Tugas Perencanaan Struktur Baja 8 Maret 2018 - Part 1 PDF
Tugas Perencanaan Struktur Baja 8 Maret 2018 - Part 1 PDF
STRUKTUR BAJA
(FTS 237)
1. Progress 20 %
2. Laporan Akhir 40 %
3. Responsi tiap 40 % *)
Individu
∑ Total 100 %
Perhatikan,
Gambaran Denah Atap Kayu: (sbg komparasi)
GAMBARAN STRUKTUR ATAP BAJA
Ikatan Angin, berfungsi sebagai penghubung antara
kuda-kuda yang satu dengan yang lain. (note : ikatan
angin ada di atap dan di dinding)
Contoh ikatan angin di dinding :
Sag Rod, berfungsi penghubung gording yang satu dengan
gording yang lain berfungsi untuk mencegah
melengkungnya gording.
Gording berfungsi sebagai pengikat antara kuda-kuda
dengan penutup atap (misalkan Asbes gelombang).
1. PERENCANAAN AWAL ATAP
Perhatikan,
MERENCANAKAN POLA BEBAN
Perhatikan bagan alir sebagai berikut :
Pola Beban diambil dari Peraturan Pembebanan
Indonesia untuk gedung 1987 :
Gambaran Cross Section Gudang Baja 2 Lantai ,
atap baja.
CONTOH FOTO GUDANG 1 LANTAI
Data Perencanaan :
Fungsi bangunan : Gudang
Mutu baja : BJ37 (misal)
Penutup atap : Seng
Kuda – Kuda : Balok baja WF
Bentang kuda-kuda : 22 m = jarak antar kolom x jumlah = 7 x 3
Sudut atap ( α ) : 25 o (variatif)
Jarak kolom : 7 meter (variatif)
Tinggi kolom : 3,6 meter (variatif)
Dinding : Batu Bata
Sambungan : Las dan Baut
Gording
Hanger
gording
1.3.1 Perencanaan Profil WF untuk Gording Dengan
ukuran :
WF 100 x 50 x 5 x 7
A = 11.85 cm2 tf = 7 mm Zx = 41.8 cm3
W = 9.3 kg/m Ix = 187 cm4 Zy = 8.94 cm3
a = 100 mm Iy = 14.8 cm4 h= 70 mm {=D - 2 x (tf + r)}
bf = 50 mm tw = 5 mm
iy = 1.12 cm ix = 3.98 cm
Contoh Cross Section Gudang Baja Desain :
Jarak antar
gording
bubungan
Dimana L = jarak
antar kuda-kuda
1.3.3 Kontrol Kekuatan Profil
Lb = jarak penahan lateral (jarak kait atap ke gording)
50 cm
KONTROL KEKUATAN GORDING
1.3.3.4 Kontrol Lendutan Profil
1.4 PERHITUNGAN PENGGANTUNG
GORDING
Sketsa : gording
kuda-kuda
Penggantung gording
Kuda-Kuda
Note : Beban tekan bernilai (-) yang berarti hisap
RB
RA
1.4.4 PERENCANAAN BATANG TARIK
(TREKSTANG = SAGROD)
3.57
11.00
Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya
normal atau gaya axial tarik saja. Cara kerjanya
kalau yang satu bekerjanya sebagai batang tarik,
maka yang lainnya tidak menahan apa-apa.
Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka
secara berganti-ganti batang tersebut bekerja
sebagai batang tarik.
(Pada bracing yg dimensinya
terbesar)
1.6 PERENCANAAN GORDING UJUNG