Rencana keperawatan No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Resiko Aspirasi NOC : NIC:
Respiratory Status : Ventilation Aspiration precaution Definisi : Resiko masuknya sekret sekret Aspiration control Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk gastrointestinal , oropharingeal, benda- Swallowing Status dan kemampuan menelan benda padat, atau cairan kedalam Kriteria Hasil : Monitor status paru tracheobronkhial Klien dapat bernafas dengan Pelihara jalan nafas mudah, tidak irama, frekuensi Lakukan suction jika diperlukan Faktor-faktor Resiko : pernafasan normal Cek nasogastrik sebelum makan - peningkatan tekanan dalam Pasien mampu menelan, Hindari makan kalau residu masih lambung mengunyah tanpa terjadi aspirasi, dan banyak - selang makanan mampumelakukan oral hygiene Potong makanan kecil kecil - situasi yang menghambat Jalan nafas paten, mudah bernafas, Haluskan obat sebelumpemberian - elevasi tubuh bagian atas tidak merasa tercekik dan tidak ada Naikkan kepala 30-45 derajat setelah - penurunan tingkat kesadaran suara nafas abnormal makan - adanya tracheostomy atau selang endotracheal - keperluan pengobatan - adanya kawat pada rahang - peningkatan residu lambung - menurunnya fungsi sfingter esofagus - gangguan menelan - NGT - Operasi/trauma wajah, mulut, leher - Batuk dan gag reflek - Penurunan motilitas gastrointestinal - Lambatnya pengosongan lambung 2 Resiko Cidera NOC : NIC : Environmental Management safety Definsi : berisiko mengalami cidera Risk Kontrol (Manajemen Lingkungan) sebagai akibat kondisi lingkungan yang Setelah dilakukan tindakan berinteraksi dengan sumber adaftif dan keperawatan selama .... masalah 1. Sediakan lingkungan yang aman untuk sumber defensif individu. resiko injury teratasi dengan pasien 2. Identifikasi kebutuhan keamanan Faktor resiko : Kriteria Hasil : pasien, sesuai dengan kondisi fisik Eksternal Klien terbebas dari cedera dan fungsi kognitif pasien dan riwayat Klien mampu menjelaskan penyakit terdahulu pasien Mode transpor atau cara perpindahan cara/metode untukmencegah 3. Menghindarkan lingkungan yang Manusia atau penyedia pelayanan injury/cedera berbahaya (misalnya memindahkan kesehatan (contoh : agen nosokomial) Klien mampu menjelaskan factor perabotan) Pola kepegawaian : kognitif, afektif, resiko dari lingkungan/perilaku 4. Memasang side rail tempat tidur dan faktor psikomotor personal 5. Menyediakan tempat tidur yang Fisik (contoh : rancangan struktur dan Mampumemodifikasi gaya hidup nyaman dan bersih arahan masyarakat, bangunan dan untukmencegah injury 6. Menempatkan saklar lampu ditempat atau perlengkapan) Menggunakan fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau pasien. Nutrisi (contoh : vitamin dan tipe yang ada 7. Membatasi pengunjung makanan) Mampu mengenali perubahan 8. Memberikan penerangan yang cukup Biologikal ( contoh : tingkat imunisasi status kesehatan 9. Menganjurkan keluarga untuk dalam masyarakat, mikroorganisme) Kimia (polutan, racun, obat, agen menemani pasien. 10. Mengontrol lingkungan dari kebisingan farmasi, alkohol, kafein nikotin, bahan pengawet, kosmetik, celupan (zat 11. Memindahkan barang-barang yang warna kain)) dapat membahayakan Internal 12. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya Psikolgik (orientasi afektif) perubahan status kesehatan dan Mal nutrisi penyebab penyakit. Bentuk darah abnormal, contoh : leukositosis/leukopenia, perubahan faktor pembekuan, trombositopeni, sickle cell, thalassemia, penurunan Hb, Imun-autoimum tidak berfungsi. Biokimia, fungsi regulasi (contoh : tidak berfungsinya sensoris) Disfugsi gabungan Disfungsi efektor Hipoksia jaringan Perkembangan usia (fisiologik, psikososial) Fisik (contoh : kerusakan kulit/tidak utuh, berhubungan dengan mobilitas) 3 Hipertermia NOC : NIC : Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang Fever treatment Thermoregulation normal Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu sesering mungkin Batasan Karakteristik: keperawatan selama …….. masalam 2. Monitor IWL kenaikan suhu tubuh diatas rentang hipertermi teratasi dengan 3. Monitor warna dan suhu kulit normal 4. Monitor tekanan darah, nadi dan RR Kriteria Hasil : serangan atau konvulsi (kejang) 5. Monitor penurunan tingkat kesadaran kulit kemerahan a. Suhu tubuh dalam rentang normal 6. Monitor WBC, Hb, dan Hct pertambahan RR b. Nadi dan RR dalam rentang normal 7. Monitor intake dan output takikardi c. Tidak ada perubahan warna kulit 8. Berikan anti piretik saat disentuh tangan terasa hangat dan tidak ada pusing, merasa 9. Berikan pengobatan untuk mengatasi Faktor faktor yang berhubungan : nyaman penyebab demam 10. Selimuti pasien penyakit/ trauma 11. Lakukan tapid sponge peningkatan metabolisme 12. Berikan cairan intravena aktivitas yang berlebih 13. Kompres pasien pada lipat paha dan pengaruh medikasi/anastesi aksila ketidakmampuan/penurunan 14. Tingkatkan sirkulasi udara kemampuan untuk berkeringat 15. Berikan pengobatan untuk mencegah terpapar dilingkungan panas terjadinya menggigil dehidrasi Temperature regulation pakaian yang tidak tepat 1. Monitor suhu minimal tiap 2 jam 2. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu 3. Monitor TD, nadi, dan RR 4. Monitor warna dan suhu kulit 5. Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi 6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 7. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh 8. Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas 9. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan 10. Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan 11. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan 12. Berikan anti piretik jika perlu
Vital sign Monitoring
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR 2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah 3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri 4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan 5. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas 6. Monitor kualitas dari nadi 7. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 8. Monitor suara paru 9. Monitor pola pernapasan abnormal 10. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit 11. Monitor sianosis perifer 12. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) 13. dentifikasi penyebab dari perubahan vital sign 4 Ketidak efektipan pola nafas tidak efektif Respiratory status : Ventilation Airway Management b.d penurunan ekspansi paru Setelah dilakukan tindakan 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik keperawatan selama 3x8 jam pola chin lift atau jaw thrust bila perlu nafas efektif dg KH: 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 1. Mendemonstrasikan batuk efektif 3. Identifikasi pasien perlunya dan suara nafas yang bersih, tidak pemasangan alat jalan nafas buatan ada sianosis dan yspnea (mampu 4. Pasang mayo bila perlu mengeluarkan sputum, mampu 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu bernafas dengan mudah, tidak 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau ada pursed lips) suction 2. Menunjukkan jalan nafas yang 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya paten (klien tidak merasa tercekik, suara tambahan irama nafas frekuensi pernafasan 8. Lakukan suction pada mayo dalam rentang normal, tidak ada 9. Berikan bronkodilator bila perlu suara nafas abnormal) 10. Berikan pelembab udara Kassa 3. Tanda Tanda vital dalam rentang basah NaCI Lembab normal (tekanan darah, nadi, 11. Monitor respirasi dan status O2 pernafasan