Anda di halaman 1dari 3

15 MENIT UNTUK MEMOTIVASI SISWA SEBELUM BELAJAR

dengan cerita singkat untuk motivasi (+58)


13May
Penulis: Sopwani

Saat ini banyak dari para siswa mengidolakan pada pemain sepak bola, penyanyi,
grup band, dan bintang film. Terkadang dari mereka rela untuk membeli sesuatu yang
berkaitan dengan idoalanya, bahkan kamar-kamar mereka identik dengan karakter
idola yang dicintainya. Gempuran media saat ini sungguh luar biasa.Internet, televisi,
media cetak banyak menampilkan tokoh-tokoh idola, sehingga akses untuk
mengetahuinya lebih mudah. Ya, itulah karakter dari anak remaja yang lebih
cenderung untuk mencari idola dan bertindak layaknya sang idola dan mereka
cenderung suka untuk mendengarkan sebuah cerita. Akan tetapi, kegiatan membaca
adalah kegiatan yang langka dilakukan oleh para pelajar dijaman sekarang. Mereka
lebih suka menonton, chatting, dan games. Saat berada dirumah, mereka sulit sekali
untuk mendengarkan dongengan atau cerita-cerita dari orang tuanya, karena
kesibukan para orang tua saat ini semakin bertambah dan mereka sangat bergantung
kepada sekolah.
” Secara psikologis, anak usia remaja adalah usia yang senang terhadap idola atau
mencari karakter”
Motivasi adalah sebuah kata yang sering kita ucapkan agar siswa-siswi kita berhasil.
Darimana motivasi mereka dapatkan? Apakah hanya dengan kalimat ” Kalian harus
punya motivasi tinggi agar berhasil”.Bagaimana motivasi itu datang dan menginspirasi
mereka supaya bangkit. Salah satu alternative jawaban yang tepat adalah dengan
memberi mereka cerita-cerita, Konsep ini sudah saya terapkan kepada para siswa
kelas 7. Kebetulan saya adalah wali kelas 7. Pada hari jum’at seperti biasa, pada jam
10.30 adalah waktu untuk pembinaan wali kelas. Materi yang saya sampaikan adalah
materi pembinaan, selain itu adalah cerita-cerita.
” Budayakan membacakan cerita -cerita sebagai bentuk pembentukan karakter untuk
membaca “
Kenapa saya harus bercerita? Akhir-akhir ini kita sering melihat berita tentang korupsi,
suap menyuap dan tindakan tidak jujur lainnya. Diranah pendidikan, tidak bisa
dipungkiri bahwa kata ‘ Jujur’ adalah kata yang sering digemborkan oleh banyak
kalangan, tetapi dipraktekan oleh sedikit orang. Dalam gamitan pendidikan kita
agaknya sangat mengkhawtirkan dengan letak kejujuran dalam pendidikan
kita. Budaya ketidakjujuran masih ada dan hinggap didunia pendidikan
kita Indikatornya, seperti mencontek saat ujian, plagiat (copas ) dalam pengerjaan
tugas. Mencontek adalah bentuk ketidakjujuran yang dapat mengakibatkan kerugian
pada dua pihak, yaitu penyontek dan diconteki. Kerugian bagi yang diconteki adalah
menurunnya tingkat motivasi, karena ada muncul perasaan “percuma belajar
semalaman, tetapi hasilnya sama dengan yang tidak belajar”. Selanjutnya kerugian
bagi pencontek adalah tertanamnya budaya memudahkan semua urusan. Akibat yang
terburuk adalah bagi pencontek, karena budaya tersebut akan melahirkan orang –
orang yang suka meyogok untuk kelancaran urusan, mengambil yang bukan hak (
korupsi ), dan bentuk ketidakjujuran lainnya.
” Mencontek, plagiarisme adalah landasan manusia untuk bertindak korupsi “
Memberikan materi yang bersifat kokurikuler, seperti latihan-latihan kreatifitas, dan
kewirausahaan, seperti bercocok tanam, berternak, membuat benda- benda
kreatifitas lainnya. Sedangkan pada kegiatan Ekstrakurikulerharus ada penanaman
kecakapan khsusus (specific skill) , seperti dalam pramuka ada satuan karya yang
bisa disesuaikan dengan keadaan geografis, seperti di daerah saya Indramayu-Jawa
Barat adalah pembentukan SKK ( Syarat Kecakapan Khusus ) Bahari. Sedangkan
pada bidang keagaamaan pendidikan dan pelatihan dalam sholat, khotib, muadzin
dan qori, peneladanan terhadap tokoh.Dengan demikian upaya saya untuk
mengembangkan integritas moral yang tinggi pada siswa, diantaranya dengan
melakukan cerita tentang manusia-manusia tauladan agar dapat mencontoh apa yang
tauladan lakukan.
” Giatkan kokurikuler agar kurikuler mantap “
Hampir semua cerita mereka suka. Cara menyampaikan materi cerita tidak sulit, saya
hanya menyiapkan boardmarker, papan tulis, gambar pinman, time line ( perjalana
waktu ). Tata cara dalam menyampaikan cerita yang biasa saya lakukan adalah :
1. Membuat rancangan penyampaian cerita.
2. Mengetik cerita, karena bertujuan agar siswa yang absent bisa ikut dan bisa
ditempel di mading.
3. Menggambar karakter yang dibutuhkan, tujuan gambar adalah agar jalan cerita
mudah dicerna, karena siswa kelas 7 dari segi perkembangan lebih suka dengan
goresan tulisan dan gambar.
4. Penyampaian cerita dengan menunjukan gambar di papan tulis sebagai asosiasi.
5. Pertanyaan-pertanyaan terkait dengan cerita.
6. Nilai moral yang harus diikuti dan dijauhi.
Contoh Rancangan cerita :
Judul cerita :
Kejujuran membuahkan hasil
Tujuan :
Menanamkan mental jujur
Nilai Moral :
1. Hendaknya kita melakukan sebuah pekerjaan denga proses yang apa adanya.
2. Jangan sekali-kali melakukan tindakan curang, seperti mencontek saat ujian.
3. Segala macam bentuk kejujuran akan membuahkan hasil.
Waktu : 15 -30 Menit
Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang
sangat jujur, tetapi raja tersebut berusia lanjut. Sang raja memilki banyak anak, tetapi
mereka tidak memilki mental jujur. Sehingga sang raja memikirkan siapa pengganti
dirinya. Akhirnya sang raja memutuskan untuk bertanya kepada sang penasihat. Sang
penasihat puny ide. Ide tersebut, yaitu dengan mengumpulkan para pemuda untuk
ikut sayembara. Sayembara tersebut, yaitu dengan membagikan biji-biji bunga
kepada para pemuda, kemudian biji-biji tersebut dibawa pulang dan dirawat, sehingga
muncul bunga. Bagi yang tumbuh dan berbunga bagus, maka kelak pemuda tersebut
akan menjadi raja. Pada hari yang ditentukan, hasil dari biji-biji mereka dikumpulkan
dan dicek satu- satu persatu. Pada suatu hari yang ditunggu-tunggu, tibalah saatnya
untuk dilakukan penilaian dan semua pemuda berkumpul di alaun-alun kerajaan.
Pada saat itu, ada seorang pemuda yang enggan untuk datang ke alun-alun, karena
dia takut ditertawakan oleh pemuda lain, karena biji yang dia tanam tidak berbunga.
Kareana desakan ibunya, untuk menyerahkan apa adanya, maka pemuda itu pergi ke
alun-alaun. Saat pemuda itu berjalan, banyak sekali pemuda yang menertawakan,
karena mereka berfikir bawwa merawat biji saja tidak bisa, apalagi mengurus
kerajaan. Pada saat yang ditunggu-tunggu, akhirnya raja naik ke mimbar dan melihat
seorang pemuda yang menunduk dengan vas bunga yang tak tumbuh. Sang raja
memanggil pemuda tersebut, untuk naik mimbar. Dan sang raja berkata” Inilah calon
pengganti saya.” Para pemuda keheranan,karena pemuda tersebut tidak berhasil.
Sang raja akhirnya menjelaskan bahwa biji-biji yang telah diberikan tersebut
sebenarnya adalah biji mati dan tidak mungkin tumbuh. Dan pemuda yang tidak jujur
malu, karena mereka kebanyakan membeli bunga yang sudah tumbuh dan bagus dari
pasar tanpa melalui proses perawatan.
Manfaat dari cerita diatas, yaitu,
1. adalah adanya kesadaran dari dalam diri mereka untuk bertindak jujur.
2. Cerita tersebut bisa dijadikan sebagai reminder ( Pengingat ) dalam jiwa mereka
saat mereka melakukan tindakan yang tidak jujur, seperti mencontek.
3. Pemfilteran idola agar tercapai idol -idol yang positif
Unsur cerita diatas adalah salah satu wujud tindakan dalam penerapan
factor ektrinsik ( luar ) dalam motivasi. Cerpen hanyalah sebuah alat untuk
menggerkan motivasi agar mereka memiliki cita-cita. Cita-cita tersebut mungkin bisa
terinspirasi dari tokoh yang diceritakan. Dengan demikian, kita harus rajin untuk
menggali cerita –cerita inspirasi, kemudian mengemasnya agar sesuai dengan
pendengar .
Incoming search terms:
 cerita motivasi belajar
 cerita motivasi belajar siswa
 cerita motivasi untuk pelajar
 kisah motivasi belajar
 cerita motivasi anak untuk belajar
 cerita motivasi untuk siswa
 contoh motivasi siswa
 cerita motivasi untuk belajar
 Motivasi sebelum belajar
 contoh motivasi untuk siswa

Anda mungkin juga menyukai