Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan Konseptual akan Mode Konsumsi Kolaborasi Non-Kepemilikan

Pendahuluan

Ekonomi berbagi menangkap beberapa praktik yang berbeda dan ditemukan motivasi yang bertentangan
didalam partisipasi ekonomi berbagi. Sebuah framework dapat diusulkan untuk mengklasifikasikan
praktik ekonomi berbagi berdasarkan pada bobot relatif dari karakteristik berbagi dan bertukar. Metode
untuk menghitung secara kuantitatif skor berbagi terhadap praktik tertentu. Model kesediaan
berpartisipasi dalam ekonomi berbagi diuji dalam lima praktik ekonom berbagi yang mendukung validitas
dan kegunaan framework. Hasilnya membantu temuan literatur yang bervariasi. Materialisme ditemukan
juga berperan secara positif dalam kemungkinan untuk berpartisipasi. Definisi ekonomi berbagi adalah
“Sebagai sistem ekonomi di mana aset atau layanan dibagi antara individu pribadi, baik secara gratis atau
dengan biaya” (Kamus Inggriss Oxford). Ekonomi berbagi memberikan alternatif kepemilikan produk
(praktik konsumsi non-kepemilikan kolaboratif). Ekonomi berbagi mengganggu industri tradisional (hotel
dan sektor transportasi).

Penyalahgunaan istilah sharing sebagai fenomena “pseudo sharing a wolf in sheep’s clothing” Belk (2013).
Tujuan penelitian membahas adanya temuan yang bervariasi dengan menggunakan kerangka teoritis di
mana kontinum dibangun berdasarkan pada karakteristik prototipikal Belk (2010). Tidak ada praktik
berbagi yang murni dalam domain non-kepemilikan kolaboratif (dualistik) dalam tingkatan tertentu.
Kontribusi penelitian ini terhadap literatur konsumsi non-kepemilikan :

1. Penelitian pertama untuk mengimplementasikan akun prototipikal pembagian dan pertukaran


komoditas Belk (2010)

2. Memperluas penelitian dengan memasukkan berbagai jenis mode konsumsi non-kepemilikan


yang lebih luas.

3. Memberikan klarifikasi terhadap variasi temuan penelitian sebelumnya mengenai keinginan


berpartisipasi dalam bentuk konsumsi non-kepemilikan

4. Menambah model partisipasi dalam sistem berbagi dengan memasukkan materialisme sebagai
prediktor partisipasi (dampak positif)

Kerangka Teoritis

Issue yang muncul didalam konteks penelitian adalah tidak terfokus (berbagi dan bertukar merupakan
konteks yang sangat spesifik). Sebagian besar artikel bersifat konseptual, dan yang bersifat empiris lebih
mirip dengan pertukaran Belk (2013) “pseudo sharing.” Ketidakkonsistenan disebabkan oleh definisi yang
longgar yang dicakup untuk menangkap sifat dari konteks yang sedang dipelajari.

Di manakah Layanan Menyewa Tradisional Berada di dalam Kerangka Kerja?

Definisi sewa sewa tradisional merupakan "transaksi di mana satu pihak menawarkan barang kepada
pihak lain untuk jangka waktu tetap dengan imbalan uang dan di mana tidak ada perubahan kepemilikan
” (Durgee and O'Connor, 1995). Kesamaan konseptual dari definisi model sewa tradisional dan kolaboratif:
1. Keduanya melibatkan pertukaran di mana pengguna membayar penyedia dan mengembalikan
produk setelah pemutusan kontrak

2. Tidak melibatkan pengalihan hak

3. Durasi sewa relatif pendek (beberapa hari, bulan, atau mungkin beberapa tahun. )

Model sewa kontemporer jauh lebih fleksibel, mudah diakses dan mereka sangat bergantung pada
kolaborasi konsumen yang dimungkinkan oleh teknologi internet. Model sewa kontemporer melewati
tahapan sosialisasi di antara anggota. Konsumen cenderung menghormati satu sama lain karena
memahami bahwa sumber daya dibagi. Model sewa tradisional berada di sisi kanan kontinum (keluar dari
garis putus-putus) karena melibatkan sedikit tingkat kolaborasi dan beberapa karakteristik berbagi yang
terlibat. Model sewa kontemporer mengintegrasikan beberapa tingkat fitur berbagi dan karena itu
memiliki sifat dualistik.

Mengapa Konsumsi Kontemporer Non-kepemilikan dan Dualitas Penting?

Ekonomi berbagi akan terus tumbuh. Adanya teknologi mengurangi hambatan dan biaya transaksi,
sehingga membuatnya lebih mudah untuk berbagi barang. Kemudahan berbagi mendorong lebih banyak
orang untuk menawarkan barang-barang mereka melalui platform online. Pendapatan sharing ekonomi
“global” mencapai $ 15 miliar (per 2015). Sementara jasa sewa tradisional (yaitu, sewa mobil dan hotel)
mewakili sebagian besar pendapatan di sektor sewa sebesar $ 240 miliar (PwC 2015). Namun, proyeksi
pertumbuhan pendapatan dari sektor sewa tradisional diperkirakan akan melambat secara drastis,
sementara pendapatan ekonomi berbagi hakan meningkat hingga $ 335 miliar dalam 10 tahun mendatang
(PwC 2015).

Kisah sukses dari Airbnb dalam periode 1 tahun, jumlah listing di situs meningkat dua kali lipat 600.000
(per Mei 2014) menjadi 1,4 juta (per Juni 2015). Perusahaan juga memproyeksikan pendapatan tiga kali
lipat dalam rentang 2 tahun, dari $ 250 juta pada tahun 2013 hingga $ 850 juta pada tahun 2015 (Winkler
dan Macmillan 2015). Penelitian dari Belk (1988) hingga publikasinya terbaru, satu poin menghilang.
Konsumsi berevolusi dari praktik sederhana konsumsi melalui kepemilikan menjadi sebuah fenomena
beraneka ragam dan sekaligus menampilkan kepemilikan dan berbagi. Oleh karena itu,
mempertimbangkan dualistik dari praktik-praktik ini akan lebih jelas memahami nuansa dari alternatif
konsumsi baru dan untuk menjelaskan variasi temuan dalam literatur.

Anda mungkin juga menyukai