Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Oleh :
SYLVI OKTAVIA GINTING
1605541047
KELAS A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Management Risk Dalam Perusahaan Pembangkit Listrik

Dalam sebuah perusahaan pembangkit listrik, pihak manajemen pasti memiliki


tanggung jawab yang besar untuk menjaga keselamatan pekerjanya. Pekerja-pekerja
tersebut memiliki bahaya resiko yang tinggi jika terkena sengatan arus listrik.

Bahaya listrik dibedakan menjadi :


1. Bahaya Primer
Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yg disebabkan oleh listrik secara langsung,
misalnya bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran/ledakan
2. Bahaya Sekunder
Bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yg disebabkan oleh listrik secara tidak
langsung, misalnya jatuh dari suatu ketinggian

Pengaruh Sengatan Listrik :


1. Sengatan listrik terjadi ketika arus listrik melalui tubuh

2. Seseorang akan tersengat listrik jika salah satu bagian tubuhnya :


a. Menyentuh sebuah kabel bertegangan dan ground /pentanahan dari listrik
b. Menyentuh sebuah kabel bertegangan dan kabel bertegangan lain pada tegangan
yang berbeda

3. Tingkat keparahan dari sengatan listrik tergantung pada :


a. Jenis arus yang melalui tubuh
b. Besarnya arus yang mengalir melalui tubuh
c. Lamanya arus melalui tubuh
d. Resistansi atau tahanan
e. Bagian tubuh yang teraliri arus listrik
4. Dampak sengatan listrik bagi manusia :
a. Gagal kerja jantung (Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut jantung
atau denyutan yang sangat lemah sehingga tidak mampu mensirkulasi darah
dengan baik.
b. Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation) yg dialami paru-paru
c. Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yg mengalir dalam tubuh
d. Terbakar akibat efek panas dari listrik

5. Cara listrik menyengat tubuh kita:
a. Melalui sentuhan langsung, yaitu anggota tubuh bersentuhan langsung dengan
bagian yang bertenaga
b. Melalui sentuhan tak langsung merupakan adanya tegangan yg terhubung ke
bodi/selungkup alat yg terbuat dari logam (bukan bagian yg bertegangan) sehingga
apabila tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik

Pengendalian Resiko
Untuk mengurangi resiko tersebut maka dilakukan pengendalian resiko dengan
cara sebagai berikut:
1. Menekan probability dengan cara:
a. Melakukan safety induction seminggu sekali yaitu sebelum dimulai semua
aktifitas pada proyek, para pekerja baik pekerja kantor dan pekerja lapangan
dikumpulkan terlebih dahulu untuk diingatkan pentingnya penggunaan APD (alat-
alat pelindung diri) dalam bekerja. Adapun APD yaitu: wearpack, sepatu kerja,
helm pengaman, sumbat telinga (earplug), sabuk pengaman, kacamata pelindung,
masker, dan sarung tangan.
b. Melakukan patroli K3 (penggunaan APD) pada tiap pekerjaan secara rutin untuk
mengawasi para pekerja dan memberi tahu para pekerja pentingnya penggunaan
APD saat sedang melakukan pekerjaan.
c. Memasang rambu-rambu peringatan agar pekerja selalu bekerja dengan waspada
dan hati-hati.
2. Menekan Concequences dengan cara:
a. Selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam bekerja, sesuai dengan
posisi tempat bekerjanya.
b. Membuat inovasi alat dan metode kerja yang membuat pekerja merasa aman dan
nyaman.
c. Memberi pelatihan kepada pekerja mengenai metode-metode penggunaan alat
kerja dan metode-metode pelaksanaan pekerjaan.

3. Hindari (avoid) risiko dengan cara:


a. Mengganti alat-alat dan material yang sudah tidak layak pakai atau melakukan
pemeliharaan alat secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai