Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Pengambilan dan Pengolahan Sampel
Simplisia adalah bentuk jamak dari simpleks yang berasal dari
kata simple, yang berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai
untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud
aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Departemen Kesehatan
RI membuat batasan tentang simplisia sebagai berikut: simplisia adalah
bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan
proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang
telah dikeringkan (Gunawan, 2004).

II.2.2 Dasar Metode Ekstraksi


Rotary evaporator adalah alat yang digunakan untuk melakukan
ekstraksi, penguapan pelarut yang efisien dan lembut. Komponen
utamanya adalah pipa vakum, pengontrol, labu evaporasi, kondensator
dan labu penampung hasil kodensasi. Prinsip rotary evaporator adalah
proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan yang
dipercepat oleh putaran dari labu, cairan penyari dapat menguap 5-10º C
di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan
tekanan. Prinsip ini membuat pelarut dapat dipisahkan dari zat terlarut di
dalamnya tanpa pemanasan yang tinggi (Rachman, 2009).

II.2.3 Ekstraksi Cair – Cair


Pemisahan zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling mencampur
antara lain menggunakan alat corong pisah. Ada suatu jenis pemisahan
lainnya dimana pada satu fase dapat berulang-ulang dikontakkan dengan
fase yang lain, misalnya ekstraksi berulang-ulang suatu larutan dalam
pelarut air dan pelarut organik, dalam hal ini digunakan suatu alat yaitu
ekstraktor sokshlet. Metode sokshlet merupakan metode ekstraksi dari
padatan dengan solvent (pelarut) cair secara kontinu. Alatnya
dinamakan sokshlet (ekstraktor sokshlet) yang digunakan untuk ekstraksi
kontinu dari sejumlah kecil bahan (Indra Wibawa, 2010).

II.2.4 Identifikasi Ekstrak


Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu metode pemisahan
komponen menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan bahan
adsorben inert. KLT merupakan salah satu jenis kromatografi analitik.
KLT sering digunakan untuk identifikasi awal, karena banyak
keuntungan menggunakan KLT, di antaranya adalah sederhana dan
murah. KLT termasuk dalam kategori kromatografi planar, selain
kromatografi kertas. Kromatografi lapis tipis menggunakan plat tipis
yang dilapisi dengan adsorben seperti silika gel, aluminium oksida
(alumina) maupun selulosa. Adsorben tersebut berperan sebagai fasa
diam. Fasa gerak yang digunakan dalam KLT sering disebut dengan
eluen. Pemilihan eluen didasarkan pada polaritas senyawa dan biasanya
merupakan campuran beberapa cairan yang berbeda polaritas, sehingga
didapatkan perbandingan tertentu. Eluen KLT dipilih dengan cara trial
and error.Kepolaran eluen sangat berpengaruh terhadap Rf (faktor
retensi) yang diperoleh (Harborne, 1987)..

Anda mungkin juga menyukai