Kelompok 2:
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan YME yang telah
memberikan kemampuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
Imunologi ini dengan tepat waktu.
Makalah “Tumor Necrosis Factor-α sebagai Prediktor Terjadinya Anemia
pada Ibu Hamil di Wilayah Endemis Malaria” ini ditulis untuk memenuhi salah
satu tugas kelompok mata kuliah Imunologi. Kami mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah
ini. Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga kami secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif
dari pembaca. Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I ..................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II .................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................3
A. Malaria dan kehamilan ................................ Error! Bookmark not defined.
B. Respon Imun terhadap Infeksi Malaria selama Kehamilan ..........................4
C. TNF- α (Tumor Necrosis Factor) ..................................................................5
BAB III ...............................................................................................................6
METODOLOGI ................................................................................................6
A. Waktu dan tempat .........................................................................................6
B. Responden penelitian ...................................................................................6
C. Pemeriksaan kadar parasit, HB, dan TNF- α .............Error! Bookmark not
defined.
BAB IV ................................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................7
A. Karakteristik subjek penelitian.................... Error! Bookmark not defined.
B. Kadar TNF-α dan Kadar Hb pada Ibu Hamil ...............................................8
BAB V ...............................................................................................................11
KESIMPULAN ................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
malaria (1,34%). Pada tahun 2011 terdapat 87 orang ibu hamil yang terinfeksi
malaria vivax dari 34.334 ibu hamil yang diskrining malaria (0,25%). Walaupun
terjadi kecenderungan penurunan kasus malaria pada ibu hamil di Provinsi
Bengkulu, akan tetapi angka kejadian anemia dan BBLR masih harus diwaspadai.
Sehingga dalam hal ini diperlukan pengetahuan mengenai hubungan antara kadar
TNF-α dengan kejadian anemia pada ibu hamil di daerah endemik malaria vivax.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan beberapa rumusan masalah
yaitu :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai yaitu :
1. Mengetahui hubungan antara kadar TNF-α dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di daerah endemik malaria vivax.
2. Mengetahui peran Tumor Necrosis Factor – α pada ibu hamil.
3. Mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di daerah endemik malaria vivax.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Respon Imun terhadap Infeksi Malaria selama Kehamilan
Respon imun spesifik terdiri dari imunitas seluler yang dilaksanakan oleh
limfosit T dan imunitas humoral yang dilaksanakan oleh limfosit B. Limfosit T
dibedakan menjadi limfosit T helper (CD4+) dan sitotoksik (CD8+) sedangkan
berdasarkan sitokin yang dihasilkannya dibedakan menjadi subset Th-1
(menghasilkan IFNγ dan TNF-α) dan subset Th-2 (menghasilkan IL-4, IL-5, IL-6,
IL10). Sitokin tersebut berperan mengaktifkan imunitas humoral. CD4+ berfungsi
sebagai regulator dengan membantu produksi antibodi dan aktifasi fagosit-fagosit
lain sedangkan CD8+ berperan sebagai efektor langsung untuk fagositosis parasit
dan menghambat perkembangan parasit dengan menghasilkan IFN-γ (Suparman
dan suryawan, 2004).
Epitop-epitop antigen parasit akan berikatan dengan reseptor limfosit B yang
berperan sebagai sel penyaji antigen kepada sel limfosit T dalam hal ini CD4+.
Selanjutnya sel T akan berdeferensiasi menjadi sel Th-1 dan Th-2. Sel Th-2 akan
menghasilkan IL-4 dan IL-5 yang memacu pembentukan Ig oleh limfosit B. Ig
tersebut juga meningkatkan kemampuan fagositosis makrofag. Sel Th-1
menghasilkan IFN-γ dan TNF-α yang mengaktifkan komponen imunitas seluler
seperti makrofag dan monosit serta sel NK (Suparman dan suryawan, 2004).
Wanita hamil memiliki kemungkinan terserang malaria falciparum lebih sering
dan lebih berat dibandingkan wanita tidak hamil. Konsentrasi eritrosit yang
terinfeksi parasit banyak ditemukan di plasenta sehingga diduga respon imun
terhadap parasit di bagian tersebut mengalami supresi. Hal tersebut berhubungan
dengan supresi sistim imun baik humoral maupun seluler selama kehamilan
sehubungan dengan keberadaan fetus sebagai “benda asing” di dalam tubuh ibu.
Supresi sistim imun selama kehamilan berhubungan dengan keadaan hormonal.
Konsentrasi hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan berefek
menghambat aktifasi limfosit T terhadap stimulasi antigen. Selain itu efek
imunosupresi kortisol juga berperan dalam menghambat respon imun (Suparman
dan suryawan, 2004).
Malaria lebih sering dijumpai pada kehamilan trimester I dan II dibandingkan
pada wanita yang tidak hamil. Malaria berat juga lebih sering pada wanita hamil,
hal ini disebabkan karena penurunan imunitas selama kehamilan. Beberapa factor
4
yang menyebabkan turunnya respon imun pada kehamilan seperti : peningkatan
dari hormone steroid dan gonadotropin, alpha fetoprotein dan penurunan dari
limfosit menyebabkan kemudahan terjadinya infeksi malaria, ibu hamil dengan
infeksi HIV cenderung mendapat infeksi malaria dan sering mendapatkan malaria
congenital pada bayinya dan berat bayi lahir rendah.
5
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan tempat
B. Responden penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di
daerah endemik malaria vivax, dengan besaran sampel sesuai rumus sampel
minimum. Hasil penghitungan sampel didapatkan jumlah sampel sebanyak 40
orang ibu hamil yang berasal dari lima wilayah kerja puskesmas Kota Bengkulu,
dengan kriteria inklusi ibu hamil trimester II dan III yang bersedia berpartisipasi
dalam penelitian ini. Sedangkan untuk kriteria eksklusi meliputi kehamilan kembar,
ibu hamil dengan riwayat penyakit infeksi, dan ibu hamil dengan defisiensi gizi.
Defisiensi gizi diketahui dengan mengukur lingkar lengan atas ibu hamil,
sedangkan riwayat pernah terinfeksi malaria atau penyakit infeksi lainnya diketahui
melalui hasil wawancara pada ibu hamil.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Adanya pola relapse ini berdampak pada peningkatan kadar TNF-α pada subjek
penelitian.
Tabel 2. Korelasi Antara Rerata Kadar TNF-α dan Kadar Hb pada Ibu Hamil
8
terinfeksi malaria pada kehamilan adalah rendahnya imunitas seluler dan adanya
plasenta yang merupakan tempat istimewa bagi parasit untuk bermultipikasi.
Pada malaria vivax, setiap penghancuran satu eritrosit yang terinfeksi parasit
malaria akan diikuti dengan penghancuran 35 eritrosit yang tidak terinfeksi.
Perlekatan antara eritrosit yang berparasit dan reseptor di plasenta menyebabkan
9
perubahan keseimbangan sistim imun di plasenta.Terjadi peningkatan sintesis
sitokin inflamatori, seperti IL-2, interferon β dan TNF-α. Pada kadar rendah, TNF-
α dapat menghambat pertumbuhan stadium darah parasit dengan mengaktifkan
sistem imun seluler, dan dapat membunuh parasit secara langsung, namun
aktivitasnya lemah. Akan tetapi, pada kadar yang tepat, TNF-α akan memberi
perlindungan dan penyembuhan. Sebaliknya, pada kadar yang tinggi merupakan
tanggapan terhadap hiperparasitemia dan pertumbuhan parasit yang berlebihan
akan menyebabkan kerusakan jaringan yang sangat berat dan fatal sehingga
menyebabkan malaria berat. Peningkatan kadar TNF-α pada kehamilan
berhubungan dengan kejadian BBLR dan anemia.
Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan adanya korelasi negatif yang kuat
(r = -0,734) dan bermakna (nilai p < 0,05) antara kadar TNF-α dengan kadar Hb.
Semakin tinggi kadar TNF-α, maka akan semakin rendah kadar Hb pada ibu hamil.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan kadar TNF-α
merupakan prediktor terjadinya anemia pada ibu hamil di daerah endemik malaria
vivax.
Menurut Hemmer, et al., kadar TNFα pada ibu hamil yang terinfeksi malaria
vivax lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang terinfeksi malaria
falsiparum pada level parasitemia yang sama. Diduga tingginya kadar TNF-α ini
berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil yang terinfeksi malaria vivax.
Beberapa penelitian lain juga menyebutkan bahwa infeksi malaria vivax pada
kehamilan dapat berdampak pada ibu dan janin bukan karena faktor sekuestrasi
parasit di plasenta, melainkan karena adanya peningkatan TNF-α yang berperan
terhadap kejadian anemia dan BBLR. TNF-α menghambat semua tahapan
eritropoiesis. TNF-α meningkatkan degradasi dan pagositosis eritrosit di magrofag
sehingga terjadi peningkatan ambilan besi di magrofag.
10
BAB V
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Hemmer, C. J., Holst, F. G., Kern, P., Chiwakata, C. B., Dietrich, M., and Reisinger,
E. C. 2006. Stronger host response per parasitized erythrocyte in
Plasmodium vivax or ovale than in Plasmodium falciparum malaria. Tropical
Medicine & International Health.Vol 1(1): 817–23.
Flora, R., Theodorus., Mukni., Bina, M.G., Sigit, P. 2015. Tumor Necrosis Factor -
A sebagai Prediktor Terjadinya Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Endemis
Malaria. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 9(3): 288-292.
Mau, F., Mefi, M.T. 2016. Gambaran Peningkatan Kadar Inter Leukin-10 (IL-10)
dan Tumor Necrosis Faktor-Alfa (TNF-A) dengan Gejala Klinis pada
Penderita Malaria. Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 44(3): 181-186.
Suparman, E., dan Suryawan, A. 2004. Malaria pada Kehamilan. JKM. Vol. 4(1):
21-40.
Pranata, V. L., Engka, J. N. A., Mayulu, N. 2015. Hubungan Malaria Dengan Tnf-
Α Dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara. Jurnal e-Biomedik (eBm), Vol 3(2): 615-619.
12