Makalah Manling Kel 10
Makalah Manling Kel 10
Oleh
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Satu dekade ini isu yang sedang hangat diperbincangkan diseluruh belahan
bumi adalah isu tentang global warming atau pemanasan global. Fenomena alam
ini telah disadari oleh seluruh umat manusia sebagai dampak dari aktivitas
manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalam perut dan
muka bumi. Upaya yang bisa dilakukan oleh manusia hanya menahan laju
dampak dari pemanasan global tersebut, dampak yang terjadi apabila tidak
ditahan lajunya akan berakibat fatal bagi kehidupan manusia di muka bumi. Salah
satu contoh dampak yang secara nyata telah dirasakan oleh manusia akhir-akhir
ini adalah bergesernya waktu pada musim-musim yang terjadi di bumi, musim
kemarau dan musim penghujan tidak dapat diprediksi waktunya, kecenderungan
yang terjadi musim kemarau dan penghujan yang berkepanjangan. Mencairnya es
yang berada di kutub utara, hal ini dibuktikan dengan menurunnya luasan
permukaan es yang ada di kutub utara.
Hal ini dapat dapat berdampak pada naiknya permukaan air laut yang
dapat menenggelamkan daratan yang berdekatan dengan lautan. Masih banyak
dampak yang dapat ditimbulkan oleh pemanasan global yang harus disadari oleh
manusia, sebagian kecil dampak yang sudah terjadi saja dapat merubah pola hidup
yang sudah biasa dijalani manusia apalagi dampak yang lebih besar muncul, hal
ini harus segera dicegah. Dari upaya-upaya yang telah dilakukan oleh manusia
munculah konsep Green Technology/ Teknologi Hijau atau dapat disebut
juga Clean Technology/Enviromental Technology. Konsep ini terlahir dari
kesadaran manusia akan kebutuhan sumber daya alam yang ada di bumi secara
berkelanjutan, hal-hal yang berkaitan dengan pengurangan daya dukung bumi
termasuk dampak pemanasan global berusaha dikurangi dengan melakukan upaya
dan tindakan yang lebih ramah lingkungan.
2.1.1 Definisi
Beberapa definisi tentang Green Technology yang diambil dari berbagai
sumber : “Teknologi hijau (Greentech) yang juga dikenal dengan teknologi
lingkungan (envirotech) dan teknologi bersih (cleantech) adalah integrasi antara
teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan
global dan sumber daya alam serta untuk mengurangi dampak negative dari
aktifitas manusia di planet bumi”
“Teknologi hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian
atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan
(sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan
masyarakat secara berkelanjutan dimasa deoan tanpa merusak sumber daya alam,
atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri”
“Teknologi lingkungan (envirotech) atau teknologi hijau (greentech) atau
teknologi bersih (cleantech) adalah aplikasi ilmu lingkungan untuk melestarikan
lingkungan alam dan sumber daya untuk mengekang dampak negatif dari
keterlibatan manusia. Pembangunan yang berkelanjutan adalah inti dari teknologi
lingkungan”
“Teknologi hijau (greentech) adalah pengembangan dan penerapan
produk, peralatan dan sistem yang digunakan untuk melestarikan lingkungan alam
dan sumber daya, yang meminimalkan dan mengurangi dampak negatif dari
aktivitas manusia terhadap lingkungan”
Dari beberapa pengertian dari Green Technology yang ada, dapat
disimpulkan bahwa secara garis besar pengertian dari Greentech adalah integrasi
antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk
melestarikan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa
depan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam.
2.1.2 Tujuan
Di masa depan teknologi hijau akan dianggap sebagai tujuan dari
kehidupan manusia karena manusia tidak bisa terus menerus menggunakan
teknologi yang menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan setiap
bentuk kehidupan yang bergantung kepada lingkungan. Peran kitalah sebagai
manusia yang senantiasa harus menjaga planet bumi dari kerusakan dan
kehancuran.
Teknologi hijau bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan
cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi manusia tanpa menyebabkan
kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang cepat di planet
bumi. Salah satu contoh alternatif teknologi konvensional yang diterapkan guna
mengaplikasikan konsep teknologi hijau adalah proses pendaur-ulangan sampah,
upaya ini dapat memberikan pengurangan yang signifikan terhadap efek negatif
pada lingkungan yaitu mengurangi jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan dari
kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Konsep penerapan teknologi hijau secara umum memiliki beberapa
tujuan utama yang memilki prioritas untuk dapat diterapkan dalam kehidupan
manusia, yaitu :
1. Keberlangsungan – Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara
terus menerus di masa depan tanpa merusak atau menghabiskan sumber
daya alam.
2. Pendaur-ulangan sampah – Upaya untuk mengakhiri siklus barang sekali
pakai, dengan menciptakan produk yang sepenuhnya dapat diperoleh
kembali atau digunakan kembali
3. Pengurangan Sumber Sampah – Upaya untuk mengurangi sumber limbah
dan polusi dengan mengubah pola produksi dan pola konsumsi.
4. Inovasi – Upaya untuk mengembangkan alternative teknlogi yang ramah
lingkungan guna memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak
lingkungan.
5. Viabilitas – upaya untuk menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di
seluruh bidang teknologi dan produk yang memberikan keuntungan bagi
lingkungan dan menciptakan peluang usaha baru yang benar-benar
melindungi planet bumi dari kerusakan.
6. Edukasi – Upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya
penerapan teknologi hijau guna mendukung terciptanya daya dukung
lingkungan yang berkelanjutan.
Prinsip utama pada Konsep Green Technology meliputi 3 hal yaitu :
1. Kenyamanan Sosial
2. Ekonomis
3. Ramah Lingkungan
2.1.3 Penerapan
Ragam atau tipe dalam penerapan konsep Green Technology di dunia
didasarkan pada prinsip-prisip utama pada Greentech . Konsep Greentech
diterapkan untuk membantu manusia dari teknologi yang paling sederhana hingga
teknologi yang paling mutakhir untuk mencapai kehidupan yang nyaman,
ekonomis dan ramah lingkungan. Pada dasarnya konsep Greentech yang
diterapkan dalam menciptakan produk adalah untuk meminimalkan bahan baku,
mengefisiensikan proses, dan memaksimalkan output produk tetapi menghasilkan
sampah yang minimal. Hal ini selaras dengan prinsip yang ada di konsep
Greentech.
Penggolongan Greentech dalam berbagai tipe disesuaikan dengan penerapannya
antara lain :
2.1.3.1 Energi
Menekan angka pencemaran karbon ke udara dengan mengurangi
pengunaan bahan bakar energi yang berasal dari fosil. Kita ketahui bersama
sumber energi fosil memiliki potensi yang terbatas dan menghasilkan dampak
yang tidak baik bagi lingkungan yaitu menghasilkan pencemaran karbon, hal ini
akan berdampak buruk bagi bumi apabila tidak diambil tindakan. Penerapan
konsep Greentech adalah untuk mengefisienkan tingkat penggunaan energi, mulai
dari sistem eksplorasi sumber energi, proses pengkonversian sumber tersebut
menjadi energi hingga terbentuknya energi yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Dengan adanya efisiensi energi diharapkan pencemaran karbon dapat ditekan.
Solusi lain dari konsep Greentech adalah dengan mengganti sumber energi dari
fosil energi menjadi renewable energy atau energi terbarukan yang lebih
potensial, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui kembali. Renewable energy
merupakan konsep utama dalam penerapan Greentech di bidang energi, beberapa
contoh Renewable energy antara lain :
o Waste to Energy
o Biomass Enegy
o Hydro Energy
o Wind Energy
o Solar Energy
o Geothermal Energy
Contoh Penerapan di Indonesia :
a. Penggunaan tenaga air (Hydro power) sebagai sumber energi listrik
b. Penggunaan tenaga surya (Solar cell power) sebagai sumber listrik
c. Pemanfaatan biomassa menjadi biofuel untuk bahan bakar (limbah
tanaman jarak, tebu, ketela, jagung)
d. Pemanfaatan biogas dari limbah organik dan kotoran ternak sebagai
pengganti bahan bakar minyak tanah/kayu bakar
e. Pemanfaatan biogas sebagai pengerak generator gas untuk pembangkit
listrik
2.1.3.2 Bangunan
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi
tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini
punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim
mikro. Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta
penggunaan energi terbarukan.
Hal-hal yang menyangkut bangunan ramah lingkungan adalah
membangun hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari yang
diperlukan, menganut prinsip keterkaitan, serta memandang profesi arsitek
sebagai “pengurus bumi” (steward of the earth). Untuk strategi yang dapat
diterapkan antara lain pemanfaatan material berkelanjutan, efisiensi lahan,
keterkaitan dengan ekologi lokal, keterkaitan antara transit dan tempat tinggal,
rekreasi dan bekerja, serta efisiensi penggunaan air, penanganan limbah, dan
mengedepankan kondisi lokal baik secara fisik maupun secara sosial.
Contoh penerapan konsep design Green Building :
a. Meminimalkan penggunaan lampu dengan memanfaatkan cahaya alami
b. Meminimalkan penggunaan mesin pendingin ruangan dan air dengan
mengefektifkan design bangunan
c. Pengelolaan limbah “closed cycle” untuk gedung tempat tinggal
d. Menyediakan ruang terbuka hijau untuk tiap bangunan/gedung yang
dibangun
e. Penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan dan tahan lama
2.1.3.3 Chemistry
Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari
sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir
penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Green Chemistry lebih
berfokus pada usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan
memaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan,
Environmental Chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang
telah tercemar oleh substansi-substansi kimia.
Green Chemistry itu sendiri memiliki 12 asas, antara lain
1. Menghindari penghasilan sampah
2. Desain bahan kimia dan produk yang aman
3. Desain sintesis kimia yang tak berbahaya
4. Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable)
5. Penggunaan katalis
6. Menghindari bahan kimia yang sifatnya derivatif (chemical derivatives)
7. Desain sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi
maksimum bahan mentah
8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang aman
9. Peningkatan efisiensi energi
10. Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai
11. Pencegahan polusi
12. Peminimalan potensi kecelakaan kerja
Contoh penerapan konsep Green Chemistry :
a. Vitamin C (asam askorbat) untuk proses pembuatan polimer
b. Gula dan minyak sayur sebagai bahan baku cat
c. Gula pati dan selulosa sebagai bahan bakar
d. Pemakaian enzim untuk pembuatan bahan dasar kosmetik
e. Kacang kedelai sebagai Bahan Pembuatan Toner printer
f. Kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan lem perekat
4. Nanotechnology
Green Nanotechnology merupakan pengembangan dari clean technology
yang merupakan suatu upaya untuk meminimalisasi potensi resiko kerusakan
lingkungan dan manusia yang terkait dengan pembuatan dan penggunaan produk
nanoteknologi serta untuk mendorong penggantian produk yang ada dengan
produk nano baru yang lebih ramah lingkungan.
Tujuan dari Green Nanotechnology ada dua yaitu :
1. Memproduksi Nanomaterials dan produk tanpa merugikan lingkungan atau
kesehatan manusia, dan memproduksi nano-produk yang memberikan solusi
terhadap masalah lingkungan hidup.
Contoh :
o Membran nano dapat membantu produk terpisah reaksi kimia yang
diinginkan dari bahan limbah.
o Katalis Nanoscale bisa membuat reaksi kimia yang lebih efisien
dan lebih boros.
2. Mengembangkan produk-produk yang menguntungkan lingkungan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh :
o Nanomaterials atau produk langsung dapat membersihkan situs
limbah berbahaya, air desalinasi, polutan merawat dan memonitor
polusi lingkungan.
o Nanocomposites ringan untuk mobil dan alat transportasi lainnya
dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi bahan yang
digunakan untuk produksi.
Penerapan Green Technology di Indonesia untuk Pengembangan UKM
1. Penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) untuk Menyuburkan Tanaman
Pertanian
Penerapan teknologi dari masa lalu yang kini mulai terlupakan, penyubur
tanaman memanfaatkan mikroorganisme lokal menjadi harapan menuju pertanian
ramah lingkungan dan mandiri, bebas dari pupuk dan obat-obatan kimiawi.
Prinsip Kerja :
Penerapannya yaitu dengan membuat larutan hasil fermentasi berbagai
bahan organik yang sarat dengan mikroorganisme lokal. Larutan fermentasi
tersebut dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan organik menjadi satu
kemudian ditutup rapat sehingga proses an-aerob terjadi dan mikroorganisme
akan berkembang biak. Bahan organik yang digunakan beragam, mulai dari buah-
buahan busuk, sampah organik rumah tangga, bonggol pisang, tunas bambu
(rebung) sampai urine ternak yang difermentasi dalam air cucian beras dan air
kelapa.
Contoh Larutan Mikroorganisme Lokal Penyubur Tanaman dan fungsinya
MOL Buah-buahan Membantu bulir padi lebih Saat malai mulai tumbuh,
berisi setelah umur padi 60 hari
MOL Bonggol Pisang Mempercepat proses reaksi Umur padi 10, 20, 30 dan 40
kompos hari sesudah tanam
MOL Keong Mas Menambah nutrisi tanaman Umur padi 15 hari setelah
tanam
Jenis Mikroorganisme yang ada didalam Larutan MOL : Aspegillus sp., Bacillus
sp., Lactobacillus sp., Azospirillium sp., Azotobacter sp., Pseudomonas sp.
e. Pupuk yang dihasilkan mengandung unsur yang komplek dan mikroba yang
berfungsi menyeimbangkan ekosistem alami tanah
Prinsip Kerja :
e. Penggunaan asap cair dari pembakaran serabut kelapa untuk pengawet ikan
segar
Plastik berbahan polietilen membutuhkan waktu penguraian yang lama sekali oleh
bumi. Hal tersebut akan mengancam kesuburan tanah, karena dengan adanya
plastik dari polietilen mikroba tanah akan kesulitan mengurai tanah menjadi
subur. Penggunaan plastik berulang-ulang dan pendaur ulangan juga bukan
merupakan solusi yang terbaik dalam menekan angka pengunaaan plastik. Karena
plastik daur ulang yang biasanya berwarna hitam mengandung karsinogen yang
dapat membahayakan kesehatan manusia apabila digunakan sebagai pembungkus
makanan. Untuk itu perlu dicarikan solusi dengan mencari bahan pembuat plastik
yang ramah lingkungan yaitu membuat plastik yang lebih cepat dan mudah
terurai.
Plastik yang ramah lingkungan adalah plastik yang dibuat dari bahan alam yang
mudah terbaharukan atau bahan yang tidak berbahaya dan proses terurainya lebih
cepat serta lebih mudah. Penemuan terbaru plastik ramah lingkungan dapat dibuat
dari bahan yang mengandung poli asam laktat (PLA). Poli asam laktat menjadi
kandidat yang menjanjikan, karena PLA dapat diproduksi dari bahan alam
terbarui seperti pati-patian dan selulosa melalui fermentasi asam laktat. Berbagai
bahan alam yang digunakan untuk membuat plastik ramah lingkungan :
c. Plastik ramah lingkungan yang dihasilkan dari limbah minyak kelapa sawit
Indonesia memiliki potensi besar dalam industri biomassa yang sampai saat ini
masih skala kecil yang dimanfaatkan. Selain potensi pemanfaatannya, industri
biomassa juga memiliki potensi limbah yang besar yang masih bisa dimanfaatkan
menjadi sumber energi alternatif pengganti BBM dan bahan berguna lainnya.
Industri yang bergerak di bidang biomassa antara lain pertanian, perkebunan,
peternakan dan kehutanan. Beberapa contoh limbah industri biomassa yang dapat
dimanfaatkan kembali :
b. Pemanfaatan limbah padat dan lindi hitam industri pulp sebagai bahan
biobriket
c. Pemanfaatan limbah padat tebu pada industri gula sebagai briket arang
g. Pemanfaatan sekam padi sebagai bahan baku pada industri kimia dan bahan
bangunan
Dampak :
• Asap dan ozon
2.2 Pencemaran Akibat Penggunaan Energi Fosil dan Arti Penting Energi
Terbarukan
Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk dari
proses alam seperti dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk
fitoplankton dan zooplankton yang mengendap ke bagian bawah laut (atau danau)
dalam jumlah besar, selama jutaan tahun. Bahan bakar fosil merupakan sumber
daya tak terbarukan karena proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan
tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada proses
pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan
keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi
terbarukan karena itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi
meningkat.
Anda sadari atau tidak, pemakaian energi fosil yang terus menerus akan
mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk
hidup. Hal tersebut dikarenakan bahan bakar fosil seperti batubara , minyak bumi
, dan gas alam mengandung persentase karbon yang tinggi. Gas karbon adalah
gas tanpa warna yang merupakan senyawa karbon dengan oksigen, tidak terbakar
dan larut dalam air. Jika gas karbon tersebut terlepas ke udara akan bersenyawa
dengan oksigen dan membentuk gas karbon dioksida. Karbon dioksida adalah
salah satu gas rumah kaca yang meningkatkan radiasi dan memberikan kontribusi
pada pemanasan global , yang menyebabkan rata-rata suhu permukaan bumi
meningkat.
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam
untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan. Berikut merupakan beberapa dampak negatif penggunaan
energi fosil:
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar
NO2di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia.
Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang
menyebabkan terjadinya hujan asam. Emisi gas NO2 dan SO2 ke udara dapat
bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam
sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan,
air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH
“hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan
tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan,
dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi.
Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di
dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya
bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar
gas NO2, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor,
dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat
menghalangi jangkauan mata dalam memandang. Emisi CO2 adalah pemancaran
atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut
menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi
peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar
matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer
menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan
permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal,
antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi
adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang
menyebabkan pemasanan global. Batu bara selain menghasilkan pencemaran
(SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per
satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon
dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida
yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5
ton.
Selain itu, pencemaran air oleh minyak bumi juga bisa disebabkan oleh
pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Pembuangan sisa sampah cair
pabrik ke sungai atau laut juga ikut memegang andil yang besar terhadap
pencemaran air ini. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki
yang bocor. Dengan adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak
antara air dengan udara sehingga kadar oksigen didalam air akan berkurang dan
dapat mengganggu biota-biota yang berada didalam air tersebut. Pada dasarnya
pencemaran air disebabkan oleh kesalahan manusia.
2.3.1 Matahari
Energi matahari diperoleh dari cahaya panas yang merupakan komponen dari
panas matahari. Selain memanaskan air, energi ini juga bisa diubah menjadi
listrik. Secara global, matahari menyediakan 10.000 kali energi bumi yang dapat
di memanfaatkan siapapun secara gratis, dan merupakan salah satu sumber energi
alternatif yang potensial untuk dikelola dan dikembangkan lebih lanjut, terutama
bagi negara-negara tropis seperti Indonesia.
2.3.2 Angin
Energi angin adalah energi yang dihasilkan oleh udara yang berhembus di
permukaan bumi. Energi angin dapat diubah menjadi energi mekanik untuk
menghasilkan usaha. Karena angin tidak menimbulkan polusi, maka banyak
negara-negara membangun turbin angin sebagai sumber tenaga listrik tambahan.
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam bumi. Energi
panas ini dihasilkan di dalam inti bumi yang ditimbulkan oleh peristiwa peluruhan
partikel-partikel radioaktif di dalam batuan. Inti bumiterbentuk dari magmayang
mengalir menembus berbagai lapisan batuan di bawah tanah. Saat mencapai reser
air bawah tanah, terbentuklahair panas bertekanan tinggi yang keluar ke
permukaan bumi melalui celah atau retakan di kulit bumi, maka timbul sumber air
panas yang biasa disebut uap panas.
2.3.4 Biomassa
Biomassa merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui karena tumbuh-
tumbuhan dapat kita tanam setiap saat. Dari berbagai macam bahan bakar
biomassa, kayu merupakan kebutuhan yang sangat banyak digunakan, seperti
pada rumah tangga dan pada ketel uap. Membakar biomassa bukan cara satu-
satunya untuk menghasilkan energi karena biomassa dapat juga dikonversi ke
bentuk energi lain diantaranya gas metana atau etanol dan biosolar.
2.4.1 Semua hal ada dibumi ini dapat difermentasi menjadi sumber
energi alternatif terbarukan.
Seperti yang kami katakan sebelumnya bahwa segala sesuatu yang organik
dan terdiri dari senyawa kompleks (karbohidrat, lemak dan protein juga
yang lainnya) dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak dan gas.
Bahkan tanah sekalipun bisa menjadi bahan bakar, buktinya minyak bumi
dapat di gali/ di bor dari dalam tanah.
Inti dari proses yang kita lakukan adalah mengurai bahan organik menjadi
bahan anorganik sehingga menghasilkan gas dan minyak yang dapat
dimanfaatkan demi keberlangsungan hidup umat manusia. Proses ini
diambil alih oleh aktivitas bakteri/ mikroorganisme tertentu.
Contoh bahan alamiah yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini adalah
minyak kelapa, kelapa sawit, buah aren, ubi kayu dan lain sebagainya. Ada
begitu banyak bahan alami yang jumlahnya melimpah di alam.
Gunakanlah yang pertumbuhannya cepat sehingga dapat diambil
manfaatnya segera. Tumbuhan yang perkembangannya cepat berarti cepat
juga kemampuannya untuk menyerap berbagai polutan yang terkandung di
udara bebas. Semua bagian-bagian tumbuhan dapat dimanfaatkan, mulai
dari daun, batang, buah hingga akarnya sekalipun.
Jangankan tumbuhan hijau yang masih aktif, sampah saja (yang organik)
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Mulai dari kulit
pisang, sisa sayur, sisa bahan dapur, sisa nasi, sisa lauk, sisa gulai, kulit
buah (jeruk, semangka, apel, melon dll) dan lain sebagainya.
Tambahkan garam dengan kadar tertentu. Bisa saja dalam kadar 1%, 2%,
3%, 3,5% (setara dengan kadar garam samudera) atau lebih. Pada
dasarnya kadar garam lautan adalah yang paling pas sebab lautan adalah
penghasil gas metana nomor satu di dunia. Silahkan lakukan penelitian
ulang.
Letakkan di dalam ruangan/ wadah yang tertutup rapat dan anti bocor bila
perlu kedap udara. Untuk mengkondisikan lingkungan dengan pemilihan
mikroorganisme yang tepat.
Bila perlu tekanan yang kita berikan disetarakan dengan tekanan di dalam
dasar laut sehingga mikroorganisme (fitoplankton) yang digunakan dapat
tumbuh subur.
Tunggu selama beberapa hari, beberapa minggu atau beberapa bulan. Perlu
penelitian lebih lanjut sehingga waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama
juga tidak terlalu singkat agar hasil yang diberikan benar-benar efektif dan
efisien.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Sumber-sumber energi begitu banyak terdapat di Indonesia, seperti batubara atau
minyak hadirsecara alamiah dapat ditemukan diberbagai belahan nusantara. Keseluruh
sumber energi inimudah diambil dari bumi dan juga mudah digunakan. Bahkan gas alam
jauh lebih ramahlingkungan bila dibandingkan dengan batubara dan minyak. Energi jenis
ini banyak sekalidigunakan di lingkungan sekitar kita sehari-hari, seperti memasak,
listrik, transportasi danmanfaktur.
Teknologi hijau (Greentech) yang juga dikenal dengan teknologi lingkungan
(envirotech) dan teknologi bersih (cleantech) adalah integrasi antara teknologi
modern dan ilmu lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan global dan
sumber daya alam serta untuk mengurangi dampak negative dari aktifitas manusia
di planet bumi. Konsep penerapan teknologi hijau secara umum memiliki
beberapa tujuan utama yang memilki prioritas untuk dapat diterapkan dalam
kehidupan manusia, yaitu keberlangsungan, pendaur-ulangan sampah ,
pengurangan sumber sampah, dan inovasi.
DAFTAR PUSTAKA
Astra IM. 2010. Energi dan dampaknya terhadapt lingkungan. Jurnal Meteorologi
dan Geofisika. 11(2) : 131-139.
https://www.kompasiana.com/afifahluthfiya/59998b7b8d6c99575736a5b2/penggu
naan-energi-fosil-masih-tinggi-lantas-bagaimana
Juwito AF, Pramonohadi S, Haryono T. Optimalisasi Energi Terbarukan pada
Pembangkit Tenaga Listrik dalam Menghadapi Desa Mandiri Energi di
Margajaya. JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA. 15 (1) : 22-34