Changi di Singapura, terkenal memiliki waktu hanya 15 menit dari
keluar pesawat hingga ke tempat taxi atau penjemput, jika anda tidak memiliki
masalah imigrasi atau pabean.
3.1.3.3 Moto
“Increasing mobility, improving life quality - mendorong mobilitas,
mendukung kehidupan yang lebih berkualitas”.
Ada dua (2) kata kunci yang ingin diketengahkan dalam tagline ini,
yaitu mobilitas dan kualitas kehidupan :
Mobilitas mengartikan beberapa prinsip transportasi urban yang perlu
untuk diketahui oleh seluruh stakeholders MRT Jakarta yaitu: menggerakan
manusia, bukan barang, mobil atau kendaraan lainnya. Jalan raya adalah
menyediakan tempat bagi kendaraan, dimana di dalam kendaraan terdapat
manusia atau barang (kendaraan truk atau mobil box misalnya). Dalam sebuah
kota dengan densitas penduduk seperti Jakarta dengan penduduk mencapai 8
juta jiwa, dan komuter keluar masuk setiap harinya diperkirakan mencapai
lebih dari ½ penduduk Jakarta, maka sebenarnya permasalahan sehari-hari
adalah bagaimana penduduk (bukan barang) secara aman, nyaman dan handal
dapat bergerak keluar masuk dan selama di dalam kota untuk melakukan
kegiatan ekonomi dan sosialnya (mobilitas). Tentunya jika mengandalkan
kendaraan pribadi baik motor maupun mobil, maka akan ada keterbatasan
pengembangan jalan raya, terutama dari sisi pembebasan lahan. Sehingga
konsep transportasi dalam sebuah kota urban seperti Jakarta seharusnya tidak
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
47
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
48
dimulai sejak Agustus 2007 dan berakhir pada September 2009. Setelah fase
engineering service selesai, MRT Jakarta akan memasuki fase konstruksi yaitu
pengawasan konstruksi dan manajemen operasi yang diperkirakan sampai
dengan November 2014. Sedangkan fase operation & maintenance dimulai
setelah itu sampai seterusnya. Dalam fase ini, MRTC sebagai pengelola MRT
di Jakarta akan melakukan pengoperasian dan pemeliharaan MRT. Bentuk
organisasi masing-masing fase tersebut berbeda-beda seperti digambarkan
dalam gambar di bawah ini :
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
49
menjabat merupakan para ahli yang sudah berpengalaman karena mereka harus
melakukan set up sebuah perusahaan dan merencanakan sebuah proyek yang
sangat menyangkut hidup masyarakat.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
50
operasional MRT. Pada fase ini, MRT Jakarta sudah akan menjadi sebuah
perusahaan yang besar dengan tanggung jawab alat transportasi massal yang
paling berpengaruh pada perekonomian Jakarta.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
52
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
53
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
54
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
55
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
56
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
57
tergolong dalam kondisi baik. Terdapat pula jalur busway dengan koridor Blok
M-Kota yang melintasi Jalan Sisingamangaraja ini.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
58
FX serta Gelora Bung Karno menjadi magnet yang paling kuat di daerah ini.
Dengan adanya stasiun bawah tanah, PT MRT Jakarta akan mengintegrasikan
stasiun tersebut dengan center of interest yang terbesar sehingga menambah nilai
komersial dari stasiun.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
59
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
60
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
61
Tidak jauh dari stasiun MRT ini, terdapat stasiun kereta api Sudirman
yang dapat mengakomodasi penumpang dari Tangerang, Bekasi, Depok dan
Bogor. Di dekat stasiun ini juga terdapat mal yang sangat besar yaitu Grand
Indonesia, Plaza Indonesia dan EX. Dengan center of interest dan rencana
pengintegrasian moda transportasi yang beraneka ragam, stasiun Dukuh Atas
menjadi stasiun MRT paling rumit dalam pengerjaannya.
Potential Real
Estate Customer
R3 Residencial
Zone Residential Zone
Potential Retail Attractiveness Attractivenes
Customer
Commercial Zone
Land Capacity
Attractiveness Developed
R1 Passenger –
Residential Zone
Business
Attractiveness
MRT Passenger
Flow State Service Tax
Land Tax
Developed
Commercial Zone
Retail Investment
Tenant Mix
R2 Price Subsidy
Subsidi Public
Transport
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
62
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
63
The number of parking lots in or near the station and the proximity of the
railway station to the CBD also increase the impact of the station on property
value (Bowes and Ihlanfeldt 2001)
Yang pertama adalah area residensial, dimana pada tempat yang memiliki
akses mudah menuju tempat lainnya dengan jaringan yang luas, tentunya akan
sangat menarik bagi developer untuk membangun apartemen maupun hotel pada
daerah dekat dengan akses tersebut. Dikatakan juga bahwa dampak dari stasiun
MRT ini sendiri sangatlah besar pada bisnis pariwisata, karena umumnya turis
lebih ingin tinggal ditempat yang memiliki akses transportasi yang mudah.
Kedua adalah area komersial. Akan terdapat ketertarikan pada area yang
dekat dengan radius stasiun MRT yang menaikan nilai dari tanah tersebut,
kemudian sering dengan berkembangnya nilai tanah pada daerah tersebut,
kegiatan perekonomian juga akan turut berkembang. Akan terdapat gedung
gedung besar baik untuk kantor kantor maupun pusat perbelanjaan ditempat
dengan akses yang mudah dan nyaman tersebut.
Yang ketiga adalah area retail, dimana ketika terdapat aliran penumpang
yang sangat deras, tentunya terdapat potensi untuk menjadi tempat berjualan yang
menguntungkan. Akan tercipta banyak minimarket maupun retail retail lainnya
yang mengambil keuntungan dari banyaknya arus penumpang disekitar stasiun.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
64
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
65
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
66
3.4. Model
Berikut adalah struktur model yang telah dibuat berdasarkan causal loop
diagram :
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
67
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
68
TAX
State Tax
Land Tax
Pajak Komersial
Pajak Residensial
Total Pajak
residential income
assumption per m2
Commercial Area
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
69
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
BAB 4
ANALISIS
PENDAHULUAN
4.1. Hasil Model
Pada bab ini, akan ditampilkan hasil keluaran dari model yang telah dibuat
pada bab sebelumnya. Ada 4 (empat) hasil yang ditampilkan dari simulasi yang
telah dibuat yaitu :
1. MRT Passenger Flow
2. Commercial Area
3. Residencial Area
4. Commercial Tax
5. Residencial Tax
150,000,000
100,000,000
50,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah aliran penumpang kereta
MRT terus meningkat. Hal ini disebabkan kebutuhan akan transportasi yang
cepat, nyaman dan efisien untuk menghindari kemacetan kota Jakarta yang
semakin parah. Hal ini juga sesuai dengan The Study on Integrated Transportation
Master Plan for JABODETABEK – Phase I (SITRAMP) yang menyebutkan
bahwa kecenderungan masyarakat JABODETABEK dalam memilih moda
transportasi salah satunya adalah dengan mengandalkan kereta.
71
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
72
500,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Pada grafik diatas terlihat bahwa jumlah area komersil bertambah seiring
dengan peningkatan jumlah arus penumpang MRT. Akan terdapat ketertarikan
pada area yang dekat dengan stasiun MRT yang menaikkan nilai dari tanah
tersebut, dan seiring dengan berkembangnya nilai tanah pada daerah tersebut,
kegiatan perekonomian juga akan ikut berkembang. Akan terdapat gedung pusat
perbelanjaan ditempat dengan akses yang mudah dan nyaman tersebut.
3e 14
2e 14
1e 14
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
73
m²
3,000,000,000
Area Residensial
2,000,000,000
1,000,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Pada tempat yang memiliki akses mudah menuju tempat lainnya dengan
jaringan yang luas, tentunya akan sangat menarik bagi para developer untuk
membangun apartemen meupun hotel pada daerah dekat dengan akses tersebut.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
74
Rp/yr
Pajak Residensial
1e13
5e12
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
4.1.6 Skenario
Mengingat total investasi dari MRT mulai tahun 2012-2022 hampir
mencapai 75 Triliyun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu menentukan arah
kebijakan terhadap MRT Jakarta. Dari model yang telah dibuat, dapat beberapa
skenario dalam rangka pengembangan MRT Jakarta.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
75
4.1.6.1 Tarif
Dari model yang telah dibuat, dijalankan skenario dengan asumsi sebagai
berikut :
pe ople
MRT Passenger Volume
150,000,000
100,000,000
50,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Gambar 4.6 Grafik MRT Passenger Volume Tarif Rp3000
m²
1,000,000,000
Commercial Area
500,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
76
m²
3,000,000,000
Area Residensial
2,000,000,000
1,000,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Dari grafik 4.1, 4.2 dan 4.3, terlihat bahwa ketika tarif MRT ditentukan
sebesar Rp3000, jumlah penumpang MRT mengalami peningkatan yang diikuti
dengan peningkatan jumlah area komersil dan residensial.
pe ople
MRT Passenger Volume
150,000,000
100,000,000
50,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
77
m²
Area Residensial
1,500,000,000
1,000,000,000
500,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Gambar 4.10 Grafik Residensial Area Tarif Rp5000
m²
1,000,000,000
Commercial Area
500,000,000
0
Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 Jan 01, 2026
Non-commercial use only!
Gambar 4.11 Grafik Commercial Area Tarif Rp5000
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
78
Disamping skenario tarif, kebijakan lain yang dapat dibuat dari model
tersebut adalah dalam hal pemberian subsidi terhadap MRT dari kenaikan pajak
bumi dan bangunan.
Subsidi yang diberikan merupakan selisih dari total pajak sebelum dan
sesudah kenaikan pajak. Subsidi yang diberikan merupakan presentase dari selisih
tersebut.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
79
Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa, dengan kenaikan pajak sebesar 5%
(dari 20% menjadi 21%), dan subsidi sebesar 10%, akan dapat menutup subsidi
yang dibutuhkan oleh MRT.
Universitas Indonesia
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
BAB 5
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari model sistem dinamis dari efek pembangunan
MRT terhadap PAD DKI Jakarta dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pembangunan dari stasiun MRT akan memberikan kontribusi secara tidak
langsung terhadap PAD DKI Jakarta
2. Pembangunan MRT menyebabkan perkembangan daerah-daerah komersil
dan residensial yang disebabkan derasnya arus penumpang pada stasiun
MRT Jakarta
3. Perkembangan dari area komersil dan residensial akibat adanya
pembangunan MRT berpengaruh dalam besaran penerimaan pajak,
commercial tax dan residencial tax.
4. Skenario yang paling tepat diambil pemerintah adalah dengan menaikkan
pajak bumi dan bangunan sebesar 5%, yang sebelumnya 20% menjadi
21%
5. Memberikan subsidi sebesar 10% dari penerimaan pajak
6. Memberlakukan tarif Rp3000 pada tiket MRT
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan terhadap penelitian yang telah dilakukan, maka
saran yang dapat diberikan adalah :
1. Diperlukannya model yang menggambarkan penerimaan dari MRT
Jakarta, sehingga dapat menggambarkan kontribusi MRT Jakarta terhadap
PAD DKI Jakarta secara langsung
2. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dikembangkan kearah pengembangan
model yang menyertakan spatial dalam perhitungan.
80
Pengembangan model..., Achmad Ghafiqie, FT UI, 2012
81
DAFTAR REFERENSI
Biro Pusat Statistik (2011). Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta. Biro Pusat
Statistik : 2011
Biro Pusat Statistik (2010). Jakarta Dalam Angka 2010. Biro Pusat Statistik :
2010
Eva Liu., et al (1996), Study Of Housing Demand Model, Research and Library
Service Division Legislative Council Scretariate.
Hong & Corinne (2007), The short-term Land Value Impacts of Urban Rail
Transit : Quantitative Evidence From Sunderland, UK, Land Use Policy 24,
223 – 233, Elsevier Ltd, SciVerse ScienceDirect.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia