LAPORAN KASUS
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Oleh:
Pendamping:
2017
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Usia : 21 tahun
Alamat : Penujak
Suku : Sasak
Agama : Islam
II. SUBJEKTIF
Keluhan Utama
Ny. S datang ke IGD RSUD Praya pada tanggal 13 Juli 2017 dengan keluhan utama mual dan
muntah sejak 2 hari yang lalu. Mual dan muntah sebenarnya sudah dirasakan sejak awal
kehamilan (8 minggu yang lalu) namun semakin memberat sejak 2 hari yang lalu, muntah tidak
dapat terhitung, muntah awalnya makanan namun lama kelamaan hanya cairan karena pasien
tidak mau makan, tidak ada darah pada muntahan, cairan muntah awalnya bening namun lama
kelamaan agak berwarna coklat. Selain mual dan muntah pasien juga mengeluh pusing, lemas,
nyeri pada perut dan tidak mau makan karena mual, minum mau namun hanya sedikit. Tidak
terdapat flek maupun keluar jaringan atau gelembung dari jalan lahir. Pasien tidak ingat berat
badan terakhir berapa. Hari pertama haid terakhir 18 Mei 2017. Kehamilan sekarang merupakan
kehamilan yang pertama.
2
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Pengobatan
Riwayat Alergi
III. OBJEKTIF
Status Generalis
3
Status Lokalis
Kepala:
• Simetris
• Alis: normal
• Exopthalmus (-/-)
• Ptosis (-/-)
• Edema palpebra (-/-)
• Konjungtiva: anemis (-/-), hiperemia (-/-)
• Sklera: ikterus (-/-)
• Pupil: isokor, bulat, refleks pupil (+/+)
• Kornea: normal
• Lensa: katarak (-/-)
• Pergerakan bola mata ke segala arah: normal
• Nyeri tekan retroorbita (-)
• Cekung (+/+)
Telinga:
4
• Penghidu normal
Mulut:
• Simetris
• Bibir: sianosis (-), stomatitis angularis (-), pursed lips breathing (-), kering (+)
• Gusi: hiperemia (-), perdarahan (-)
• Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-), oral kandidiasis (-), tremor (-)
• Gigi: dalam batas normal
• Mukosa: normal
Leher:
• Simetris
• Kaku kuduk (-)
• Pembesaran KGB (-)
• JVP: 5 + 2 (tidak meningkat)
• Otot bantu nafas tidak aktif
• Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thoraks:
Inspeksi
5
• Vocal fremitus:
Depan:
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Belakang:
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
• Ictus cordis teraba pada ICS V midclavicula line sinistra, thrill (-).
Perkusi
Depan:
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Belakang
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
• Batas paru-hepar:
• Inspirasi : ICS VI
• Ekspirasi : ICS IV
4. Auskultasi:
6
• Pulmo :
Vesikuler:
- -
- -
- -
Rhonki:
- -
- -
- -
Wheezing:
- -
- -
- -
Inspeksi
• Permukaan kulit: ikterik (-), vena collateral (-), massa (-), caput medusae
(-), spider naevi (-), scar (-), striae (-), ruam (-)
Auskultasi
• Orientasi : normal
• Organomegali : (-)
• Nyeri ketok : (-)
7
• Shifting dullness : (-)
• Chestboard phenomenon : (-)
Palpasi
Ekstremitas:
+ + - -
- - - -
Deformitas : - - Ikterik : - -
- - - -
Pemeriksaan Penunjang
8
MCHC 33,9 32,0 – 37,0 g/dL
IV. ASSESSMENT
V. PLANNING
Diagnostik:
Terapi:
Non farmakologi
• Bed rest
• Edukasi tentang diet
• Puasa 1x24 jam
Farmakologi
VI. PROGNOSIS
9
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.1.1 Kehamilan
Kehamilan adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim
masa ovulasi. Telur yang telah dibuahi sperma kemudian akan menempel pada
dinding rahim, lalu tumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu (280 hari)
Kehamilan adalah hasil dari “kencan” sperma dan sel telur. Dalam prosesnya
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan
(Maulana, 2009).
menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit (Maidun,
2009).
Salah satu masalah yang terjadi pada masa kehamilan atau penyakit yang bisa
meningkatkan derajat kesakitan adalah terjadinya gestosis pada masa kehamilan atau
penyakit yang khas terjadi pada masa kehamilan, dan salah satu gestosis dalam
Mual dan muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormon estrogen dan
progesteron, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormon HCG (human
10
chorionic gonadotropin) juga berperan dalam menimbulkan mual dan muntah
(Sarwono, 2008).
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering terjadi pada
kehamilan trimester I, kurang lebih pada 6 minggu setelah haid terakhir selama 10
2.3 Etiologi
Sebab pasti belum diketahui frekuensi kejadian 2 per 1000 kehamilan.
2.3.1 sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes, kehamilan ganda akibat
peningkatan kadar HCG dan wanita yang sebelum hamil sudah menderita gangguan
2.3.2 Faktor organik karena masuknya villi khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik.
2.3.3 Faktor psikologik keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap
Hormon yang terbentuk dalam tubuh ibu saat minggu-minggu awal kehamilan
selera makan dan pusat khusus diotak yang dapat memicu respon muntah (Esti, 2009).
tingkat, yaitu :
a. Mual muntah
b. Nafsu makan berkurang
11
e. Turgor kulit kurang
f. Lidah kering
b. Lemah
c. Apatis
g. Ikterus ringan
h. Mata cekung
i. Tensi turun
j. Hemokonsentrasi
e. Dehidrasi hebat
2.5 Diagnosis
Umumnya tidak sukar untuk menegakkan diagnosa hiperemesis
gravidarum. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dengan mual dan muntah yang
12
pengobatan perlu segera diberikan. Namun harus pikirkan kemungkinan kehamilan
muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang
2.6 Prognosis
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat memuaskan, namun pada
tingkat yang berat dapat menyebabkan kematian ibu dan janin (Mansjoer, 2001).
2.7 Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati mual dan muntah agar tidak
2.7.1 Terapi nutrisi makan sedikit tapi sering agar perut tidak terlalu penuh dengan hanya
2.7.2 Hindari makanan yang dapat membuat anda merasa sakit, seperti makanan gorengan,
2.7.6 Suplemen B6 dan zinc juga khrom dapat sangat efektif, khususnya bagi wanita yang
baru menggunakan pil kontrasepsi Karena pil ini merusak kemampuan tubuh dalam
dalam air mendidih, atau kapsul jahe yang tersedia di gerai-gerai makanan sehat.
2.7.8 Pengobatan bach flower gunakan rescue remedy jika anda merasa cemas, khususnya
2.7.9 Aromaterapi minyak esensial seperti minyak sitrus (jeruk, jeruk mandarin, limau)
aman dan lembut digunakan pada saat ini.
2.7.10 Aksepresur coba kenakan gelang tangan ‘sea sickness’ yang tersedia di toko farmasi
atau gerai makanan sehat di daerah anda (Tiran, 2007).
13
2.8 Penatalaksanaan
Pengobatan yang baik pada mual dan muntah sehingga dapat
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara
yang baik tidak diberikan makan/minum selama 24-28 jam. kadang-kadang dengan
Perlu diyakini pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang berat serta menghilangkan
masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan linger
lactat 5% dengan cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat
ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks. Bila ada kekurangan
Pada sebagian kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan
mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk delirium,
14
mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit
diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain
pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala irreversibel ada organ vital (Windy,
2009).
2.8.6 Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan ada hiperemesis tingkat III makanan hanya berupa roti
kering dan buah-buhan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat-zat gizi, kecuali vitamin C, karena
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur
mulai diberikan makanan yang bergizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama
makanan. Makanan ini rendah dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan D.
gravidarum. Hiperemesis sering terjadi pada multigravida dari pada primigravida. Hal
ini disebabkan karena kerja hormon, meningkatnya kadar estrogen dan HCG dalam
serum yang dapat menyebabkan perasaan mual hingga muntah (Sarwono, 2005).
Jumlah paritas memberikan pengaruh yang nyata terhadap kesehatan ibu hamil
(Notoatmodjo, 2003).
b. Multigravida adalah seorang wanita yang pernah dua kali atau lebih hamil sampai
usia viabilitas (Cunningham, 2006).
15
2.9.2 Usia Kehamilan
Usia kehamilan adalah jumlah minggu lengkap dari hari pertama menstruasi
sampai selesainya minggu ke 0-14, trimester ke dua sampai minggu ke >14-28, dan
trimester tiga mencakup minggu ke >28-42, kehamilan. Dengan kata lain, trimester
yang bekerja sering mengalami gangguan psikologi sehubungan dengan masalah yang
dihadapi dalam bidang pekerjaan dan lingkungan kerja yang kurang baik (Manuaba,
2003).
16
DAFTAR PUSTAKA
3. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2003. Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta : EGC
4. Maulana, Mirza. 2009. Reproduksi Kehamilan dan Merawat Anak. Jogyakarta : Tunas
Pubishing.
Cipta.
10. Rukiyah, Aiyeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Pathologis. Jakarta : Trans Info Media.
11. Suririnah, dr. 2008. Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta : GM.
12. Tiran, Denise. 2007. Mengatasi Mual dan Gangguan Selama Kehamilan. Jakarta :
Diglossia.
13. Anonymous.
2003. KesehatanIndonesia.comhttp://profil.Kesehatan.com/2003/10/seputar_masalah
infogue.com http://penyakitinfogue.com/2008/12/seputar_masalah_kemtian_maternal
diakses Maizar Handayani 20 mei 2010 jam 15.00 Wib.
17
17. Iskandar, Joko. 2008. KTI dan Skripsi.com diakses Maizar Handayani 02 mei 2010
gravidarum.comhttp://maidunggleekpay.com/2009/05/hiperemesis-
ASEANhttp://www.suarapembaruan.com/News/2003/09/02/Index.html diakses
18