Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejak dulu, ilmu pengetahuan mempunyai posisi penting dalam aktivitas berpikir
manusia. Istilah ilmu pengetahuan terdiri dari dua gabungan kata berbeda makna ilmu dan
pengetahuan. Segala sesuatu yang kita ketahui merupakan definisi pengetahuan, sedangkan
ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut
metode tertentu. Sikap kritis dan cerdas manusia dalam menanggapi berbagai peristiwa
disekitarnya, berbanding lurus dengan perkembangan pesat ilmu pengetahuan. Namun dalam
perkembangan , timbul gejala dehumanisasi / penurunan derajat manusia. Hal tersebut
disebabkan karena produk yang dihasilkan oleh manusia. Hak tersebut
timbul gejala dehumanisasi atau penurunan derajat manusia, karena produk yang dihasilkan
oleh manusia, baik itu suatu teori maupun materi menjadi lebih bernilai ketimbang
penggagasnya. Itulah sebabnya, peran Pancasila harus diperkuat agar bangsa Indonesia tidak
terjerumus pada pengembangan ilmu pengetahuan yang saat ini semakin jauh dari nilai-nilai
kemanusiaan. Nilai– nilai Pancasila sesungguhnya telah tertuang secara filosofis-ideologis
dan konstitusional di dalam UUD 1945 baik sebelum amandemen maupun setelah
amandemen. Nilai–nilai Pancasila ini juga telah teruji dalam dinamika kehidupan berbangsa
pada berbagai periode kepemimpinan Indonesia. Hal ini sebenarnya telah menjadi kesadaran
bersama bahwa Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya
bangsa Indonesia, yaitu kelima sila yang merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di
dalamnya. Hanya saja perlu diakui bahwa meski telah terjadi amandemen hingga ke-4,
namun dalam implementasi Pancasila masih banyak terjadi distorsi dan kontroversi yang
menyebabkan praktek kepemimpinan dan pengelolaan bangsa dan Negara cukup
memprihatinkan. Bukti-bukti empiris menunjukkan hampir semua inovasi teknologi
merupakan hasil dari suatu kolaborasi, apakah itu kolaborasi antar-pemerintah, antar-
universitas, antar-perusahaan, antar-ilmuwan, atau kombinasi dari semuanya. Aktivitas ini
pun relatif belum terfasilitasi dengan baik dalam beberapa kebijakan pemerintah

1.2 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah:
1. Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Pancasila
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu

1.3 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu?
2. Apa makna nilai- nilai setiap sila Pancasila?
3. Bagaimana mengimplementasi Pancasila dalam pengembangan ilmu?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ilmu.


Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. Ilmu
Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani
(material saja), atau ilmu psikologihanya bisa meramalkan perilaku manusia jika
lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret.
Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak
matahari dan bumi,atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi
perawat.

2.2 NILAI KERAKYATAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU

Nilai kerakyatan mengandung makna suatu pemerintahan rakyat dengan cara melalui
badan badan tertentu dalam menetapkan sesuatu peraturan ditempuh dengan jalan
musyawarah untuk mufakat atas dasar kebenaran dari Tuhan dan putusan akal sesuai dengan
rasa kemanusiaan yang memperhatikan dan mempertimbangkan kehendak rakyat untuk
mencapai kebaikan hidup bersama. Sebagai warga Negara dan warga masyarakat Indonesia
mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban yang sama dalam keputusan yang menyangkut
kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah dan keputusan musyawarah
diusahakan secara mufakat. Menghormati setiap hasil keputusan musyawarah dan
melaksakannya dengan rasa tanggung jawab.keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia,serta nilai nilai kebenaran dan keadilan.
2.3 NILAI KEADILAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
Dalam sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai
tujuan dalam hidup bersama. Maka didalam sila kelima juga terkandung nilai keadilan yang
harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan didasari dan dijiwai
oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya
sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya
serta hubungan manusia dengan Tuhannya Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, menekankan ketiga keadilan Aristoteles:keadilan distributif, keadilan kontributif,
dan keadilan komutatif. Keadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara kepentingan
individu dan masyarakat, karena kepentingan individu
tidak boleh terinjak oleh kepentingan semua.
Individualitas merupakan landasan yang memungkinkan timbulnya kreativitas dan
inovasi. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi pada
nilai-nilaiPancasila. Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia merupakan
kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan peradaban manusia.
Peran Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu harus sampai pada
penyadaran, bahwa fanatisme kaidah kenetralan keilmuan atau kemandirian ilmu hanya akan
menjebak diri seseorang pada masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan hanya akan
menjebak diri seseorang pada masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan hanya
berpegang pada kaidah ilmu sendiri, khususnya mencakup pertimbangan etis, religius, dan
nilai budaya yang bersifat mutlak bagi kehidupan manusia yang berbudaya.

2.3 Implementasi Pancasila dalam pengembangan ilmu


Makna nilai kerakyatan dalam kehidupan sehari-hari,bangsa dan Negara yaitu

1. Sebagai warga Negara dan warga masyarakat ,setiap manusia mempunyai


kedudukan,hak dan kewajiban yang sama
2. Tidak boleh memaksakan kehendak terhadap orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat meliputi semangat kekeluargaan
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusanyang dicapai sebagai hasil
musyawarah
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawabmenerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah
7. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
8. Didalam musyawarah didahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
dan golongan
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan YME,menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,nilai nilaikebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai melaksanakan
pemusyawaratan.

Penerapan nilai kerakyatan sebagi dasar pengembangan ilmu

1. Dibidang iptek
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mendasari pengembangan iptek secara demokratis
artinya setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap
yang terbuka untuk dikritik,dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan
ilmuwan lain
2. Dikehidupan kampus
Dikehidupan kampus tidak jauh berbeda dengan kehidupan ketata negaraan .jadi
kampus juga memerlukan tatanan pembangunan seperti tatanan Negara yaitu seperti
politik,ekonomi,budaya,hukum dan antar umat beragama.
Untuk mecapi tujuan dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan Negara,maka
sebagai makhluk hidup pribadi sendiri dan sebagai makhluk Tuhan YME. Ilmu
pengetahuan dan teknologi pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas
masyarakat.
Unsur jiwa masyarakat meliputi aspek akal,rasa dan kehendak. Sebagai mahasiswa
yang mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas
kampus untuk mecapai tujuan bersama.
Pembangunan yang merupakan realisasi praksis dalam kampus untuk mecapai tujuan
seluruh mahasiswa harus mendasarkan pada hakikat masyarakat sebgai subjek
pelaksana sekaligus tujuan pembangunan . oleh karena itu hakikat masyarakat
merupakan sumber nilai bagi pembangunan pengembangan kampus itu sendiri.
Implementasi nilai keadilan :
1. Mengembangkan sikap adil pada sesama terutama dibidang politik, ekonomi,
sosial budaya;
2. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan& kegotong-royongan

Karena pengembangan ilmu dan teknologi hasilnya selalu bermuara pada kehidupan
manusia maka perlu mempertimbangan strategi atau cara-cara, taktik yang tepat, baik
dan benar agar pengembangan ilmu dan teknologi memberi manfaat mensejahterakan dan
memartabatkan manusia.
Dalam mempertimbangkan sebuah strategi secara imperatif kita meletakkan Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Pengertian
dasar nilai menggambarkan Pancasila sebagai suatu sumber orientasi dan
arah pengembangan ilmu. Dalam konteks Pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi
ontologis, epistemologis dan aksiologis. Dimensi ontologis berarti ilmu pengetahuan sebagai
upaya manusia untuk mencari kebenaran yang tidak mengenal titik henti, atau ”anunfinished
journey”.
Ilmu tampil dalam fenomenanya sebagai masyarakat, proses dan produk. Dimensi
epistemologis, nilai-nilai Pancasila dijadikan pisau analisis/metode berfikir dan tolok ukur
kebenaran. Dimensi aksiologis, mengandung nilai-nilai imperatif dalam mengembangkan
ilmu adalah sila-sila Pancasila sebagai satu keutuhan. Untuk itu ilmuwan dituntut memahami
Pancasila secara utuh, mendasar, dan kritis, maka diperlukan suatu situasi kondusif baik
struktural maupun kultural.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, kiranya dapat disimpulkan beberapa kesimpulan,
yaitu:
1.Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan,dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alammanusia.
2.Pengertian dasar nilai menggambarkan Pancasila suatu sumber orientasi dan
arah pengembangan ilmu. Dalam konteks Pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi
ontologis, epistemologis dan aksiologis.
3.Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi pada
nilai-nilai Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Hasim, Anis Lestari. 2014. Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu.http://anislestarihasim.blogspot.com/2014/01/pancasila-sebagai-dasar
pengembangan.html .[diakses tanggal 29 November 2015]
PROF.DR.KAELAN, M.S. 2008. PENDIDIKAN PANCASILA.Yogyakarta:
Paradigma.
Rachman, Aditia Arif. 2009. Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan danTekhnologi. http://aditiaa.blogspot.com/2009/03/pancasila-sebagai-
dasar-pengembangan.html [diakses tanggal 29 November 2015]
Ziazen, Alfa. 2012. Nilai-nilai Pancasila dan Perkembangan
IPTEK.http://alvaziazien.blogspot.com/2012/08/nilai-nilai-pancasila-perkembangan-
iptek.html [diakses tanggal 29 November 2015]

Anda mungkin juga menyukai