BUKU 4
PEDOMAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
DAN ANGKA KREDITNYA
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................61
iv
BAB I
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
A. Pengertian Umum
Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 yang dimaksud dengan pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.
PKB merupakan salah satu komponen pada unsur utama
yang kegiatannya diberikan angka kredit. Sedangkan, unsur
utama yang lain, sebagaimana dijelaskan pada bab V pasal 11,
adalah: (a) Pendidikan, (b) Pembelajaran / Bimbingan dan (c)
Penunjang.
Unsur kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB) terdiri dari tiga macam kegiatan, yaitu:
Macam Pengembangan
Keprofesian Yang meliputi...
Berkelanjutan (PKB)
1 Pengembangan Diri 1) mengikuti diklat fungsional
2) melaksanakan kegiatan kolektif guru
untuk meningkatkan kompetensi dan/
atau keprofesian guru.
2 Publikasi Ilmiah a) presentasi pada forum ilmiah
b) publikasi ilmiah atas hasil penelitian
atau gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal.
c) publikasi buku teks, pelajaran, buku
pengayaan dan/atau pedoman guru
3 Karya Inovatif a) menemukan teknologi tetap guna
b) menemukan/menciptakan karya seni
c) membuat/memodifikasi alat
pelajaran/peraga/praktikum
d) mengikuti pengembangan
penyusunan standar, pedoman, soal
1
dan sejenisnya
1. Pengembangan Diri
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan
(PKB) 2. Publikasi Ilmiah
3. Karya Inovatif
2
Jumlah Angka Kredit Minimum dari
Subunsur
Dari Jabatan Ke Jabatan Subunsur Subunsur Publikasi
Pengembangan Ilmiah dan/atau
Diri Karya Inovatif
golongan III/d golongan IV/a
Guru Madya Guru Madya 4 (empat) 12 (duabelas)
golongan IV/a golongan IV/b
Guru Madya Guru Madya 4 (empat) 12 (duabelas)
golongan IV/b golongan IV/c
Guru Madya Guru Utama (* 5 (lima) 14 (empatbelas)
golongan IV/c golongan IV/d
Guru Utama Guru Utama 5 (lima) 20 (duapuluh)
golongan IV/d golongan IV/e
(* bagi Guru Madya, golongan ruang IV/c, yang akan naik jabatan menjadi Guru
Utama, golongan ruang IV/d, wajib melaksanakan presentasi ilmiah.
C. Presentasi Ilmiah
Guru yang akan naik jabatan dari Guru Madya golongan ruang
IV/c ke Guru Utama golongan ruang IV/d, di samping harus
memiliki 5 (lima) angka kredit dari subunsur pengembangan diri
dan 14 (empat belas) angka kredit dari subunsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif, yang bersangkutan diwajibkan
melakukan presentasi ilmiah. Hasil penilaian presentasi ilmiah
yang ditetapkan oleh tim penilai, merupakan bagian persyaratan
wajib untuk kenaikan jabatan dari Guru Madya golongan ruang
IV/c ke Guru Utama golongan ruang IV/d. Presentasi ilmiah
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Kesempatan untuk memberikan presentasi ilmiah, dilakukan
apabila persyaratan 5 (lima) angka kredit dari subunsur
pengembangan diri dan 14 (empat belas) angka kredit dari
subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif yang telah
terpenuhi.
2. Bagi guru yang telah memenuhi persyaratan tersebut, akan
diundang untuk melakukan presentasi ilmiah secara lisan dan
3
terbuka dihadapan Tim Penilai Pusat, akademisi dan pejabat
setempat.
3. Waktu dan tempat pelaksanaan presentasi ilmiah ditetapkan
oleh Tim Penilai Pusat, disesuaikan dengan jumlah guru dan
lokasi guru yang akan melaksanakan presentasi.
4. Guru yang akan melakukan presentasi diwajibkan membuat
makalah yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap
semua kegiatan PKB yang telah dilakukan, yang terdiri dari
subunsur pengembangan diri dan subunsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif.
Makalah tersebut harus menjelaskan tentang:
a. Uraian dari setiap jenis kegiatan pengembangan diri yang
telah dilakukan, meliputi:
nama kegiatan pengembangan diri;
waktu dan tempat kegiatan;
tujuan kegiatan;
lama kegiatan dilaksanakan;
nama penyelenggara kegiatan;
hasil yang diperoleh guru yang bersangkutan; dan
tindak lanjut yang telah dilakukan dari hasil
pengembangan diri.
b. Uraian dari setiap macam publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif yang telah dilakukan, meliputi:
jenis publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif;
dan
abstrak atau ringkasan penjelasan hasil publikasi
dan/atau karya inovatif.
4
D. Besaran Angka Kredit untuk Karya yang dibuat secara Bersama
Karya publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif yang dibuat
secara bersama, maksimum dibuat oleh 4 (empat) orang, yang
terdiri dari penulis/pembuat/pencipta utama dan penulis
/pembuat/pencipta pembantu. Bila jumlah penulis pembantu
lebih dari 3 (tiga) orang, maka penulis pembantu nomor urut ke
empat dan seterusnya tidak dapat memperoleh angka kredit.
Besaran nilai angka kredit untuk kegiatan publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif yang dilakukan secara bersama oleh
beberapa guru, diberikan angka kredit sebagai berikut.
Jumlah Guru Pembagian Angka Kredit
yang
Penulis/ Penulis/ Penulis/ Penulis/
Melakukan
Kegiatan Pembuat/ Pembuat/ Pembuat/ Pembuat/
Pencipta Pencipta Pencipta Pencipta
Utama Pembantu I Pembantu II Pembantu III
1 orang 100% - - -
2 orang 60% 40% - -
3 orang 50% 25% 25% -
4 orang 40% 20% 20% 20%
Contoh:
Seorang guru mengajukan kenaikan jabatan dari Guru Madya golongan
ruang IV/b ke Guru Madya golongan ruang IV/c, membutuhkan karya
publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebanyak 12 angka kredit. 12
angka tersebut dapat terdiri dari publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif sebagai berikut:
1. satu laporan hasil penelitian yang sudah diseminarkan di
sekolah/madrasahnya (kode 2.2.e) memperoleh 4 angka kredit,
2. satu artikel ilmiah di bidang pendidikan formal yang dimuat di
jurnal tingkat nasional yang tidak terakreditasi/tingkat provinsi ber-
ISSN, besaran angka kredit 2,
3. dua buah alat peraga atau media pembelajaran di bidang
pendidikan formal, memperoleh angka kredit 2,
4. dua buah diktat memperoleh angka kredit 2,
5. satu buah tulisan ilmiah popular yang dimuat di media,
memperoleh angka kredit 2.
7
BAB II
PERSYARATAN KEGIATAN PKB
8
dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan
profesi dari guru yang bersangkutan.
9
dilaksanakan minimal dalam dua siklus dan tiap siklus minimal
dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pada laporan hasil dan
pembahasan, harus dilaporkan data lengkap tiap siklus,
perubahan yang terjadi pada siswa, guru atau kelas serta
bahasan terhadap keseluruhan hasil penelitian dan dilampirkan
bukti fisik pelaksanaan penelitian.
2. Untuk laporan penelitian berupa laporan hasil penelitian
perbandingan, maka harus jelas kegiatan nyata apa yang telah
dilakukan guru dalam penelitian berkaitan dengan kegiatan
pengembangan profesi, bahasan harus luas tentang dampak
kegiatan yang dilakukan guru, tidak boleh hanya sebatas
membandingkan variabel yang telah jelas jawabannya dan tidak
berkaitan dengan kegiatan guru dalam pengembangan
keprofesiannya.
3. Untuk laporan penelitian deskriptif, harus jelas manfaat apa
yang dihasilkan guru sesuai dengan pengembangan profesinya,
bahasan harus luas meliputi uraian kegiatan dan dampak
kegiatan yang dilakukan guru, tidak boleh hanya sebatas
mendeskripsikan data tentang dalam kaitannya dengan sesuatu
keadaan.
4. Untuk laporan penelitian korelasi, harus jelas manfaat yang
dihasilkan dalam hubungannya dengan kegiatan pengembangan
profesi. Bahasan harus meliputi uraian kegiatan dan dampak
kegiatan yang dilakukan guru, tidak boleh hanya sebatas
mengkorelasikan variabel-variabel yang telah jelas jawabannya,
dan tidak berkaitan dengan kegiatan guru dalam pengembangan
keprofesiannya.
5. Untuk penelitian eksperimen, harus mengikuti kaidah penulisan
laporan penelitian eksperimen. Penentuan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol harus tepat. Pelaksanaan
perlakuan juga harus jelas, bahasan harus meliputi uraian
kegiatan dan dampak kegiatan yang dilakukan guru, tidak boleh
hanya sebatas mengeksperimenkan variabel-variabel yang telah
jelas jawabannya, dan tidak berkaitan dengan kegiatan guru
dalam pengembangan keprofesiannya..
10
Untuk jenis publikasi ilmiah yang lain dan karya inovatif tetap
mengacu pada prinsip ASLI, PERLU atau BERMANFAAT, ILMIAH, dan
KONSISTEN sesuai dengan bidang tugas guru. Publikasi ilmiah
berupa buku pelajaran atau buku bidang pendidikan, maka buku
tersebut harus memperoleh ISBN.
Pada karya inovatif jenis teknologi tepat guna, alat praktikum, dan
alat pelajaran/peraga, diperbolehkan membuat karya yang pernah
dibuat oleh orang lain tetapi harus ada modifikasi dari hasil karya
yang sudah ada tersebut. Untuk karya yang digunakan di sekolah
cukup disahkan oleh kepala sekolah, sedangkan untuk karya yang
digunakan di luar sekolah maka harus memperoleh pengesahan dari
pejabat yang berwenang minimal kepala desa. Untuk karya seni
berupa karya sastra harus sudah diterbitkan dalam bentuk buku ber-
ISBN atau telah diterbitkan di media massa. Sedangkan untuk karya
seni selain sastra harus telah dipamerkan, dipertunjukkan atau
diperagakan di depan umum paling kurang pada tingkat
kota/kabupaten.
11
BAB III
JENIS PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
A. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah upaya untuk
meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau
kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau seni. Kegiatan tersebut
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional
dan/atau melalui kegiatan kolektif guru.
Secara rinci penjelasan kedua macam kegiatan dimaksud
sebagai berikut.
1. Mengikuti Diklat Fungsional
Diklat fungsional adalah upaya peningkatan kompetensi
guru dan/atau pemantapan wawasan, pengetahuan, sikap,
nilai dan keterampilan sesuai dengan profesi, yang
bermanfaat dalam pelaksanaan tugas. Diklat dapat
dilaksanakan secara tatap muka maupun jarak jauh, diklat
jarak jauh dapat dilakukan dengan korespondensi atau
berbasis internet (online). Jenis diklat dapat berupa pelatihan,
penataran, bimbingan teknis, bimbingan karier, kursus,
magang atau bentuk lain yang diakui oleh instansi yang
berwenang. Keikutsertaan mengikuti diklat tersebut
dibuktikan dengan adanya surat tugas, sertifikat, surat
keterangan dan sejenisnya.
Guru dapat mengikuti kegiatan diklat fungsional, atas
dasar penugasan baik oleh kepala sekolah/madrasah atau
institusi yang lain, maupun atas kehendak sendiri dari guru
yang bersangkutan.
Untuk keperluan pemberian angka kredit, bukti fisik yang
harus disertakan adalah sebagai berikut.
a. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah atau
instansi lain yang terkait, yang telah disahkan oleh kepala
sekolah/madrasah. Bila penugasan bukan dari kepala
12
sekolah/madrasah (misalnya dari institusi lain atau
kehendak sendiri), harus disertai dengan surat
persetujuan mengikuti diklat fungsional dari kepala
sekolah/madrasah.
b. Fotokopi sertifikat diklat yang disahkan oleh kepala
sekolah/madrasah.
c. Laporan hasil pelatihan yang dibuat oleh guru yang
bersangkutan, diketik dan dijilid serta disajikan dengan
kerangka isi sebagai berikut.
Bagian Awal:
Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang
kapan waktu pelaksanaan diklat, di mana kegiatan diklat
diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat,
lama waktu pelaksanaan diklat, surat penugasan,
penyelenggara/pelaksana diklat, surat persetujuan dari
kepala sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat atau
keterangan dari pelaksana diklat.
Bagian Isi:
1) Uraian rinci dari tujuan diklat/pengembangan diri
yang dilakukan.
2) Penjelasan isi materi yang disajikan dalam
diklat/pengembangan diri serta uraian kesesuaian
dengan peningkatan keprofesian guru yang
bersangkutan.
3) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan
oleh guru peserta diklat/pengembangan diri
berdasarkan hasil dari mengikuti diklat tersebut.
4) Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru
dalam peningkatan mutu KBM dan siswanya.
5) Penutup
13
Bagian Akhir
Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat
yang disajikan sebagaimana format berikut:
Nama
Jumlah Jam Nama-
Nama Tempat Mata Diklat/ Penyeleng-
Kegiatan Nama
Diklat Kegiatan Kompetensi gara
Diklat Fasilitator Dampak*)
Kegiatan
Angka
No. Kegiatan Kode
Kredit
1.1 Diklat Fungsional
a. Lamanya lebih dari 960 jam 19 15
b. Lamanya antara 641 s.d. 960 jam 20 9
c. Lamanya antara 481 s.d. 640 jam 21 6
d. Lamanya antara 181 s.d. 480 jam 22 3
e. Lamanya antara 81 s.d. 180 jam 23 2
f. Lamanya antara 30 s.d. 80 jam 24 1
2. Mengikuti Kegiatan Kolektif Guru
Kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalam
mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti
kegiatan bersama yang dilakukan guru yang bertujuan untuk
meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan. Macam
kegiatan tersebut dapat berupa:
a. Mengikuti lokakarya atau kegiatan kelompok/
musyawarah kerja guru atau inhouse training untuk
penyusunan perangkat kurikulum dan/atau kegiatan
pembelajaran termasuk pembelajaran berbasis TIK,
14
penilaian, pengembangan media pembelajaran,
dan/atau kegiatan lainnya untuk kegiatan
pengembangan keprofesian guru.
b. Mengikuti seminar, koloqium, diskusi panel, atau
bentuk pertemuan ilmiah lainnya, baik sebagai
pembahas maupun sebagai peserta. Seminar tersebut
tidak termasuk seminar laporan hasil penelitian yang
dilakukan guru tersebut.
c. Mengikuti kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan
tugas dan kewajiban guru terkait dengan
pengembangan keprofesiannya.
Guru dapat mengikuti kegiatan kolektif guru atas dasar
penugasan baik oleh kepala sekolah/madrasah atau institusi
yang lain, maupun atas kehendak sendiri guru
bersangkutan.
Dalam 1 tahun, guru seharusnya mengikuti kegiatan
KKG/MGMP paling sedikit 12 kali pertemuan (berarti dalam
setiap bulan paling sedikit ada 1 kali pertemuan) dalam
beberapa paket kegiatan. Setiap 1 paket kegiatan paling
sedikit memerlukan 3 kali pertemuan. Paket kegiatan guru
di KKG/MGMP dlm 1 tahun dapat berupa:
a. Paket Pengembangan Silabus, RPP, Bahan Ajar perlu
minimal 3 kali pertemuan, dengan angka kredit = 0.15
b. Paket Pengembangan Instrumen Penilaian perlu
minimal 3 kali pertemuan, dengan angka kredit = 0.15
c. Paket Pengembangan Model-model Pembelajaran dan
Jurnal Belajar perlu minimal 3 kali pertemuan, dengan
angka kredit = 0.15
d. Paket Pembuatan/Pengembangan Alat Peraga perlu
minimal 3 kali pertemuan = 0.15
e. Paket Pengembangan Karya Ilmiah Guru (PTK/Tinjauan
Ilmiah/Buku/Modul/Diktat/ Kajian Buku/karya
terjemahan) perlu minimal 4 kali pertemuan, dengan
angka kredit = 0.15
15
f. Untuk mendapatkan angka kredit, setiap paket yg
diambil oleh KKG/MGMP atau guru adalah paket
minimal dan kelipatannya.
Sebagai contoh, apabila kegiatan KKG/MGMP Kota
Bunga dalam 1 tahun merencanakan 4 paket kegiatan a, b, c,
dan d, yang memenuhi kriteria minimal 3 kali pertemuan
sebagaimana tersebut di atas, maka setiap guru yang aktif
akan memperoleh angka kredit (AK) sebesar 4 x 0.15 = 0.60.
Jika kegiatan a memerlukan 4 kali pertemuan, maka nilai AK
yg diperoleh tetap 0.15. Apabila guru membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan dari kegiatan sama dengan
durasi yang lebih banyak, maka yang diambil harus 2 paket
yg sama, dan konsekuensinya guru akan mendapatkan AK
yang lebih besar, yaitu 2 x 0.15 = 0.3.
Untuk keperluan pemberian angka kredit, bukti fisik
yang harus disertakan adalah sebagai berikut.
a. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah atau
instansi lain yang terkait, yang telah disahkan oleh
kepala sekolah/madrasah. Bila penugasan bukan dari
kepala sekolah/madrasah (misalnya dari institusi lain
atau kehendak sendiri), harus disertai dengan surat
persetujuan mengikuti kegiatan dari kepala sekolah/
madrasah.
b. Fotokopi sertifikat atau surat keterangan telah
melaksanakan pengembangan diri dari penyelenggara
yang diketahui minimal oleh Kepala Cabang Dinas
Kecamatan (UPTD Kecamatan).
c. Laporan untuk setiap kegiatan yang diikuti yang dibuat
oleh guru yang bersangkutan, diketik dan dijilid, serta
disajikan dengan kerangka isi sebagai berikut.
Bagian Awal:
Memuat judul kegiatan yang diikuti, keterangan tentang
kapan waktu pelaksanaan, dimana kegiatan dilaksanakan
dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan, lama waktu
16
pelaksanaan kegiatan, surat penugasan, surat persetujuan
dari kepala sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat atau
keterangan dari pelaksana kegiatan (jika ada).
Kegiatan yang pelaksanaannya di kelompok/
musyawarah guru (KKG, MGMP, KKKS, MKKS), sertifikat
diberikan satu kali dalam satu tahun sesuai dengan tahun
ajaran di akhir pelaksanaan pertemuan kegiatan rutin
kelompok/ musyawarah kerja guru. Sertifikat sebagai bukti
keikutsertaan kegiatan di kelompok/musyawarah guru ini
ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota atas usulan Ketua Kelompok/ Musyawarah Kerja.
Bagian Isi:
a) tujuan kegiatan yang dilakukan;
b) penjelasan isi kegiatan;
c) tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh
guru peserta kegiatan tersebut; dan
d) penutup.
Bagian Akhir
Lampiran, yang terdiri dari:
a) makalah (materi) yang disajikan dalam kegiatan
pertemuan, bahan bila yang bersangkutan sebagai
peserta maupun pembahas;
b) matriks ringkasan pelaksanaan kegiatan kolektif yang
disajikan sebagaimana format berikut:
Peran Guru
Nama-Nama
(Sebagai
Nama Institusi Tempat Waktu Fasilitator
Peserta/ Dampak*)
Kegiatan Penyelanggara Kegiatan Kegiatan /Pemakalah/
Pemalakah/Pe
Pembahas
mbahas
17
Besaran angka kredit untuk kegiatan mengikuti kegiatan kolektif
guru adalah sebagai berikut:
Angka
No. Keterangan Kode
Kredit
1.2 Kegiatan Kolektif
a. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti
a. kelompok kerja guru) untuk penyusunan 25 0,15
b. perangkat kurikulum dan atau pembelajaran
2. publikasi hasil
penelitian atau 2. 2.2. Publikasi ilmiah hasil
Publikasi penelitian atau gagasan inovatif
gagasan Ilmiah pada bidang pendidikan formal
inovatif pada
2.3. Publikasi buku teks
bidang pelajaran, buku pengayaan,
dan/atau pedoman guru
pendidikan
formal; dan
3. publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau
pedoman guru.
18
1. Presentasi pada Forum Ilmiah
Definisi
Presentasi pada forum ilmiah adalah guru menyajikan
prasaran ilmiah pada sebuah pertemuan ilmiah. Prasaran
ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah berbentuk makalah yang
berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan,
atau tinjauan ilmiah. Presentasi ilmiah ini tidak termasuk
presentasi pada seminar laporan hasil penelitian yang telah
dilakukannya.
Untuk memperoleh angka kredit dalam kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan, maka isi makalah
haruslah mengenai permasalahan pada bidang pendidikan
formal pada satuan pendidikannya sesuai tugas guru yang
bersangkutan.
Isi makalah di luar hal tersebut di atas, misalnya membahas
hal-hal di luar bidang tugas guru, bahasan terlalu umum,
tidak berkaitan dengan tugas guru yang bersangkutan, tidak
atau kurang jelas kaitannya dengan permasalahan
pendidikan/pembelajaran pada satuan pendidikan, serta
kurang menunjukkan kesesuaian dengan tugas pokok dan
fungsi guru, tidak dapat diberikan angka kredit.
Kerangka Isi
Kerangka isi makalah pada pertemuan ilmiah pada
umumnya mengikuti ketentuan yang ditetapkan panitia
pertemuan ilmiah. Namun demikian, setidaknya makalah
tersebut, mempunyai bagian-bagian isi sebagai berikut.
Bagian Awal:
Memuat judul, keterangan tentang waktu pelaksanaan,
tempat penyelenggaraan, dan pada kegiatan apa pertemuan
ilmiah tersebut dilakukan.
Bagian Isi:
a) sajian abstrak/ringkasan
19
b) paparan masalah utama berikut pembahasan masalah,
dan
c) penutup.
Bagian Akhir:
Daftar Pustaka.
Publikasi ilmiah
guru di atas, terdiri
dari empat
kelompok, yakni:
a) Laporan hasil
penelitian.
b) Tinjauan ilmiah.
c) Tulisan ilmiah
20
popular.
d) Artikel ilmiah.
Uraian dari masing-masing kegiatan di atas, adalah
sebagai berikut.
21
5) Laporan hasil penelitian yang diseminarkan di
sekolah/madrasahnya dan disimpan di perpusta-
kaan.
Kerangka isi
Bila laporan hasil penelitian tersebut dimuat di buku
atau jurnal, pada umumnya kerangka isi laporan
mengikuti persyaratan yang berlaku dalam penulisan
buku atau jurnal.
Untuk laporan hasil penelitian yang disajikan dalam
bentuk makalah, pada umumnya kerangka isi atau
format laporan hasil penelitian terdiri dari bagian awal,
bagian isi dan bagian penunjang.
Bagian Awal:
Terdiri dari halaman judul; lembaran persetujuan;
kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar gambar,
dan lampiran; serta abstrak atau ringkasan.
Bagian Isi:
Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan
Kemanfaatan Hasil Penelitian;
b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka;
c) Bab Metode Penelitian;
d) Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta
e) Bab Kesimpulan dan Saran.
Bagian Penunjang
Memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran
(seperti instrumen yang digunakan, contoh hasil kerja
siswa, contoh isian instrumen, foto-foto kegiatan, surat
ijin penelitian, rencana pembelajaran, dan dokumen
pelaksanaan penelitian lain yang menunjang keaslian
penelitian tersebut).
22
Bukti Fisik dan Angka Kreditnya.
Bukti fisik yang diperlukan untuk penilaian angka
kredit adalah sebagai berikut.
a) Buku asli atau fotokopi yang dengan jelas
menunjukkan keterangan nama penerbit, tahun
terbitan, serta nomor ISBN. Bila buku tersebut telah
diedarkan secara nasional, harus disertakan
pernyataan dari penerbit yang menerangkan bahwa
buku tersebut telah beredar secara nasional. Bila
buku tersebut telah lulus penilaian dari BSNP (Badan
Standar Nasional Pendidikan) Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, maka harus ada keterangan yang
jelas tentang persetujuan atau pengesahan dari BSNP
tersebut, yang umumnya berupa tanda persetujuan/
pengesahan yang tercetak di sampul buku.
b) Majalah/jurnal ilmiah asli atau fotokopi yang
menunjukkan adanya nomor ISSN, tanggal terbitan,
susunan dewan redaksi dan editor (mitra bestari). Bila
jurnal tersebut dinyatakan telah terakreditasi, harus
disertai dengan keterangan akreditasi untuk tingkat
nasional. Bila dinyatakan jurnal tersebut diterbitkan di
tingkat provinsi atau kabupaten/kota harus disertai
keterangan yang jelas tentang tingkat penerbitan
jurnal tersebut.
Bila satu artikel ilmiah yang sama (atau sangat mirip)
dimuat di beberapa majalah/jurnal ilmiah, maka angka
kredit untuk artikel tersebut hanya diberikan pada
salah satu majalah/jurnal ilmiah dan dipilih angka
kredit yang terbesar.
c) Makalah laporan hasil penelitian yang telah
diseminarkan dilengkapi dengan berita acara seminar
yang membuktikan bahwa hasil penelitian tersebut
telah diseminarkan di sekolah/madrasahnya.
Syarat seminar laporan hasil penelitian:
(1) Peserta seminar minimal 15 orang.
23
(2) Peserta seminar dapat terdiri dari guru yang
sama maupun berbeda mata pelajarannya
(3) Pemakalah adalah peneliti yang bersangkutan
(4) Seminar dilaksanakan di sekolah tempat guru yang
bersangkutan.
(5) Selesai seminar dibuat berita acara, berita acara
tersebut paling kurang berisi keterangan tentang
waktu, tempat, peserta, notulen seminar, dan
dilengkapi dengan daftar hadir peserta. Berita
acara ini dilampirkan dalam laporan hasil
penelitian.
(6) Laporan hasil penelitian ditandatangani kepala
sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah
bersangkutan.
(7) Laporan hasil penelitian disertai keterangan dari
perpustakaan sekolah/madrasah yang menya-
takan bahwa laporan tersebut telah disimpan di
perpustakaan sekolah/madrasahnya.
Angka
No Keterangan Kode
kredit
2.2.a. Berupa buku yang diterbitkan ber-ISBN 31 4
diedarkan secara nasional atau ada
pengakuan dari BSNP.
2.2.b. Berupa tulisan (artikel ilmiah) dimuat di 32 3
jurnal ilmiah tingkat nasional yang
terakreditasi.
2.2.c. Berupa tulisan (artikel ilmiah) dimuat di jurnal 33 2
ilmiah tingkat provinsi.
2.2.d. Berupa tulisan (artikel ilmiah) dimuat di jurnal 34 1
ilmiah tingkat kabupaten/kota.
24
2.2.e. Membuat karya tulis berupa laporan hasil 35 4
penelitian pada bidang pendidikan di
sekolahnya, diseminarkan disekolahnya,
disimpan diperpustakaan.
25
Memuat daftar pustaka dan lampiran data yang
digunakan dalam melakukan tinjauan atau gagasan
ilmiah.
Bukti Fisik dan Angka Kreditnya
Bukti fisik yang diperlukan untuk penilaian angka
kredit berupa, makalah asli atau fotokopi dengan surat
pernyataan tentang keaslian dari kepala sekolah/
madrasah disertai dengan tanda tangan dari kepala
sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah
bersangkutan, serta didukung oleh surat keterangan dari
kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang
menyatakan bahwa arsip dari buku/jurnal/makalah
tersebut telah disimpan di perpustakaan sekolah/
madrasahnya.
Besaran angka kredit makalah tinjauan ilmiah di
bidang pendidikan formal dan pembelajaran sebagai
berikut.
Angka
No. Keterangan Kode
kredit
2.2.f Tinjauan Ilmiah dalam bidang pendidikan 36 2
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikan.
27
Artikel ilmiah di bidang pendidikan umumnya
mengikuti aturan dari jurnal yang akan memuat artikel
ilmiah dimaksud dan setidak-tidaknya berisi:
a) pendahuluan, yang menguraikan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan
manfaat;
b) kajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori
yang relevan;
c) pembahasan, yang mengemukakan tentang
gagasan/ide penulis dalam upaya memecahkan
masalah yang berkaitan dengan bidang
pendidikan dan pembelajaran di sekolah/
madrasahnya. Pembahasan tersebut didukung
oleh teori dan data yang relevan; dan
d) Kesimpulan.
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
Bukti fisik yang diperlukan untuk penilaian angka
kredit adalah sebagai berikut.
a) Jurnal ilmiah asli yang menunjukkan adanya
nomor ISSN,
b) surat keterangan akreditasi untuk tingkat
nasional, (atau surat keterangan bahwa jurnal
tersebut adalah tingkat nasional tetapi tidak
terakreditasi),
c) surat keterangan bila jurnal tersebut diterbitkan di
tingkat provinsi atau kabupaten/kota, atau tingkat
lokal (kabupaten/ kota/sekolah/madrasah).
28
disertai tanda tangan kepala sekolah/ madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan.
Besaran angka kredit artikel ilmiah dalam bidang
pendidikan sebagai berikut.
Angka
No. Keterangan Kode
Kredit
1 Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan 39 2
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikan di muat di Jurnal tingkat
Nasional terakreditasi.
2 Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan 40 1,5
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikan di muat di Jurnal tingkat
Nasional tidak terakreditasi /tingkat
Provinsi.
3 Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan 41 1
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikan di muat di Jurnal tingkat Lokal
(kabupaten/kota/sekolah/ madrasah).
30
keterangan lain yang diperlukan seperti persetujuan dari
BSNP, nomor ISBN, dan lain-lain (jika ada).
Bila buku tersebut berupa fotokopi, maka diperlukan
surat pernyataan keaslian dari kepala sekolah/madrasah
disertai tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan.
Kerangka isi
(1) Modul
31
Materi pelajaran pada suatu modul, disusun dan
disajikan sedemikian rupa agar siswa secara mandiri
dapat memahami materi yang disajikan. Modul
umumnya terdiri dari:
petunjuk siswa,
isi materi bahasan (uraian dan contoh),
lembar kerja siswa,
evaluasi,
kunci jawaban evaluasi, dan
pegangan tutor/guru (bila ada).
Kerangka Isi
Berbeda dengan kerangka isi buku pelajaran, buku dalam
bidang pendidikan mempunyai kerangka isi yang lebih bebas,
tergantung pada isi pengetahuan apa yang akan disajikan
dalam buku tersebut.
Meskipun demikian pada umumnya kerangka buku
dalam bidang pendidikan terdiri dari:
Pengantar
Daftar isi
Bagian Pendahuluan
Bagian Isi
Dapat terdiri dari beberapa bab/bagian sesuai
dengan isi pengetahuan yang disajikan. Masing-masing
bab/bagian serupa dengan bagian isi buku.
Bagian Penunjang
Daftar kepustakaan
Data diri penulis
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
Bukti fisik yang harus disertakan dalam pengajuan
angka kredit adalah berupa buku asli atau fotokopi yang
secara jelas menunjukkan nama penulis buku tersebut.
Buku tersebut juga harus secara jelas menunjukkan
nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan-
keterangan lain yang diperlukan seperti, nomor ISBN, dan
lain-lain (jika ada).
Bila buku tersebut berupa fotokopi, maka diperlukan
pernyataan keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang
35
disertai tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/ madrasah bersangkutan.
Besaran angka kreditnya sebagai berikut.
Angka
No. Kode
Kredit
1 Buku dalam bidang pendidikan yang 48 3
dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN.
2 Buku dalam bidang pendidikan yang 49 1,5
dicetak oleh penerbit tetapi belum ber
ISBN.
d) Karya Terjemahan
Definisi
Untuk kepentingan pembelajaran, guru tidak jarang
memerlukan karya terjemahan.
Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari
penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang
pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke
Bahasa Indonesia, atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia
ke bahasa asing atau bahasa daerah.
Buku yang diterjemahkan tersebut diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang dilakukan guru
bersangkutan. Untuk itu, perlu adanya surat pernyataan
dari kepala sekolah/madrasah yang menjelaskan
perlunya karya terjemahan tersebut untuk menunjang
proses pembelajaran guru bersangkutan.
Yang diterjemahkan adalah keseluruhan isi buku
secara lengkap dan bukan merupakan bagian dari buku,
atau suatu tulisan pendek, artikel, atau jenis tulisan lain
di luar guru.
Kerangka Isi
Umumnya kerangka karya terjemahan mengikuti
kerangka isi dari buku yang diterjemahkannya.
36
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit
Bukti fisik yang harus disertakan dalam pengajuan
angka kredit adalah berupa karya terjemahan atau
fotokopinya yang secara jelas menunjukkan nama buku
yang diterjemahkan, nama penulis karya terjemahan,
serta daftar isi buku yang diterjemahkan.
Buku tersebut harus dilengkapi dengan surat
pernyataan dari kepala sekolah/madrasah yang
menjelaskan perlunya karya terjemahan tersebut untuk
menunjang proses pembelajaran guru disertai tanda
tangan kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan.
Besaran angka kredit karya terjemahan sebagai
berikut.
Angka
No. Keterangan Kode
Kredit
1 Karya hasil terjemahan 50 1
37
Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk makalah,
diketik dan dibendel, dengan kerangka isi sebagai
berikut.
Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul yang menerangkan
identitas guru dan tahun kerja dari rencana kerja guru
tersebut, lembaran persetujuan dari kepala sekolah/
madrasah; kata pengantar; dan daftar isi.
Bagian Isi
Umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
(1) Pendahuluan, yang menjelaskan tentang tujuan
pembuatan Rencana Kerja Tahunan Guru tersebut,
menjelaskan ringkasan target-target capaian yang
diharapkan dicapai.
(2) Rincian rencana kerja, yang disajikan dalam satuan
waktu bulanan untuk selama setahun. Rencana kerja
tersebut berupa rencana guru yang bersangkutan
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai guru,
yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian,
dan profesional.
(3) Penutup, yang menjelaskan ringkasan rencana
kegiatan dan rencana target yang ingin dicapai.
Bagian Penunjang
Memuat lampiran yang menunjang rencana kerja
tahunan tersebut, misalnya RPP, skenario kegiatan, dan
lain-lain.
Bukti Fisik dan Angka Kreditnya
Bukti fisik yang harus disertakan dalam pengajuan
penetapan angka kredit adalah berupa makalah rencana
kerja (Pedoman Kerja Guru) yang secara jelas
menunjukkan nama penulis dan tahun rencana kerja
tersebut akan dilakukan.
38
Makalah tersebut dilengkapi dengan pernyataan
keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang disertai
tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan.
e. Angka Kredit
Besaran angka kredit karya teknologi tepat guna (karya
sains/ teknologi) sebagai berikut.
Angka
Kegiatan Kode
Kredit
3.1.a Kategori kompleks 52 4
3.1.b Kategori sederhana 53 2
41
Kategori Kompleks:
Satu atau beberapa karya berupa hasil pengembangan
model metodologi/evaluasi pembelajaran/ mana-
jemen/olahraga yang telah divideokan dengan durasi
komulatif minimal 60 menit.
Satu karya berupa hasil eksperimen sains/teknologi
dimanfaatkan di masyarakat minimal di tingkat
kelurahan.
Satu karya berupa program aplikasi komputer dan
dimanfaatkan di masyarakat minimal di tingkat
kelurahan.
Satu karya berupa alat/mesin serba guna
dimanfaatkan di masyarakat minimal di tingkat
kelurahan.
Kategori Sederhana:
Satu atau beberapa karya berupa hasil pengembangan
model metodologi/evaluasi pembelajaran/ mana-
jemen/olahraga yang telah divideokan dengan durasi
komulatif minimal 30 menit.
Satu karya berupa hasil eksperimen sains/teknologi
dimanfaatkan di tingkat sekolah.
Satu karya berupa program aplikasi komputer untuk
pendidikan dan dimanfaatkan di tingkat sekolah.
Satu karya berupa alat/mesin dimanfaatkan di tingkat
sekolah.
f. Format Laporan
Format Laporan Pengembangan Metodologi/Evaluasi
Pembelajaran/Bimbingan, Pembuatan Program Aplikasi
42
Komputer, Pembuatan dan Penggunaan Alat/Mesin, adalah
sebagai berikut.
1) HALAMAN JUDUL,
memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan
Karya Teknologi Tepat Guna), nama karya, nama
pembuat, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/Madrasah.
2) HALAMAN PENGESAHAN
Berisi pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah.
3) HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan keaslian/belum pernah diusulkan oleh
guru yang bersangkutan.
4) KATA PENGANTAR.
5) DAFTAR ISI.
6) NAMA KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA
7) TUJUAN.
8) MANFAAT
9) RANCANGAN/DESAIN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA
(dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir
serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).
10) TEORI YANG TERKAIT
11) PROSEDUR PEMBUATAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT
GUNA
12) PENGGUNAAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI
SEKOLAH/ MADRASAH ATAU DI MASYARAKAT
13) LAMPIRAN BERUPA FOTO atau VIDEO atau softcopy
video/program aplikasi komputer
43
1) HALAMAN JUDUL
Tuliskan Laporan Karya Teknologi Tepat Guna berupa
Eksperimen Sains/Teknologi, nama/judul eksperimen,
nama peneliti, NIP kalau PNS, dan nama Sekolah/
madrasah.
2) HALAMAN PENGESAHAN (oleh kepala Sekolah/madra-
sah).
3) KATA PENGANTAR
4) DAFTAR ISI
5) DAFTAR GAMBAR
6) BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
7) BAB II LANDASAN TEORETIK/TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum (sesuai dengan materi eksperimen)
B. Teori Teknis (sesuai dengan materi eksperimen)
8) BAB III PROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN
A. Persiapan Eksperimen
1. Obyek dan variabel eksperimen
2. Alat dan bahan yang digunakan
3. Langkah-langkah penyiapan eksperimen
B. Pelaksanaan eksperimen
1. Langkah-langkah eksperimen
2. Hasil eksperimen
9) Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
10) DAFTAR PUSTAKA
11) LAMPIRAN :
A. Data rincian eksperimen
B. Foto pelaksanaan eksperimen
C. Bukti pendukung lainnya
44
2. Menemukan/Menciptakan Karya Seni
Menemukan/menciptaan karya seni adalah proses perefleksian
nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik
dalam berbagai bentuk seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang
mampu memberi makna transendental, baik spriritual maupun
intelektual bagi manusia dan kemanusiaan.
a. Pengertian
Karya seni adalah hasil budaya manusia yang merefleksikan nilai-
nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik
dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang
bersifat transendental dan edukatif baik spiritual maupun
intelektual bagi manusia dan kemanusiaan secara individual
maupun kolektif/masyarakat.
45
2) Karya Seni Dengan Bukti Fisik Yang Dapat Disertakan
Langsung Dengan Menulis Laporan
Meliputi: (a) Seni Rupa, seperti: benda-benda souvenir, film
animasi cerita; (b) seni desain grafis, seperti: sampul buku,
poster, brosur, fotografi; dan (c) seni musik rekaman.
3) Karya Seni Dengan Bukti Fisik Yang Tidak Dapat Disertakan
Langsung Dan Harus Menulis Laporan
Meliputi: (a) seni rupa, seperti: lukisan, patung, ukiran,
keramik ukuran besar, baliho; (b) busana; dan (c) seni
pertunjukan, seperti: teater, tari, sendratari, ensamble musik.
c. Bukti fisik
1) Karya sastra novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan
naskah drama berupa buku asli yang diterbitkan ber-ISBN oleh
penerbit bereditor sastra dan diedarkan di masyarakat.
Naskah berbentuk kliping (cerpen atau puisi) dari surat
kabar/majalah sastra juga harus berupa naskah asli (bukan
fotokopi). Semua karya sastra itu harus dilampiri surat
pernyataan keaslian karya dan pengesahan oleh kepala
sekolah.
2) Karya seni rupa berupa benda-benda souvenir, seni desain
grafis (a.l.: sampul buku, poster, brosur, fotografi), seni musik
rekaman, film, dan sebagainya, pengusulannya dilakukan
mengirimkan ke tim penilai berupa: (a) benda karya seni yang
dinilaikan, (b) laporan deskripsi proses kreatif penciptaan, (c)
keterangan identitas pencipta disahkan oleh kepala
sekolah/madrasah, (d) pernyataan kebenaran keaslian dan
kepemilikan karya seni serta belum pernah diusulkan untuk
angka kredit sebelumnya dari kepala sekolah/madrasah, (e)
surat keterangan telah dipamerkan/dipublikasikan/diedarkan
atau memenangkan lomba minimal tingkat kabupaten/kota
46
dari panitia dan pihak yang berwenang (dewan
kesenian/asosiasi seni/ dinas yang relevan).
3) Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung
pengusulannya dilakukan dengan mengirimkan ke tim penilai
berupa: (a) foto-foto karya, (b) laporan deskripsi proses
kreatif penciptaan, (c) keterangan identitas pencipta dan
pernyataan kebenaran keaslian/kepemilikan karya seni serta
belum pernah diusulkan untuk angka kredit sebelumnya dari
kepala sekolah/madrasah, (d) surat keterangan telah
dipamerkan/dipublikasikan/ diedarkan atau memenangkan
lomba minimal tingkat kabupaten/kota dari panitia dan pihak
yang berwenang (dewan kesenian/asosiasi seni/ dinas yang
relevan), dan (e) foto karya atau video dalam Compact Disk
atau Flash Disk.
d. Angka Kredit
Besaran angka kredit karya seni sebagai berikut.
Angka
Kegiatan Kode
Kredit
3.1.a Kategori kompleks 52 4
3.1.b Kategori sederhana 53 2
Kategori Kompleks:
1) Seni sastra:
(a) Dua buah buku novel, naskah drama/film, atau buku
cerita bergambar yang diterbitkan, ber-ISBN.
(b) Buku kumpulan cerpen minimal 10 cerpen, buku
kumpulan puisi minimal 40 puisi diterbitkan, ber-ISBN,
(c) Satuan kliping minimal 10 cerpen atau kliping i minimal
40 puisi yang dimuat di media masa yang ber-ISSN.
47
2) Desain komunikasi visual:
(a) Setiap judul film (cerita, dokumentasi, animasi),
sinetron, wayang, atau company profile berdurasi
minimal 30 menit.
(b) Setiap minimal 6 baliho yang berbeda, dipasang di
tempat umum.
(c) Setiap minimal 20 poster/pamflet/brosur seni yang
berbeda, ukuran kecil, dan dicetak berwarna.
3) Seni Musik
(a) Setiap 6 judul lagu yang telah direkam oleh instansi/
perusahaan rekaman profesional atau setiap 6 judul
lagu yang telah dipublikasikan.
(b) Setiap 10 naskah aransemen lagu yang telah diterbitkan
dan ber-ISBN.
4) Seni Busana:
Setiap 10 kreasi busana yang berbeda.
5) Seni rupa:
(a) Setiap 6 lukisan, patung, ukiran, atau keramik yang
berbeda.
(b) Setiap 20 karya seni fotografi yang berbeda dan telah
dipublikasikan/dipamerkan.
(c) Setiap 10 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi
sebagai souvenir.
6) Seni pertunjukan:
(a) Satu judul drama, teater, musik, tari modern/klasik atau
sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi
minimal 60 menit.
(b) Beberapa judul drama, teater, musik, tari modern/klasik
atau sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi
komulasi minimal 60 menit.
Kategori Sederhana:
1) Seni sastra:
48
(a) Satu buah buku novel, naskah drama/film, atau buku
cerita bergambar (komik) yang diterbitkan,dan ber-ISBN.
(b) Buku kumpulan cerpen minimal 5 cerpen atau buku
kumpulan puisi minimal 20 puisi diterbitkan, dan ber-
ISBN.
(c) Satuan kliping minimal 5 cerpen atau kliping minimal 20
puisi yang dimuat di media masa l yang ber-ISSN.
2) Desain komuikasi visual:
(a) Setiap judul film (cerita, dokumenter, animasi), sinetron,
wayang, atau company profile berdurasi minimal 15
menit.
(b) Setiap minimal 3 (tiga) baliho/poster seni yang berbeda,
dan dipasang di tempat umum.
(c) Setiap minimal 10 poster/pamflet/brosur seni yang
berbeda, ukuran kecil, dan dicetak berwarna.
3) Seni Musik
(a) Setiap 3 judul lagu yang telah direkam oleh instansi/
perusahaan rekaman tertentu atau setiap 3 judul lagu
yang telah dipublikasikan.
(b) Setiap 5 naskah aransemen lagu yang telah diterbitkan,
dan ber-ISBN.
4) Seni Busana:
Setiap 5 kreasi busana yang berbeda.
5) Seni rupa:
(a) Setiap 3 lukisan, patung, ukiran, atau keramik yang
berbeda.
(b) Setiap 10 karya seni fotografi yang berbeda.
(c) Setiap 5 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi
sebagai souvenir, diedarkan secara luas dan diakui oleh
masyarakat.
6) Seni pertunjukan:
49
(a) Satu judul drama, teater, musik, tari modern/klasik atau
sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi
minimal 30 menit.
(b) Beberapa judul drama, teater, musik, tari modern/klasik
atau sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi
komulasi minimal 30 menit.
e. Format Laporan
Format Laporan Deskripsi Kreatif Penciptaan Karya Seni
adalah sebagai berikut.
1) HALAMAN JUDUL,
memuat jenis laporan karya seninya (tuliskan Laporan
Deskripsi Kreatif Karya Seni), nama karya seni, nama
pencipta, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/madrasah.
(2) HALAMAN PENGESAHAN
Berisi pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah.
(3) HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan keaslian/belum pernah diusulkan oleh guru
yang bersangkutan.
(4) KATA PENGANTAR
(5) DAFTAR ISI
(6) NAMA KARYA SENI
(7) TUJUAN
(8) PROSEDUR PENCIPTAAN
- Latar belakang
- Proses kreatif (dilengkapi dengan foto-foto proses kreatif
penciptaan)
- Hasil penciptaan
(9) BUKTI PUBLIKASI (dilengkapi dengan foto-foto karya).
50
3. Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga dan Alat
Praktikum
Kegiatan ini meliputi membuat/memodifikasi alat pelajaran/
alat peraga; dan membuat/memodifikasi alat praktikum.
a. Alat Pelajaran/Peraga
1) Pengertian
Alat pelajaran/peraga adalah alat yang digunakan untuk
memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang
dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan.
Alat pelajaran/peraga mempunyai ciri memperjelas
konsep/teori/cara kerja suatu alat dan ada unsur
modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di
sekolah/madrasah tersebut.
2) Jenis alat pelajaran/peraga adalah
a) Poster/gambar untuk pelajaran,
b) Alat permainan pendidikan,
c) Model benda/barang atau alat tertentu,
d) Benda potongan (cutaway object),
e) Video/animasi pembelajaran.
f) Alat bantu pelajaran (penjasorkes, seni, prakarya, IPA,
teknik)
51
c) Alat peraga yang dibuat harus sesuai dengan tugas
mengajar/membimbing guru yang bersangkutan.
4) Bukti fisik
Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru telah membuat alat
pelajaran/peraga harus dibuktikan dengan:
a) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggu-
naan alat pelajaran/peraga yang dilengkapi dengan
gambar/foto alat peraga tersebut bila alat peraga tidak
memungkinkan untuk dikirim.
b) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan
alat pelajaran/peraga yang dilengkapi dengan alat
pelajaran/peraga yang dibuat bila alat pelajaran/peraga
tersebut memungkinkan untuk dikirim.
Laporan tersebut harus dilengkapi dengan lembar
pengesahan dari kepala sekolah/madrasah bahwa alat
peraga tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah.
5) Angka Kredit
Angka kredit untuk setiap karya alat pelajaran/peraga
yang telah dibuat adalah sebagai berikut.
Angka
Kegiatan Kode
Kredit
3.3.b1 Kategori Kompleks 58 2
3.3.b2 Kategori Sederhana 59 1
Kategori Kompleks:
Setiap 4 poster/gambar
Setiap 4 set alat permainan pendidikan
Setiap 4 set model
Setiap 4 alat bantu pelajaran
52
Setiap 1 buah benda potongan (cutaway)
Setiap video/animasi pembelajaran komputer berdurasi
minimal 30 menit
Kategori Sederhana:
Setiap 2 poster/gambar
Setiap 2 set alat permainan pendidikan
Setiap 2 set model
Setiap 2 alat bantu pelajaran
Setiap video/animasi pembelajaran komputer berdurasi
minimal 15 menit
6) Format Laporan
Format Laporan Pembuatan dan Penggunaan Alat
Pelajaran/Peraga adalah sebagai berikut.
1) HALAMAN JUDUL,
memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat
Pelajaran/Peraga), nama alat pelajaran/peraga, nama
pembuat, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/Madrasah.
2) HALAMAN PENGESAHAN
Berisi pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah.
3) HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan keaslian/belum pernah diusulkan oleh
guru yang bersangkutan.
4) KATA PENGANTAR
5) DAFTAR ISI
6) NAMA ALAT PELAJARAN/PERAGA
7) TUJUAN
8) MANFAAT
9) RANCANGAN/DESAIN ALAT PELAJARAN/PERAGA
53
(dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir
serta daftar dan foto-foto alat dan bahan yang
digunakan).
10) TEORI YANG TERKAIT
11) PROSEDUR PEMBUATAN ALAT PELAJARAN/ PERAGA
12) PENGGUNAAN ALAT PELAJARAN/PERAGA DI SEKOLAH/
MADRASAH
13) LAMPIRAN BERUPA FOTO atau VIDEO atau softcopy
video/animasi pembelajaran
Angka
Kegiatan Kode
Kredit
3.3.c1 Kategori Kompleks 60 4
3.3.c2 Kategori Sederhana 61 2
Kategori Kompleks:
Setiap 2 (dua) set Alat praktikum sains
Setiap 2 (dua) set Alat praktikum teknik
Kategori Sederhana:
Setiap 1 (satu) set Alat praktikum sains
Setiap 1 (satu) set Alat praktikum teknik
55
6 ) Format Laporan
Format Laporan Pembuatan dan Penggunaan Alat Praktikum
adalah sebagai berikut.
1) HALAMAN JUDUL,
memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat
Praktikum), nama alat praktikum, nama pembuat, NIP
kalau PNS dan Nama Sekolah/Madrasah.
2) HALAMAN PENGESAHAN
Berisi pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah.
3) HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan keaslian/belum pernah diusulkan oleh
guru yang bersangkutan.
4) KATA PENGANTAR
5) DAFTAR ISI
6) NAMA ALAT PELAJARAN/PERAGA
7) TUJUAN
8) MANFAAT
9) RANCANGAN/DESAIN ALAT PELAJARAN/PERAGA
(dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir
serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).
10) TEORI TERKAIT
11) PROSEDUR PEMBUATAN ALAT PELAJARAN/PERAGA
(dilengkapi dengan foto pembuatan).
12) PENGGUNAAN KARYA ALAT PELAJARAN/PERAGA DI
SEKOLAH/MADRASAH (dilengkapi foto penggunaan).
Angka
Kegiatan Kode
Kredit
3.4.a Tingkat Nasional 62 1
3.4.b Tingkat Provinsi 63 1
57
• Penyusunan soal UN
Contoh Tingkat Provinsi (termasuk bila dilaksanakan di
Kabupatan/Kota):
• Penyusunan pedoman pelaksanaan program tertentu
di dinas provinsi.
• Penyusunan soal try out, soal ujian sekolah di provinsi.
d. Format Laporan
Format Laporan Kegiatan Penyusunan Standar, Soal,
Pedoman, dan sejenisnya sebagai berikut.
(1) HALAMAN JUDUL, memuat jenis laporan (tuliskan
Laporan Mengikuti Kegiatan...), nama kegiatan, nama
ybs., NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/Madrasah.
(2) HALAMAN PENGESAHAN, berisi pengesahan oleh kepala
Sekolah/Madrasah.
(3) HALAMAN PERNYATAAN, berisi pernyataan keaslian/
belum pernah diusulkan oleh guru yang bersangkutan.
(4) KATA PENGANTAR
(5) DAFTAR ISI
(6) NAMA KEGIATAN
(7) TUJUAN
(8) MANFAAT
(9) PELAKSANAAN KEGIATAN
(10) HASIL KEGIATAN
(11) LAMPIRAN
58
BAB IV
PENUTUP
59
dipakai kriteria APIK, yaitu harus Asli, Perlu, Ilmiah, dan
Konsisten.
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Supardi. (2005). Penelitian Tindakan Kelas, Bahan Diklat Penelitian
Tindakan Kelas bagi Dosen LPTK. Jakarta: Ditjen Dikti.
62