2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
D. RUANG LINGKUP
E. BATASAN OPERASIONAL
A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE
C. LANGKAH KEGIATAN
BAB V LOGISTIK
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan gigi adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi, mencegah dan menyembuhkan penyakit gigi dan mulut.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan kesehatan gigi merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat
dan tepat pada seorang agar dapat mencegah terjadinya kerusakan gigi secara permanen. Upaya
peningkatan kesehatan gigi ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi
pasien poli gigi dengan baik.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit gigi dan mulut, maka diperlukan
peningkatan pelayanan poli gigi dengan baik yang diselenggarakan di Puskesmas.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di poli gigi perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan
pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien poli gigi di
Puskesmas Muara Teweh
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
di Puskesmas Muara Teweh harus berdasarkan standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
B. Tujuan
- Terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas yang aman, bermanfaat,
bermutu dan terjangkau oleh lapisan masyarakat
- Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan gigi dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dasar.
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua yang terkait untuk bekerja sama dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang baik di Puskesmas Muara Teweh
D. Ruang Lingkup
- Tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obat-obatan dan perawatan
penambalan gigi
- Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan penyangga.
- Rujukan untuk kasus-kasus yang kompleks
E. Batasan Operasional
Pelayanan kesehatan gigi adalah Pelayanan kesehatan gigi adalah upaya yang diselenggarakan
oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi, mencegah dan menyembuhkan
penyakit gigi dan mulut.
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di puskesmas.
Konseling gigi adalah hubungan komunikasi antara tenaga kesehatan gigi dengan pasien yang
bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan gigi yang dihadapi.
Intervensi kesehatan gigi adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan
kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Intervensi kesehatan gigi ini dapat dilakukan dengan tindakan
pencabutan, penambalan dan pembersihan karang gigi (scalling).
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Tenaga perawat gigi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan minimal Diploma Tiga di
bidang kesehatan gigi atau keperawatan gigi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan.
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadualan kegiatan pelayanan poli gigi Puskesmas Muara Teweh
dikoordinir oleh Penanggung jawab poli gigi
C. Jadwal Kegiatan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan poli gigi dilaksanakan setiap hari kerja
mulai pukul 7.30 sampai dengan 13.00 Wib.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan poli gigi dilakukan oleh Penanggung jawab poli
gigi yang menempati ruang poli gigi dari gedung Puskesmas.
Kamar
Imunisasi
Poli Gigi Poli Umum
B. Standar Fasilitas
Untuk terselenggaranya kegiatan Pelayanan poli gigi di Puskesmas harus didukung dengan
ketersediaan:
a. sumber daya manusia;
Paling sedikit 1 ( Satu ) orang dokter gigi puskesmas dan 2 (Dua) orang Tenaga perawat gigi
yang memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. sarana dan prasarana yang diperlukan, paling sedikit meliputi:
1) Ruang untuk melakukan tindakan gigi
2) peralatan yang dibutuhkan dalam malakukan tindakan; dan
3) media komunikasi, informasi, dan edukasi pendanaan yang memadai.
c. Pendanaan yang memadai, yang dibebankan pada anggaran Pemerintah, Pemerintah daerah
dan atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
1. Persiapan
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Monitoring Evaluasi
5. Pelaporan
Menyampaikan laporan kegiatan Pelayanan Kesehatan gigi secara berkala kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kota.
Laporan kegiatan Pelayanan Kesehatan gigi merupakan bahan pertimbangan untuk menetapkan
kebijakan kesehatan gigi dalam skala kota.
BAB V
LOGISTIK
1 Kaca mulut
2 Pinset
3 Sonde
4 Excavator
5 Agate spatel
6 Semen spatel
7 Plastis filling instument
8 Semen stopper
9 Tang atas permanen
10 Tang bawah permanen
11 Tang atas Sulung
12 Tang Bawah Sulung
13 Bein
14 Cryer
15 Near bekken
16 Sterilisator kering
17 Sterilisator basah
18 Bak instument
19 Tensimeter
20 Dressing Drum (tempat kapas)
21 Disposible spuit
22 Hanscoons
23 Masker
24 Scaller electrik
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi direncanakan dalam
pertemuan lokakarya mini.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan poli gigi perlu
diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dengan melakukan identifikasi risiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan
indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator keselamatan pasien
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap tribulan.
BAB IX
PENUTUP
Komunikasi yang efektif dan berkesinambungan dengan seluruh pihak yang terkait merupakan
cara untuk mengidentifikasi masalah-masalah kecil yang apabila tidak diatasi depat mengancam
keberhasilan program.
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai keberhasilan dan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan tujuan tersebut, pencapaian dapat dievalasi sejalan dengan keberhasilan yang diperoleh
berupa :
- Penurunan jumlah orang yang memngalami sakit gigi
- Pemanfaatan pola pelayanan, seperti peningkatan jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan
regular dan pasien yang datang menambal gigi berlubang
- Pemanfaatan pola pasta gigi dan alat pembersih gigi juga ditentukan
- Status kesehatan gigi mulut, yaitu jmlah gigi yang rusak, ditambal atau diaplikasikan sealank
- Kepuasan konsumen akan perawatan yang diperoleh.