TIDAK DIPERDAGANGKAN
TENTANG
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 1
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, dan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
49 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 39 tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Pamong Belajar Dan Angka
Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 81 tahun 2013 tentang Pendirian Satuan
Pendidikan Nonformal.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 68 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan
2 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat (UPT Ditjen PAUD dan Dikmas)
melaksanakan pengembangan model Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat berdasarkan petunjuk teknis sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat ini.
Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 April 2016
Direktur Jenderal,
Harris Iskandar
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 3
Lampiran I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2015 tidak kurang dari 220.524 satuan PAUD dan Dikmas
telah memberikan layanan berbagai jenis program (di antaranya
satuan PAUD sebanyak 188.117 lembaga, Lembaga Kursus dan
Pelatihan sebanyak 18.805 lembaga, Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat sebanyak 10.182 lembaga, Taman Bacaan Masyarakat
sebanyak 3.020 lembaga, dan Rumah Pintar sebanyak 400
lembaga). Berbagai jenis program ini umumnya diselenggarakan
oleh masyarakat. Hanya sekitar 5% yang diselenggarakan oleh
pemerintah.
Tugas pokok dan fungsi PP-PAUD dan Dikmas serta BP-PAUD dan
Dikmas adalah mengembangkan model, program, dan mutu
pendidikan. Dalam beberapa dekade PP-PAUD dan Dikmas serta
BP-PAUD dan Dikmas telah menghasilkan banyak model. Akan
tetapi, model dan program yang telah dikembangkan belum
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 5
beberapa faktor, di antaranya: (a) sebagian besar model yang
dikembangkan tidak mengacu pada kebijakan pemerintah; (b)
prosedur pengembangan kurang memenuhi kaidah-kaidah ilmiah;
(c) pengembangan kurang didukung oleh data yang valid dan
reliabel; (d) hasil pengembangan tidak divalidasi oleh direktorat
teknis terkait, dan (e) hasil pengembangan tidak disosialisasikan
kepada masyarakat calon pengguna. Untuk mengatur lebih lanjut
tentang pengembangan model diperlukan sebuah pedoman
yang dapat digunakan sebagai acuan bagi PP-PAUD serta Dikmas
dan BP-PAUD dan Dikmas dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengendalikan program-program pengembangan model.
Hal ini sesuai dengan IKK Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Renstra
Kemendikbud tahun 2015, yakni model yang dikembangkan
divalidasi dan diterapkan. Ini berarti setiap model yang dibuat
oleh UPT Ditjen PAUD dan Dikmas wajib divalidasi dan diterapkan
pada masyarakat.
B. Tujuan Panduan
6 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BAB II
KONSEP PENGEMBANGAN MODEL
A. Pengertian
8 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2. Berbagai pilihan model yang efektif, efisien, praktis, dan
menarik dapat digunakan oleh masyarakat.
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 9
3. Efisiensi
Model yang dikembangkan hendaknya dapat
diimplementasikan dengan menggunakan peralatan
sederhana dan berbiaya murah.
4. Kontinuitas
Model yang dikembangkan hendaknya dapat
diimplementasikan secara berkesinambungan meskipun
proses pengembangan sudah selesai.
5. Efektivitas dan Manfaat
Model yang dikembangkan hendaknya meperoleh hasil
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh calon sasaran (tepat sasaran)
6. Inovatif
Model yang dikembangkan hendaknya mampu menunjukkan
sesuatu yang baru dan memperoleh tujuan yang efektif dan
efisien.
7. Menarik
Model yang dikembangkan hendaknya mampu mendorong
sasaran untuk melakukan kegiatan yang sama setelah proses
pengembangan berakhir, dan mampu mendorong pengguna
model untuk menggunakan model yang dikembangkan.
8. Ilmiah
Pengembangan model hendaknya menerapkan kaidah-
kaidah, metode dan prosedur penelitian dan pengembangan.
9. Originalitas
Model yang dikembangkan hendaknya hasil pemikiran,
rancangan, validasi dan uji coba yang dilakukan sendiri.
10. Konstruktif
Model yang dikembangkan hendaknya mampu memerbaiki
dan meningkatkan pengelolaan program dan pembelajaran
pada PAUD dan Dikmas.
12 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BAB III
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODEL
Diseminasi dan Pembakuan Analisis dan Revisi Uji Coba Model Operasional
Model Akhir
Implementasi Model Model Minimal 3 Kelompok
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 13
A. LANGKAH PERTAMA (STUDI PENDAHULUAN)
1. Studi Pendahuluan
a. Dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan
identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam
pengelolaan program atau pembelajaran.
b. Sebelum melaksanakan studi pendahuluan,
pengembang menetapkan kelompok sasaran.
c. Data dan informasi yang perlu diidentifikasi antara lain:
1) Latar belakang ekonomi, sosial budaya, geografi,
dan demografi
2) Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat
3) Potensi-potensi yang dimiliki terkait dengan
ekonomi, sosial budaya, geografi, demografi, dan
pendidikan
4) Minat, harapan, aspirasi, dan keinginan masyarakat
5) Hambatan atau kendala yang sering muncul dalam
penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas dan
pemberdayaan masyarakat.
6) Masalah atau kendala yang sering muncul dalam
pelaksanaan pembelajaran pada PAUD dan Dikmas.
7) Peluang-peluang yang mungkin dapat direalisasi
untuk mendukung program PAUD dan Dikmas.
d. Apabila mengembangkan model yang sudah ada,
studi pendahuluan dilakukan untuk mengidentifikasi
kelemahan unsur-unsur yang ada dalam model.
e. Membuat simpulan hasil analisis data dan informasi
menjadi beberapa permasalahan yang dihadapi
masyarakat. Permasalahan yang disimpulkan hendaknya
berkaitan dengan aspek pendidikan, sosial budaya,
ekonomi, geografi, dan demografi.
f. Menyusun skala prioritas berbagai permasalahan
yang telah ditemukan. Apabila terkait dengan
masalah program PAUD dan Dikmas, pengembang
menggunakan delapan standar nasional pendidikan
untuk memfokuskan permasalahan yang hendak
14 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
dikembangkan.
g. Menyusun beberapa alternatif topik pengembangan
model sebagai upaya memecahkan masalah yang
dihadapi masyarakat sesuai dengan fokus masalah yang
hendak dikembangkan.
h. Mendiskusikan berbagai alternatif topik yang telah
dirumuskan dengan pimpinan, pengambil keputusan
(stakeholders), dan kelompok sasaran untuk memilih
topik yang paling sesuai.
i. Topik yang sudah disepakati oleh berbagai pihak
kemudian dikonsultasikan kepada direktorat terkait
untuk memperoleh persetujuan.
j. Dokumen dan hasil penelitian pendahuluan wajib
dimiliki dan dijadikan sebagai bukti atas pelaksanaan
penelitian pendahuluan.
2. Studi Literatur
a. Pengembang hendaknya mengkaji peraturan
perundang-undangan, kebijakan nasional PAUD dan
Dikmas, teori dan hasil penelitian dari buku, laporan
penelitian, serta jurnal ilmiah.
b. Tujuan pengkajian teori dan hasil penelitian yaitu
untuk mempertajam fokus model yang dikembangkan
dan membangun konstruksi model konseptual yang
dirumuskan dalam bentuk grafik (chart) model.
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 15
B. LANGKAH KEDUA (PENYUSUNAN DRAF MODEL)
2. Pelaksanaan
a. Menyampaikan model dan perangkat pendukung model
kepada penyelenggara program dan pendidik yang akan
melaksanakan pembelajaran.
b. Memberikan orientasi teknis tentang model yang
dikembangkan dan perangkat pendukung model yang
akan diujicobakan kepada peserta didik, penyelenggara
program, dan pendidik yang akan melaksanakan
pembelajaran.
20 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
c. Menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik.
d. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model
pembelajaran yang telah dirancang.
e. Melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran
dan mencatat atau merekam semua kejadian yang
muncul.
f. Melaksanakan wawancara kepada peserta didik,
penyelenggara, dan pendidik untuk memperoleh
informasi tentang keterlaksanaan atau kepraktisan
model dan perangkat pendukung model yang
diujicobakan.
g. Melaksanakan evaluasi tes awal dan tes akhir atas
kemampuan peserta didik sebelum dan setelah
mengikuti pembelajaran.
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 21
4. Penulisan Laporan
a. Penulisan laporan dilakukan untuk menyampaikan
informasi tentang proses dan hasil pengembangan
model.
b. Laporan ditulis secara sistematis dan menggunakan
kaidah penulisan karya ilmiah.
c. Untuk menghindari plagiasi, setiap kutipan langsung
harus ditunjukkan sumbernya.
d. Isi laporan bagian Bab IV berisi tentang hasil:
1) studi pendahuluan;
2) validasi konseptual;
3) uji coba model konseptual;
4) uji coba model operasional.
22 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Catatan : model operasional yg telah diujicoba dapat disebut
model apabila seluruh proses telah dilewati dan dianalisis sesuai
dengan prosedur pengembangan model dan dilakukan revisi.
Model operasional ini wajib dilakukan pembakuan oleh direktorat
teknis dan wajib dilengkapi dengan hasil analisis selama ujicoba
berlangsung
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 23
b. Pembakuan model secara mandiri, artinya proses
pembakuan diselenggarakan oleh UPT sendiri dengan
menghadirkan tim dari direktorat teknis.
c. Model dianggap layak untuk disebarluaskan ke
masyarakat apabila sudah disetujui oleh direktorat
teknis. Persetujuan tersebut dalam bentuk surat
keterangan.
3. Replikasi
Model-model hasil pengembangan yang sudah divalidasi
dapat direplikasi pada kelompok sasaran yang memiliki latar
belakang berbeda Hal ini disebabkan oleh perbedaan kondisi
latar belakang sehingga model ini dapat diperbarui atau
direkayasa kembali untuk diujicobakan kepada kelompok
sasaran yang berbeda.
24 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BAB IV
PENUTUP
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 25
Lampiran II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab
pertanyaan apa yang dikembangkan serta untuk apa dan mengapa
pengembangan itu dilakukan. Bab pendahuluan memuat: (1) latar
belakang masalah; (2) rumusan masalah; (3) tujuan pengembangan;
(4) manfaat pengembangan, dan (5) spesifikasi model.
26 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pemetaan faktor-faktor, aspek-
aspek, dan/atau variabel-variabel yang terkait. Hal-hal yang
penting dalam perumusan masalah sebagai berikut:
a. masalah dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau
pernyataan yang terfokus pada pemecahan masalah;
b. masalah dirumuskan dengan kalimat sederhana, pendek,
dan padat;
c. rumusan masalah mencakup empat komponen, yaitu
berkaitan dengan studi eksplorasi, pengembangan desain
model, validasi ahli dan praktisi, dan keefektifan model.
3. Tujuan Pengembangan
Perumusan tujuan pengembangan didasarkan pada rumusan
masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan model
yang dipilih. Tujuan pengembangan dinyatakan dengan kalimat
deklaratif yang berkaitan dengan: (1) studi eksplorasi; (2)
pengembangan desain model; (3) validasi ahli dan praktisi; dan
(4) uji coba lapangan.
4. Manfaat Pengembangan
Manfaat pengembangan model adalah kegunaan hasil
pengembangan bagi pemangku kepentingan sebagai calon
pengguna model.
5. Spesifikasi Model
a. Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
lengkap tentang karakteristik model yang diharapkan dari
kegiatan pengembangan.
b. Karakteristik model mencakup identitas yang dapat
digunakan untuk membedakan satu model dengan model
lainnya.
c. Model yang dimaksud dapat berupa pengelolaan program
atau pembelajaran pada PAUD dan Dikmas.
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 27
Bab II Kajian Pustaka
2. Prosedur Pengembangan
Bagian ini memaparkan prosedur yang digunakan dalam
melakukan penelitian dan pengembangan model. Dalam
penelitian dan pengembangan terdapat sembilan tahap
sebagaimana disajikan dalam prosedur pengembangan Bab II
petunjuk teknis ini.
28 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
diidentifikasi secara jelas dan lengkap, termasuk cara pemilihan
subjek studi eksplorasi, validasi ahli dan praktisi, serta uji coba
lapangan.
Dalam subjek studi pendahuluan perlu dijelaskan siapa dan berapa
orang yang akan diambil datanya. Selain itu, perlu dijelaskan
juga teknik apa yang akan digunakan untuk pengambilan subjek.
Dalam subjek validasi model konseptual perlu dijelaskan siapa dan
berapa orang yang akan dijadikan sebagai evaluator model yang
telah dirancang. Dalam subjek uji coba model konseptual perlu
dijelaskan karakteristiknya dan berapa orang yang akan menjadi
subjek, serta teknik apa yang akan digunakan untuk pengambilan
subjek. Dalam subjek uji coba model operasional perlu dijelaskan
karakteristiknya dan berapa orang yang akan menjadi subjek,
teknik apa yang akan digunakan untuk pengambilan subjek, dan
dimana ujicoba itu akan dilaksanakan.
7. Analisis Data
Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganalisis
data studi eksplorasi dan uji coba model dikemukakan dalam
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 29
bagian ini dan disertai alasannya. Uraian yang sangat rinci tidak
diperlukan bila teknik analisis yang digunakan sudah cukup
dikenal. Akan tetapi, bila teknik tersebut belum banyak dikenal,
uraian perlu dipaparkan secara rinci.
30 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lampiran III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
Bab I Pendahuluan
Bagian pendahuluan mengantarkan pembaca untuk memahami
alasan-alasan penyelenggaraan program dan untuk apa model
itu disusun. Bab pendahuluan memuat latar belakang dan tujuan
penulisan.
1. Latar Belakang
Bagian latar belakang berisi alasan-alasan penyelenggaraan
program yang disertai dengan data dan informasi tentang
kebijakan pemerintah dan hasil analisis dari studi terdahulu.
2. Dasar Hukum
Bagian ini berisi landasan perundang-undangan yang digunakan
dalam pengembangan model.
3. Tujuan
Bagian ini berisi tujuan pengembangan desain model.
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 31
Melalui deskripsi singkat pada bagian ini juga dapat diketahui adanya
inovasi yang dikembangkan dalam model. Oleh karena itu, perlu
dirumuskan:
32 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
4. Peserta didik
Berisi tentang gambaran kualifikasi atau persyaratan administraif
yang harus dipenuhi oleh peserta didik dan cara-cara perekrutan.
5. Pendidik
Berisi tentang gambaran kualifikasi dan kompetensi yang harus
dipenuhi oleh pendidik.
6. Pengelolaan
Berisi tentang strategi yang digunakan untuk mengelola program.
7. Sarana dan prasarana
Berisi tentang bahan belajar, media pembelajaran, serta alat dan
bahan untuk pembelajaran praktik.
8. Pembiayaan
Berisi tentang biaya operasional yang digunakan dalam
menyelenggarakan program.
9. Penilaian
Berisi tentang instrumen yang digunakan untuk menilai hasil
belajar dengan disertai rubrik penilaian.
Bab V Penutup
Bagian penutup berisi tentang harapan-harapan pengembang model
dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar model yang
dikembangkan dapat berhasil.
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 33
Lampiran IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
A. Bagian Awal
Bagian awal laporan pengembangan model terdiri atas sampul,
lembar judul, abstrak dalam bahasa Indonesia, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel (kalau ada), daftar gambar (kalau ada), dan
daftar lampiran (kalau ada).
1. Sampul
Sampul laporan pengembangan model memuat logo PP-
PAUD dan Dikmas atau BP-PAUD dan Dikmas, judul, nama
lengkap dan nomor induk pegawai ketua pelaksana, nama
PP-PAUD dan Dikmas atau BP-PAUD dan Dikmas, serta tahun
penyelesaian.
2. Lembar Judul
Lembar judul sama dengan halaman sampul, dicetak pada
kertas berwarna putih.
3. Ringkasan Eksekutif
Bagian ini berisi judul pengembangan model, dilanjutkan
dengan deskripsi ringkas isi laporan. Panjang tulisan kurang
lebih tiga halaman dengan spasi satu setengah.
4. Kata Pengantar
Bagian ini berisi sambutan dari pimpinan PP-PAUD dan Dikmas
atau BP-PAUD dan Dikmas. Kata pengantar dinarasikan dalam
bentuk paragraf.
34 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
5. Prakata
Bagian ini berisi prakata untuk mengantarkan pembaca
dalam memahami naskah laporan dan dilengkapi ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan kontribusi
dalam menyelesaikan pengembangan model. Ucapan terima
kasih disusun berdasarkan tingkat kontribusinya dalam
penyusunan laporan. Prakata disusun dalam bentuk narasi.
6. Daftar Isi
Daftar isi memuat judul yang terdapat pada bagian awal
laporan pengembangan model yakni, halaman judul, daftar
tabel, daftar gambar, daftar lampiran (jika ada), dan bagian
isi laporan dari bab satu hingga bab terakhir. Semua bagian
ditulis kapital Kecuali judul subbab.
7. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor dan judul tabel lalu disusul
nomor halaman di mana tabel dimuat. Judul tabel yang lebih
dari satu baris diketik dengan spasi satu. Jarak antara judul
tabel yang satu dengan tabel yang lain satu setengah spasi.
8. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor dan judul gambar, kemudian
disusul nomor halaman gambar dalam teks. Judul gambar
yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi satu. Jarak
antara judul gambar yang satu dengan gambar yang lain
dalam daftar itu satu setengah spasi.
9. Daftar Lampiran
Daftar lampiran disusun dengan sistematika nomor urut
(angka arab), judul lampiran, serta nomor halaman. Nomor
halaman lampiran merupakan kelanjutan dari nomor
halaman isi laporan.
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 35
B. Bagian Inti
Bagian inti laporan pengembangan model PAUD dan Dikmas
terdiri atas lima bab, yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metode
pengembangan, hasil pengembangan, serta simpulan dan saran.
Bab pendahuluan, kajian pustaka, dan metode pengembangan
sudah disajikan dalam penyusunan usulan pengembangan model
sehingga tidak perlu dijelaskan lagi pada bagian ini.
36 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
dalam menetapkan revisi model. Keputusan merevisi
model hendaknya disertai dengan alasan pembenaran
bahwa setelah direvisi, model itu akan menjadi layak untuk
diujicobakan. Komponen-komponen yang direvisi dan hasil
revisi harus dikemukakan secara jelas.
Bab V Penutup
Bagian penutup berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan
jawaban dari permasalahan penelitian. Simpulan dinyatakan
dalam bentuk poin-poin yang dirumuskan secara singkat dan
tepat berdasarkan hasil analisis. Saran dirumuskan berdasarkan
simpulan. Pengajuan saran diarahkan pada pemanfaatan model
yang dikembangkan dan diungkapkan dengan menggunakan
pernyataan atau kalimat yang jelas dan lugas.
C. Bagian Akhir
Isi bagian akhir dari laporan pengembangan model terdiri atas
daftar rujukan atau daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
1. Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam rujukan pustaka
harus disebutkan dalam teks. Dalam arti, bahan pustaka
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 37
yang digunakan sebagai bahan bacaan, namun tidak dirujuk
dalam teks hendaknya tidak dimasukkan dalam daftar
rujukan. Sebaliknya, bahan pustaka yang disebutkan dalam
isi laporan pengembangan harus dicantumkan dalam daftar
rujukan. Penulisan daftar pustaka menggunakan sistem
Modern Languange Association (MLA).
2. Lampiran-lampiran
Lampiran berisi tentang instrumen pengumpulan data,
data hasil penelitian dan pengembangan, hasil perhitungan
statistika, dan informasi lain yang mendukung isi laporan.
Catatan : Penulisan laporan menggunakan jenis font calibri,
ukuran 12 dan spasi 1.5
38 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lampiran V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
SURAT KETERANGAN
NOMOR………………………………
Jakarta………………………
Dikretur……………………
-----------------------------------------
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 39
Lampiran VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
NAMA UPT :
JUMLAH TARGET PENGEMBANGAN MODEL :
ANGGARAN DALAM DIPA 2016 : Rp
CONTOH FORMAT
LOKASI UJI TIM JADUAL PELAKSANAAN
NO JUDUL MODEL TIM TEKNIS
COBA PELAKSANA (SESUAI TAHAPAN JUKNIS)
1 Model Di PAUD Dr. Edi…….. ahli Ketua:……. 1. April: selesai pemetaan
pembudayaan cerah meriah perkembangan Wakil :…… mutu
anak usia dini di desa….. anak. Lulusan ……. Anggota…… (SK 2. Mei: koordinasi dengan
untuk berani kab……. Jurusan…….. Terlampir) driektorat teknis
mengeluarkan 3. Mei-juni ; penyusunan
pendapat darf model dan FGD
4. Juli-september: Ujicoba
terbatas
5. Hasil ujiocoba pertama.
Rencana tidak/akan
dilakukan ujicoba
lanjutan (cantumkan)
6. oktober : pembakuan
hasil
2
3
…………………………2016
Kepala
………………………………….
40 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lampiran VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA
TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
NAMA UPT :
JUMLAH TARGET PENGEMBANGAN MODEL :
ANGGARAN DALAM DIPA 2016 : Rp
CONTOH FORMAT
TIM TEKNIS
Telah Telah di validasi
NO JUDUL MODEL DAN TIM Hasil Validasi
diujicoba Tim Direktorat
PELAKSANA
1 Model Dr. Edi…….. Pada 1. divalidasi 1. sudah 100%
pembudayaan ahli Bulan……… tanggal……… layak diterapkan
anak usia dini perkembangan s.d ……………. 2. Tim Validator 2. boleh diterapkan
untuk berani anak. di…………….. dari Direktorat dengan
mengeluarkan Lulusan ……. ……….. sbb perbaikan
pendapat Jurusan…….. a.Ketua: 3. ditolak oleh Tim
b.wakil Ketua: Direktorat
TIM c.Anggota:
PELAKSANA:
Ketua:
Wakil Ketua:
Anggota:
2
3
Catatan :
Hasil pengembangan model terlampir.
…………………………2016
Kepala
………………………………….
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 41