Anda di halaman 1dari 11

Bismo Dwi Putranto

1506717355
Penyambungan Material-02
TUGAS – 02

Parameter Mesin Las

1) Jelaskan secara singkat dengan sketsa gambar, mode pemindahan logam pada
pengelasan MAG.

Jawab:

 Short Transfer

Digunakan saat kandungan gas CO2 > 30% dan CO2 < 25% pada arus rendah

 Spray Transfer
Digunakan saat kandungan gas CO2 < 25% pada arus tinggi

 Globular Transfer

Digunakan saat kandungan gas CO2 > 30% pada arus tinggi

2) Pada pengelasan busur MAG pada kisaran arus tinggi, mode pemindahan logam
adalah "Globular" (mode transfer dengan bentuk tetesan besar) ketika CO2
digunakan sebagai gas pelindung sampai 100%, sedangkan mode "spray" terjadi pada
campuran gas dengan 20% CO2 + 80% Ar. Jelaskan alasan tersebut diatas secara
singkat dan jenis gas mana yang disukai untuk pengelasan baja dan baja paduan
rendah.

Jawab:
3) Jelaskan secara singkat perbedaan antara mesin las AC & DC (Welding Power
Source).

Jawab:

Perbedaan Power Supply DC Power Supply AC


Mengubah kutub Mungkin Tidak mungkin
Kestabilan Busur Super Stabil Kurang stabil
Konstruksi Kompleks Sederhana
Sirkuit open voltage Rendah (50-60V) Tinggi (65-90V)
Bahaya tersengat listrik Jarang Sering
Ledakan magnetic Ada Hampir tidak ada
Peradawatan Tidak terlalu mudah Mudah
Kesulitan Keseringan pada tipe rotary Sedikit
Harga Mahal Murah
Kebisingan Terjadi kebisingan pada tipe Tidak terjadi kebisingan
rotary, tidak bising pada tipe
rectifier

4) Jelaskan secara singkat istilah teknis "cleaning action” & “stiffness of arc".

Jawab:
5) Dalam kasus terjadinya “Magnetic Arc Blow” bahwa problem ini cenderung terjadi
pada pengelasan busur listrik dengan arus DC? Berikan dua contoh dan jelaskan
penyebab nya dengan menggunakan sketsa gambar.

Jawab:

6) Pada mesin las tipe AC dengan karakteristik pola “droping characteristic” biasanya di
seting menggunakan inti besi bergerak (movable iron core) yang terpasang pada
transformator. Pengaturan dari arus las dibuat dengan “geser masuk” dan “geser
keluar” dari inti besi bergerak tersebut. Jelaskan prinsip ini, tunjukkan dengan sketsa
gambar untuk jenis transformator las AC tsb serta karakteristik eksternalnya

Jawab:
7) Dalam pengelasan MAG, panjang busur dijaga secara stabil (tetap) oleh pengaturan
mandiri (self-adjustment) dari sumber mesin las dengan output DC. Jelaskan secara
singkat dengan membuat sketsa gambar dari mekanisme pengaturan tersebut.

Jawab:
8) Jelaskan prinsip kontrol dari mesin las inverter dan berikan 2 (dua) keuntungan dari
mesin las yang dikontrol dengan inverter dibandingkan dengan mesin las tipe
konvensional dengan tipe Silicon Control Rectifier (SCR).

Jawab:

9) Berikan definisi dari "duty cycle" pada mesin las dan berikan rumus untuk
memperkirakan besarnya duty cycle selain siklus mesinnya sendiri (rated cycle).

Jawab:

Duty Cycle merupakan perbandingan waktu pembebanan dengan waktu kerja dari mesin las.
Hal ini menyangkut waktu las yang diperbolehkan untuk dilakukan dalam satu kali pass.
Karena jika telah melewati batas ini akan mengakibatkan kerusakan dari mesin las.
Rumus yang digunakan untuk memperkirakan performa mesin las:

keterangan:

T = Rated duty cycle (%)


Ta = The required duty cycle (%)
I = Rated current at rated duty cycle
Ia = Max current at required duty cycle
10) Sebuah mesinlas dengan output AC memiliki arus (rated secondary current) sebesar
300A pada duty cycle rata-rata 40%. Jelaskan dengan memeriksa (check)
kemungkinan bahwa mesin tersebut terjadi rusak (terbakar) bila digunakan untuk
pengelasan dengan arus 200A pada duty cycle 60%.

Jawab:

11) Jelaskan fungsi dari perangkat penurun tegangan (voltage reducing device) yang
umumnya dipasang pada mesin las dengan sumber daya AC. Kemudian jelaskan
secara singkat prinsip dari peralatan penurun tegangan tsb.

Jawab:

Penggunaan Voltage Reducing Device pada las listrik AC dimaksudkan sebagai perangkat
keselamatan untuk welders dari resiko electric shock. Prinsip perangkat ini adalah dengan
menurunkan voltase, sehingga voltase antara pemegang elektroda dan logam induk menjadi
25 Volt atau lebih kecil.
12) Jelaskan arti kode kawat las berikut ini: E6010, E7018, E7028-B3, dan ER70T-6.

Jawab:

Artikode:

 E6010
E : Elektroda
60 : tensile strength 60,000 psi
1 : posisi pengelasan bisa dilakukan pada posisi apa saja
0 : tipe coating nya high cellulose sodium, arus DC+
 E7018
E : Elektroda
70 : tensile strength 70,000 psi
1 : posisi pengelasan bisa dilakukan pada posisi apa saja
8 : tipe coating iron powder low hydrogen, arus AC atau DC+
 E7028-B3:
E : Elektroda
70 : Min. 70 ksi Tensile Strength
2 : Position 2 Welding, “28”
8 : Low Hydrogen Potassium Iron Powder, current AC atau DC+
 ER70T-6
ER : Elektroda berupa batangan
70 : tensile strength 70,000 psi
T : Bersifat turbulens (flux berada di dalam)

13) Mengapa beberapa jenis elektroda terbungkus fluks (cooated flux) perlu dilakukan
pengeringan (drying) sebelum dipakai untuk pengelasan. Hal apa saja yang harus
dipertimbangkan. Jelaskan apa yang akan terjadi pada pengelasan baja kekuatan
tinggi jika elektroda yang dipakai tsb tidak dikeringkan (Not Drying) sebelum dipakai.

Jawab:

14) Apa pengaruh polaritas (+ dan -) terhadap penetrasi las untuk (a) elektroda habis
pakai (consumable electrode) dan untuk (b) elektroda yang tidak habis pakai (Non-
consumable electrode)? Jelaskan dengan sketsa gambar.

Jawab:

1. Elektroda habis pakai (Consumable Electorode)


Untuk pengelasan menggunakan elektroda habis pakai seperti pada SMAW dan
MIG, elektroda akan meleleh dan dikirim melalui busur listrik menuju logam induk
untuk dilakukan pengelasan. Panjang dari busur harus dijaga antara electrode wire
dengan logam induk dengan cara mengumpan (feeding) electrode wire pada waktu
yang bersamaan electrode wire meleleh. Pada pengelasan SMAW, panas dari busur
tersebut tergantung pada komposisi kimia dari flux. Dan panas busur maksimum
umumnya terjadi pada polaritas negatif di katoda. Sehingga, pengelasan dengan
straight polarity (DCSP) menggunakan E6012 (DCEN) dimana elektroda pada
polaritas negatif menyebabkan laju pelelehan menjadi semakin tinggi dan
menghasilkan penetrasi yang sempit. Pengelasan dengan reversed polarity (DCRP)
menggunakan E6010, panas maksimum busur akan berada pada daerah katoda
namun dengan logam induk sebagai anoda, sehingga berefek pada penetrasi yang
dalam.

2. Efek tidak habis pakai (Non-consumable Electrode)


Efek polaritas terhadap non-consumable electrode seperti pada TIG atau PAW
adalah jika elektroda yang digunakan seperti tungsten atau wolfram, maka panas
maksimum busur akan terjadi pada anoda atau kutub positif. Elektroda wolfram pada
umumnya dioperasikan dengan straight polarity – DCEN, sehingga panas busur
maksimum akan berada pada logam induk yang kemudian menghasilkan penetrasi
yang lebih dalam dari pengelasan. Namun saat elektroda tungsten dioperasikan
dengan arus AC, tingkat panas dari busur akan diproduksi dalam keseimbangan
antara anoda dan katoda.
15) Sebutkan kelebihan & kekurangannya bila mengelas baja karbon menggunakan gas
campuran Ar + CO2 dibandingkan dengan gas CO2 saja. Jelaskan dengan gambar
skematik.

Jawab:

Anda mungkin juga menyukai