Anda di halaman 1dari 11

B.

Analisa SWOT
No Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
1 M1 (Ketenagaan)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH S-W
1. Struktur organisasi yang ada 0,25 3 0,75 3-2,75=
sudah sesuai dengan kemampuan 0,25
perawat
2. Pembagian tugas sesuai dengan 0,25 3 0,75
struktur organisasi yang ada
3. Jenis ketenagaan di ruangan : 0,75
S2 Kes. Masyarakat = 1 orang 0,25 3
S1 Kep = 5 orang
D III = 7 orang
SPK = 2 orang ,
4. Perawat mengikuti seminar dan 0,25 3 0,75
pelatihan-pelatihan yang
berhubungan dengan kesehatan

TOTAL 1 3

WEAKNESS
1. Jumlah perawat sebanding dengan 0,5 1,5
jumlah pasien
2. Tingkat ketergantungan pasien 0,25 3 0,75
bervariasi
3. Kurang disiplinnya pegawai 0,25 3 0,5

TOTAL 1 2 2,75

OPPORTUNITY
1. Perawat masih berkesempatan 0,25 0,75 O-T
untuk melanjutkan pendidikan ke 3- 2,38=
jenjang yang lebih tinggi 3 0,62
2. Rumah sakit memberikan 0,25 0,75
kebijakan untuk memberi
beasiswa dan pelatihan bagi 3
perawat ruangan
3. Adanya mahasiswa STIKES Bali 0,25 0,75
yang sedang melakukan praktik di
ruangan 3
4. Adanya kebijakan pemerintah 0,25 0,75
tentang profesionalisasi perawat.
TOTAL 1 3 3

THREATENED
1. Adanya tuntutan tinggi oleh 0,12 2 0,24
masyarakat untuk mendapatkan
53
mutu pelayanan semakin tinggi
2. Makin tingginya kesadaran 0,18 3 0,54
masyarakat akan pentingnya
kesehatan dan hukum.
3. Persaingan dengan masuknya 0,3 2 0,6
perawat asing.
4. Kebijakan pemerintah tentang 0,2 3 0,6
askes maskin.
5. Munculnya berbagai RS swasta 0,2 2 0,4
sebagai pesaing dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
TOTAL 1 2,38
2 M2 (Sarana dan prasarana)
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Mempunyai sarana dan prasarana 0,1 4 0,4
untuk pasien dan tenaga kesehatan
2. RSUD Sanjiwani Gianyar S-W
memberikan kesempatan belajar 0,2 4 0,8 4,0-2,4
management secara luas. =1,6
3. Tersedianya Nurse Station.
4. Terdapat administrasi penunjang. 0,2 4 0,8
5. Lingkungan kerja yang kondusif 0,2 4 0,8
dimana ada hubungan baik anatara
perawat dengan perawat lain, 0,2 4 0,8
perawat dengan atasan maupun
dengan tenaga medis yang
lainnya.
6. Pembagian tugas bagi tenaga
keperawatan sudah jelas dan 0,1 4 0,4
perawat sudah memahami peran
dan fungsinya.

TOTAL 1 4,0

WEAKNESSES
1. Kurangnya kamar mandi, lampu 0,3 2 0,6
pemeriksaan, matras dekubitus
dan nebulizer.
2. Tenaga keperawatan seimbang
dengan tingkat ketergantungan 0,3 2 0,6
pasien.

3. Tingkat pendidikan tenaga 0,4 4 1,2


keperawatan mayoritas adalah O-T
diploma dan sarjana keperawatan. 4,0-2,0= 2,0

TOTAL 1 2,4

54
OPPORTUNITY
1. Adanya dukungan untuk
perubahan menjadi perawat 0,2 4 0,8
professional.
2. Terbukanya kesempatan
mengikuti pendidikan lebih lanjut 0,2 4 0,8
(S1 Keperawatan Ners).
3. Adanya mahasiswa S1 yang
sedang melakukan praktek 0,2 4 0,8
keperawatan.
4. Adanya kerjasama yang baik
antara mahasiswa dengan perawat 0,2 4 0,8
klinik.
5. Adanya kesempatan untuk
pengantian alat-alat yang tidak 0,2 4 0,8
layak pakai

TOTAL
1 4,0
THREATENED

1. Adanya tuntutan yang tinggi dari


masyarakat untuk melengkapi 0,2 2 0,4
sarana dan prasarana
2. Persaingan antara RS dan klinik
dari pihak swasta yang semakin 0,2 2 0,4
ketat.
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum 0,1 2 0,2
pelayanan kesehatan.
4. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya 0,2 2 0,4
kesehatan.
5. Adanya kesenjangan antara
jumlah pasien dengan peralatan 0,1 2 0,2
yang diperlukan.
6. Adanya pertanggung jawaban
legalitas bagi pasien. 0,2 2 0,4

TOTAL
1 2,0
3 M-3 (Method)
Penerapan Model
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Model asuhan keperawatan yang 0,3 4 1,2
digunakan yaitu Primer.
2. Model yang digunakan sesuai 0,2 4 0,8
dengan visi dan misi ruangan.
3. Kebanyakan atau hampir semua 0,14 4 0,56
55
perawat mengerti/memahami
model yang digunakan dan S -W
menyatakan cocok dengan model 3,9- 3,2 =
yang ada. 0,8
4. Model yang digunakan cukup
efisien. 0,10 3 0,30
5. Memiliki standart asuhan
keperawatan. 0,14 4 0,56
6. Terlaksananya komunikasi yang
cukup baik antar profesi 0,12 4 0,48

TOTAL 1 3,9

WEAKNESSES
1. Job yang kadang – kadang tidak 0,6 4 2,4
sesuai dengan lulusan akademik
yang berbeda tingkatannya
(kurang jelas).
2. Kurangnya jumlah tenaga yang 0,4 4 0,8
membantu optimalisasi penerapan
model yang digunakan.
TOTAL 1 3,2

b. External Factro (EFAS)


OPPORTUNITIES
1. Kepercayaan dari pasien dan 0,6 4 2,4
masyarakat cukup baik.
2. Ada kebijakan pemerintah tentang 0,4 2 0,8
profesionalisme.

TOTAL 1 3,2 O-T


3,2- 4= -0,8
THREATS
1. Tuntutan masyarakat akan 0,6 4 2,4
pelayanan yang maksimal.
2. Kebebasan pers mengakibatkan 0,4 4 1,6
mudahnya informasi di dalam
ruangan kemasyarakat.

TOTAL 1 4,0

56
4 Ronde Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGHT
1. Ruangan mendukung adanya 0,4 4 1,6
kegiatan ronde keperawatan.
2. Adanya kemauan perawat untuk 0,3 3 0,9
berubah.
3. Adanya kasus yang memerlukan 0,1 2 0,2 S-W
perhatian khusus oleh perawat 3,3-3,6 = -
ruangan dan kepala ruangan 0,3
4. Adanya pembentukan tim dalam 0,2 3 0,6
pelaksanaan ronde keperawatan.

TOTAL 1 3,3

WEAKNESSES
1. Ronde keperawatan adalah 0,6 4 2,4
kegiatan yang belum dapat
dilaksanakan secara optimal
2. Jumlah perawat yang tidak 0,4 3 1,2
seimbang dengan jumlah pasien.

TOTAL 1 3,6

b. External Factor (EFAS)


OPPORTUNITY
1. Adanya pelatihan dan diskusi 0,62 4 2,48
tentang masalah yang terjadi di
Ruang Sahadewa RSUD
Sanjiwani Gianyar 0,38 3 1,14
2. Adanya kesempatan dari kepala
ruang dan perawat ruangan untuk
mengadakan ronde keperawatan. O–T
1 3,62 3,62-3 = -
TOTAL 0,62

THREATS
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi 0,82 3 2,46
dari pasien dan keluarga pasien
untuk mendapatkan pelayanan
yang lebih profesional.
2. Persaingan antar ruangan yang 0,18 3 0,54
semakin kuat dalam pemberian
pelayanan.

TOTAL 1 3

5 Dokumentasi Keperawatan
STRENGTH
57
1. Tersedianya sarana prasarana 0,2 2 0,4 S-W
(administrasi penunjang). 2,15-2,6 = -
2. Sudah ada sistem 0,45
pendokumentasian yang 0,13 3 0,26
berorientasi pada masalah
kesehatan pasien.
3. Dokumentasi keperawatan yang
dilakukan meliputi pengkajian 0,25 2 0,75
menggunakan sistem Head to Toe
dan pendokumentasian
berorientasi pada sistem informasi
pasien, serta diagnosis
keperawatan sampai dengan
evaluasi dengan menggunakan
SOAP.
4. Format pengkajian sudah ada dan
dapat memudahkan perawat dalam 0,15 2 0,3
pengkajian dan pengisiannya.
5. Perawat mengatakan mengerti
cara pengisian format 0,17 2 0,24
dokumentasi yang digunakan
dengan benar dan tepat
6. Perawat mengatakan melakukan
dokumentasi segera setelah 0,05 2 0,1
melakukan tindakan
7. Perawatn mengatakan format yang
digunakan sangat membantu 0,05 2 0,1
dalam melakukan pengkajian pada
pasien

TOTAL 1 2,15

WEAKNESS
1. Sistem pendokumentasian masih 0,6 1,8
dilakukan secara manual 3
2. Respon pasien kurang terpantau 0,4 0,8
dalam lembar evaluasi 2

TOTAL 1 2,6 O-T


2,8 - 3 = -
OPPORTUNITIES 0,2
1. Adanya program pelatihan tentang 0,3 3 0,9
pendokumentasian keperawatan.
2. Peluang perawat untuk 0,3 3 0,9
meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM).
3. Adanya mahasiswa keperawatan 0,2 2 0,4
Ners STIKES Bali yang praktik
manajemen keperawatan.
4. Adanya kerjasama yang baik
58
antara mahasiswa dan perawat 0,2 3 0,6
ruangan.

TOTAL
1 2,8

THREATS
1. Adanya kesadaran pasien dan 0,6 3 1,8
keluarga akan tangguang jawab
dan tanggung gugat.
2. Akreditasi rumah sakit tentang 0,4 3 1,2
sistem dokumentasi.

TOTAL 1 3
6 Timbang Terima
a. IFAS
STRENGTH
1. Timbang terima merupakan 0,15 4 0,6
kegiatan rutin, yaitu dilaksanakan
tiga kali dalam sehari
2. Diikuti oleh semua perawat yang 0,1 4 0,4
telah dan akan dinas
3. Timbang trima dipimpin oleh 0,05 3 0,15
kepala ruangan
4. Ada klarifikasi, tanya jawab dan 0,05 2 0,1
validasi terhadap semua yang
ditimbang terimakan.
5. Semua perawat tau hal – hal yang 0,2 3 0,6 S -W
perlu dipersiapkan dalam timbang 2,9- 3,3= -
terima. 0,4
6. Semua perawat mengetahui 0,1 3 0,3
prinsip – prinsip tentang teknik
penyampaian timbang terima di
depan pasien.
7. Ada buku khusus untuk pelaporan 0,2 2 0,4
timbang terima
8. Setelah dilaporkan, laporan 0,05 3 0,15
ditandatangani oleh yang
bersangkutan.
9. Kepala ruangan mengevaluasi 0,1 2 0,2
kesiapan perawat yang akan dinas.

TOTAL 1 2,9

WEAKNESS
1. Perawat kurang disiplin waktu 0,5 4 2
timbang terima
59
2. Tidak selalu ada interaksi dengan 0,3 3 0,9
pasien selama timbang terima.
3. Data hanya ditulis di secarik 0,2 2 0,4
kertas sehingga kadang hilang saat
akan dilaporkan

TOTAL 1 3,3

b. EFAS
OPPORTUNITIES
1. Adanya mahasiswa STIKES Bali 0,5 3 1,5
Profesi Ners yang praktek
menegemen keperawatan di
ruangan
2. Adanya kerjasama yang baik 0,3 3 0,9
antara mahasiswa STIKES Bali
Profesi Ners dengan perawat
ruangan.
3. Sarana dan prasarana penunjang 0,2 4 0,8
cukup tersedia

TOTAL 1 3,2 O-T


S-T
3,2-3 = 0,2
THREATS
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi 0,5 3 1,5
dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang
lebih profesioanal
2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat mengenai tanggung 0,5 3 1,5
jawab dan tanggung gugat perawat
sebagai pemberi asuhan
keperawaratan
TOTAL 1 3

7 Supervisi
a. IFAS
STRENGTH
1. Adanya supervisi dari pihak 0,4 3 1,2
rumah sakit ke masing-masing
ruangan
2. Adanya supervisi di ruangan 0,3 4 1,2
setiap hari
3. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 3 0,6
berubah.
4. Kepala ruangan Angsoka III 0,1 3 0,3 S- W
mendukung kegiatan supervisi 3,3- 3 = -0,3
demi peningkatan mutu pelayanan
60
keperawatan.

TOTAL 1 3,3

WEAKNESS
1. Belum ada uraian yang jelas 0,5 3 1,5
tentang supervise
2. Kurang optimalnya jadwal 0,5 3 1,5
pelaksanaan supervisi di ruangan

TOTAL 1 3

b. EFAS
OPPORTUNITIES
1. Adanya mahasiswa STIKES Bali 0,5 3 1,5
Profesi Ners yang praktek
menejemen keperawatan di
ruangan
2. Adanya jadwal supervisi 0,3 3 0,9
keperawatan oleh pengawas
perawat setiap bulan.
3. Terbuka kesempatan untuk O-T
melanjutkan pendidikan atau 0,2 3 0,6 3 - 4 = -1
magang.
TOTAL 1 3

THREATS
1. Tuntutan pasien sebagai 1 4 4
konsumen untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional dan
bermutu sesuai dengan
peningkatan biaya perawatan.

TOTAL 1 4

8 Discharge Planning
1. IFAS
STRENGTH S-W
1. Adanya kemauan untuk 0,3 3 0,9 3,2-2,6=0,6
memberikan pendidikan kesehatan
(Discharge Planning) kepada
pasien dan keluarga pasien.
2. Memberikan pendidikan 0,2 3 0,6
kesehatan kepada pasien dan
keluarga saat akan pulang.
3. Adanya pembagian tugas secara 0,15 2 0,3
lisan tentang pelaksanaan
Discharge Planning
4. Adanya pemahaman tentang 0,15 4 0,6
61
Discharge Planning oleh perawat.
5. Adanya pendokumentasian 0,2 4 0,8
discharge planning dalam rekam
medis pasien

TOTAL 1 3,2

WEAKNESS
1. Pelaksanaan Discharge Planning 0,2 4 0,8
belum optimal
2. Kurangnya pemberian 0,3 4 1,2
brosur/leaflet untuk pasien saat
melakukan discharge planning
3. pendidikan kesehatan dilakukan 0,3 2 0,6
secara lisan pada setiap
pasien/keluarga.

TOTAL 1 2,6
EFAS
OPPORTUNITIES
1. Adanya mahasiswa STIKES Bali
Profesi Ners yang praktek 0,3 3 0,9
menegemen keperawatan di O-T
ruangan 2,7- 2,6 =
2. Adanya kerjasama yang baik 0,3 2 0,6 0,1
anatara mahasiswa keperawatan
dengan perawat ruangan
3. Adanya kemauan pasien/keluarga 0,4 3 1,2
terhadap anjuran perawat

TOTAL 1 2,7
THREATS
1. Adanya tuntutan masyarakat 0,3 4 1,2
untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang lebih
profesioanal.
2. Makin tingginya kesadaran 0,4 2 0,8
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
3. Persaingan antar ruangan yang 0,3 2 0,6
semakin ketat.

TOTAL 1 2,6

Sentralisasi Obat
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Di ruangan menggunakan sistem 0,5 4 2
sentralisasi obat, terbukti dari S-W
adanya trolley obat di ruang 3-2,5=0,5
62
persiapan
2. Sebagian besar perawat pernah 0,5 2 1
melakukan setralisasi obat mulai
dari memberitahukan ke pasien
sampai pendokumentasian
sentralisasi obat
TOTAL 1 3
WEAKNESS
1. Pelaksanaan sentralisasi obat 0,5 2 1
belum optimal
2. Alat kesehatan hanya sebagian 0,5 3 1,5
ada dengan jumlah terbatas
TOTAL 1 2,5

b. External Factor (EFAS)


OPPORTUNITY
1. Adanya kerjasama yang baik 0,6 3 1,8
antara perawat dan mahasiswa
2. Adanya mahasiswa yang praktek 0,4 3 1,2 O-T
manajemen keperawatan 3-3,5=-0,5
TOTAL 1 3
THREATENED
1. Adanya tuntutan masyarakan 0,5 4 2
akan pelayanan yang
professional
2. Kurangnya kepercayaan pasien 0,5 3 1,5
terhadap sentralisasi obat
1 3,5

63

Anda mungkin juga menyukai