11
Black liquor yang dihasilkan digunakan untuk recovery lignin. Black
liquor dimasukkan ke dalam kuvet sentrifugal dan ditambahkan air dengan
perbandingan 1:10. Campuran cairan disentrifus selama 20 menit yang bertujuan
untuk memisahkan lignin dengan cara mengendapkannya. Kemudian lignin
dipisahkan dari cairan dengan kertas saring. Lignin yang diperoleh dioven sampai
beratnya konstan. Untuk black liquor yang dihasilkan pada pemasakan selama 2
jam, berat lignin yang diperoleh pertama adalah 0,01 gram atau 4,23%. Untuk
black liquor yang dihasilkan pada pemasakan selama 3 jam, berat lignin yang
diperoleh pertama adalah 0,02 gram atau 8,52%. Sedangkan untuk black liquor
yang dihasilkan pada pemasakan selama 4 jam, berat lignin yang diperoleh
pertama adalah 0,04 gram atau 17,24%.
Tabel 4.2 Perbandingan Perolehan Lignin dengan Variasi Waktu Black Liquor
Perolehan
Black Liquor Berat Lignin (gr)
Lignin
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2, selulosa dan lignin yang diperoleh dengan waktu
pemasakan selama 4 jam lebih besar dibandingkan dengan waktu pemasakan
selama 2 jam dan 3 jam.
12
63.5
63
Perolehan Selulosa (%)
62.5
62
61.5
61
0 1 2 3 4 5
Waktu Pemasakan (Jam)
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Perolehan Selulosa (%) Terhadap Waktu Pemasakan
Dari grafik diatas terlihat bahwa nilai persentase perolehan selulosa yang
didapatkan pada sabut kelapa dengan waktu pemasakan 2 jam lebih besar dari
nilai persentase sabut kelapa dengan waktu 3 jam dan 4 jam. Hal ini menunjukkan
bahwa lama waktu pemasakan berpengaruh dalam proses fraksionasi. Namun
waktu reaksi yang lama dapat menghambat reaksi delignifikasi. Waktu pemasakan
yang lebih lama akan menyebabkan terjadinya kembali proses polimerisasi lignin.
20
18
16
Perolehan Lignin (%)
14
12
10
8
6
4
2
0
0 1 2 Pemasakan 3(Jam)
Waktu 4 5
Gambar 4.2 Grafik Perolehan Lignin dengan Perbandingan Waktu Pemasakan
13
Dari grafik diatas terlihat bahwa perolehan lignin pada sampel dengan
waktu pemasakan 2 jam lebih kecil dari sampel dengan waktu pemasakan 3 jam
dan 4 jam karena semakin lama waktu pemasakan semakin optimum pemisahan
lignin dari biomassa. Hal ini disebabkan semakin lama waktu pemasakan maka
semakin lama waktu kontak antara pelarut dengan biomassa sehingga lignin yang
terpisah dari biomassa semakin banyak. Perbandingan black liquor dengan
aquadest juga mempengaruhi hasil lignin yang didapat. Black liquor mengandung
hemiselulosa dan lignin sehingga penambahan aquadest pada black liquor akan
melarutkan hemiselulosa sehingga kadar lignin yang didapat akan semakin
optimum. Kadar lignin yang diperoleh dari ketiga waktu pemasakan lebih kecil
dari kadar lignin referensi dimana nilai referensi kadar lignin sabut kelapa sekitar
38,9%. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu seperti kurang lamanya
proses pemasakan sampel dengan pelarut sehingga menyebabkan masih banyak
lignin yang terkandung dalam sabut kelapa.
14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Selulosa yang dihasilkan dengan proses pemasakan selama 2 jam adalah
63,36% untuk yang 3 jam adalah 61,80% dan yang 4 jam 61,35%..
2. Perolehan lignin yang dihasilkan dengan proses pemasakan selama 2 jam
adalah 4,23% untuk 3 jam adalah 8,52% dan selama 4 jam adalah 1,24%.
3. Waktu pemasakan mempengaruhi kadar selulosa dan lignin yang
didapatkan, semakin lama waktu pemasakan perolehan selulosa dan lignin
yang didapatkan semakin banyak.
5.2 Saran
1. Sebelum praktikum fraksionasi biomassa sebaiknya praktikan telah
mengetahui kondisi optimum dari bahan baku yang digunakan.
2. Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya praktikan menyediakan
segala perlengkapan praktikum, diantaranya masker dan sarung tangan
tebal. Karena pada saat pemerasan biomassa yang sudah melalui proses
fraksionasi akan menghasilkan bau yang tidak enak dan berbahaya jika
diperas langsung dengan tangan.
15