Bab I Laringektomi
Bab I Laringektomi
PENDAHULUAN
Keberhasilan dari suatu tindakan pembedahan tidak terlepas dari kerja sama
berbagai pihak diantara lain : dokter bedah, perawat bedah, dokter anestesi, dan
kedokteran merupakan ilmu yang mendasari dalam hal pemberian anestesi dan
tergantung juga pada tindakan anestesi yang akan diberikan kepada pasien.
Anestesi berasal dari bahasa yunani: “an” yang berarti tidak dan “aestesia” yang
berarti rasa jadi anestesi adalah tidak berasa. Istilah anestesi pertama kali
keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obat untuk
Sejak saat itu tindakan selalu diikuti dengan tindakan anestesi untuk
mengurangi rasa sakit atau nyeri akibat pembedahan. Hal inilah membawa banyak
baru yang ditemukan dan biasa digunakan untuk menjadi pilihan dalam tindakan
pembedahan.
1
2
Tumor ganas laring bukanlah hal yang jarang ditemukan di bidang THT.
Sebagai gambaran, diluar negeri tumor ganas laring menempati urutan pertama
ketiga setelah karsinoma nasofaring, tumor ganas hidung dan sinus paranasal.’’
sampai saat ini belum diketahui, namun didapatkan beberapa hal yang
berhubungan erat dengan terjadinya keganasan laring yaitu : rokok, alkohol, sinar
tertarik untuk mengangkat menjadi salah satu persyaratan tugas dari dosen
1) Mengidentifikasi pra operatif anestesi pada pasien tumor laring yang akan
2) Mengidentifikasi intra operatif anestesi pada pasien tumor laring yang akan
3) Mengidentifikasi post operatif anestesi pada pasien tumor laring yang akan
referesi dalam penyusunan tugas dimasa yang akan datang dan menambah
4
Tugas ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam praktek sehari-
hari khususnya penatalaksanaan anestesi pada pasien tumor laring yang akan
sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka. Pada bab ini penulis menuangkan tinjauan pustaka
BAB III : Pembahasan. Pada bab ini penulis menuangkan isi dari referensi
terkait dengan bahasan secara detail dan mendalam yang mewakili isi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN