Anda di halaman 1dari 3

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT

Sebagaimana diketahui, motivasi merupakan alat bantu keperilakuan terbesar bagi


audit internal. Dua dari kebutuhan pokok Maslow adalah kebutuhan untuk menjadi
bagian dari organisasi dan kebutuhan untuk diterima dan dikenal, sehingga dapat
melayani auditor internal secara baik.

1. Kebutuhan menjadi bagian dari organisasi. Bagian audit merupakan bagian dari
keseluruhan organisasi yang berdedikasi untuk memperbaiki operasi organisasi
tersebut. Pihak yang diaudit dapat dijanjikan bahwa pendapat mereka akan diterima
dan dipertimbangkan untuk dimasukan dalam pertimbangan keseluruhan manajemen
guna memperbaiki kondisi operasi organisasi. Para auditor diminta untuk mendekati
pihak yang diaudit dengan bahasa yang memperkuat kebutuhan ini dan potensi
penyelesaian serta dengan mempercayai pihak yang diaudit untuk membantu atau
mengambil bagian atas pencapaian tujuan dari pekerjaan audit sekarang. Hal ini harus
dicapai melalui jaminan dari pihak yang diaudit bahwa sikap positif mereka akan
dicerminkan secara langsung ataupun tidak langsung dalam laporan audit.

2. Menghormati diri sendiri dan orang lain. Kebutuhan akan rasa dihormati ini dapat
dikaitkan dengan keyakinan pihak yang diaudit untuk bertindak langsung dalam kerja
sama dengan staf audit untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang bermasalah,
membantu dalam mengidentifikasi kinerja, serta mengembangkan tindakan-tindakan
korektif. Aspek terpenting disini adalah auditor mengidentifikasikan tindakan –
tindakan pihak yang diaudit secara langsung sebagai bagian dari usaha audit. Pihak
yang diaudit biasanya akan menerima rasa hormat dan respons manajemen melalui
penerapan audit yang merupakan bagian dari manajemen yang berpengaruh dalam
melakukan perbaikan operasional manajemen.

HUBUNGAN DENGAN GAYA MANAJEMEN


Terdapat empat gaya manajemen (kepemimpinan) secara umum. Empat gaya tersebut
meliputi :

· Gaya mengarahkan

Gaya mengarahkan berarti pemimpin memberikan intruksi spesifik dan mengawasi


penyelesaian pekerjaan dari dekat.

Pada gaya pertama, aturan – aturan manajemen dipatuhi secara sangat ketat. Auditor
seharusnya tidak membuat ikatan – ikatan dengan staf tanpa persetujuan manajemen.
Akan tetapi, hal ini membuat auditor kesulitan untuk memperoleh informasi maupun
akses terhadap informasi, sehingga harus diambil langkah lain.

· Gaya melatih

Gaya melatih berarti pemimpin tidak hanya memberikan pengarahan dan mengawasi
penyelesaian tugas dari dekat, tetapi juga menjelaskan keputusan, menawarkan saran,
dan mendukung kemajuan bawahannya.

· Gaya mendukung

Gaya mendukung berarti pemimpin memudahkan dan mendukung upaya bawahan


untuk penyelesaian tugas serta berbagi tanggung jawab dalam pembuatan keputusan
dengan bawahan.

· Gaya mendelegasikan

Gaya mendelegasikan berarti pemimpin menyerahkan tanggung jawab pembuatan


keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan secara relative utuh.
Bila audit dilakukan menggunakan pendekatan audit tradisional, maka auditor akan
mempercayai atau mau membantu audit tersebut secara penuh. Auditor sebaiknya
memilih pendekatan yang membuatnya dapat berhubungan dengan kelompok pihak
yang diaudit. Menggunakan suatu pendekatan audit yang konflik dengan filosofi
manajemen dari manajemen pihak yang diaudit akan menyebabkan audit kesulitan
dalam perolehan bantuan serta kerja sama secara sukarela.

Dari empat gaya tersebut, gaya pertama dan gaya keempat merupakan gaya yang
terpenting. Pada gaya pertama, auditor seharusnya mencoba untuk bekerja sama
dengan seluruh manajemen dalam proses audit sehingga dapat meyakinkan pihak
manajeman bahwa auditor berada di pihak mereka dan mempunyai tujuan untuk
mengembangkan desain guna membantu memperbaiki operasi. Pada gaya keempat,
auditor seharusnya mengambil pendekatan bahwa mereka merupakan bagian dari tim
manajemen dan bertindak sebagai rekan kerja atau konsultan.

Anda mungkin juga menyukai