Anda di halaman 1dari 31

DASAR HUKUM PEMBERANTASAN

PUNGUTAN LIAR
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 87 TAHUN 2016
TENTANG
SATUAN TUGAS SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR

SURAT EDARAN NOMOR 5 TAHUN 2016


TENTANG
PEMBERANTASAN PRAKTEK PUNGUTAN LIAR (PUNGLI) DALAM PELAKSANAAN TUGAS
DAN FUNGSI INSTANSI PEMERINTAHAN
PENGERTIAN
PUNGLI
Adalah pengenaan biaya atau pungutan di tempat yang
seharusnya tidak ada biaya dikenakan atau di pungut di
lokasi atau pada kegaiatan tersebut.
Sehingga dapat diartikan sebagai kegiatan memungut
biaya atau meminta uang secara paksa oleh seseorang
kepada pihak lain dan hal tersebut merupakan sebuah
praktek kejahatan atau perbuatan pidana.
GAMBARAN PENGADUAN TERKAIT
PUNGLI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA

SUMBER : DATA OMBUDSMAN RI 2015


TUGAS SATGAS : FUNGSI :
1. Intelijen
2. Pencegahan
Melaksanakan pemberantasan pungutan liar 3. Penindakan
secara efektif dan efisien dengan 4. Yustisi
mengoptimalkan pemanfaatan personil kerja dan
sarana dan prasarana baik yang berasa di
kementerian/lembaga maupun pemerintah
SASARAN :
daerah
SENTRA PELAYANAN PUBLIK di
Kementerian/Lembaga dan Pemda

(Menurut Perpres 87 Tahun 2016 tentang Satgas Saber Pungutan Liar)


WEWENANG SATGAS SABER
PUNGUTAN LIAR
1. MEMBANGUN SISTEM CEGAH DAN BERANTAS PUNGUTAN LIAR
2. MELAKUKAN MENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI DARI KEMENTERIAN LEMBAGA DAN PIHAK
LAIN YANG TERKAIT DENGAN MENGGUNAKAN TI
3. MENGKOORDINASIKAN, MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN BERANTAS PUNGLI
4. MELAKUKAN OPERASI TANGKAP TANGAN
5. MEMBERIKAN REKOMENDASI KEPADA PIMPINAN KEMENTERIAN/LEMBAGA SERTA KEPALA
PEMERINTAHAN DAERAH UNTUK MEMBERIKAN SANKSI KEPADA PELAKU PUNGLI SESUAI DENGAN
PERATURAN PER UU AN
6. MEMBERIKAN REKOMENDASI PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAKAN TUGAS UNIT SABER PUNGLI
DI SETIAP INSTANSI PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK KEPADA PIMPINAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN KEPALA PEMERINTAHAN DAERAH
7. MELAKUKAN EVALUASI KEGIATAN PEMBERANTASAN PUNGLI
Dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar
di lingkungan Kementerian Kesehatan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN


NOMOR HK.02.02/MENKES/604/2016
TENTANG UNIT PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PUNGUTAN LIAR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KESEHATAN
TUGAS UPP
PUNGLI :

Melaksanakan Pencegahan dan Pemberantasan Pungutan Liar di


Lingkungan Kementerian Kesehatan
FUNGSI UPP
PUNGLI :
Upaya-upaya preventif berupa sosialisasi,
PENCEGAHAN penyuluhan, pelatihan dan kegiatan lainnya

Upaya-upaya penidakan terhadap pelaku


PENINDAKAN pungutan liar dengan berkoordinasi dengan
satgas saber pungli

YUSTISI Pemberian masukan, saran dan pertimbangan


hukum
WEWENANG UPP PUNGLI :
1. Membangun sistem pencegahan dan pemberantasan pungutan liar;
2. Melakukan pengumpulan data dan informasi dari unit kerja dan pihak lain yang terkait dengan
menggunakan teknologi informasi seperti Whistle Blowing System (WBS);
3. Mengoordinasikan, merencanakan dan melaksanakan operasi pemberantasan pungutan liar
termasuk operasi tangkap tangan;
4. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan kementerian kesehatan untuk memberikan
sanksi kepada pelaku pungutan liar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan pemberantasan pungutan liar.
STRUKTUR UNIT PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PUNGLI
DI LINGKUNGAN KEMENKES
Menteri
Kesehatan

Sekretaris Jenderal (ketua)

Inspektur Jenderal
(wakil ketua)
Sekretaris
Inspektorat Jenderal

SUB UNIT PENCEGAHAN Sub unit penindakan Sub unit yustisi

1. Para ses unit utama 1. Inspektur Investigasi 1. Karo Hukor


2. Kepala PADK 2. Karo Ropeg
3. Karokomyanmas
4. Inspektur I-IV
HUKUMAN PELAKU PUNGLI BAGI
ASN
SANKSI PIDANA

PASAL 423 KUHP PIDANA


seorang pejabat yang dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum, dengan menyalahgunakan kekuasaannya, menggunakan tanah negara di atas mana ada hak-hak pakai
Indonesia, di ancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun.

PASAL 12 E UU TIPIKOR
Dipidana dengan Pidana Penjara Seumur hidup atau Pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan Paling
Lama 20 (Dua puluh) Tahun dan Pidana denda paling sedikit Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta Rupiah) dan
Paling Banyak Rp.1.000.000.000,- ( Satu Milyar Rupiah ):

E. Pegawai Negeri atau Penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang
lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi
dirinya sendiri;
SANKSI
KEPEGAWAIAN

Pegawai Negeri yang melakukan pungli dapat dikenakan hukuman disiplin berat seperti
yang diatur pada pasal 10 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri
Hukuman Disiplin Berat Berupa :
1. Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama Tiga Tahun
2. Pemindahan Dalam Rangka Penurunan Jabatan Setingkat Lebih Rendah
3. Pembebasan Dari Jabatan
4. Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri Sebagai PNS
5. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS
DIR. PRODUKSI DAN DISTRIBUSI DIR. PENILAIAN ALAT DIR. PENGAWASAN ALAT
KEFARMASIAN KESEHATAN DAN PKRT KESEHATAN DAN PKRT

1. Izin eksport-import narkotika 1. Izin edar Alkes


psikotropika 2. Izin edar Perbekalan Kesehatan 1. Izin penyalur alat kesehatan
2. Izin industri farmasi Rumah Tangga (PKRT) 2. Sertifikasi produksi alat
3. Izin obat tradisional kesehatan
4. Izin industri ekstrak bahan 3. Isertifikasi produksi
alam Perbekalan Kesehatan
5. Izin pedagang besar farmasi Rumah Tangga (PKRT)
6. Izin produksi kosmetika

SEKRETARIAT DITJEN
FARMALKES

Penerbitan STR Apoteker


Pencanangan dan Komitmen Bersama
"CEGAH DAN BERANTAS PUNGLI" Menteri
Kesehatan dan Pejabat Eselon I

Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan


Pungutan Liar di masing-masing unit eselon I

Pemantauan dan Pembinaan Pelaksanaan


Pelayanan Publik di Satker oleh Ibu Menteri
dan Tim UPP Pungli (TAHAP PERTAMA)
Workshop Pencegahan Pungutan Liar
di Lingkungan Kemenkes

Pembuatan Media Sosialisasi dan 1. Sekretariat Itjen


Informasi "CEGAH DAN BERANTAS Seluruh Pegawai Kemenkes dan Masyarakat 2. Biro Komunikasi dan Pelayanan
PUNGLI" termasuk pemanfaatan WBS Masyarakat

Pemantauan dan Pembinaan


1. Inspektorat
Pelaksanaan Pelayanan Publik di Satker Pemberi Pelayanan Publik (Prioritas Penerima
2. Sekretariat Itjen/Badan/Ditjen
Satker oleh Tim UPP Pungli (TAHAP PNBP dan BLU)
KEDUA)
WHISTLE BLOWER DAN JUSTICE COLLABORATION”
Pengertian Whistle Blowing System
 Whistle Blowing System (WBS) adalah sistem pelaporan
pelanggaran yang memungkinkan setiap masyarakat/pegawai
untuk melaporkan adanya dugaan Pungutan liar (Pungli)
dengan dijamin kerahasian indentitasnya serta diberikan
perlindungan.
 whistleblower adalah pegawai/masyarakat yang melaporkan
perbuatan dugaan pungutan liar yang terjadi di dalam
organisasi tempat pegawai bekerja atau pihak terkait lainnya
yang memiliki akses informasi yang memadai atas terjadinya
dugaan Pungli tersebut.
Manfaat Whistle Blowing System
1. Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan
Pungli.
2. Mendorong pegawai yang memiliki informasi dan bukti-bukti
tentang indikasi perbuatan tindak Pungli untuk
melaporkannya secara aman dan bertanggung jawab;
3. Terlindunginya pelapor dari rasa tidak aman atas kasus yang
dilaporkannya.
4. Tumbuhnya persepsi masyarakat/pegawai bahwa apabila
melakukan penyimpangan/kecurangan, akan semakin besar
peluangnya untuk terdeteksi dan dilaporkan
POKOK POKOK YANG DISAMPAIKAN DALAM LAPORAN
WHISTLE BLOWER
1. Penyimpangan atau dugaan Pungli
2. Jelaskan dimana, kapan kasus tersebut terjadi
3. Sebutkan Siapa pejabat/pegawai yang melakukan atau
terlibat
4. Ceritakan bagaimana cara perbuatan tersebut terjadi
5. Lampirkan bukti permulaan (data, dokumen, gambar
dan rekaman) yang mendukung /menjelaskan adanya
dugaan Pungli
PENYAMPAIAN PELANGGARAN
• Saluran ke website Inspektorat Jenderal Kementerian
Kesehatan pada alamat http://www.itjen.depkes.go.id .
• Disampaikan langsung kepada Inspektorat Investigasi
dengan mengisi formulir isian yang tersedia.
SIAPA YANG MENANGANI LAPORAN PELANGGARAN

• Laporan ditindaklanjuti oleh Tim Penanganan Pelaporan


Pelanggaran (Whistleblowing) Inspektorat Investigasi
FASILITAS WBS
http://www.itjen.depkes.go.id

1. WBS sebagai saluran pelaporan yang bebas dan rahasia;


2. Melindungi kerahasiaan identitas pelapor.
3. Penanganan laporan fokus kepada informasi yang
disampaikan
4. Menginformasikan perkembangan tindak lanjut
penanganan Laporan
JUSTICE COLLABORATOR
1. Usaha pelaku yang terlibat atau bisa dinilai ikut
membantu dan atau mau bekerja sama dengan pengawas
internal dalam mengungkap kasus Pungli
2. Bukan pelaku utama kasus Pungli yang melaporkan ke
WBS
KRITERIA JUSTICE COLLABORATOR
1. Pelaku mengakui kesalahan yang dilakukannya, bukan
pelaku utama, serta memberikan keterangan yang
sebenarnnya.
2. Pelaku memberikan keterangan dan bukti-bukti yang
sangat signifikan sehingga pengawas internal dapat
mengungkap indikasi tindak Pungli dimaksud secara
efektif, mengungkap pelaku pelaku lainnya yang memiliki
peran lebih besar dan/atau mengembalikan aset-
aset/hasil suatu tindak penyimpangan .
Terima kasih
www.itjen.kemkes.go.id
itjen@kemkes.go.id
@itjenkemkes
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

32

Anda mungkin juga menyukai