D.
C.
A. B. GDP 80 - 100 E.
GDP < 126 atau
GDP > 126 GD2PP < 200 atau GD2PP 80 GDA < 200
GD2PP < 200
– 140
3
2
A. B. C. D. E.
Insulin Insulin Insulin Insulin Insulin
digunakan disuntikkan disuntikkan disuntikan disuntikkan
2x/hari setelah sebelum sebelum setelah
suapan berolahraga tidur makan
pertama
Insulin Basal
1st Target GDBasal
Insulin Premix /
(kerja sedang tercapai
2nd Insulin Short-
Target: /panjang) / Dosis Target A1C
acting
OHO disesuaikan BELUM Target:
GDPua
GDPP
sa
Target :
GD Basal
Kerja Panjang :
1x malam
sebelum tidur
ATAU
2x malam dan pagi
5
3
Pasien wanita usia 48 tahun, dibawa oleh keluarga dengan keluhan
mendadak tidak sadarkan diri. Pasien diketahui memiliki riwayat DM
dan tidak rutin mengkonsumsi obat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran koma. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 460,
keton (+), dengan kadar pH 7.10, HCO3 18 dan kalium 1,3.
A. B. C. D. E.
Insulin Koreksi Rehidrasi Infus Insulin
injeksi Kalium koloid IV natrium subkutan
bikarbonat
B. Koreksi Kalium
7
4
A. B. C. D. E.
Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipotiroid Hipotiroid
karena sekunder karena sekunder
penyakit karena defek penyakit karena defek
autoimun tiroid hipotalamus- autoimun hipotalamus--
pituitary tiroid pituitari
Causes:
• Primary (TSH high) ~95%
• Secondary (TSH low) ~5%
Relatively common:
• 2% adult women, 0.2% adult men
• >60: 6% adult women; 2% adult men
• May be higher in select groups
9
5
Laki-laki usia 38 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan rasa
kelelahan yang amat hebat. Keluhan disertai mual dan muntah.
Pasien memiliki riwayat asma dan sudah sejak 1 tahun terakhir
sering kambuh dan pasien mengkonsumsi dexamethasone yang
dibeli di toko obat. Pasien kemudian menghentikan konsumsi
obatnya karena keluhan nyeri di ulu hati. Pada pemeriksaan tanda
vital TD 90/60 mmHg, HR 100 x/menit, RR 24 x/menit, T 36.70C, GDS
60 mg/dl.
Penyebab dari kondisi pasien tersebut adalah . .
A. B. C. D. E.
Hormon kortisol Gangguan Produksi ACTH Produksi kortisol Produksi ACTH
rendah adrenal karena hipofisis meningkat menurun
penghentian meningkat
steroid
mendadak
C.
A. B. D. E.
Hipokalsemi
Hiperkalemia Hiperkalsemia Hipokalemia Hiponatremia
a
C.Hipokalsemia
MANIFESTASI KLINIS HIPOPARATIROID
D.
A. B. C. E.
Uptake
Free T3 Free T4 TSH USG
iodine
C.TSH
The best laboratory assessment
of thyroid function, and the
preferred test for diagnosing
primary hypothyroidism, is a
serum TSH test.12 If the serum
TSH level is elevated, testing
should be repeated with a serum
free thyroxine (T4)
measurement.Overt primary
hypothyroidism is indicated with an
elevated serum TSH level and a
low serum free T4 level.
15
8
A. B. C. D. E.
Diet TKTP Diet rendah Diet tinggi Diet tinggi Diet rendah
garam protein karbohidrat lemak
E. DietC.TSH
rendah lemak
Lifestyle Intervention for Dyslipidemia
Lifestyle Interventions aimed to:
Quit smoking
17
Reiner Z, et al. EHJ;2011:32:1769-1818
9
A. B. C. D. E.
metrformin glimepiride metformin + glibenclami Metformin +
+ + fenofibrat niasin d+ fenofibrat
simvastati gemfibrozil
n
A.metrformin + simvastatin
18
19
10
A. B. C. D. E.
Niasin 1x Niasin 1x simvastati simvastati fenofibrat
250 mg 10 mg n 1 x 250 n 1 x 10 1 x 100 mg
mg mg
D.simvastatin 1 x 10 mg
22
11
Seorang laki-laki memiliki riwayat telah menyelesaikan pengobatan 6
bulan untuk batuk lama. Saat ini mengeluhkan sesak nafas. Dari hasil
pemeriksaan pulmo didapatkan redup di sebagian thorax dextra,
auskultasi tidak terdengar di dextra, trachea tertarik ke sisi dextra,
diafragma dextra terangkat.
A. B. C. D. E.
Bronkopneu Atelektasis Empiema Efusi pleura Pneumothor
monia ax
B.Atelektasis
Atelektasis dapat diakibatkan :
Atelektasis adalah suatu keadaan • Bronkus tersumbat
paru atau sebagian paru yang • Tekanan ekstrapulmoner
mengalami hambatan berkembang • Paralisis atau paresis gerak
secara sempurna sehingga aerasi pernapasan
paru berkurang atau sama sekali • Hambatan gerak pernafasan oleh
tidak berisi udara. kelainan pleura atau trauma toraks
yang menahan sakit
Gambaran radiologis pada atelektasis adalah
• pengurangan volume paru baik lobaris, segmental, atau seluruh paru, dengan akibat
kurangnya aerasi sehingga memberi bayangan densitas tinggi
• penarikan mediastinum ke arah atelektasis
• diafragma tertarik ke arah hemitoraks yang atelektasis
• Emfisema kompensasi yang terkadang bisa terjadi herniasi hemitoraks yang sehat ke
arah hemitoraks yang atelektasis.
24
12
A. B. C. D. E.
SARS ISPA Pneumonia Flu burung Flu babi
D. Flu burung
FLU BURUNG
26
13
A. B. C. D. E.
Epinephrine Salbutamol Theopyline Ipatroprium Propanolol
bromide
B. Salbutamol
THERAPEUTIC EXCACERBATION COMPONENT
OF HOSPITAL MANAGEMENT
Controlled oxygen therapy
• Administer enough to maintain PaO2 > 60 mmHG or SaO2 88-92%
• Monitor patient closely for CO2 retention or acidosis
Bronchodilators (inhaled)
• Increase doses or frequency
• Combine ß2 agonists and anticholinergics
• Use spacers or air-driven nebulizers
• In GOLD Report 2017, IV methylxanthine (aminophylline) are not recomended due to
increased side effect profiles.
Antibiotics
• IF breathlessness and cough are increased AND sputum is purulent and increased in volume
• Choice of antibiotics should reflect local antibiotic sensitivity for the following microbes:
S.pneumoniae, H. Influenza, M. catarrhalis
A. B. C. D. E.
Oseltamivir 2 Oseltamivir Zanamivir 2 x Zanamivir 1 x Vaksinasi
x 75 mg 1 x 75 mg 5 mg selama 5 mg selama influenza
selama 5 hari selama 7 5 hari 7 hari
hari
31
15
Anak laki-laki berusia 6 tahun datang dengan keluhan mata terasa gatal sejak
3Seorang
hari yang pasien laki-‐laki
lalu. Keluhan usia
disertai 75merah
mata tahundandatang dengan
keluar cairan keluhan
seperti air
sesak
susu. nafas,
Pada keluhanmata
pemeriksaan dirasakan setelah
didapatkan makan. Pada
blefarospasme, pemeriksaan
fotofobia, mata
didapatkan
merah, ronki kasar
visus normal, pada basal
dan didapatkan paru, pada
gambaran pemerikaaan
cobblestone pada rontgen
didapatkan gambaran
konjungtiva infiltrate di basal paru.
palpebra superior.
A. B. C. D. E.
hospital community health care Nosocomial pneumonia
acquired acquired assosiated pneumonia aspirasi
pneumonia pneumonia pneumonia
E. Pneumonia aspirasi
NOSOCOMIAL PNEUMONIA
HAP VAP
Pneumonia that occurs ≥
48 hours after admission,
Pneumonia that occurs
which was not intubated at ≥ 48–72 hours after
admission endotracheal intubation
HCAP
Hospitalized in an acute care hospital for 2 days within 90 days
Resided in a nursing home or long-term care facility
Received recent IV antibiotic therapy, chemotherapy, or wound care
within the past 30 days of the current infection;
Attended a hospital or hemodialysis clinic
34
16
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
Pasien
mendadaklaki‐laki,
sejak 1 hari
35 yang
tahun lalu.
datang
Keluhanmengeluhkan
disertai dengansesak
pandangan
nafas
b e r u ldan
kabur a n gsaat
3 xmelihat
dalam s e bulan
cahaya yang
seperti membangunkan
pelangi. tidur . D a r i
Pada pemeriksaan
anamnesis
ditemukan visus diapatkan
hand movement,
ibu memiliki blefarospasme,
riwayat atopi.kornea
Hasil edema,
pemeriksaan
coa
respirasi
dangkal, menunjukan
iris dan pupil nilai FEV1<80%
dilatasi dengan
sedang, lensa variabilitas
jernih, PEF 35%.
reaksi fundus
positif dan TIO = 36 mmHg.
E.
B. C. D.
A. Brokitis
Asma Asma Asma
Asma kronis
persisten persisten persisten
intermiten eksaserbasi
ringan sedang Berat
akut
36
17
A. B. C. D. E.
Lanjutkan Lanjutkan Rujuk Lanjutkan Periksa BTA
dengan dengan dengan regimen ulang
kategori 1 kategori 2 suspek TB yang sudah
MDR diberikan
“+” = GAGAL 38
18
Seorang laki-laki berusia 65 tahun, datang ke RS
dengan keluhan badan panas dan batuk sejak 2
hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik suhu TD
130/90 mmHg, nadi 96 x/menit, respirasi 36
x/menit, suhu 38 derajat, pada kedua hemitoraks
didapatkan peningkatan fremitus, perkusi redup.
Laboratorium rutin : Hb 15 gr/dl, leukosit 15.000/ul,
trombosit 240.000/ul. Pada foto polos paru
didapatkan :
A. B. C. D. E.
Lobar Serangan Efusi pleura Bronkopneu TB milier
pneumonia Asma Akut monia
D. Bronkopneumonia
Berdasarkan predileksi infeksi
a.Pneumonia lobaris.
Sering pada pneumania
bakterial, jarang pada bayi dan
orang tua. Pneumonia yang
terjadi pada satu lobus atau
segmen kemungkinan sekunder
disebabkan oleh obstruksi
bronkus misalnya : pada
aspirasi benda asing atau
proses keganasan
b.Bronkopneumonia.
Ditandai dengan bercak-bercak
infiltrat pada lapangan paru.
Dapat disebabkan oleh bakteria
maupun virus. Sering pada bayi
dan orang tua. Jarang
dihubungkan dengan obstruksi
bronkus
c.Pneumonia interstisial
40
19
Tn. Eka, usia 35 tahun, datang ke Fasilitas Kesehatan Primer untuk
melakukan pemeriksaan dahak setelah menyelesaikan pengobatan
TB fase intensif. Beberapa bulan yang lalu Tn Eka terdiagnosis TB paru
kasus baru dan rutin minum obat sesuai anjuran dokter. Hasil
pemeriksaan BTA saat ini masih positif.
A. B. C.
2(RHZE)/4RH RHZE 4(RH)3
D. E.
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 Hentikan pengobatan
C. 4(RH)3
41
EVALUASI PASIEN TB
42
20
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
mendadak
Wanita, sejakdatang
25 tahun, 1 hari dengan
yang lalu. Keluhan
keluhan disertai
terlambat haiddengan
selama pandangan
1 bulan.
kabur dan
Setelah saat melihat
dilakukan PP testcahaya seperti
didapatkan hasilpelangi.
positif, Pada pemeriksaan
padahal pasien sedang
menggunakan
ditemukan visus KBhand
suntik tiap 1 bulan.
movement, Pasien mengaku
blefarospasme, tengahedema,
kornea melakukancoa
pengobatan
dangkal, irisrutin
dankarena batuk lama.
pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
positif dan TIO = 36 mmHg.
C.
A. B. D. E.
Streptomisi
Rifampisin Pirazinamid Isoniazid Etambutol
n
A. Rifampisin
c. Pasien TB pengguna kontrasepsi
44
21
Ibu
Seorang
40 tahun
laki-laki
datang
50 tahun
dengan
datang
keluhan
dengandadakeluhan
terasa
matapanas
terasa sampai
nyeri
kerongkongan,
mendadak sejak 1 mengeluhkan
hari yang lalu.rasa
Keluhan
asam disertai
& pahitdengan
di tenggorokan,
pandangan
tidak
kaburbisa
dan saat
tidur melihat
karena cahaya
makanan seperti
seperti
pelangi.
naik kePada
atas.
pemeriksaan
Pasien sempat
membeli
ditemukan obatvisus
maaghanddari
movement,
warung danblefarospasme,
keluhan mereda.korneaTD:edema,
110/70coa
HR
100
dangkal,
RR 20,
iris Px
danfisik
pupil
adomen
dilatasidan
sedang,
dadalensa
tidak jernih,
ditemukan
reaksi
kelainan,
fundus tidak
positif dan
terdapat TIOepigastrium.
nyeri = 36 mmHg.
C. D. E.
B.
A. Dispepsia Dispepsia Barret
Dispepsia
GERD fungsiona dismotilita esophagu
ulkus
l s s
A. GERD
GERD
Definisi:
• Heartburn (rasa terbakar di dada yang kadang disertai rasa nyeri dan pedih)
• regurgitasi (rasa asam dan pahit di lidah)
• nyeri epigastrium
• disfagia
• Odinofagia
46
22
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
mendadak sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan
Laki-laki, 24 tahun, datang keluhan diare disertai darah. Pada
kabur dan saat melihat cahaya seperti pelangi. Pada pemeriksaan
pemeriksaan fisik ditemukan bising usus meningkat. Pemeriksaan
ditemukan visus hand movement, blefarospasme, kornea edema, coa
laboratorium feses ditemukan bakteri.
dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
positif dan TIO = 36 mmHg.
d. Ciprofloxacin 2x500 mg
D.
A. B. C. E.
Ciprofloxa
Ciprofloxacin Ciprofloxacin Ciprofloxacin Ciprofloxaci
cin 2x500
3x400 mg 2x960 mg 2x250 mg n 3x500 mg
mg
D. Ciprofloxacin 2x500 mg
48
23
Seorang perempuan berusia 20 tahun, datang ke dokter dengan
keluhan mual dan nyeri di perut bagian tengah sejak satu bulan
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
yang lalu. Keluhan disertai nafsu makan menurun. Pasien sudah
mendadak sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan
berobat ke dokter, namun masih tidak ada perubahan. Pada
kabur dan saat melihat cahaya seperti pelangi. Pada pemeriksaan
pemeriksaan fisik tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 72x/menit
ditemukan visus hand movement, blefarospasme, kornea edema, coa
dan suhu 36oC. Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan di
dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
epigastrium dan hipokondrium kanan. Hasil pemeriksaan
positif dan TIO = 36 mmHg.
gastroskopi menunjukkan adanya ulserasi pada mukosa gaster dan
hiperemis pada dindingnya
Faktor agresif apa yang berperan pada keadaan ini?
B. C. E.
A. D.
Sekresi Prostaglandi Epitel
Pepsin Bikarbonat
mukus n permukaan
A. Pepsin
50
24
Seorang laki-laki berusia 50 tahun diantar istrinya ke IGD karena mual,
muntah,
Seorang laki-laki
dan nyeri 50 perut
tahun sejak
datang1dengan
minggukeluhan
terakhir.
mata
Badannya
terasa nyeri
terasa
lemah
mendadak dansejak
BAK1 hari
berwarna
yang lalu.
coklat
Keluhan
seperti
disertai
teh. dengan
Pada pemeriksaan
pandangan
didapatkan
kabur dan saatsuhu 380C.cahaya
melihat Didapatkan
seperti pelangi.
sklera ikterik
Pada pemeriksaan
dan nyeri tekan
epigastrium.
ditemukan visus Pemeriksaan
hand movement,
laboratorium
blefarospasme,
menunjukkan
kornea nilai
edema,bilirubin
coa
68μmol/l,
dangkal, iris
AST dan500iu/L,
pupil dilatasi
ALT 480sedang,
iu/L. Pemeriksaan
lensa jernih, serologi
reaksi fundus
didapatkan
positif
IgM HAVdan(-),
TIOHBsAg
= 36 mmHg.
(-), antiHBs (-), IgM HBc (+), IgM HCV (-), IgM
HEV (-).
A. B. C. D. E.
Hepatitis B Hepatitis B Hepatitis B Hepatitis B Hepatitis B
akut karier dalam kronik eksaserbasi
window akut
period
52
WINDOW PERIOD
25
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
Tn. Margo, 65 tahun, mengalami diare terus menerus sejak 4 hari
mendadak sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan
yang lalu. Pasien telah dirawat selama 3 minggu di RS dan
kabur dan saat melihat cahaya seperti pelangi. Pada pemeriksaan
mendapatkan berbagai jenis antibiotik sebagai tatalaksana
ditemukan visus hand movement, blefarospasme, kornea edema, coa
pneumonia. Diare disertai darah (-). Keluhan diare tidak ada pada saat
dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
pertama kali datang ke RS.
positif dan TIO = 36 mmHg.
A. B. C. D. E.
Balantidium Campylobact Clostridium Klebsiella Clostridium
coli er jejuni difficile pneumonia perfringens
C. Clostridium difficile
54
55
26
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
mendadak sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan
Pasien laki-laki berusia 32 tahun sedang melakukan tes laboratorium
kabur dan saat melihat cahaya seperti pelangi. Pada pemeriksaan
untuk mengetahui kondisi liver nya. Hasil laboratorium menunjukkan
ditemukan visus hand movement, blefarospasme, kornea edema, coa
HBsAg negatif, Anti-HBs positif, Anti-HBc positif.
dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
positif dan TIO = 36 mmHg.
A. B. C. D. E.
Infeksi Infeksi Infeksi Immunitas Immunitas dari
Hepatitis B Hepatitis B Hepatitis B dari infeksi vaksinasi
akut kronis kronis replikatif natural
aktif
A. B. C. D. E.
Cirrhotic Hepatoma Parenchym Obstructive Hemolytic
jaundice al jaundice jaundice jaundice
D. Obstructive jaundice
59
28
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
Seorang
mendadaklaki-laki
sejak 1usia
hari yang
35 tahun
lalu. Keluhan
datang membawa
disertai dengan
hasil pandangan
lab dengan
peningkatan
kabur dan saat enzim
melihat
hati
cahaya
ALT 780
seperti
ASTpelangi.
665 dan
PadaHbsAg
pemeriksaan
(+). Pada
pemeriksaan
ditemukan visus serologi
hand movement,
lebih lanjut blefarospasme,
didapatkan IgMkornea
anti HAV
edema, (+),coa
IgM
anti
dangkal,
Hbc iris
(-), dan
IgG pupil
anti Hbc
dilatasi
(+),sedang,
HbeAg lensa
(+). jernih, reaksi fundus
positif dan TIO = 36 mmHg.
A. B. C. D. E.
Pernah Hepatitis A Hepatitis A akut Hepatitis A akut Hepatitis A akut
terinfeksi akut dan dan Hepatitis B dan Hepatitis B dan Hepatitis B
hepatitis A dan hepatitis B akut window period inactive carrie
Hepatitis B akut kronis
replikatif aktif
A. B. C. D. E.
Ulkus gaster Malory weis Barrets Refluks Kanker
tear esofagus gastroesofag esofagus
eal
D. Refluks gastroesofageal
GERD
Definisi:
• Heartburn (rasa terbakar di dada yang kadang disertai rasa nyeri dan pedih)
• regurgitasi (rasa asam dan pahit di lidah)
• nyeri epigastrium
• disfagia
• Odinofagia
64
30
Seorang perempuan berumur 50 tahun, datang ke UGD RS dengan
Seorang utama
keluhan laki-lakidiare
50 tahun
lebihdatang
dari 4dengan
minggu, keluhan matalebih
frekuensi terasa
darinyeri
3 kali
mendadak
disertai sejak
darah. 1 harijuga
Pasien yang lalu. Keluhan
mengeluh disertaisariawan,
nyeri perut, dengan pandangan
nyeri sendi
kaburpenurunan
dan dan saat melihat cahayaPada
berat badan. seperti pelangi. Pada
pemeriksaan fisikpemeriksaan
didapatkan tanda
vital dalam visus
ditemukan batashand
normal, ulserasiblefarospasme,
movement, pada mulut, konjunctiva
kornea edema, palpebra
coa
pucat,
dangkal, teraba massa
iris dan pupil di abdomen
dilatasi di regio
sedang, lensa inguinal dextra,
jernih, reaksi peristaltik
fundus
normal. Pada
positif dan TIOpemeriksaan
= 36 mmHg.laboratorium didapatkan Hb 8 gr/dL, leukosit
7000/mm3, LED 20 mm/jam, trombosit 200.000/mm3.
A. B. C. D. E.
Colon in Kolonosk BNO 3 Barium USG
loop opi posisi enema abdomen
B. Kolonoskopi
IBD
(Inflammatory Bowel Disease)
66
The standard for diagnosis of IBD:
endoscopy and biopsy
Types of Endoscopy:
Colonoscopy, Sigmoidoscopy, Upper
Endoscopy, Capsule Endoscopy
31
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
Laki-laki, usia 56 tahun datang dengan nyeri kedua pinggang. Nyeri
mendadak sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan
disertai demam. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri ketok sudut
kabur dan saat melihat cahaya seperti pelangi. Pada pemeriksaan
costo vertebra (+). Hasil pemeriksaan urinalisis didapatkan eritrosit (+)
ditemukan visus hand movement, blefarospasme, kornea edema, coa
leukosit (+). Diberikan terapi Amoxicillin 4x500mg selama 5 hari
dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
keluhan membaik. 1 bulan kemudian keluhan berulang.
positif dan TIO = 36 mmHg.
A. B. C. D. E.
CT scan USG Sistoskopi BNO-IVP MRI
pelvis
B. USG
Pemeriksaan lanjutan
Investigasi lanjutan
dengan menggunakan
renal imaging bukanlah
Pilihan renal imaging
suatu prosedur rutin, dan
antara lain adalah:
harus didasari dengan
indikasi klinis yang tepat
dan kuat, seperti:
Pasien laki-laki
Mikroorganisme non-regular:
Pseudomonas spp dan Proteus
spp.
Radioisotop Scanning
ISK berulang dengan interval
6 minggu.
69
32
Tn. Jamal 62 tahun datang ke IGD dengan keluhan sakit kepala dan
mual muntah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 220/160 mmHg.
HR 100 x/menit. RR 22x/menit. Pemeriksaan generalis, motorik dan
sensorik dalam batas normal. Pada pemeriksaan lab didapatkan
kreatinin 1,2 mg/dl.
A. B. C. D. E.
Rawat inap Menurunkan Menurunkan Tunda Segera
TD hingga TD 25% dari menurunkan menurunkan
dibawah 180 MAP TD hingga TD secepat
mmhg melewati fase mungkin
akut dari strok
71
33
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
Pria
mendadak
40 tahun
sejakdatang
1 hari yang
dengan
lalu. keluhan
Keluhan disertai
pegal pada
dengan
tengkuk
pandangan
dan
pusing.
kabur danPada
saat melihat
keluargacahaya
didapatkan
seperti pelangi.
riwayat Pada
DM pemeriksaan
dan hipertensi.
Tekanan
ditemukandarah
visus hand
140/90movement,
mmHg, tandablefarospasme,
vital lain dalam
korneabatas
edema,
normal,
coa
BMI
dangkal,
26 kg/m 2, GDS
iris dan pupil210
dilatasi
mg/dl.sedang, lensa jernih, reaksi fundus
positif dan TIO = 36 mmHg.
A. B. C. D. E.
Profil lipid & Profil lipid & Profil lipid & Profil lipid & Profil lipid &
albumin urin kreatinin SGOT SGPT darah rutin
PERKENI 2011
Urin 24 jam Urin dlm waktu tertentu Urin sewaktu
(mg/24 jam) (µg/menit) (µg/mg kreatinin)
Normal < 30 < 20 < 30
Mikroalbuminuria 30 – 299 20 – 199 30 – 299
Makroalbuminuria ≥ 300 ≥ 200 ≥ 300
PERKENI 2015
Klasifikasi nefropati diabetik tidak lagi menggunakan istilah ‘mikroalbuminuria’ dan
makroalbuminuria’ tetapi albuminuria saja. Nefropati diabetik dibagi atas albuminuria
persisten pada level 30-299mg/24 jam dan albuminuria persisten pada level ≥300mg/24 jam.
73
34
Laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan rasa tak nyaman pada ulu
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
hati sejak 3 bulan lalu. Keluhan semakin lama semakin memberat dan
mendadak sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan
akhir-akhir ini pasien merasa cepat kenyang dan mual. Pasien
kabur dan saat melihat cahaya seperti pelangi. Pada pemeriksaan
adalah perokok berat dan menderita hipertensi serta kolesterol
ditemukan visus hand movement, blefarospasme, kornea edema, coa
tinggi namun tak berobat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD
dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
160/100 mmHg. TTV lain normal. PF abdomen teraba massa yang
positif dan TIO = 36 mmHg.
berdenyut di daerah epigastrium.
A. B. C. D. E.
Berry Infark miokard Aneurisma Ca gaster Diseksi aorta
aneurismn aorta abdominal
abdominal
A. B. C. D. E.
Labetalol 20 mg Diltiazem drip IV Captopril 25 NIcardipin drip Amlodipin 10 mg
IV bolus 5 mg PO IV 0,5 PO
mcg/kgBB/menit
mcg/kgBB/menit
C. Captopril 25 mg PO
Obat Hipertensi Urgensi Oral
OBAT SEDIAAN ONSET DURASI DOSIS PERHATIAN KHUSUS
Captopril Tablet 12,5 mg 15-30 menit 6-8 jam 6,25-50 mg/kali KONTRAINDIKASI:
Tablet 25 mg Dapat diulang per ½ jam STENOSIS ARTERI RENAL
Tablet 50 mg KEHAMILAN
Klonidin Tablet 0,075 mg 30-60 menit 3-12 jam 0,075-0,15 mg/kali EFEK SAMPING (SERING):
Tablet 0,15 mg Dapat diulang per jam MULUT KERING
Dosis max 0,6 mg SOMNOLEN
Furosemide Tablet 40 mg 30-60 menit 6-8 jam 20-80 mg/kali EFEK SAMPING
Dapat diulang per 8 jam HIPERURISEMIA
Dosis max 600 mg HIPOKALEMIA
77
36
Pasien
Seoranglaki-laki
laki-laki54
50tahun
tahundibawa
datangkedengan
IGD karena
keluhansesak
mata napas
terasa nyeri
sejak 5
hari
mendadak
yang lalu.
sejakKeluhan
1 hari yang
disertai
lalu. Keluhan
mual, muntah,
disertai dengan
kaki bengkak,
pandangan
dan
BAK
kabursedikit.
dan saatPasien
melihatmengaku
cahaya seperti
dinyatakan
pelangi.
sakit
Pada
darahpemeriksaan
tinggi sejak 6
tahun
ditemukan
yangvisus
lalu hand
dan tidak
movement,
rutin minum
blefarospasme,
obat. Pada kornea
pemeriksaan
edema, coa
fisik
nampak
dangkal, edema
iris danpada
pupil kedua
dilatasitungkai.
sedang,Pemeriksaan
lensa jernih, reaksi
laboratorium.
fundus Hb 9
positifureum
g/dl, dan TIO200= mg/dl,
36 mmHg.dan kreatinin 11 mg/dl
A. B. C. D. E.
asidosis, alkalosis, asidosis, alkalosis, alkalosis,
hipokalemia hiperkalemia hiperkalemia hipokalemia hipernatremia
C. Asidosis, hiperkalemia
79
37
Pasien, usia 8 tahun, mengeluh sesak napas. Mata pasien terlihat
Seorang laki-laki
bengkak 50 tahun
sejak tiga datang
hari yang dengan
lalu. keluhan
Pasien mata terasa nyeri
juga mengeluhkan BAK
mendadak
yang sejak 1merah.
berwarna hari yang lalu. Keluhan
Pasien terakhir disertai dengan4pandangan
BAK sekitar jam yang
kabur Sebelumnya
lalu. dan saat melihat cahaya
ia tidak sepertimengalami
pernah pelangi. Pada pemeriksaan
konsisi seperti ini.
ditemukan
Namun, visus hand
seingat movement,
ibunya, 2 minggublefarospasme,
yang lalu pasienkornea edema,sakit
mengeluh coa
dangkal, iris dan
tenggorokan danpupil dilatasi
batuk namunsedang, lensa
ia tidak jernih, reaksi
berobat. fundus
Hasil pemeriksaan
positif
fisik TDdan TIO =mmHg,
150/80 36 mmHg. nadi 90x/m, S 36,8°C, RR 38x/m, bunyi paru
terdengar rongki basah halus daerah basal +/+.
A. B. C. D. E.
Steroid Hemodialis Penisilin Labetolol Furosemid
intravena intravena intravena intravena
C. Penisilin intravena
Nefrotik vs Nefritik
81
Pengobatan :
Istirahat-total : 3 - 4 minggu
Dietetik :
• rendah protein (1 gm/kg bb/hari)
• rendah garam (1 gm/hari)
IVFD Glukose 10 - 15 % pada penderita anuria/muntah, bila terjadi anuria selama (5-7 hari) maka dilakukan :
• Dialisis peritoneum
• Tranplanstasi ginjal
• Hemodialisis.
Diuretika :
• Bila ureum meningkat : “Forced diurestics” (Lasix : Furosemid).
Simtomatik :
• Hipertensi reserpin, hidralisin Mg SO4
• Hypertensive encephalopathy ditambah sedativa (Luminal, Valium).
• Dekompensasi jantung : digitalis sedativa, dan O2
38
Tn. Suyono, 75 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sesak yang
bertambah berat dan kaki bengkak sejak ± 2 minggu yang lalu. Pasien
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
tidak bisa beraktivitas karena sesak bahkan saat istirahat, bila tidur pasien
mendadak
harus sejak 1 hari
menggunakan yang lalu.
3 bantal. Keluhan
Keluhan disertai
nyeri dada,dengan
berdebarpandangan
atau batuk
kabur danPasien
disangkal. saat melihat cahaya
mempunyai seperti
riwayat DM pelangi. Pada sejak
dan hipertensi pemeriksaan
10 tahun yang
ditemukan
lalu, visus hand
tidak terkontrol. movement,
Pada blefarospasme,
pemeriksaan didapatkan kornea
tekananedema, coa
darah 140/60
dangkal,
mmHg, iris94x/menit,
HR dan pupilteratur,
dilatasi
RR sedang, lensa
30x/menit. jernih,
Batas reaksi
jantung fundus
kiri 2 cm lateral
positifmidklavikularis
linea dan TIO = 36 mmHg.
sinistra. Ditemukan murmur diastolik di ICS II linea
parasternal: dextra dan murmur holosistolik di apeks.
Apakah kemungkinan diagnosisnya?
A. B. C. D. E.
Cardiomegali, Cardiomegali, Cardiomegali, Cardiomegali, Cardiomegali,
Decompensatio Decompensatio Decompensatio Decompensati Decompensatio
Cordis FC Cordis FC Cordis FC o Cordis FC Cordis FC
NYHA II NYHA III NYHA III NYHA IV NYHA IV
Stenosis Mitral Regurgitasi Regurgitasi Regurgitasi Stenosis Mitral
dan Aorta Mitral dan Mitral dan Aorta Mitral dan dan Regurgitasi
Stenosis Aorta Aorta Aorta
A. B. C. D. E.
BNP Angiografi Tes beban X ray Elektrokardiogr
jantung afi
A. B. C. D. E.
Regurgitasi Regurgitasi Regurgitasi Regurgitasi Prolaps katup
katup mitral katup pulmonal katup katop aorta mitral
trikuspid
Wanita 60 tahun dibawa ke IGD karena nyeri dada. Di IGD pasien tiba-
tiba tidak sadarkan diri, nadi tak teraba. Dokter segera melakukan
tindakan resusitasi jantung paru.
A. B. C. D. E.
Segera setelah Penilaian Setiap kali ada Atropin RJP dilakukan
defibrilasi, monitor perubahan diberikan terus menerus
dokter harus dilakukan tiap irama jantung di bergantian hingga tercapai
mengecek monitor, dokter dengan ROSC
perubahan 2 menit harus epinefrin
irama jantung di mengecek nadi
monitor pasiens
A. B. C. D. E.
Sildenafil+ISD Sildenafil+prop Sildenafil+labet Sildenafil+capto Sildenafil+aspiri
N anolol olol pril n
A. Sildenafil+ISDN
97
44
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
Seorang
mendadaklaki-laki,
sejak 1 hari
30 tahun,
yang lalu.
mengeluhkan
Keluhan disertai
nyeri dengan
dada sejak
pandangan
1 jam
sebelum
kabur danmasuk
saat melihat
rumahcahaya
sakit. seperti
Pemeriksaan
pelangi. didapatkan
Pada pemeriksaan
TD 100/60
mmHg,
ditemukanRRvisus
25 x/m,
handN movement,
106 x/m, saturasi
blefarospasme,
88%. Dilakukan
kornea edema,
pemeriksaan
coa
EKG
dangkal,
daniris
didapatkan
dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
positif dan TIO = 36 mmHg.
Diagnosis pasien adalah . .
A. B. C. D. E.
RBBB LBBB RVH STEMI NSTEMI
D. STEMI
100
Electrocardiography
STEMI NON STEMI
101
45
Wanita 33 tahun datang ke UGD dengan keluhan berdebar-debar dan rasa tak
Seorangpada
nyaman laki-laki
dada50sejak
tahun1 datang
minggudengan keluhan
lalu. Rasa matadirasakan
berdebar terasa nyeri
hilang
mendadak
timbul, sejaksaat
terutama 1 hari yangtertekan
pasien lalu. Keluhan disertai
di kantor karenadengan
deadlinepandangan
dan minum
kopi.
kaburDari
danpemeriksaan
saat melihatfisik didapatkan
cahaya sepertipasien kompos
pelangi. mentis, TD 130/80
Pada pemeriksaan
mmHg,
ditemukannadi visus
88x/menit,
handireguler,
movement,akral hangat. Nyeri dada
blefarospasme, (-), sianosis
kornea edema,(-). coa
Pada
pemeriksaan
dangkal, iris EKG
dan didapatkan gambaran
pupil dilatasi sedang,sebagai berikut reaksi fundus
lensa jernih,
positif dan TIO = 36 mmHg.
d.STEMI
A. B. C. D. E.
Fibrilasi atrial Flutter atrial Ventrikular Takikardia Ventrikular
ekstrasistole ventrikular ekstrasistole
bigemini trigemini
104
46
Seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
cepat
Seoranglelah, merasa
laki-laki 50 tahuntidak sekuat
datang dengandulukeluhan
untuk mata
kerja terasa
fisik. nyeri
la juga
mengatakan
mendadak sejak kedua
1 hari kakinya
yang lalu. bengkak. Padadengan
Keluhan disertai pemeriksaan
pandangan fisik
didapatkan
kabur dan saatkeadaan
melihatumum
cahayasedang, tekananPada
seperti pelangi. darah 120/80 mmHg,
pemeriksaan
denyut
ditemukannadivisus
110x/menit tidak teratur,
hand movement, respirasi 24x/menit,
blefarospasme, kornea tekanan
edema, coa vena
jugularis
dangkal, iris5+4
dancmH20, padasedang,
pupil dilatasi pemeriksaan fisik reaksi
lensa jernih, jantung ditemukan
fundus
rumble diastolic
positif dan TIO = 36dimmHg.
apeks, pada pemeriksaan paru terdapat ronkhi
basah basal di kedua paru.
E. P mitral
107
47
Laki-laki, berusia 29 tahun datang dengan keluhan demam, batuk,
nyeri
Seorang dada,
laki-laki
mudah50 tahun
lelah,datang
sejak dengan
5 hari yang
keluhanlalu.
mata
Selain
terasa
itu nyeri
pasien
mengeluh
mendadak tangannya
sejak 1 hari yang
seringlalu.
berwarna
Keluhan disertai
kemerah-merahan.
dengan pandanganPasien
memiliki
kabur danriwayat
saat melihat
menggunakan
cahaya seperti
narkoba
pelangi.
jarum
Padasuntik
pemeriksaan
bergantian
dengan
ditemukantemannya.
visus hand
Padamovement,
auskultasi
blefarospasme,
didapatkan bising
kornea diastolik
edema, pada
coa
apex
dangkal,
daniris
pada
danechocardiography
pupil dilatasi sedang,
terdapat
lensavegetasi
jernih, reaksi
1,5 cm
fundus
di katup
positif dan TIO = 36 mmHg.
mitral.
D. Kultur darah
Diagnosis
Criter
ia
110
48
Seorang pria 62 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sebelah
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata terasa nyeri
kiri terasa berat sampai ke punggung. Sejak 3 jam yang lalu pasien
mendadak sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan
juga mengeluh berkeringat dan gelisah. Pada pemeriksaan fisik
kabur dan saat melihat cahaya seperti pelangi. Pada pemeriksaan
didapatkan gelisah, dyspneu, orthopneu, TD 80/60, RR 28, Nadi 118,
ditemukan visus hand movement, blefarospasme, kornea edema, coa
Suhu 36,2. Ekskremitas dingin. Ronki basah pada kedua paru.
dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
Didapatkan gambaran EKG sebagai berikut
positif dan TIO = 36 mmHg.
Posterior: tall R
Inferior: II, III, High Lateral: I, wave and ST
aVF aVL depression in V1-
V2
112
49
Seorang laki-laki
laki-laki5063tahun
tahundatang dengan
datang keluhan
ke klinik andamata terasa keluhan
dengan nyeri
mendadak
sesak sejak
nafas 1 hari
yang yang lalu. Keluhan
bertambah berat dan disertai
kakidengan
bengkak pandangan
sejak 6
kabur danterkahir.
minggu saat melihat
Pasiencahaya sepertiuntuk
kesulitan pelangi. Pada pemeriksaan
berjalan di dalam rumah
ditemukan
karena visusbila
sesak, hand movement,
tidur blefarospasme,
pasien harus menggunakan kornea3 edema, coa
bantal. Nyeri
dangkal,
dada, iris dan atau
berdebar pupil batuk
dilatasidisangkal.
sedang, lensa jernih, reaksi
Pemeriksaan fisikfundus
didapatkan
positif
TD dan TIO
150/90, nadi= 94x/mnt,
36 mmHg. batas jantung membesar.
A. B. C. D. E.
I II III IV V
C. III
115
50
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke Unit Gawat Darurat
Seorangkeluhan
dengan laki-lakiberdebar-debar
50 tahun datangsejak
dengan keluhan
1 jam mataPasien
yang lalu. terasamemiliki
nyeri
mendadak
riwayat sejak 1 jantung
penyakit hari yangkoroner.
lalu. Keluhan disertai
Tekanan dengan
darah pandangan
130/80 mmHg,
kabur dan
denyut saat teraba
nadi melihat cahaya
cepat, seperti pelangi.
frekuensi Pada
nafas 20pemeriksaan
x/menit. Hasil
ditemukan visus
pemeriksaan EKG hand movement,
sebagai berikut:blefarospasme, kornea edema, coa
dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus
positif dan TIO = 36 mmHg.
B. Amiodaron intravena
Adult Tachycardia
(with pulse)
117
1
Seorang perempuan usia 22 tahun, sejak 6 bulan yang lalu mengurangi
asupan makanannya karena takut gemuk. Pasien datang ke puskesmas
dengan keluhan mudah lelah, lemas, dan tidak bersemangat. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis. Dari pemeriksaan darah
didapatkan Hb 10 g/dL, MCV 70 fL, MCH 20 pg, TIBC 490 (nilai normal 250-
460).
C. Anemia D. Anemia
A. Anemia B. Anemia E. Anemia
defisiensi penyakit
defisiensi folat defisiensi besi megaloblastik
vitamin B12 kronis
Anemia
hemolitik
Anemia Normositik
Retikulosit
normokromik Perdarahan
Akut
MCV Normal
Anemia
Aplastik
Defisiensi
folat Anemia
Makrositik N/ Renal
(Megaloblastik)
Defisiensi
MCV B12 Leukemia,
MCV normal = etc
80-100 fL
ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROMIK
Besi Serum
Menurun Normal
TIBC TIBC
Ferritin normal
Ferritin Ferritin normal /
THALASSEMIA
BETA
2
Wanita, usia 62 tahun, datang ke Puskesmas karena lidah terasa terbakar
sejak 5 bulan terakhir. Pasien menyangkal adanya penggunaan perawatan
mulut ataupun memakan makanan yang belum pernah dimakan
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan lidah hiperemis, atrofi
papil, plak eritematous. Hb 9 g/dL, leukosit 7.000/mm3, trombosit
280.000/mm3, MCV 120 Fl.
A. Asam B. D. Sulfas
C. Asam folat E. Thiamin
askorbat Mecobalamin ferosus
B. Mecobalamin
Thalassemia
Pendekatan Diagnostik Anemia : MCV
N
Sideroblastik
Mikrositik
Besi Serum
Hipokromik
Defisiensi
MCV Besi
Penyakit
Kronik
Anemia
hemolitik
Anemia Normositik
Retikulosit
normokromik Perdarahan
Akut
MCV Normal
Anemia
Aplastik
Defisiensi
folat Anemia
Makrositik N/ Renal
(Megaloblastik)
Defisiensi
MCV B12 Leukemia,
MCV normal = etc
80-100 fL
Tatalaksana Defisiensi Folat & B12
Defisiensi asam folat Defisiensi vitamin B12
C. Glucose 6
A. Aspartat B. Glucoronyl D. HMG CoA E. Lipoprotein
Phospate
Aminotransferase Transferase Reduktase Lipase
Dehydrogenase
Harrison’s Principles of Internal Medicine 17 Edition, Part 7 Oncology & Hematology, Section 2 Hematopoietic Disorders
4
Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sakit
kepala, pandangan mata kabur dan disertai dengan kelemahan di tubuh
sebelah kiri serta gatal seluruh badan. Pada pemeriksaan didapatkan muka
kemerahan, dan lien S3. Tidak didapatkan tanda perdarahan ataupun
pembesaran kelenjar getah bening. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 22 g/dL, leukosit 12.000/mm3, trombosit 480.000/mm3, BUN 20 mg/dL,
kreatinin 1,2 mg/dL.
B. Polisitemia vera
Polisitemia Vera Gejala :
Kelainan neoplastik • Sakit kepala (48%)
myeloproliferatif kronik • Telinga berdenging (43%)
proliferasi sel myeloid ↑↑
eritrosit diikuti ↑ leukosit, ↑ • Mudah lelah (47%)
trombosit • Gangguan daya ingat
• Susah bernapas (26%)
• Darah tinggi (72%)
Peningkatan turnover sel darah
hiperurisemia risiko gout
• Gangguan penglihatan (31%)
dan batu saluran kemih • Rasa panas pada tangan atau
kaki (29%)
• Gatal (pruritus) (43%)
• Epistaxis
Hiperviskositas trombosis
stroke, TIA, DVT, infark miokard, • Ulkus peptikum(24%)
oklusi arteri vena retina • Sakit tulang (26%).
5
Seorang pria datang dengan keluhan demam tinggi sejak 2 hari yang lalu,
lemas, nyeri kepala, dan tadi pagi ketika BAK warna urin kehitaman.
Pemeriksaan darah rutin leukosit 8200/mm3, Hb 14 g/dL, trombosit
88.000/mm3.
Pemeriksaan penunjang apa yang perlu Anda lakukan saat pasien datang
untuk menegakkan diagnosis?
D. NS-1
(WHO, 2011)
B. Serologi leptospirosis
Leptospirosis
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium rutin
• Leukosit normal atau ↑, ↑ enzim transaminase liver, ↑ ureum creatinin, ↑ bilirubin,
trombositopenia , proteinuria, pyuria, mikrohematuria
Kultur
• Konfirmasi diagnosis, namun lama, mahal, dan tidak semua laboratorium bisa
melakukan
• Sampel = Darah & CSF (positif dalam 10 hari pertama gejala), urin (positif setelah hari
ke-7 gejala)
• Visualisasi bakteri = dark field microscopy, fluorescent microscopy
E. Demam
A. Demam C. Demam D.
B. Malaria berdarah
tifoid dengue Leptospirosis
dengue
B. Malaria
UKDI MANTAP
Malaria Tanpa Komplikasi
A. E. Streptococcus
B. Salmonella D. Helicobacter
Staphylococcus C. Eschericia coli beta
typhi pylori
aureus hemolyticus
B. Salmonella typhi
UKDI MANTAP
Tanda dan Gejala Demam Tifoid
A.
B. Giardia C. Entamoeba D. Shigella E. Ascaris
Trichomonas
lamblia hystolitica dysenteriae lumbricoides
vaginalis
B. Giardia lamblia
10
Seorang laki-laki 45 tahun datang ke poliklinik RS dgn keluhan BAK
kemerahan disertai nyeri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh
BAB mencret 3 kali sehari. Dari anamnesis, diketahui pasien baru pulang
dari Sulawesi Tengah. Dari pemeriksaan mikroskopik, ditemukan telur
bentuk oval dengan salah satu kutub membulat dilengkapi spina terminal
yang terletak di kutub lain.
Apakah diagnosisnya?
A. B. D. Yellow E.
C. Shigellosis
Bilharziasis Sistiserkosis fever Chikungunya
A. Bilharziasis
Schistosomiasis /
Bilharziasis
• Blood flukes
• “Triple S”:
– Schistosoma
– Spina terminalis
(knob)
– Serkaria
C. D.
A. Entamoeba B. Ascaris E. Trichuris
Strongyloides Ancylostoma
hystolitica lumbricoides trichiura
stercoralis duodenale
D. Ancylostoma duodenale
Nematoda UKDI MANTAP
A. Wuchereria bancrofti
UKDI MANTAP
Filariasis
• Etiologi : Wuchereria bancrofti, Brugia malayi,
Brugia timori
• Vektor: Nyamuk culex, anopheles, etc
• Manifestasi
– Akut = adenolimfangitis akut
(demam+limfadenopati yang nyeri), demam
filarial (tanpa limfangitis / limfadenopati)
– Kronik = limfedema (akibat obstruksi
pembuluh limfatik oleh cacing dewasa)
elephantiasis
Nama spesies Vektor (nyamuk) Karakteristik
Wuchereria bancrofti Culex (kota) - Terbungkus selaput hialin
Anopheles/Aedes (desa) - Nukleus tubuh tersebar merata
dan teratur
- Cephalic space (panjang:lebar =
1:1)
- Nukleus tidak mencapai ujung
posterior, nukleus terminal (-)
Brugia malayi Mansonia - Nukleus tubuh padat, tidak
Anopheles tersebar merata, seolah-olah
bertumpuk
- Cephalic space (panjang:lebar =
2:1)
- Nukleus terminal (+) = 2 terpisah
Brugia timori Anopheles - Nukleus tubuh padat, tidak
tersebar merata, seolah-olah
bertumpuk
- Cephalic space (panjang:lebar =
3:1)
- Nukleus terminal (+) = 2 terpisah
Diagnosisnya adalah …
A. B. Rheumatoid C. Gout D.
E. Pseudogout
Osteoarthritis arthritis arthritis Osteomalacia
A. Osteoarthritis
OSTEOARTHRITIS (OA)
Penyakit sendi yang ditandai dengan
degenerasi tulang rawan, hipertrofi tepi
tulang, dan perubahan membrane synovial
Diagnosis Osteoarthritis (OA)
Klinis : OA Kriteria
• Nyeri pada sendi KNEE Usia >50 thn
waktu bergerak Kaku <30 min
• Kaku <30 menit Krepitasi + osteofit
• Nyeri sendi
berkurang waktu HAND > 2 sendi tangan
istirahat > 2 sendi DIP, bengkak pada < 3 MCP
• Kaku pagi hari Deformitas
• Hambatan ROM
• Krepitasi HIP LED <20 mm/jam
• Lokasi tersering : Osteofit + pada femur/acetabulum
lutut, hip, MCP 1, (Ro)
MTP 1, vertebra Penyempitan celah sendi (Ro)
14
Seorang laki-laki 53 tahun mengeluh nyeri di jempol kaki kanan sejak 1
hari yang lalu setelah pasien makan emping melinjo dalam jumlah banyak.
Pasien memiliki riwayat keluhan serupa yang hilang timbul sejak 2 tahun
terakhir. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Status lokalis kaki
kanan didapatkan eritema, edema, tenderness pada sendi
metatarsophalangeal 1.
C.
A. Panus B. Tophus D. Ulkus E. Nodul
Osteofit
B. Tophus
• Gout (pirai) akut : radang sendi
(arthritis) karena deposisi Menurunnya
kristal monosodium urat pembuanga
n
Meningkat
Kombinasi
• Kondisi hiperurisemia yaitu > -nya keduanya
7,0 mg/dL (laki-laki) atau > 6,0 produksi
mg/dL (perempuan)
Hiper-
urisemia
• Klinis:
– Bengkak, panas, merah
(inflamasi)
– Nyeri sendi mendadak
– Lokasi tersering MTP 1, siku,
lutut, dorsum pedis, dekat tendo
Achilles
– Biasanya malam hari atau ketika
suhu lingkungan dingin
– Bisa demam, menggigil, nyeri
badan
– Pria usia 30 tahun > wanita usia
50 tahun
Podagra
15
Seorang wanita, usia 28 tahun, datang dengan keluhan nyeri sendi pada
jari-jari tangan dan pergelangan tangan. Pasien juga mengeluh jari-jarinya
sering kaku terutama saat pagi hari dan kadang demam. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan sendi kemerahan, bengkak, nyeri saat digerakkan pada
sendi jari dan pergelangan tangan. Digiti manus II, III, dan IV tampak
seperti bentukan leher angsa.
C. Rheumatoid
A. ANA B. Anti-dsDNA D. ASTO E. CEA
factor
C. Rheumatoid factor
Rheumatoid Arthritis (RA)