Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN DESAIN KONSTRUKSI SUMUR

Disusun Oleh :

LUTHFI QOWY ZHAFRANI

111.160.015

PLUG 5

LABORATORIUM HIDROGEOLOGI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA

2018
Laboratorium Hidrogeologi 2018

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Hidrogeologi

“Desain konstruksi Sumur”

Yogyakarta, 02 Oktober 2018

Disusun Oleh:

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani

NIM : 111.160.015

Plug :5

Mengetahui,
Asisten Hidrogeologi

( )

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page ii


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah serta karunianya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Laporan ini di susun sebagai laporan untuk melaporkan kegiatan
praktikum Hidrogeologi.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW
2. Segenap dosen Hidrogeologi, Fakultas Teknologi Mineral, Jurusan Teknik
Geologi UPN ”Veteran” Yogyakarta.
3. Segenap asisten Laboratorium Hidrogeologi yang telah memberikan
bimbingan hingga selesainya laporan ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam praktikum dan menyelesaikan
laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak memiliki
kekurangan. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak, agar penyusunan laporan berikutnya dapat
lebih baik dari sebelumnya.
Saya mengharapkan, semoga laporan ini dapat berguna khususnya bagi
diri sendiri dan para pembaca umumnya. Untuk mengakhiri, saya sebagai
praktikan mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 02 Oktober
2018
Penyusun,

Luthfi Qowy Z.
111.160.015

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page iii


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

DAFTAR ISI

LAPORAN DESAIN KONSTRUKSI SUMUR ...................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Maksud Dan Tujuan.............................................................................. 1
1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 1
1.4 Alat dan Bahan...................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
DASAR TEORI ................................................................................................... 3
2.1 Desain Konstruksi Sumur ..................................................................... 3
2.2 Akuifer .................................................................................................. 4
2.3 Interpretasi Log Geofisika .................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................. 11
PEMBAHASAN ............................................................................................... 11
3.1 Persyaratan Teknis Desain Konstruksi Sumur.................................... 11
3.2. Daftar Harga ....................................................................................... 13
3.3. Perhitungan Anggaran Biaya .............................................................. 14
BAB IV ................................................................................................................. 18
KESIMPULAN ................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page iv


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.................................................................................................................. 5

Gambar 1.2 ................................................................................................................. 7

Gambar 1.3.................................................................................................................. 8

Gambar 1.4.................................................................................................................. 8

Gambar 1.5 Contoh Gambar log spontaneous & resistivity ....................................... 10

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page v


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Harga .................................................................................... 13

Tabel 3.2 Jumlah Anggaran ............................................................................ 17

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page vi


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan manusia akan air tidak bisa dipungkiri sangat erat
keterkaitannya. Air tanah sangat dibutuhkan dimasa mendatang karena
bertambahnya penduduk airtanah akan sangat dicari.

Kualitas dan kuantitas dari air tanah sangat perlu diperhatikan. Hal
ini dapat dilihat dari pengaruh geologinya. Pengaruh geologi sangat
berperan penting akan hal ini, misalkan saja pengaruh tektonik atau
pengaruh batuannya. Pengaruh tektonik yang terjadi misalnya karena sesar
kekar dll. Untuk pengaruh batuan sendiri misalnya dilihat dari ukuran
butirnya. Untuk mengambil air sendiri harus diperhatikan juga cadangan
yang ada dibawah permukaan, untuk itulah dipelajari desain konstruksi
sumur.

1.2.Maksud Dan Tujuan


Maksud dari tugas ini adalah agar praktikan dapat melakukan
perencanaan pembuatan sumur dan menentukan biayanya. Hal ini
dimaksudkan agar dalam kegiatan lapangan atau kenyataannya praktikan
dapat mengaplikasikan bagaimana pembuatan sumur yang baik dan benar.

Tujuan dari diadakannya praktikum DKS ini yaitu:

1. Dapat melakukan perencanaan terhadap pembuatan sumur


2. Menetukan alat dan bahan dari pembuatan sumur
3. Menentukan biaya pembuatan sumur

1.3 Batasan Masalah


Pada praktikum kali ini untuk melakukan praktek desain konstruksi
sumur terdapat banyak faktor yang harus dihadapi untuk membuatnya.
Faktor faktor inilah yang menjadi tantangan agar para praktikan dapat
menghadapinya ketika melakukan desain untuk sumur sumur yang akan
dibuat. Berikut ini adalah masalah masalahnya:

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 1


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

1. Pemilihan jenis material


2. Biaya yang diperlukan
3. Kondisi lithologi daerah tersebut
4. Kondisi tektonik daerah tersebut

1.4 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan desain konstruksi
sumur:

1. Lembar kerja dengan pemerian cutting dan log sumur geofisika


2. Alat tulis
3. Penggaris
4. Drawing pen
5. Pensil warna
6. HVS
7. kalkulator

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 2


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Desain Konstruksi Sumur

Debit sumur yang direncanakan, dimaksudkan bagi sumur produksi yang


akan dibuat, dimana sebelumnya telah diperoleh data-data potensi airtanah di
lokasi atau di daerah yang bersangkutan. Bagi lokasi yang potensi airtanahnya
belum diketahui, pemboran dan konstruksi sumur yang dilaksanakan umumnya
ditujukan untuk kegiatan eksplorasi berupa sumur uji (test well), sehingga
diameter pipa buta (casing), saringan (screen) dan lubang bor cukup diantisipasi
berdasarkan evaluasi data yang tersedia. Aspek perencanaan debit pemompaan
sumur dalam tahapan desain konstruksi terutama ditinjau atas dasar diameter
pompa selam (submersible pump) yang lazim tersedia di pasaran, di samping
kecepatan maksimum aliran air ke atas yang diijinkan di dalam pipa untuk
memperkecil nilai gesek (friction losses). Untuk dapat merencanakan/desain
konstruksi sumur yang baik, perlu tersedianya beberapa informasi data pemboran,
antara lain :

 Lokasi, kedalaman serta ketebalan akuifer.


 Jenis litologi formasi yang ditembus dan kondisi akuifer.
 Muka airtanah (piezometric level) dan kualitas airtanah.

Hal-hal tersebut dapat diperoleh dari data yang direkam selama pemboran, berupa:

 Diskripsi contoh pemboran (cutting).


 Rekaman kecepatan laju pemboran.
 Pengujian geofisika lubang bor.
 Analisa ayakan butiran penyusun akuifer.
 Pengamatan muka air tanah selama pemboran.
 Rekaman data circulation losses jika ada.

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 3


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

 Data perubahan warna lumpur pemboran.


 Catatan sejumlah pemakaian campuran lumpur (polymeric) dan rekaman
data pemantauan viskositas dan densitas lumpur bor.
 Pengukuran dan pengujian lubang bor lainnya, jika ada.

Dari hasil evaluasi data-data tersebut, seorang hidrogeologist yang


berpengalaman dapat menentukan rencana konstruksi sumur dalam, yang secara
teknis mutunya dapat dipertanggung jawabkan.

2.2 Akuifer
Akuifer berada dibawah lapisan batuan yang permeabel atau
lapisan batuan yang belum kompak (kerikil, pasir, lanau, lempung) yang
dimana dengan mudah dapat diekstraksi dengan air sumur.
Bahan tanah alami memiliki rentang hubungan hidrolik yang
sangat luas. Di dekat permukaan bumi, sangat sedikit, jika ada, formasi
geologi yang benar-benar kedap air. Pelapukan, rekahan, dan pemecahan
telah mempengaruhi kebanyakan batuan sampai tingkat tertentu. Namun,
laju gerakan air tanah 4epi sangat lambat dalam satuan konduktivitas
hidrolik rendah.
Aquifer adalah unit geologi yang dapat menyimpan dan
mengirimkan air pada tingkat yang cukup cepat untuk memasok jumlah
yang masuk akal ke sumur. Permeabilitas aquifers berkisar antara sekitar
10-2 darcy ke atas. Pasir dan kerikil yang tidak terkonsolidasi, batupasir,
batugamping dan dolomit, aliran basal, dan batuan plutonik dan metamorf
yang retak adalah contoh unit batuan yang dikenal sebagai akuifer.
Aquifer – batuan atau sedimen dalam formasi, kelompok formasi,
atau bagian dari formasi yang jenuh dan cukup 4epid an4 untuk
mentransmisikan jumlah ekonomis air ke sumur dan mata air.
Lapisan pengikat adalah unit geologi yang memiliki sedikit
permeabilitas – kurang dari sekitar 10-2 darcy. Ini adalah batas yang
sedikit luas dan tidak tergantung pada kondisi 4epid. Di daerah tanah liat,

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 4


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

dengan permeabilitas 10-4 darcy, lumpur 10-2 darcy dapat digunakan


untuk memasok air ke sumur kecil. Di sisi lain, lumpur yang sama dapat
dianggap sebagai lapisan pengikat jika ditemukan di daerah kerikil kasar
dengan permeabilitas 5 dari 100 darcys. Air tanah bergerak melalui lapisan
yang paling membatasi, meski laju pergerakannya sangat lambat.
Lapisan pembatas kadang-kadang terbagi menjadi aquitards,
aquicludes, dan akuifer. Sebuah aquifuge adalah unit yang benar-benar
kedap air yang tidak akan mengirimkan air apapun. Aquitard adalah
lapisan permeabilitas rendah yang dapat menyimpan tanah dan juga
mentransmisikannya perlahan dari satu akuifer ke yang lain. Lapisan con-
fining bocor juga diterapkan pada unit semacam itu. Kebanyakan penulis
sekarang menggunakan istilah confining layer dan limited confining layer.
Lapisan pengikat dapat menjadi elemen penting dari 5epid aliran
regional, dan lapisan pengurang bocor dapat mengirimkan sejumlah besar
air jika luas penampang melintangnya besar.
Aquifer dekat dengan permukaan tanah, dengan lapisan
perminyakan permeabilitas baik yang terus menerus membentang dari
permukaan tanah sampai ke dasar akuifer. Akuifer semacam itu disebut
aquifer air table atau aquifer yang tidak terkekang. Isi ulang ke akuifer dari
rembesan ke bawah melalui zona jenuh (gambar 1.1). Pengisian ulang juga
terjadi melalui aliran air tanah lateral atau rembesan ke atas dari strata
yang mendasarinya.

Gambar 1.1

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 5


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Beberapa akuifer, yang disebut terbatas, atau artesis, akuifer,


diliputi oleh lapisan pengikat. Isi ulang ke aquifer dapat terjadi baik di
daerah resapan, di mana akuifer keluar, atau dengan kebocoran ke bawah
yang lambat melalui lapisan pengekangan yang bocor (gambar 12). Jika
sumur yang dikencangkan dengan baik ditempatkan melalui lapisan yang
membatasi, air dari akuifer dapat naik jauh di atas bagian atas akuifer
(gambar 13).
Hal ini menunjukkan bahwa air di akuifer berada di bawah
tekanan. Permukaan 6epid an6etric untuk akuifer terbatas itu permukaan
perwakilan dari tingkat yang air akan naik di sumur cased ke akuifer.
(Istilah piezometrik digunakan di masa lalu, tapi sekarang telah diganti
dengantinggi muka air tanah.) Jika permukaan akuifer berada di atas
permukaan tanah, sumur artesis yang mengalir dapat terjadi. Air akan
mengalir dari casing sumur tanpa perlu pompa. Tentu saja, jika pompa
dipasang, jumlah air yang diperoleh dari sumur 6epi meningkat.
Dalam beberapa kasus, lapisan bahan permeabilitas rendah akan
ditemukan sebagai lensa dengan bahan yang lebih mudah menyerap. Air
yang bergerak ke bawah melalui zona tak jenuh akan dicegat oleh lapisan
ini dan akan terakumulasi di atas lensa. Lapisan tanah jenuh akan
terbentuk di atas daerah air utama. Ini disebut akuifer bertengger (gambar
14). Air bergerak secara lateral di atas lapisan permeabilitas rendah sampai
kemudian merembes ke bawah menuju meja air utama atau membentuk
mata air. Akuifer yang lengket busuk biasa dalam lapisan luar glasial, di
mana lensa tanah liat yang terbentuk di kolam glasial kecil ada. Mereka
juga sering hadir di daerah vulkanik, di mana zona abu lapuk permeabilitas
rendah dapat terjadi terjepit di antara lapisan basal permeabilitas tinggi.
Akuifer yang tidak beraturan biasanya tidak terlalu besar; Sebagian
besar hanya akan memasok cukup air untuk keperluan rumah tangga.
Beberapa danau bertengger pada sedimen permeabilitas rendah. Kolam
tersebut sangat rentan terhadap tingkat danau yang berfluktuasi secara luas
dengan perubahan jumlah curah hujan. Air tanah yang dibatasi ditemukan

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 6


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

di akuifer tertutup, air tanah yang tidak terbatasi ditemukan di akuifer air,
dan air tanah bertengger ditemukan di akuifer bertengger.

Gambar 1.2

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 7


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Gambar 1.3

Gambar 1.4

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 8


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

2.3 Interpretasi Log Geofisika


Jenis-jenis log yang digunakan antara lain :
1. Log spontaneus potensial (SP)
2. Log gamma ray (GR)
3. Log resistivity

1. Log spontaneus potensial (SP)


Kurva SP adalah rekaman beda potensial antara sebuah elektroda yang
bergerak dalam sumur dan sebuah elektroda lain yang ditanam di permukaan
tanah. Pada zona lempung, kurva SP menunjukkan garis lurus yang disebut
“Shale Base Line” (SBL).

Pada formasi yang permeabel kurva SP menjauh dari garis lempung biasa
berkembang positif atau negative tergantung jenis kandungannya. Pada zona
permeabel yang cukup tebal, kurva SP mencapai suatu garis konstan. Pada
lapisan permeabel mengandung air asin, defleksi SP akan berbentuk negatif
(ke arah kiri dari garis SBL), sedangkan pada lapisan permeabel yang
mengandung air tawar defleksi SP ke arah positif (ke arah kanan garis SBL).
Pada lapisan permeabel yang mengandung air payau, defleksi SP mendekati
SBL.

Kegunaan dari log SP :


1. Mendeteksi lapisan permeabel
2. Menentukan jenis lithologi
3. Menentukan resistivitas air formasi
4. Menentukan volume serpih pada lapisan permeabel

2. Log gamma ray (GR)


Log GR merupakan suatu catatan terhadap kedalaman dari radioaktivitas
alamiah suatu formasi. Sifat keradioaktivitan tersebut berasal dari peluruhan
unsur-unsur di dalam batuan, seperti Uranium dan Potassium yang secara
menerus memancarkan sinar gamma berenergi tinggi.

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 9


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Log GR secara khusus digunakan untuk menentukan jenis lithologi. Pada


batuan yang kedap/impermeabel bersifat radioaktivitas tinggi memiliki harga
GR yang tinggi (ke arah kanan), sedangkan batupasir yang bebas serpih dan
batuan karbonat memiliki harga GR yang rendah (ke arah kiri).

Kegunaan log GR antara lain :


1. Mengidentifikasi lithologi
2. Menghitung volume serpih
3. Korelasi antar formasi pada beberapa sumur pemboran

3. Log resistivity
Log resistivity merupakan log elektrik yang digunakan untuk :
1. Mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan reservoir (hidrokarbon
atau air).
2. Mengidentifikasi zona permeabel
3. Menentukan porositas

Gambar 1.5 Contoh log SP dan Resistivity

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 10


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Persyaratan Teknis Desain Konstruksi Sumur

3.1.1 Jenis Akuifer


Jika dilihat dari pergerakan kurva yang ada di pemerian
tabel maka akan didapatkan bahwa akuifer yang didapatkan adalah
jenis tertekan. Dilihat dari jenis lithologi yang ada di pemerian
tersebut. Lithologinya berupa pasir, soil dan lempung yang terdapat
secara berlapis. Untuk pemeriannya sendiri dilihat dari kurva log
gamma ray yang berwarna hijau. Penentuan akuifernya tidak bisa
diambil secara sembarangan, untuk sumur produksi akuifernya
tidak boleh mengganggu akuifer yang biasa digunakan warga.

3.1.2 Penentuan Lubang Sumur


Penentuan Lubang Sumur berdasarkan data yang telah
diambil. Pengambilan data ini bisa berupa Log spontaneous
maupun log gamma ray. Penentuan di ambilnya lapisan air adalah
terdapat pada lapisan tertekan yang kedua. Untuk menentukan
lubang sumurnya sangat bergantung dengan data data yang ada,
untuk itulah tidak bisa diambil penempatan lubang bor yang
sembarangan.

3.1.3 Penentuan Panjang Screen


Penentuan Panjang screen sendiri tidak bisa dilakukan
secara sembarangan. Penentuan screen ini ada aturan yang harus
ditaati.Untuk screen dibuat 75% dari tebal akuifer yang ada dan
untuk gambarnya dibuat per 1mm , tebal 1 screen 4m / 2cm

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 11


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

3.1.4 Penentuan Pompa Submersible


Penempatan pompa submersible berada 2 meter dibawah
MAT terendah,hal ini dilakukan karena jika musim hujan datang
maka tinggi MAT berada jauh diatas pompa maka air cadangan
yang ada masih banyak dan melimpah untuk itu tidak perlu
melakukan pengeboran lagi, dan jika hal ini terjadi dimusim
kemarau maka cadangan air berada di MAT diatas pompa namun
tidak begitu jauh hal ini dimaksudkan jika musim kemarau datang
air yang berada diatas pompa masih banyak dan masih bisa
digunakan. Untuk itu penempatan pompa sendiri tidak bisa
dilakukan secara sembarangan agar cadangan air yang ada dibawah
permukaan masih tersedia secara terus menerus pada musim hujan
maupun kemarau.

3.1.5 Penentuan Pemasangan Gravel Pack


Ketentuan pemasangan Gravel pack adalah kita harus
mengetahui data data lithologi bawah permukaan. Lithologi tempat
pemasangan gravel pack ini adalah pasir. Pemasangan Gravel pack
dipasang berdasarkan pada pipa jambang sebesar 75% mengikuti
panjang dari screen dengan diameter 2 mm.

3.1.6 Penentuan Pemasangan Grouting


Pemasangan Grouting terletak diluar dari pipa black steel,
lebih rincinya melingkari pipa blacksteel. Pemasangan Grouting ini
dimaksutkan sebagai penguat untuk sumur bor.

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 12


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

3.2. Daftar Harga


Tabel 3.1 Tabel Daftar Harga

No Jenis alat Satuan Harga Satuan (Rp)

Pipa jambang diameter 10" tebal 6


1 Meter Rp 650,000.00
mm lengkapdengan centralizer

2 Reducer dari 10"-8" per buah Rp 900,000.00

Pipa Black steel diameter 8" tebal


3 5.84 mm lengkapdengan Meter Rp 550,000.00
centralizer/casing

Pipa saringan diameter 8"


stainlesstel wire wound continous per 4
4 Rp 1,200,000.00
slot size 1,5 mm dengan minimum meter
opening area 30%

meter
5 Filter pack ukuran 2-10 mm Rp 400,500.00
kubik

meter
6 Penyemenan/ grouting Rp 450,000.00
kubik

7 Bottom cup besi diameter 8" per buah Rp 400,000.00

Pipa Coloumb medium GIP


8 Meter Rp 300,000.00
diameter 4"

Pompa submersible untuk debit 5-


9 10 liter/detikdan head 150-200 m per buah Rp 88,000,000.00
dan power 15 kW

meter
10 Lempung penyekat Rp 400,000.00
kubik

meter
11 Cor beton kelas BO Rp 690,000.00
kubik

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 13


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

3.3 Perhitungan Anggaran Biaya

1. Pipa Jambang
Panjang Pipa = 41 m
Pipa jambang Harga/meter : Rp 650.000,00
Harga total = Rp.26.650.000

2. Reducer
Harga / satuan : Rp 900.000,00
Harga total = Rp 900.000,00

3. Casing/pipa black stell 8” tebal 5,84mm + centralizer


Panjang casing total : 52m
Harga / meter : Rp 550.000,-
Harga total : Rp 28.600.000,00

4. Screen
Panjang total screen 23 Buah
Harga / 4 meter Rp 1.200.000,00
Harga total : Rp 27.600.000,00

5. Gravel pack
d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
d2 = 8 ” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m
r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
V = (π x r12 x t )- (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,1272 x 92) – (3,14 x 0,10162 x 92) = 1,67736 m3

Harga / m3 = Rp. 400.500,00


Harga total = 1,67737 x Rp. 400.500,00
= Rp 671.782,00

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 14


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

6. Volume grouting
 Volume grouting pada pipa jambang
D1 = 12 inchi = 12 x 2,54 = 30,48 cm = 0,3048 m
D2 = 10 inchi = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
r1 = 0,3048 m / 2 = 0,1524 m
r2 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,15242 x 41) - (3,14 x 0,1272 x 41)
= 0,91363688 m3
Harga /m3 = Rp 450.000,00
Harga total = Rp 411.136,00

 Volume grouting pada pipa blacksteel


d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
d2 = 8 ” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m
r1= 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2= 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,1272 x 42) - (3,14 x 0,10162 x 42)
= 0,7657533 m3
Harga /m3 = Rp 450.000,00
Harga total = Rp 344.588,00

7. Bottom cup 8 “
Yang dibutuhkan satu buah
Harga / buah : Rp 400.000,00
Harga total : Rp 400.000,00

8. Pipa Coloumb medium GIP 4”


Panjang terukur 29.6 m
Harga / meter : Rp 300.000,00
Harga total : Rp 8.880.000,00

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 15


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

9. Pompa submersible
Yang dibutuhkan satu buah
Harga / satuan : Rp 88.000.000,00
Harga total : Rp 88.000.000,00

10. Lempung penyekat


d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
d2 = 8 ” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m
r1= 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2= 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
t = 10m
Volume = ( 3,14 x 0,1272 x 10) - (3,14 x 0,10162 x 10)
= 0,182322216 m3
Harga /m3 = Rp 400.000,00
Harga total = Rp 72.928,00

11. Cor beton kelas BO


d1 = 13” = 0,3302m
d2 = 10 ” = 0,254 m
r1= 0,3302 m / 2 = 0,1651 m
r2= 0,254 m / 2 = 0,127 m
t = 1m
Volume = ( 3,14 x 0,16512 x 1) - (3,14 x 0,1272 x 1)
= 0,0349450914 m3
Harga /m3 = Rp 690.000,00
Harga total = Rp 24,112,00

Total biaya yang diperlukan = Rp. 182.544.546,00 (seratus delapan


puluh dua juta lima ratus empat puluh empat ribu limaratus empat
puluh enam rupiah)

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 16


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Tabel 3.2 Jumlah Anggaran

No Jenis Alat Harga Satuan Jumlah Total


Pipa jambang
diameter 10" tebal
1 Rp 650,000.00 41 m Rp.26.650.000,00
6 mm lengkap
dengan centralizer
2 Reducer dari 10"-8" Rp 90,000.00 1 buah Rp 900,000.00
Pipa Black steel
diameter 8" tebal
3 5.84 mm lengkap Rp 550,000.00 52 meter Rp 23.100.000,00
dengan centralizer
/casing
Pipa saringan
diameter 8"
stainlesstel wire
4 wound continous Rp 1,200,000.00 23 buah Rp 27.600.000,00
slot size 1,5 mm
dengan minimum
opening area 30%

Filter pack ukuran


5 Rp 400,500.00 1, 67737 m3 Rp 671.782,00
2-10 mm
Penyemenan/
6 Rp 450,000.00 1,679390 m3 Rp 755.724,00
grouting
Bottom cup besi
7 Rp 400,000.00 1 buah Rp 400,000.00
diameter 8"
Pipa Coloumb
8 medium GIP Rp 300,000.00 29,6 m Rp 8.880.000,00
diameter 4"

Pompa submersible
untuk debit 5-10
Rp
9 liter/detikdan head 1 buah Rp 88.000.000
88,000,000.00
150-200 m dan
power 15 kW
10 Lempung penyekat Rp 400,000.00 0,182322 m3 Rp 72.928,00
11 Cor beton kelas BO Rp 690,000.00 0,034945 m3 Rp 24,112,00
Total Biaya Rp. 182.544.546

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 17


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

BAB IV

KESIMPULAN

Beikut ini adalah kesimpulan yang didapatkan dari hasil pengolahan data
Desain konstruksi sumur:
1. Daerah Abyasatma mempunyai lithologi berupa pasir dan lempung yang
ditinjau dari log gamma ray.
2. MAT pada saat musim penghujan mempunyai ketinggian 20 meter dan
MAT pada saat musim kemarau mempunyai ketinggian 28 meter, hal ini
berpengaruh pada pompa submersible ditempatkan.
3. Untuk melakukan pengeboran dapat dilakukan dengan interpretasi
geofisika berupa log spontaneous, log gamma ray maupun log resistivity.
Untuk membuat sumur kita harus mengetahui data data yang diperlukan
yaitu data lithologi, data stratigrafi dan data struktur.
4. Dalam pengeboran sumur bor yang dilakukan sedalam 189,6 meter dan
setelah dilakukan kajian menggunakan log gamma ray, ditemukan enam
lapisan batuan yang berpotensi sebagai akuifer.
5. Dalam pembuatan sumur harus diketahui biaya pembuatannya, untuk
pembuatan sumur daerah abyasatma memerlukan biaya total yaitu Rp.
182.544.546,00 (seratus delapan puluh dua juta lima ratus empat puluh
empat ribu limaratus empat puluh enam rupiah)

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 18


NIM : 111160015
Plug :5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

DAFTAR PUSTAKA
.

Badan Stadarisasi Nasional (BSN). 2000/ SNI – 13-6422-2000 Spesifikasi


Konstruksi Sumur Bor Produksi Air Tanah Untuk Kapasitas 150 Meter
Per Menit Sampai 300 Liter Per Menit. Jakarta : Badan Standarisasi
Nasional.

Han, Dawei., 2010. Concise Hidrology. Ventus publishing

Pratiknyo, Puji., 2018. BUKU PANDUAN PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI.


Yogyakarta: Laboratorium Hidrogeologi Program Studi Teknik Geologi
Fakutas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.

Suharyadi., 1984. Diktat Kuliah Geohidrologi, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas


Teknik UGM. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Nama : Luthfi Qowy Zhafrani Page 19


NIM : 111160015
Plug :5

Anda mungkin juga menyukai