Anda di halaman 1dari 3

BAB III

TATA LAKSANA

A. PROSES TRIAGE
Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu memprioritaskan perawatan yang
diberikan kepada pasien di ruang gawat darurat. Perawat memberikan prioritas
pertama untuk pasien gangguan jalan nafas, dan atau sirkulasi terganggu.
Pasien-pasien ini mungkin memiliki kesulitan bernafas atau nyeri dada karena
masalah jantung dan mereka menerima pengobatan pertama.
Pasien yang memiliki masalah yang sangat mengancam kehidupan
diberikan pengobatan langsung bahkan jika mereka memiliki harapan hidup yang
kecil membutuhkan tindakan penunjang sebagai alat bantu penyelamatan pasien.
Pada umumnya penilaian pasien dalam Triage dapat dilakukan dengan :
a. Menilai tanda vital dan kondisi umum pasien.
b. Menilai kebutuhan medis.
c. Menilai kemungkinan bertahan hidup.
d. Menilai bantuan yang memungkinkan.
e. Memprioritaskan penanganan yang definitif.
f. Tag warna.
Dalam proses Triage seorang petugas Triage wajib memperhatikan proses Triage
seberti dibawah ini :
1. Proses Triage dimulai ketika pasien masuk ke pintu IGD. Perawat Triage
harus mulai memperkenalkan diri, kemudian menanyakan riwayat singkat
dan melakukan pengkajian, misalnya : melihat sekilas kearah pasien yang
berada dibrankar sebelum mengarahkan keruang perawatan yang tepat.
2. Pengumpulan data subyektif dan obyektif harus dilakukan dengan cepat tidak
lebih dari 5 menit karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat
utama.
3. Perawat Triage bertanggung jawab untuk menempatkan pasien di area
pengobatan yang tepat, misalnya :
a. Bagian trauma dengan peralatan khusus dan ruangan khusus
b. Bagian jantung dengan monitor jantung dan tekanan darah dll.
4. Informasi baru dapat mengubah kategorisasi keakutan dan lokasi pasien di
area pengobatan, misalnya kebutuhan untuk memindahkan pasien yang
awalnya berada di area pengobatan minor ketempat tidur bermonitor ketika
pasien tampak mual atau mengalami sesak nafas, sinkop atau diaforesis.
5. Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda – tanda objektif bahwa
pasien mengalami gangguan pada Airway, Breathing dan Circulation maka
pasien ditangani terlebih dahulu di IGD.
6. Pengkajian awal pasien hanya didasarkan atas data objektif dan subjektif
sekunder dari pihak keluarga, setelah keadaan pasien membaik, data
pengkajian kemudian dilengkapi dengan data subjektif yang berasal langsung
dari pasien (data primer).

B. PRINSIP TRIAGE
Prinsip dalam pelaksanaan Triage.
a. Triage seharusnya dilakukan dengan segera dan tepat waktu. Kemampuan
merespon dengan cepat terhadap kemungkinan penyakit yang mengancam
kehidupan atau kerusakan adalah hal yang terpenting di instalasi gawat
darurat.
b. Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat.
Intinya ketelitian dan keakuratan adalah elemen yang terpenting dalam
proses pengkajian.
c. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian.
Keselamatan dan perawatan yang efektif hanya dapat direncanakan bila
terdapat informasi yang adekuat serta data yang akurat.
d. Melakukan intervensi berdasarkan keakuratan dari kondisi.
Tanggung jawab utama seorang dokter Triage adalah mengkaji secara akurat
seorang pasien dan menetapkan prioritas tindakan untuk pasien tersebut. Hal
tersebut termasuk teraupetik, prosedur diagnostik dan tugas terhadap suatu
tempat yang dapat diterima untuk suatu pengobatan.
e. Tercapainya kepuasan pasien.
- Petugas IGD seharusnya memenuhi semua yang ada diatas saat
menetapkan hasil secara serempak dengan pasien.
- Petugas IGD membantu dalam menghindari keterlambatan dalam
penanganan yang dapat menyebabkan keterpurukan status kesehatan
pada seseorang yang sakit dengan keadaan kritis.
- Petugas IGD memberikan dukungan emosional kepada pasien dan
keluarga atau temannya.
f. Prinsip Triage mengutamakan perawatan pasien berdasarkan gejala.
Petugas Triage menggunakan prinsip initial assessment sebagai berikut:
A : Airway, mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan
nafas disertai kontrol servikal.
B : Breathing, mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola
pernafasan agar oksigenasi adekuat
C : Circulation, mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol
perdarahan.
D : Disability, mengecek status neurologis.
E : Exposure, enviromental control, buka baju penderita tapi cegah
hipotermia.
g. Prinsip Triage memprioritaskan perawatan yang diberikan kepada pasien di
ruang gawat darurat. Perawat memberikan prioritas pertama untuk pasien
gangguan jalan nafas dan atau sirkulasi terganggu. Pasien-pasien ini
mungkin memiliki kesulitan bernafas atau nyeri dada karena masalah jantung
dan mereka menerima pengobatan pertama. Pasien yang memiliki masalah
yang sangat mengancam kehidupan diberikan pengobatan langsung bahkan
jika mereka memiliki harapan hidup yang kecil atau membutuhkan tindakan
penunjang sebagai alat bantu penyelamatan pasien.
h. Prinsip Triage diberlakukan system prioritas adalah penentuan/ penyeleksian
mana yang harus didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada
tingkat ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien berdasarkan :
1) Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.
2) Dapat mati dalam hitungan jam.
3) Trauma ringan.
4) Sudah meninggal.

C. PENATALAKSANAAN TRIAGE
Proses triage merupakan proses identifikasi yanag dilakukan terhadap pasien
pada kontak

Anda mungkin juga menyukai