7.2. Struktur Organisasi (menjelaskan tipe struktur organisasi secara kompleks dari
keseluruhan fungsional kerja)
7.3. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab (berisi data job specification tiap posisi dalam
lingkungan kerja)
7.4. Sistem Kerja dan Jam Kerja
7.5. Sistem Upah (berisi data mengenai jumlah dan mekanisme pengupahan bagi tenaga
kerja)
7.6. Kesejahteraan Karyawan (berisi data dan Informasi mengenai fasilitas yang diterima
oleh tenaga kerja)
7.7. Analisa Jabatan (berisi Informasi yang berkaitan dengan hirarki tanggung jawab dan
kewajiban dalam ketenaga kerjaan)
7.8. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja
HYDRO OCEANOGRAPHY
ALUR PELAYARAN
- Panjang Alur Pelayaran : ± 1,62 Mil
- Lebar Minimum : ± 500 Meter
- Kedalaman Maximum : 27 Meter
- Luas Kolam : 688 Ha
- Kedalaman Kolam Minimum : 11 Meter
- Kedalaman Kolam Maximum : 65Meter
- Kedalaman di Dermaga : ± 11 Meter
STATUS PEMANDUAN : Wajib Pandu
AREA LEGO JANGKAR : 02º 32,25´ LS / 140º 43,35´ BT
PASANG SURUT
- High Water Spring (HWS) : 1,50 M LWS
- Low Water Spring : 1,00 M LWS
KECEPATAN ARUS
- Batas normal kurang dari 1 Knot ( 1,5 m / detik )
KECEPATAN ANGIN
- Kecepatan Angin diatas 3,7 knot antara bulan Sept. dan Desember
- Tingkat kecepatan angin umumnya terjadi pada musim hujan.
** GELOMBANG
- Tinggi gelombang maksimum sekitar 1 meter.
- Pelabuhan Jayapura terlindungi secara alamiah oleh pulau-pulau
disekitarnya dan Teluk Yos Sudarso.
TEMPERATUR
- Temperatur rata-rata : 29 º C
Airpot
Bandara Sentani terletak sekitar 36 km di sebelah barat Jayapura. Jayapura
merupakan ibu kota Provinsi Papua. Bandara ini merupakan bandara utama di
Papua. Pada saat ini Bandara Sentani menjadi salah satu bandara besar di Indonesa
dan bisa melayani pesawat berbadan besar seperti Airbus A330 dengan kursi 250,
Boeing 767 atau 777. Selain memperpanjang dan memperlebar runway, lahan
parkir bandara juga diperluas.
Restoran, Lesehan dan Toko atau Mini market Sekitar Lokasi pendirian
Pabrik
Sampai tahun 2016 berdasarkan data tercatat Restaurant, Cafe, Bakery, dan
Wahana Hiburan di Keerom
Berikut in data rincian kantor pos, perbankan, kafe dan vila, rumah sakit,
tempat vitnes, tempat ibadah daerah Arso tempat pembangunan pabrik
1. Area Publik
Buper Tamne Yesan Keefase
Upt Arso VI / Yamua, Arso, Keerom Regency, Papua 99468, Indonesia
5. Gereja
GIDI Jemaat Pir II Baru
Unnamed Road, Upt Pir II / Yamta, Arso, Kabupaten Keerom, Papua 99468, Indonesia
7. Kantor Pos
Kantor Pos Arso Kota
Arso Kota, Arso, Keerom Regency, Papua 99468, Indonesia
(www.posindonesia.co.id/ )
8. Kuil Hindu
Pura Girinata Arso X
Upt Arso X/Yaturaharja, Arso, Keerom Regency, Papua 99468, Indonesia
9. Masjid
Masjid Agung Nurul Huda مسجد
Jl. kasuari, Yuwanaim, Arso, Kabupaten Keerom, Papua 99468, Indonesia
Sekolah
1. SD (Sekolah Dasar)
Terdapat 10 diantaranya (5 Swasta dan 5 Negeri)
2. Paud
Terdapat 2 Paud yang berada disekitar lokasi arso Kota
3. Tk (Taman Kanak-kanak)
Terdapat 3 Tk didaerah Arso kota ini antaralain TK bhayangkara 1, 2 dan 3
4. SMP (Sekolah Menegah Pertama)
Terdapat 15 sekolah yang berada disekitar daerah arso terhitung arso 1- 7
kabupaten keerom (Trhitung Swasta dan Negeri) Swasta milik Pesantren dan juga
milik Yayasan Kristen
5. SMA (Sekolah Menengah Atas)
Terdapat 12 didaerah sekitar arso
8.5. Kebijakan pendukung (berisi tentang arah kebijakan jangka panjang maupun jangka
menengah pemerintah daerah lokasi pendirian industri)
Kebijakan pendukung jangka Panjang maupun jangka menengah pemerintah
terhadap daerha lokasi pendirian Industri kelapa sawit Pt. 4 sekawan nusantara dengan
dilandaskan pada peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:
Peraturan Pemerintah
1. PP no. 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan pestisida;
2. PP no. Menteri27 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan AMdAl;
3. PP no. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran udara;
4. PP no. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
5. PP no. 4 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan dan Atau
Pencemaran lingkungan yang berkaitan dengan Kebakaran hutan dan atau lahan;
6. PP no. 28 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial.
Aspek Lingkungan :
1. Pembukaan areal hutan untuk perkebunan kelapa sawit harus sesuai dengan ambang
batas dan daya dukung lingkungan, serta memperhatikan kebutuhan generasi
mendatang;
2. dilaksanakan secara adil dan tidak diskriminatif, untuk semua kelompok masyarakat,
memberikan kesempatan yang sama dan memberikan perlindungan kepada kelompok
masyarakat yang rentan;
3. Memberikan serta melindungi hak dan akses masyarakat atas sumber daya alam di
dalam dan di sekitar areal perkebunan;
4. Seluruh proses perencanaan, pengelolaan dan pemanfaatan perkebunan dan hasil
perkebunan harus diketahui oleh masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan;
5. harus memperhatikan kesatuan wilayah ekosistem dan karakteristiknya serta koordinasi
dan keterpaduan antar sektor;
6. Pengelolaan perkebunan kelapa sawit dilaksanakan dengan mengambil resiko kerusakan
terhadap lingkungan yang seminimal mungkin;
7. Pemanfaatan dan pengolahan hasil perkebunan harus dilakukan secara efisien dengan
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan ;
8. harus melindungi keanekaragaman hayati dan tidak merusak ekosistem yang
8.7. Aspek Legalitas (izin usaha untuk perancangan industri ybs di lokasi pilihan)
Aspek perizinan sangat menentukan keberhasilan pembangunan pabrik kelapa sawit.
Sebelum melakukan pembangunan PKS, perusahaan PT. 4 Sekawan Nusanatara akan
melakukan permohonan izin dari Bupati/Walikota setempat dan koordinasi dengan pemerintah
setempat (desa/kecamatan) mengenai rencana pembangunan PKS. Berikut jenis-jenis
perizinannya “
1.Izin prinsip
2.Izin lokasi
3.Hak Guna Bangunan (HGB)
4.Izin mendirikan bangunan (IMB)
5.Tanda daftar perusahaan (TDP)
6.Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
7.Surat izin tempat usaha (SITU)
8.Izin usaha industri (IUI)
9.Izin HO ( Izin Undang-Undang Gangguan )
10.RKL-RPL/amdal
11.Izin usaha perkebunan – pengolahan (IUP-P)